Mutiara Air Mata
“Hidup bukan untuk disia-siakan. Hidup itu untuk diperjuangkan. Sesulit apa pun Tuhan memberikan ujian, maka jalanilah dengan tegar. Jika kamu sudah tidak mampu, maka berdoalah dan minta pertolongan p
0
0
Tuhan, Aku Lelah!
Rangga mendekap kaleng racun serangga yang isinya nyaris habis tak bersisa, sementara itu seekor kecoak di hadapannya menari gembira. — Hari ini adalah awal semester ganjil. Rangga melangkahkan kakiny
0
0
Merahnya Hari Itu (Part 2)
Setelah waktu yang lama dilarutkan dalam diam. Mobil mereka sampai di depan pemakaman umum. Walau heran namun Joe yakin ini adalah jalan yang Linn minta. “Disini?” Linn menjawab singkat “Iya, tolong t
0
0
Merahnya Hari Itu (Part 1)
Tangan seputih susu itu memasukan Macaron ke dalam toples mini bercorak stroberi. Dengan teliti gadis itu menyusun Macaron sesuai dengan warnanya. Merah, hijau, kuning, biru dan coklat. Macaron itu se
0
0
Bukan Untuk Ditangisi
Hari itu aku ingin tersenyum selebar mungkin. Bukan karena ada sebuah kebahagiaan mendalam dibaliknya, aku ingin hari itu segalanya berjalan dengan lancar, tanpa aku harus melihat adanya tangis ataupu
0
0
Kehilanganmu adalah Patah Hati Terdalam, Maa
Seketika dia tergeletak tak berdaya. Seluruh badannya menjadi kaku. Suaranya pun sudah tak dapat lagi melantunkan namaku. Tak ada ekspresi sedikitpun. Hanya kedipan matanya saja yang menjadi harapan t
0
0
Pahlawan Hati
“bun aku menang dalam olimpiade kabupaten loh bun, bunda harus lihat ini” dengan penuh semangat dan senyum yang mengembang di pipinya dan menyodorkan piagam ke bundanya. “bunda sibuk kamu keluar dulu
0
0
Usaha Yang Tidak Mengkhianati Hasil
Rumah sederhana dengan dinding bambu yang dianyam itu terlihat sepi… seperti tidak ada suatu tanda-tanda kehidupan manusia di dalamnya. Hanya ada suara yang menggema dari mulut beberapa ekor jangkrik
0
0
Aku dan Sepeda Ayahku (Part 2)
Tim ronda dan warga yang bangun dari tidur hendak membantu untuk mengamankan daerah tersebut dari rampok, dibuatnya berdecak kagum, jantung mereka seakan dibuat hampir copot oleh aksi heroik yang dila
0
0
Aku dan Sepeda Ayahku (Part 1)
Namaku Yusuf bin Ronie, Aku lahir pada tangal 14 Mei 2000 tepatnya sekarang aku berumur 16 tahun. Ayahku bernama Supratman bin Ronie dan Ibuku bernama Yirum Setiowati binti Ribka, mereka menikah pada
0
0
Kenangan Manis
Kami sekeluarga akhirnya sampai di tempat tujuan. Dengan perjalanan memakan waktu kira-kira 4 jam itu aku lelah dan tentu saja ayahku yang menyetir juga kelelahan. Tempat ini tidak banyak berubah mung
0
0
Keluarga dan Arti
Dari awal aku menyadari bahwa hidup tidaklah seindah yang dibayangkan. Dan aku tahu bahwa keberadaanku di dunia bukanlah sesuatu yang diharapkan. — sejak menginjak masa pubertas, aku begitu paham apa
0
0
Different (Part 2)
BRUG! “Nah, sudah, nak.” Pak Tukiran tengah memasukan kursi roda Keyzie ke bagasi. Yaps, anak itu sudah di dalam mobil kursi tengah sembari mendengarkan alunan berdentum yang mengalir sangat indah di
0
0
Different (Part 1)
Embun itu terus membuat tatapan Keyzie kosong, French toast yang dilapisi selai cokelat hazeulnut impor yang dibeli Papa-nya ketika berkunjung ke Australia tak kunjung habis, angin yang memakan kehang
0
0
Kakek dan Nenek Membenciku
Cerita ini diangkat dari sebuah kisah nyata dari seorang anak yang bernama Savana. Ia adalah seorang anak korban dari perpisahan orangtua. Karena perpisahan kedua orangtuanya ia dan adik perempuannya
0
0
Karena Mangga
Apakah salahku ini ya rab, apakah karena dosa-dosaku padamu atau salah tingkahku pada orangtuaku sehingga membeli mangga saja pun tak boleh. Ara adalah anak laki-laki dari satu saudara, dia adalah seo
0
0
The Greatest Fear
Petang itu aku sangat gembira. Senyum senantiasa mengembang di bibirku. Bagaimana tidak, pihak HRD mengabari bahwa Hasna Lestari lulus dalam psikotes dan interview di salah satu perusahaan di Bekasi.
0
0
Malam Terakhir bersama Ayah dan Bunda
Aku adalah Ainun, anak pertama sekaligus anak tunggal ayah dan Bunda, aku berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan dan juga harmonis. Ayah dan bundaku tidak pernah bertengkar apalagi memarahiku,
0
0
Pulang
Sejuk pagi hari, harum embun membuat kehidupan di desa begitu menenangkan dan damai. Berdiri di sana, di puncak gunung yang melihat matahari terbit seperti harapan yang ingin dia wujudkan, dia adalah
0
0
Melati
Semenjak ranti meninggalkan sukri, kini mela tak lagi tinggal dengan ayahnya. Ibunya sudah membawanya dia pergi entah kemana, Semenjak saat itu sukri menjadi murung sendiri. Kegiatannya akhir akhir in
0
0