Aku adalah Ainun, anak pertama sekaligus anak tunggal ayah dan Bunda, aku berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan dan juga harmonis. Ayah dan bundaku tidak pernah bertengkar apalagi memarahiku, karena itulah aku sangat sayang kepada ayah dan bundaku. Dengan hal itu tidak membuatku sombong, kata bundaku sombong itu dibenci oleh Allah.
Disaat aku sedang berkumpul bersama Ayah dan Bunda di ruang keluarga, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumahku. Aku disuruh ayah untuk membuka pintu, aku menuruti permintaanya. Lalu aku buka buka pintu rumahku, ternyata aku tidak mengenal mereka. Tiba-tiba mereka mengulurkan senjata tajam ke arahku lalu aku berteriak sampai-sampai ayah dan bundaku mendengar teriakanku mereka langsung keluar dan menuju ke ruang tamu untuk melihat apa yang terjadi. Tidak kusangka kedua orangtuaku dibunuh oleh mereka disaat ingin melihatku, ternyata mereka adalah perampok yang ingin merampok rumahku.
Hari itu, malam itu di ruang tamu kedua orangtuaku tewas dibunuh oleh sekumpulan perampok, beruntung saja aku tidak dibunuh karena sebelum ayah dan Bunda tewas mereka menyuruh aku pergi dan bersembunyi, untung saja para perampok itu tidak menemukanmu. Tetapi barang-barang di rumahku habis diambilnya, tetapi hal itu tidak membuatku sedih. Hal yang membuatku sedih adalah ketika tewasnya kedua orangtuaku, sedih sangat sedih tidak kusangka bahwa malam itu malam terakhir bersama Ayah dan Bunda.
Cerpen Karangan: Mirna Agung Safitri Ig: @mirnasafitri0211 Sekolah = smpn 1 ngoro