Flora, seorang gadis cantik yang mengalami kejadian di luar nalar. Ia kembali ke masa lalu! Flora yakin kalau sebelumnya dia benar-benar sudah mati, bahkan ia sendiri masih merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat terbakar api yang melahap dirinya di malam itu.
Meskipun berat dan sulit untuk di percaya akan situasi tersebut, Flora menganggap kalau tuhan telah memberikan kesempatan kedua padanya, semata-mata untuk membuat Flora memperbaiki semua kesalahan yang telah dia perbuat di kehidupan sebelumnya.
Dan yang paling penting adalah, ia kembali bertemu Daniel, laki-laki yang sangat dia benci di kehidupan sebelumnya, Daniel adalah sosok pria tampan namun lumpuh yang di jodohkan oleh sang papa dengan Flora.
"Terlahir Kembali! Kali ini aku tidak akan salah pilih lagi!" ucap Flora penuh tekad.
Kesalahan apa yang telah di lakukan Flora di kehidupan sebelumnya? Dan apa penyebab kematiannya? Penasaran bukan? Ayo ikuti kisahnya di sini bersama author.
"Terlahir Kembali, Menikahi CEO Lump
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"kakek, kenapa tadi kakek terlihat sangat marah, oh ya cambuk itu untuk apa?" tanya Flora sambil menunjuk ke arah kepala pelayan mansion yang ada di samping kakek Linus, ia memegang cambuk di tangan nya.
Orang tua itu segera menatap sang kepala pelayan dengan tatapan penuh makna.
Kepala pelayan pun mengerti dan segera menyembunyikan benda itu ke belakang nya.
"Flora, ini pertama kalinya setelah pertunangan kalian kau datang ke mansion ku, aku ingin kau menjelaskan satu hal padaku, apa benar kau terjun ke kolam belakang rumah mu karena tidak ingin menikah dengan Daniel?" tanya Kakek Linus sambil memegang tangan Flora.
Flora yang mendengar itu seketika tau kenapa orang tua itu sangat marah, namun dia terlihat begitu lembut kepada Flora, jelas-jelas tempat pelampiasan amarah nya saat ini hanya satu, ya itu Daniel, jika saja Flora tidak ikut Daniel mungkin sekarang laki-laki itu sudah berada di dalam ruang leluhur menerima puluhan cambukan dari sang kakek.
"Katakan saja yang sebenarnya, kakek akan mendengarkan mu, apakah selama ini Daniel bersikap dingin dan sering mengabaikan mu karena itu kau tidak menyukainya?" ungkap Kakek Linus lagi.
"Tidak, kak Niel sangat baik padaku, aku hanya ling-lung sesaat kakek aku mohon jangan salahkan kak Niel, jangan hukum dia, aku tidak akan membatalkan pertunangan ini, benar-benar tidak akan aku berjanji padamu akan menikah," ucap Flora sambil menatap kakek Linus dengan penuh harap.
"Kenapa tiba-tiba gadis ini berubah pikiran? Bukan kah sebelumnya dia hampir mati karena terjun ke kolam itu? Kenapa sekarang dia jadi patuh dan bahkan membela Daniel di hadapan ku?" batin Kakek Linus.
"Semua itu hanya rumor, ya itu hanya rumor, hubungan ku dan kak Niel baik-baik saja,kami tidak membatalkan pertunangan sama sekali," lanjut Flora.
"Baiklah aku ingin bicara dengan Daniel terlebih dahulu permasalahan ini, pelayan, tolong bawa Flora ke atas untuk istirahat," ucap Kakek Linus.
"Tidak, aku di sini saja," ucap Flora sambil menatap Daniel.
"Aku tidak akan menyakiti Daniel, ayo cepat istirahat lah di atas," kata sang kakek memaksa.
"Hmm," kode Daniel kepada Flora.
"Hans, bawa Flora ke atas," ucap Daniel yang tak ingin Flora pergi dengan pelayan, ia tidak bisa mempercayai pelayan kakek Linus di mansion.
"Baik tuan muda, nona ayo," Hans pun membawa Flora meninggalkan ruangan tersebut dan membiarkan Kakek Linus dan Daniel berbicara empat mata.
"Daniel, apa yang sebenarnya terjadi kepada Flora?" tanya sang kakek setelah mereka pergi.
"Aku tidak tau, sejak jatuh ke kolam itu, dia berubah," ucap Daniel lagi.
"Kau yakin ini adalah murni perubahan nya? Bukan ada yang dia inginkan?" tak hanya Daniel, Kakek Linus pun ikut mencurigai perubahan Flora.
Pikiran nya dan Daniel bahkan sama saja, mereka berfikir kalau perubahan Flora adalah hal yang tidak wajar dan mungkin ini trik barunya Flora.
"Aku tidak tau," jawab Daniel serba salah menghadapi pertanyaan kakek nya.
"Sudahlah, biarkan saja, setidaknya untuk saat ini kalian berdua tidak jadi membatalkan pertunangan, kalau bisa secepatnya kalian menikah saja, setelah itu Flora mungkin tidak akan bisa meninggalkan mu lagi, kau harus memiliki tekad, setelah menikahi nya kau harus segera membuatnya hamil," kata kekek Linus yang sebenarnya sangat ingin segera memiliki cicit dari cucu satu-satunya.
"Biarkan ini jadi urusan ku, sebaiknya Kakek tidak perlu khawatir," kata Daniel. Ia hampir gila jika menerima paksaan yang tak ada habisnya dari orang tua itu. Yang selama ini memang sangat ingin dirinya segera menikahi Flora.
"Kakek sudah selesai bicara?" tanya Daniel kepada sang kakek, ia tak ingin terlalu lama di mansion.
"Apa yang membuat mu buru-buru, ingat, hari ini kau lolos dari hukuman karena kau membawa cucu menantu ku kembali, jika tidak kau tau sendiri akibat nya," kata sang Kakek lagi.
Daniel seketika terdiam, ia menatap sang kakek dan juga kepala pelayan yang memegang cambuk untuk menghukum dirinya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya sang kakek kebingungan.
"Kali ini bantu aku," ucap Daniel sambil tersenyum tipis.
Sementara itu di lantai atas mansion, tepatnya di mana Flora dan Hans menunggu.
"Hans, menurutmu apa yang mereka bicarakan? Aku khawatir kakek akan memarahi kak Niel dan menghukum nya lagi," jelas Flora tentang khawatiran nya terhadap Daniel.
"Aku juga tidak tau, oh ya nona, maaf kalau aku lancang, kenapa tiba-tiba kau sangat peduli kepada tuan muda kami? Sebelumnya kau tidak seperti ini," ucap Hans yang kini tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya.
Flora menatap Hans, dia tau Hans sangat menyayangi Daniel, dia adalah sosok yang sangat setia mendampingi Daniel selama ini dalam keadaan apapun.
"Apa yang harus aku katakan pada Hans? Tidak mungkin kan aku bilang padanya kalau aku adalah orang yang terlahir kembali, Hans akan berfikir kalau aku gila," batin Flora.
"Nona," Hans melambai-lambai kan tangan nya ke hadapan Flora yang bengong.
"Ah iya," ucap Flora tersadar dari lamunannya dan sedikit kaget.
"Maaf jika pertanyaan ku lancang, jika nona tidak bersedia menjawab aku juga tidak memaksa," lanjut Hans.
Keduanya kini menatap halaman luas yang ada di samping mansion, mereka berdiri di balkon sampai mansion sambil menikmati udara segar siang hari.
"Sebenarnya aku sudah tau semuanya tentang kecelakaan itu," lirih Flora.
Wajah Hans seketika berubah.
"Ap-apa yang nona ketahui?" tanya Hans sedikit gugup dan terlihat khawatir.
"Kau harus berjanji padaku jika kau tidak akan membocorkan rahasia ini kepada kak Niel," Flora mengacungkan jari kelingking nya di hadapan Hans.
"B-baik lah nona," Hans segera mengaitkan jari kelingking nya ke jari kelingking Flora.
"Sudahlah janji dulu saja, jika ini hal yang cukup penting aku akan mengatakan nya kepada tuan muda," batin Hans.
"Orang yang menolong ku saat kecelakaan itu, kak Niel kan? Dan aku adalah penyebab kelumpuhan kaki nya, aku tidak menyangka selama ini kalian semua membodohi ku, aku terjerumus ke dalam kesalahpahaman begitu lama, aku berfikir kalau slama ini Liam lah penyelamat ku itu, karena setelah aku sadar orang yang ada di dalam ruang rawat itu adalah Liam, kalian membiarkan kesalahpahaman ini terjadi begitu lama," lirih Flora.
Dia tidak menatap Hans, air matanya mengalir tetes demi tetes membasahi pipinya yang mulus.
Hans terdiam seketika, masalah ini sebelumnya tidak pernah ada yang tau karena Daniel melarang siapapun mengatakan kepada Flora kalau dialah yang menyelamatkan Flora sampai ia jadi sperti sekarang, namun ternyata Flora sudah tau semuanya Hans sendiri bingung tidak tau apa yang harus ia katakan saat ini.
****
prcpt pst ultah ny kk... gk sbr aq.