Arief adalah seorang mahasiswa jenius teknik informatika dari Indonesia yang hidupnya berubah total ketika sebuah artefak misterius dari sebuah pameran purbakala melebur ke dalam tubuhnya. Ia terlempar ke Benua Azure Timur, sebuah dunia fantasi xianxia (kultivasi) yang dipenuhi sihir, Binatang Spiritual, dan kultivator perkasa.
Di dunia barunya, Arief menemukan bahwa artefak itu telah memberinya warisan terlarang: Akar Spiritual Lima Elemen Surgawi, bakat kultivasi tertinggi yang dapat menarik perhatian dan keserakahan sekte-sekte raksasa. Demi keselamatannya, ia diselamatkan dan dibawa oleh kultivator wanita dingin, Lin Xiu, ke Sekte Awan Bening.
Master Sekte Tian, yang menyadari potensi luar biasa Arief, segera mengangkatnya sebagai murid langsung dan memberinya misi genting: menyembunyikan bakatnya. Arief, si "naga yang menyamar sebagai ular," harus menggunakan kecerdasan dan logika programmer-nya untuk menguasai teknik kultivasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10: Intrik di Sekte dan Perjamuan Bunga Giok dengan Xinyue
Arief mengikuti Lu Xinyue keluar dari Paviliun Naga Tersembunyi. Meskipun Arief kini mengenakan Jubah Awan Kabut, yang menyamarkan auranya, ia bisa merasakan bahwa kultivator lain yang berpapasan di jalan sekte masih meliriknya. Bukan karena auranya, tetapi karena ia berjalan berdampingan dengan Lu Xinyue, yang terkenal sangat tertutup dan berjarak.
Mereka tiba di aula Master Sekte Tian. Setelah mendengar laporan Arief tentang keberhasilan menembus ke Pondasi Dasar Tingkat 2 dalam sepuluh hari, dan menguasai teknik penahanan aura yang rumit, Master Sekte Tian tertawa gembira.
"Luar biasa, Arief! Kau adalah harapan sekte kita. Dengan Jubah Awan Kabut, kau aman dari deteksi mata-mata untuk sementara waktu," kata Master Sekte Tian, matanya berkilat bangga.
Master Sekte Tian kemudian menoleh ke Lu Xinyue. "Xinyue, aku akan fokus pada retret kultivasi yang mendalam selama sebulan. Selama periode ini, aku menugaskanmu untuk mengawasi pelatihan Arief. Fokus pada penguasaan teknik pertempuran sekte, Teknik Tinju Meteor dan seni bela diri tangan kosong lainnya. Berikan dia sumber daya yang dia butuhkan."
Lu Xinyue membungkuk. "Saya menerima perintah Anda, Master Sekte. Saya akan memastikan Adik Junior Arief mencapai standar yang diperlukan."
Arief membungkuk, berterima kasih. Mendapatkan Lu Xinyue sebagai pelatih pribadi adalah kesempatan langka. Di satu sisi, ia tahu dia akan keras. Di sisi lain, berada begitu dekat dengan kultivator Jiwa Baru Lahir sepertinya akan sangat menguntungkan.
Pelatihan di bawah Lu Xinyue adalah mimpi buruk yang indah. Dia menuntut kesempurnaan mutlak.
Lu Xinyue tidak menggunakan pedangnya. Sebagai gantinya, dia menggunakan tangan kosong, mengajar Arief Teknik Tinju Meteor. Teknik ini adalah tentang memusatkan Qi pada tinju, memukul dengan kecepatan meteor yang jatuh dan kekuatan yang menghancurkan.
Di hutan bambu di belakang Paviliun, Lu Xinyue berdiri di depan Arief, jubah ungunya yang elegan kontras dengan lingkungan hijau.
"Pukul aku, Arief," perintah Lu Xinyue.
Arief ragu-ragu. "Kakak Senior, saya khawatir saya akan melukai Anda."
Lu Xinyue mencibir. "Tinju Pondasi Dasar tingkat 2? Jangan menghina seorang ahli Jiwa Baru Lahir. Jika kau melukaiku sedikit pun, aku akan memberimu hadiah. Sekarang, serang dengan kekuatan penuh!"
Arief menghela napas, menyalurkan Qi Giok Murni-nya ke tinjunya. BOOM! Dia meluncurkan Tinju Meteor yang diarahkan ke bahu Lu Xinyue.
CLANG!
Tinju Arief terasa seperti menabrak baja abadi. Tubuh Lu Xinyue bahkan tidak bergetar. Dia menangkap tinju Arief dengan satu tangan, tanpa perlu memanggil Qi pelindungnya.
"Terlalu lambat. Terlalu kasar. Fokusmu terlalu pada kekuatan, bukan kecepatan. Meteor itu cepat, Arief, bukan hanya kuat," kritiknya, dan dengan gerakan pergelangan tangan yang halus, dia membalik Arief ke udara.
Arief, menggunakan naluri programmer-nya, menganalisis gerakannya saat dia terbang, dan berhasil mendarat dengan elegan di atas pohon bambu.
Selama seminggu penuh, pelatihan berlangsung seperti itu. Arief selalu terlempar, tetapi ia belajar dengan cepat. Lu Xinyue sangat ketat, tetapi kritiknya selalu tepat. Arief mengagumi penguasaan dan keanggunan Lu Xinyue, dan ia tahu kecantikannya, dikombinasikan dengan kekuatan tak terbatas, membuatnya menjadi wanita yang sangat berbahaya untuk didekati.
Pada malam hari ketujuh, Lu Xinyue mengejutkan Arief.
Alih-alih menyuruh Arief berkultivasi, Lu Xinyue telah menyiapkan perjamuan kecil di teras Paviliun. Di atas meja batu bundar, terdapat anggur roh yang wangi, hidangan buah-buahan spiritual yang berkilauan, dan masakan halus yang dipenuhi Qi.
Lu Xinyue sendiri mengenakan jubah sutra yang lebih santai, rambutnya terurai longgar. Kecantikannya malam itu sungguh memabukkan.
"Duduklah, Arief," katanya, nadanya lebih lembut dari sebelumnya. "Kau telah bekerja keras. Di sekte ini, kita merayakan kemajuan. Ini adalah 'Perjamuan Bunga Giok' dariku. Anggur ini dapat membantu menstabilkan Qi-mu."
Arief duduk dengan hati-hati. Ini adalah pertama kalinya mereka berinteraksi sebagai "pria dan wanita," bukan "guru dan murid."
"Terima kasih, Kakak Senior Tertinggi," kata Arief, mengambil cangkir anggur.
Lu Xinyue menuangkan anggur untuknya. "Kau membuat kemajuan yang lebih cepat daripada yang kukira. Kau adalah murid paling berbakat yang pernah aku lihat, melebihi diriku sendiri. Ini adalah fakta. Tapi kau terlalu cepat, Arief. Itu berbahaya."
"Mengapa, Kakak Senior?" tanya Arief.
Lu Xinyue menatapnya, matanya memancarkan kesepian yang tersembunyi. "Jalur kultivasi bukan hanya tentang kekuatan, tetapi juga tentang hati Dao. Jika kau naik terlalu cepat, fondasimu akan tidak stabil, dan hatimu akan menjadi rapuh. Dan... kau datang dari dunia lain, kau tidak memahami intrik di sini."
Lu Xinyue mengambil sepotong buah spiritual dan memakannya. "Master Sekte akan pensiun segera. Aku adalah murid paling senior, dan aku adalah calon penerus yang jelas. Tapi ada faksi di sekte ini. Faksi Penatua Agung. Mereka tidak menyukai Master Sekte Tian, dan mereka tidak akan menyukai murid pribadinya. Keberadaanmu akan menarik perhatian mereka. Mereka akan mengincarmu."
Arief mengerti. Ini bukan hanya perjamuan, ini adalah peringatan politik dan isyarat kepercayaan.
"Mereka tidak akan berani melakukan apa pun padamu saat aku ada di sini. Tapi di luar sekte, atau ketika aku fokus pada retretku, kau dalam bahaya," lanjut Lu Xinyue, tatapannya melembut. "Kau harus mengandalkanku, Arief. Dan aku akan mengandalkanmu. Aku membutuhkan kekuatanmu di masa depan untuk menstabilkan posisi sekte. Aku membutuhkanmu untuk tetap setia padaku dan Sekte Awan Bening."
Arief merasa terikat oleh kata-kata dan pesona wanita itu. Dia sangat kuat, sangat cantik, tetapi dia membutuhkan dia. Perasaan dibutuhkan oleh kultivator Jiwa Baru Lahir ini terasa sangat memuaskan.
Arief meraih cangkirnya dan menatap Lu Xinyue. "Saya bersumpah, Kakak Senior Tertinggi. Kesetiaan saya ada pada Master Sekte dan pada Anda, sebagai calon penerusnya. Saya akan menjadi pedang terkuat yang Anda miliki."
Lu Xinyue tersenyum. Senyum tulus dan penuh kepuasan. Dia mengangkat cangkirnya.
"Bagus. Angkat cangkirmu. Mari kita minum Anggur Roh ini sebagai tanda persatuan baru kita," kata Lu Xinyue.
Mereka menyentuhkan cangkir mereka. Ketika Arief minum, ia merasakan Qi Anggur Roh yang hangat mengalir ke Dantian-nya, menstabilkan Inti Giok Murni-nya yang baru terbentuk.
Lu Xinyue minum anggurnya. Matanya yang indah menatap Arief dengan intens.
"Kau sangat berbeda dengan pria di dunia ini, Arief. Mereka semua terintimidasi oleh kekuatanku. Kau... kau berani. Itu adalah kualitas yang bagus," bisik Lu Xinyue.
Arief tersenyum nakal, menggunakan pesona alaminya. "Bagaimana mungkin aku tidak berani, Kakak Senior? Aku telah menghadapi Ikan Naga Sirip Perak, dan aku telah menghadapi kemarahanmu. Kedua-duanya sama-sama mematikan, tetapi yang terakhir lebih indah."
Pujian Arief yang berani membuat Lu Xinyue tersipu sedikit, rona merah tipis muncul di pipinya. Ekspresi yang jarang terjadi pada kultivator dingin ini.
"Kau pandai bicara. Hati-hati, Arief. Di dunia ini, lidah yang licin bisa menjadi kutukan," gertaknya, tetapi nadanya tidak mengandung ancaman.
Setelah perjamuan selesai, Lu Xinyue memberikan Arief sebuah Pil Hati Naga, ramuan berharga untuk membantu kultivasi Pondasi Dasarnya, dan kembali ke ruang meditasinya.
Arief kembali ke kamarnya, hatinya berdebar. Dia telah mengambil langkah signifikan. Lu Xinyue, seorang wanita yang kuat, anggun, dan terisolasi, kini memiliki ikatan yang kuat dengannya. Ini adalah awal dari perjalanan barunya di Sekte Awan Bening, di mana kekuatan, intrik, dan romansa yang rumit mulai terjalin.