NovelToon NovelToon
Nikah Paksa Tapi Mau

Nikah Paksa Tapi Mau

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Alda Putri Anggara kehilangan kedua orang tuanya sejak kecil dan tumbuh di bawah asuhan paman dan bibi yang serakah, menguasai seluruh harta warisan orang tuanya. Di rumah sendiri, Alda diperlakukan seperti pembantu, ditindas oleh sepupunya, Sinta, yang selalu iri karena kecantikan dan kepintaran Alda. Hidupnya hanya dipenuhi hinaan, kerja keras, dan kesepian hingga suatu hari kecelakaan tragis merenggut nyawanya untuk beberapa menit. Alda mati suri, namun jiwa seorang konglomerat wanita cerdas dan tangguh bernama Aurora masuk ke tubuhnya. Sejak saat itu, Alda bukan lagi gadis lemah. Ia menjadi berani, tajam, dan tak mudah diinjak.

Ketika pamannya menjodohkannya dengan Arsen pewaris perusahaan besar yang lumpuh dan berhati dingin hidup Alda berubah drastis. Bukannya tunduk, ia justru menaklukkan hati sang suami, membongkar kebusukan keluarganya, dan membalas semua ketidakadilan dengan cerdas, lucu, dan penuh kejutan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 – “Kopi, Cinta, dan Operasi Eden”

Pagi di rumah keluarga Varmond terasa damai burung-burung bernyanyi, sinar matahari menyelinap lembut lewat jendela besar.

Tapi kedamaian itu buyar oleh suara berisik dari dapur.

“BUUUMM!”

“Nyonya Alda! Apa yang anda lakukan di dapur pagi-pagi begini?!”

Suara kepala pelayan terdengar panik.

Aurora alias Alda berdiri di tengah dapur, dikelilingi aroma gosong yang pekat. Wajahnya berlumur tepung, rambutnya berantakan seperti habis perang dunia.

Di tangannya wajan yang baru saja kehilangan separuh isinya.

“Aku cuma… mau bikin sarapan romantis buat suamiku,” katanya datar.

“Tapi kenapa dapurnya kayak baru dilewatin meteor?” tanyanya

Alda nyengir. “Mungkin karena aku terlalu bersemangat, Bu.”

Dari kursi rodanya, Arsen hanya bisa menghela napas, menatap pemandangan itu seperti menonton film komedi pagi.

“Aku gak tahu harus senang atau takut punya istri seenergik kamu.” ujar Arsen

Alda menatapnya dengan tatapan genit. “Harusnya senang dong. Tidak semua istri rela mengebom dapur demi kamu.”

Arsen tertawa kecil jarang sekali ia tertawa selepas itu.“Tolong jangan sampai niat baikmu berakhir di rumah sakit.”

Alda pura-pura manyun. “Kamu kejam banget, padahal aku masak pakai cinta, lho.”

“Cintanya gosong?” tanya Arsen

“Enggak. Cintanya matang sempurna, cuma telurnya aja gosong.” jawab Alda cepat

kepala pelayan cuma bisa menepuk dahi. “Ya Tuhan, pasangan ini.”

---

Setelah sarapan setengah jadi itu berakhir dengan tawa, Alda mengantar Arsen ke ruang kerja di taman belakang.

Di sana ada meja kayu besar, penuh dengan dokumen dan laptop.

Arsen mulai bekerja, tapi sesekali melirik istrinya yang duduk santai sambil menyeruput kopi buatan sendiri.

“Kamu suka banget ngopi ya?” tanya Arsen.

Alda menatap cangkirnya. “Kopi itu ibarat hidup, Tuan Dingin.”

“Kenapa begitu?” tanya Arsen penasaran

“Kalau terlalu manis, kita gak belajar apa-apa. Kalau terlalu pahit, kita cuma bisa marah. Tapi kalau seimbang…” Ia tersenyum. “Rasanya bikin nagih.” ujar Alda

Arsen memandangi wajahnya lama-lama.“Kadang kamu bicara seperti orang bijak… kadang seperti penulis novel cinta.”

Alda terkekeh. “Aku bisa jadi keduanya. Tapi cuma kalau kamu yang baca.”

Arsen menunduk sedikit, menahan senyum. Alda merasa dadanya hangat.

Ada sesuatu yang berbeda pada pria itu hari ini matanya tak lagi sekaku dulu. Ada sinar lembut yang mulai muncul.

Sinar yang, tanpa ia sadari, mulai menyentuh hatinya sendiri.

---

Beberapa jam kemudian, Arsen sibuk menerima panggilan bisnis dari ayahnya.

Aurora diam-diam masuk ke kamarnya dan membuka laptop pribadinya laptop yang sudah ia isi dengan sistem enkripsi Aurora Mode.

Di layar, muncul logo khas: 🌹 Operasi Eden: Aktif.

Aurora menekan satu tombol, dan seluruh file harta warisan serta aset luar negeri otomatis terbuka.

Ia mengetik cepat, mengirim instruksi ke Pak Bram.

Aurora: “Pak Bram, kirimkan file akuisisi perusahaan Valente Group. Pastikan lewat jalur bayangan.”

Bram: “Sudah disiapkan, Nona. Juga surat untuk lembaga internasional. Mereka siap mendukung.”

Aurora: “Bagus. Saatnya menyingkirkan suami dan sahabatku yang dulu berpura-pura setia.”

Aurora tersenyum dingin.

Tapi seketika, layar laptopnya menunjukkan notifikasi lain “Incoming call, Arsen.”📞

Ia buru-buru menutup file dan menjawab dengan senyum manis.

“Ya, Suamiku?”📞

“Kenapa kamu gak di taman? Aku butuh asisten dadakan buat bacain dokumen.”📞

Aurora pura-pura panik. “Aduh, laptopku... eh, maksudku... rambutku belum disisir!”📞

Arsen terdengar menahan tawa di ujung sana. “Cepat ke sini sebelum aku kirim penjaga buat seret kamu.”📞

Aurora mendengus. “Tuan Dingin ini makin berani nyuruh-nyuruh istri.”📞

“Tuan Dingin? Aku lebih suka Tuan Tampan.”📞

“Yah, itu bisa dinegosiasikan kalau kamu mau senyum lima detik.”📞

Dan anehnya… Arsen benar-benar tertawa.

“Baik, lima detik. Tapi kamu yang harus buat aku senyum.”📞

Aurora menutup laptopnya, berdiri, dan berbisik pelan ke dirinya sendiri:

“Operasi Eden bisa menunggu. Sekarang, prioritasnya bikin pria ini jatuh cinta dulu.”

---

Sore itu, mereka duduk berdua di taman.

Aurora membacakan dokumen dengan ekspresi super serius seperti pengacara profesional. Tapi tiap kali Arsen berusaha fokus, ia selalu menggoda.

“Pasal 4 ayat 3 berbunyi: jika suami mulai melirik istri, rapat boleh ditunda.”

Arsen mendongak. “Itu pasal dari mana?”

“Pasal dari kitab cinta, bab ‘jangan kaku-kaku amat’.”

Arsen tak bisa menahan tawa kali ini. “Kamu ini benar-benar aneh.”

“Tapi kamu suka, kan?” ujar Alda

Arsen terdiam, lalu menatapnya pelan. “Aku... mulai terbiasa.”

Alda tersenyum kemenangan kecil di tengah misi besarnya.

---

Malamnya, setelah semua orang tidur, Aurora menatap layar laptopnya lagi.

Ia menulis pesan singkat untuk Pak Bram:

Aurora: “Target pertama akan kita gerakkan minggu depan. Aku harus pastikan Arsen siap berdiri dulu baik secara bisnis maupun hati.”

Bram: “Nona… Anda mulai terlihat bahagia. Hati-hati, itu bisa berbahaya.”

Aurora menatap langit-langit kamar, menghela napas pelan.

“Bram, kalau aku jatuh cinta lagi… kali ini aku mau jatuh di tempat yang benar.”

Lalu ia menatap foto Arsen yang baru saja ia ambil diam-diam sore tadi.

Wajah pria itu dingin, tapi matanya hangat.

“Si dingin ini… entah kenapa, bikin aku lupa kalau aku seharusnya balas dendam.”

Ia tersenyum lembut. “Tapi takdir gak akan mudah, kan?”

Dan di layar laptop, tulisan Operasi Eden: Fase 1 – Siap Dijalankan berkedip pelan, seolah mengingatkan:

Cinta boleh menunggu, tapi balas dendam tidak pernah tidur.

Bersambung

1
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
satu persatu kebahagiaan mereka kembali
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
past ayah arsen mengannggsp kematian istrinya krn salah arsen mknya dia pergi dan skr setelah sadar dia kembali
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
cinta dan kebersamaan yg dtg dr luka itu akan kuat dan tak tergoyahkan senang ya klo suami istri saling mencintai dan saling setia rmh tangga rasanya bahagia banget
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
aaaa romantis skali
Ilfa Yarni
Thor dendam pd bibi jg pamannya Alda dan jg mantan suaminya aurora kok ga diceritain thor
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
masalah arsen udah selsai dan besoknya maslah Alda yg akan mereka selesaokan
Ilfa Yarni
akhirnya hati mereka berdua udah terpaut semoga kedepannya kalian berdua bisa bahagia
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ilfa Yarni
wah arsen byk kemajuan dan udah nembak aurora jwb dong aurora klo km jg cinta
-Thiea-
jahatnya tuh mulut..😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!