NovelToon NovelToon
Luka Yang Di Rayakan

Luka Yang Di Rayakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Suami Tak Berguna / Romansa Fantasi / Penyesalan Suami / Percintaan Konglomerat
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan_nic

"Jangan lagi kau mencintaiku,cinta mu tidak pantas untuk hatiku yang rusak"

Devan,mengatakannya kepada istrinya Nadira... tepat di hari anniversary mereka yang ke tiga

bagaimana reaksi Nadira? dan alasan apa yang membuat Devan berkata seperti itu?

simak cerita lengkapnya,di sini. Sebuah novel yang menceritakan sepasang suami istri yang tadinya hangat menjadi dingin hingga tak tersentuh
Jangan lupa subscribe dan like kalo kamu suka alur ceritanya🤍
Salam hangat dari penulis💕
ig:FahZa
tikt*k:Catatan FahZa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Menemukanmu

"Selamat bergabung Henry Callen"

Devan menjabat tangan Henry,dengan hangat

"Senang bertemu langsung dengan Anda,Devan Alfonso"

Senyumnya mengembang,pertemuan ini sangat ia nantikan.

Henry dan Devan duduk di sebuah restoran hotel mewah. Mereka nampak seperti tamu eksklusif,dengan setelan jas dan sepatu yang tidak terlalu mengkilap yang menambah kesan mahal dan juga berkelas. Di hadapannya sudah terhidang steik ,cake dan juga beberapa botol wine.

Seorang pegawai restoran memakai kemeja putih bersih dengan vest senada dengan celana hitam membuka botol dan hendak menuangkan minuman,namun Devan menolak.

"Tidak perlu menuangkannya untukku,aku tidak meminumnya"

katanya tegas,membuat Henry terperangah.

"Bukankah ini biasa untuk orang sekelas anda Devan?"

Henry tidak tahan untuk bertanya

"Istriku tidak menyukai jika aku meminumnya"

Jawaban yang tegas dan mantap itu membuat Henry semakin tertarik mengenal lebih jauh sosok di depannya itu

"Jadi karna cintamu membuatmu menuruti istrimu ya?"

Devan membenarkan letak duduknya sejenak,lalu melanjutkan

"Karna aku menyukai apa saja yang membuatnya bahagia,cintaku sudah mendesainnya demikian"

Henry menatap Devan dengan kekaguman yang tidak bisa ia sembunyikan.Laki-laki dengan ketampanan yang sudah pasti sangat mudah untuk menarik hati wanita di tambah dengan predikat seorang pewaris Alveron Group tidak akan ada wanita yang mampu menolaknya. Tapi ia hanya mencintai satu wanita yang ia sebut istri tadi hingga mendesainnya seperti ini.Ini sungguh luar biasa bagi Henry.

Lebih tepatnya,ia merasa ada kesamaan antara dirinya dengan Devan yaitu setia pada satu cinta saja.Cintanya pada gadis yang pertama kali membeli lukisannya belasan tahun lalu membuatnya tidak tertarik dengan wanita manapun.Meski beberapa dari mereka secara terang-terangan menawarkan diri. Hatinya hanya di miliki satu orang saja,gadis manis berambut panjang dengan manik mata hitam penuh semangat.

"Kalau begitu,jangan tuangkan juga untukku. Aku menghormati prinsipmu Devan" sambil tersenyum samar.

Mendengar itu Devan mengangguk pelan,sorot matanya tenang dengan senyuman kecil.

Pegawai restoran tidak jadi menuangkan minuman di gelas-gelas mereka.Ia berbalik kembali ke tempatnya.

Alunan suara piano memenuhi ruangan,beberapa orang nampak serius mengobrol dengan lawan bicaranya.Suasana tidak terlalu ramai,namun tidak juga sepi.

"Henry,apakah kau nyaman di Indonesia?"

"Iya..aku merasa seperti pulang kampung"

"Syukurlah,aku kira Indonesia sudah tidak lagi membuat mu betah"

"Sejauh manapun melangkah,kampung halaman tetap memberi arti tersendiri untukku.Bukankah begitu?"

Tangan Henry mengusap lembut punggung tangannya sendiri. Hal yang sering ia lakukan tanpa ia sadari.Namun gerakan itu anehnya di lakukan juga oleh Devan.Tanpa sengaja Henry menyadari ada kesamaan antara dirinya dengan Devan.Entah kenapa hatinya menjadi terasa hangat.Bertemu Devan seperti bertemu dengan seseorang yang secara batin ia merasa dekat.

Di pertemuan itu mereka membahas persiapan 'Gala Estetika', Henry menyambut hangat setiap perbincangannya dengan Devan.

"Baiklah Henry,senang sekali bisa berbincang denganmu.Namun sayang sekali...aku harus melanjutkan pekerjaanku"

"Iya Devan,aku juga senang,semoga pertemuan ini membuat hubungan kerja sama ini semakin erat"

Mereka meninggalkan restoran hotel itu,lalu kembali kepada pekerjaan masing -masing.

***

Jalanan cukup ramai,udara juga terasa lebih hangat. Matahari siang tampak terik,cahayanya menembus menciptakan sorotan berkilauan.

Nadira mengendarai mobil sendirian.Ia berhenti pelan saat lampu lalu lintas berubah berwarna merah. Bibirnya bersenandung kecil,mengikuti suara lembut dari musik yang ia putar. Tiba-tiba ia terkejut.Sesuatu menghantam mobilnya bagian belakang.

"Duk!!''

Karna benturan tiba-tiba dari belakang,kepalanya membentur ke stir di depannya.Ia raba pelan dahinya,ada cairan merah mengalir.

"Kepalaku baru saja sembuh,ini ada luka lagi"

"Siapa yang menabrak ku dari belakang?"

Seorang laki-laki,dengan rambut sedikit ikal mengetuk-ngetuk pintu kaca mobilnya,Nadira menurunkan sedikit kaca itu

"Nona,apa kamu tidak apa-apa? Maafkan aku sudah menabrak mobilmu"

Bukan nya menjawab Nadira malah bengong,tapi kemudian matanya seperti buram,membayang,lalu hitam...gelap

"Aku tidak merasakan apa-apa"

"Apa sekarang aku mati beneran?"

Nadira pingsan,tubuhnya lemas dengan luka yang menetes di dahinya.

***

"Luca,aku di rumah sakit"

"Tuan,ada apa?"

"Aku menabrak mobil seorang gadis,dan dia pingsan,jadi aku membawanya ke rumah sakit"

"Tapi anda baik-baik saja Tuan?"

"Jangan khawatirkan aku,aku tidak apa-apa.Hanya saja aku bingung menghubungi keluarga gadis ini"

"Baiklah,Tuan.Aku akan segera kesana"

Sambungan telepon di tutup,ia menaruh kembali ponsel ke saku jasnya.

Tatapannya kembali pada gadis yang terbaring.Ia menatap dalam-dalam wajah itu.Jantungnya berdegup kencang,hatinya berdesir halus.

"Wajah ini,dia..."

Ia mengingat-ingat setiap guratan yang ia tuangkan di kanvas,membentuk sebuah wajah dengan senyum ceria.

"Tidak salah lagi,dia gadis itu...rambutnya lurus,aku ingat. Garis-garis wajah ini milik gadis itu."

Henry menyapu wajahnya perlahan,hatinya di penuhi rasa yang sama saat belasan tahun lalu. Saat seorang gadis membeli lukisan pertamanya.

"Kamu....kamu yang pertama menghidupkan semangatku. Dan selamanya kamu akan jadi yang pertama."

Ia mengulurkan tangannya,hendak menyentuh wajah yang kini sedang terpejam. Ragu-ragu ia mulai menyentuhnya. Ada rasa bergetar... kebahagiaan luar biasa memenuhi dadanya.

"Akhirnya aku menemukanmu lagi,bangunlah...lihat aku.Aku masih melukis seperti yang kau suruh waktu itu.Kau tidak perlu membelinya seperti waktu itu,aku akan memberikannya gratis untukmu...bahkan seumur hidupku akan ku berikan padamu."

"Aku mohon bangunlah..."

Henry menggenggam erat tangan wanita yang terbaring lemah itu...dengan perasaan yang semakin mendesak,ingin segera melihatnya bangun

"Mas,apa aku masih belum di surga?"

Matanya masih terpejam,namun bibirnya pelan mengeluarkan suara.Lalu barulah mata itu perlahan-lahan terbuka.

Nadira yang baru saja terbangun dari pingsannya,merasakan genggaman hangat di tangannya.

"Ini pasti Mas Devan,kasian dia pasti jadi khawatir"

Namun,ia terkejut,saat matanya menangkap sosok pria lain di situ.Sontak ia menarik tangannya...suaranya bergetar

"Kamu siapa?"

"Tenanglah,aku Henry. Syukurlah kamu sudah bangun"

"Henry siapa? Aku tidak mengenalmu?"

"Aku minta maaf, aku yang sudah menabrak mobilmu.Kamu pingsan jadi aku membawamu kemari"

Nadira mengingat-ingat kejadian itu.Iya dia baru mengingatnya.

"Jadi kamu yang sudah menabrak aku?"

"Iya,dan aku minta maaf padamu"

"Lain kali kamu harus hati-hati.Kalau kamu begini terus,kamu akan merugikan orang lain"

"Aku baru datang ke Indonesia,jadi aku masih bingung dengan rambu-rambu jalan"

"oh...kamu dari luar negeri,pantas saja"

"Iya,aku masih sedikit gugup berkendara di tempat yang belum terbiasa"

Di luar terdengar suara langkah kaki.Langkahnya tergesa,seperti orang yang ingin segera cepat sampai.

Caranya membuka pintu ruangan juga menunjukkan betapa ia sedang di liputi kecemasan.

1
Soraya
Devan sakit kanker otak 🤔
Tulisan_nic: kasian ya dia/Whimper/
total 1 replies
Soraya
mampir thor
Tulisan_nic: siap ka🫶
total 1 replies
kalea rizuky
mending ma Hendri yg gk di setir emaknya
kalea rizuky
bner devan aja lemah goblok
Syah Raman
wah, kenapa ini, semua orang pengen pertahankan rumah tangga
Syah Raman
waw, sungguh beracun
Syah Raman
wih, jadi ingat kenangan sama istri, awal nikah
Tulisan_nic
tau tuh,udah suami orang juga/Proud/
Blueberry Solenne
Semangat ka💪💪💪
Tulisan_nic: /Determined/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Mau ngajakin selengki gitu? hahahha
Tulisan_nic: suami sekaligus pacar/Hey/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Gak usah di khawatirin!
Blueberry Solenne
Eh ku kira baru dikit ternyata udah 20 bab
Blueberry Solenne
Seru ceritanya
Blueberry Solenne
Hai Ka, salken ya, seru ka ceritanya lanjut ya! o iya mampir juga yuk ke cerita aku, makasih😊💙🫐
Tulisan_nic: Hai,nice to meet you🫶 you look feeling great today,full energi🤍
total 1 replies
Blueberry Solenne
ceraikan saja... masih ada Lee Dong wook tu... apa mau Nam joo Hyuk?😁
Blueberry Solenne
Diih, jangan dong masa mau di madu😭😭😭
Tulisan_nic: Iya, jangan mau/Grimace/
total 1 replies
Blueberry Solenne
Ya ampun hati2 Dira!
Blueberry Solenne
wajahku juga cerah kalau nerima duit 😁
Tulisan_nic: eh..kok kita sama/Smile/
total 1 replies
Blueberry Solenne
belajar move on dong!
Blueberry Solenne
Pasti Mas Devan seneng ni🥰
Tulisan_nic: Iya deh kayaknya,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!