NovelToon NovelToon
Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Ambisi Mantan Istri Yang Depresi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Romansa / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: SooYuu

“Jangan sok suci, Kayuna! Kalau bukan aku yang menikahimu, kau hanya akan menjadi gadis murahan yang berkeliling menjual diri!”

Demi melunasi hutang ayahnya, Kayuna terpaksa menikah dengan Niko — CEO kejam nan tempramental. Ia kerap menerima hinaan dan siksaan fisik dari suaminya.

Setelah kehilangan bayinya dan mengetahui Niko bermain belakang dengan wanita lain. Tak hanya depresi, hidup Kayuna pun hancur sepenuhnya.

Namun, di titik terendahnya, muncul Shadow Cure — geng misterius yang membantunya bangkit. Dari gadis lemah, Kayuna berubah menjadi sosok yang siap membalas dendam terhadap orang-orang yang menghancurkannya.

Akankah Kayuna mampu menuntaskan dendamnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SooYuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Brak!

Niko menggebrak keras meja kerjanya. Sudah sebulan lebih ia belum juga menemukan istrinya. Bahkan saat diam-diam memantau gerak-gerik Adrian, ia sama sekali tak mendapat petunjuk tentang keberadaan Kayuna.

“Bangsat!” geramnya sambil mengepal kuat.

Keadaan kantornya mendadak kacau, kala website resmi milik perusahaannya diretas seseorang dan menyebarkan identitas Kayuna.

Perempuan yang latar belakangnya selama ini ia sembunyikan, mendadak ramai dibicarakan banyak orang. Beberapa wartawan sangat tertarik dengan kemunculan istri sang CEO ke publik.

“Segera bereskan kekacauan ini!” hardik Niko pada Kevin yang berdiri tegak tak bersuara di hadapannya. “Temukan Bedebah yang berani meretas keamanan internal perusahaan kita. SEKARANG JUGA!”

“Baik, Pak.” Kevin menunduk hormat, kemudian melangkah keluar dari ruangan.

Airin bergidik ngeri di sisi pintu. Tangannya setengah gemetar memegang seutas kertas, hasil pemeriksaannya kemarin.

Ia berkali-kali mengatupkan bibir, ingin menyampaikan sesuatu, tapi urung setelah melihat Niko masih membara dikuasai amarah.

“Sial! Ini akan semakin runyam jika media berhasil menggali latar belakang Kayuna. Perbuatanku … akan terbongkar.” Niko meraup kasar wajahnya, panik juga rasa kesal membuncah di dadanya.

Airin meneguk ludah kasar. Kemudian meraih sebuah botol mineral di atas meja. “Tenang dulu, Mas. Semua akan aman terkendali,” ucapnya pelan, seolah berusaha menenangkan.

Mas? Ya. Wanita pelakor itu semakin berani. Ia memanggil Niko dengan nada manja, seolah status yang bukan miliknya sudah bebas ia ambil alih. Seakan-akan jalannya menuju posisi “nyonya” makin terbuka lebar.

“Menurutmu … apa ini ulah istrimu dan mantan pacarnya itu?” Airin berbisik, suara rendahnya memprovokasi Niko yang masih diliputi kemarahan.

“Nggak mungkin,” sahut Niko dengan yakin. “Wanita itu nggak punya keberanian sejauh ini.”

“Kita nggak bisa jamin, Mas.” Airin menyentuh lembut dada bidang pria itu. “Kamu lihat juga, kan? Waktu di villa, Kayuna berani memeluk Adrian tepat di depan matamu.”

Niko semakin geram, pikirannya kembali teralih pada kejadian sebulan lalu. Kayuna dengan erat memeluk Adrian, meski jelas-jelas dirinya berada tepat di depan mata wanita itu.

Kata-kata Airin membuatnya semakin kesal, menumbuhkan rasa kebencian yang kian mendalam pada istrinya.

“Para bedebah itu ….” Niko meremas erat jari-jarinya di atas pangkuan.

***

Sehari sebelumnya.

“Publikasikan saja identitasku.” Kayuna berkata dengan penuh keyakinan.

Semua orang di ruangan itu terperangah. Sebagian hanya bisa saling pandang, sebagian lain menatap Kayuna dengan wajah tak setuju — termasuk Adrian.

“Jangan. Itu sangat beresiko,” ujar Adrian menentang.

Kayuna menegakkan dagu, netranya menatap lurus ke depan. Di bawah sorot cahaya temaram, lilin kecil menguarkan kehangatan di balik tembok berlapis keramik itu, tapi masih menyisakan kesan dingin khas markas rahasia.

Wangi kopi yang baru saja diseduh menyelinap tajam, beriringan dengan suara dentuman jam dinding yang monoton. Layar lebar menyala — membelah kegelapan, sorotannya menerpa wajah Kayuna, membuat matanya sedikit berkilat tajam.

Seringai sinis terulas tipis, kala potret Niko dan Airin muncul di layar. “Niko … sangat tak suka barang miliknya disentuh. Dia benci jika peliharaannya tak patuh,” ucap Kayuna.

Kata-kata kejam Niko masih terekam jelas di telinga, tersimpan rapi di kepala seolah sudah terpahat paten, tak bisa disingkirkan.

Segala pukulan yang menghujam, tamparan yang menggema, masih menusuk di ingatannya, bak duri yang meruncing tajam — melukai batinnya. Kayuna mengepal erat, sorot matanya mengeras.

Adrian tak fokus pada layar, pandangannya terpaku pada sosok wanita yang tampak gigih ingin membalas dendam. “Biar aku yang mengurusnya, terlalu berbahaya jika kamu terlibat.”

Kayuna menurunkan wajahnya, lalu menoleh pada Adrian. “Aku … ingin menghukum Niko dengan kedua tanganku sendiri, Adrian.”

“Tapi—”

“Bukankah ada kalian?” Kayuna menyapu ruangan dengan pandangan penuh harap. “Kalian … akan membantuku, ‘kan?” katanya sambil menatap satu per satu anggota geng Shadow Cure.

“Kamu … akan melindungiku, ‘kan?” tanyanya kembali menatap Adrian.

Adrian terdiam. Ia tahu betul tekad Kayuna sulit dihentikan, ia melihat sendiri binar dendam terus membara tiap kali Kayuna membuka mata. Tapi, ia juga tahu bahwa ini berbahaya, mengingat Niko yang sangat punya kuasa, licik dan juga berambisi. Jika salah mengambil langkah, Kayuna yang justru akan terjatuh dalam jurang jebakan.

Adrian terus bergulat dengan pikirannya sendiri. Ia menyandarkan bahunya di dinding, lalu menatap Kayuna penuh kecemasan.

“Baiklah,” ujar Adrian akhirnya. “Tapi … semua akan di bawah kendaliku, patuhi rencanaku dan biarkan aku yang memantau di dekatmu.”

Wajah cantik yang yang diliputi bara kesumat itu tampak tertunduk sejenak, kemudian mendongak, senyum pasif melengkung di sudut bibirnya. “Baiklah, aku menunggu instruksimu.”

Di dalam ruangan yang remang, di atas meja persegi penuh dengan tumpukan kertas, juga beberapa potongan potret—target. Berbagai alat komunikasi rahasia berjejer di antara coretan susunan misi yang akan segera dijalankan.

Reza memegang laptop, membacakan beberapa data yang berhasil ia dapatkan selama menggali internal perusahaan MH Group.

Laudia tampak manggut-manggut mendengarkan, sesekali melirik Adrian yang memberikan arahan tambahan.

Danar duduk tenang tak seperti biasanya, seolah tengah menimbang sesuatu yang memberatkan hatinya. Tatapannya gelisah, tapi segera kembali fokus tak ingin memperuncing keadaan.

Jay fokus mencatat rute alternatif, yang akan ia lewati selama bergerak menjalankan misi. Telinganya terus menangkap setiap detail instruksi yang Adrian berikan.

Sementara Kayuna menyimak dengan saksama, ia menelan setiap penjelasan yang Reza lontarkan, karena dirinya yang akan turun langsung ke lapangan.

“Tapi, Bos. Keamanan perusahaan itu cukup kuat, aku belum bisa memecahkannya.” ujar Reza.

Adrian mengernyit. “Benarkah?”

Reza mengangguk. “Saya hanya berhasil meretasnya selama lima detik, setelah itu langsung diblokir total.”

Adrian tampak berpikir sejenak.

Kayuna melemparkan pandang ke kiri dan ke kanan, tampak ragu-ragu sebelum akhirnya merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah buku catatan kecil, diletakkannya buku itu di atas meja.

“Ini … aku rasa buku catatan ini akan sedikit membantu,” kata Kayuna sambil mengulum bibirnya.

Semua mata tampak tertuju ke arah buku bersampul merah muda itu, tatapan mereka penuh tanda tanya.

Adrian segera meraihnya. “Buku apa ini?” tanyanya sambil membuka perlahan setiap lembarannya.

Buku itu tampak sedikit kusut, tapi tulisan tangan di dalamnya tertata rapi, begitu presisi sampai seperti hasil ketikan alat modern.

Barisan nomor-nomor ponsel asing tersusun di tiap lembarannya, dilengkapi isi pesan, jam dan tanggal diterimanya.

Alis Adrian mengerut heran. “Kayuna, ini ….”

“Sebenarnya selama dua tahun lebih aku menikah dengan Niko. Aku sering menerima pesan anonim, entah siapa pengirimnya, karena nomornya selalu ganti setiap kali mengirimkan pesan. Yang jelas, isi pesannya sangat membantuku bertahan selama ini. Aku mendapat semua informasi tentang Niko dari si pengirim pesan itu.”

“Dan terakhir kali dia mengirimkan sebuah link website, tapi aku belum berani membukanya. Itu aku catat dibalik buku paling belakang,” tutur Kayuna kemudian menunjukan catatannya.

“Siapa orang ini?” gumam Adrian seraya memicingkan mata, menelisik nomor asing itu.

“Ini bukan nomor dari negara kita, lihat ….” Reza menunjuk ke layar, menjabarkan hasil pencariannya. “Ini hanya bisa digunakan menggunakan vpn, sepertinya itu ponsel atau kartu sim sekali pakai.”

Adrian semakin penasaran siapa orang dibalik nomor asing tersebut.

“Berhasil!” seru Reza setelah berhasil masuk ke website tersebut dalam hitungan detik.

Sesuai perintah Adrian. Reza dengan cekatan menyebarkan seluruh informasi — identitas Kayuna, melalui website resmi MH Group.

“Aku sudah berhasil maju selangkah. Niko … tunggu langkah selanjutnya,” desis Kayuna tajam.

***

Sementara itu, di rumah mewah yang nyaris menyerupai istana. Seorang pria paruh baya tampak duduk menegakkan bahunya. Senyum congkak melengkung, kala manik setajam pisau itu menangkap langkah Niko yang tertatih memasuki rumah.

“Kau baru pulang?” tanyanya datar.

Niko tertegun seketika, menelan ludah yang terasa menggumpal di tenggorokan. Mata elangnya membelalak saat melihat sosok pria yang sangat ditakutinya.

“Berandal! Kau sangat tak bisa diandalkan!”

*

*

Bersambung.

1
Sunaryati
Emak sangat mendukungmu Kayuna, semoga lancar dan sukses, semua misi balas dendammu. Aku kok mengharapkan ada sanksi sosial juga pada Airin dan Nico. Juga proses perceraian juga lancar.
SooYuu: sanksi sosial, sanksi hukum. pokoknya harus lengkap, Mak. 😭
total 1 replies
Anna
Sahhh .... sah! 🤣
SooYuu: sabar ...😭
total 1 replies
Anna
Mau ketularan Amina ini sepertinya🤣
SooYuu: amina pengaruh buruk 😭
total 1 replies
Sunaryati
Kau akan hancur Nico walau perlahan , perselingkuhan kamu juga akan terungkap dan mempengaruhi perusahaan kamu. Kekejaman pada istrimu pun akan diberitakan lewat berbagai media, dengan begitu kamu tak bisa lolos dari jeratan hukum karena diketahui publik. Itu harapan emak sih
SooYuu: pantau terus Niko, Mak 🔥
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
jgn² kena penyakit mematikan👏...jgn buat dia hamil ya thor🙏
💕Bunda Iin💕
lo yg bermain² dgn adrian😡
💕Bunda Iin💕
lo yg salah ko mau nyiksa anak org mulu😡...udah cukup dia tersiksa selama menjdi istri lo niko biarkan dia yg bahagia
💕Bunda Iin💕
tak apa tapi itu author
💕Bunda Iin💕
itu ikan cuma satu karna cukup untuk menemani adrian seorg sja🤭
💕Bunda Iin💕
kayuna thor bukan kayuan😁
SooYuu: waduh, author hilap 😭
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
pagi² disuguhkan pemandangan yh indah ya kayuna🤭
Anna
wajah tampan kelakuan setan.
Anna
strokee ajaa dahh strokeee
SooYuu: ngik-ngik 🤣
total 1 replies
Sunaryati
Segera dapat karma pada Niko dan Airin
💕Bunda Iin💕
cantik nya nyo💖💖💖
💕Bunda Iin💕
mimpi atau nyata ya?...mudah²an mimpi
💕Bunda Iin💕
hahaha bisa aj neng kayuna ini😂
💕Bunda Iin💕
sangat² tepat...ayo semangat kayuna balas semua rasa sakit mu walapun itu dilarang tpi ini benar² jahat banget + penindasan nya udah di luar akal sehat...andaikan geng yg di ciptakan adrian ada di dunia nyata sangat tertolong untuk org² yg lemah🥺
💕Bunda Iin💕: betul betul betul😭
total 2 replies
💕Bunda Iin💕
sabar sabar masih istri org itu🤭
💕Bunda Iin💕
mau masang set bel atuh kayuna😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!