Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.
Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 Penegasan
Valery berada di kantornya sangat sibuk menandatangani beberapa berkas-berkas penting.
Pintu ruangan itu tiba-tiba saja terbuka.
"Valery serius Olivia hamil?" Angela sangat kepo bahkan belum sempat masuk masih berada di depan pintu sudah bertanya kepada Valery.
"Kau dapat berita dari mana?" tanya Valery.
"Jensen," jawabnya dengan santai.
"Dasar mulut ember, sudah tahu ini hal yang harus disembunyikan dan jangan sampai beritanya tersebar kemanapun, malah seenaknya berbicara sama," ucap Valery menghela nafas.
"Jensen tidak mengatakan secara langsung kepadaku, aku tidak sengaja mendengarkan pembicaraan dia dengan Dirga dan yang aku kutip adalah Olivia hamil. Apa benar itu?" tanya Angela benar-benar sangat kepo sudah memasuki ruangan itu.
"Hmmm," jawab Valery dengan kembali melanjutkan pekerjaannya.
"Dengan siapa?" tanya Angela semakin kepo membuat Valery melihat serius ke arah Angela.
"Tidak dengan siapa-siapa dan hilangkan rasa penasaran kamu, anggap saja kamu tidak mengetahui hal ini dan awas saja jika ada yang mengetahui tentang kehamilan Olivia maka kamu yang akan aku salahkan," jawab Valery.
"Isss, kenapa jadi aku yang disalahkan. Aku juga taunya dari Jensen dan bisa saja Jensen memberitahu kepada orang lain," sahut Angela.
"Jensen kurang berhati-hati saat berbicara sehingga kamu dapat mendengarnya dan artinya berbicara berhati-hatilah dan jangan sampai ada yang tahu. Ini demi kebaikan Olivia. Kamu harus menaruh simpati kepada rekan profesi kamu," ucap Valery dengan bijak.
"Huhhh, baru juga artis baru dan sudah hamil. Apa dia tidak bisa menjaga dirinya dengan baik, apa dia pikir dengan dia hamil akan membuat sensasi yang hangat terus menaikkan karirnya. Dia tidak tahu saja jika dunia entertainment saat ini sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya dan para netizen juga tidak bodoh, dia bisa-bisa mendapatkan kecaman pedas dari netizen jika sampai ketahuan," ucap Angela dengan menghela nafas dengan mulutnya tidak berhenti merocos.
"Kamu tanamkan juga perkataan kamu pada diri sendiri," sahut Valery.
"Ada apa denganku, aku sangat pintar menjaga diri dan aku tidak mudah dirayu oleh-oleh para produser yang menawarkan hal-hal yang menggiurkan," sahut Angela.
"Angela aku mengetahui semua pergerakan kamu dan gudang yang kamu jadikan tempat kamu bersama kekasihmu untuk bersenang-senang," ucap Valery membuat Angela kesulitan menelan ludah.
"Valery itu hanya sekedar kesenangan dan sumpah kami tidak melakukan hal jauh, aku sampai saat ini masih perawan," ucap Angela ternyata tidak bisa mengelak.
Manajernya itu memang sangat pintar dan sangat mengetahui pergerakan setiap artisnya hal sekecil apapun dia pasti tahu.
"Percayalah padaku, aku benar-benar masih virgin dan kehormatanku hanya untuk pria yang akan menjadi suamiku nanti. Aku juga tidak ingin mengecewakan kamu yang sudah memberiku kesempatan berada dalam dunia ini. Aku dan Robby hanya sekedar icip-icip saja, ya jilatan-jilatan seksual saja," jawab Angela dengan santai saat berkata jujur pada Valery.
Bahkan saat mengatakan hal vulgar seperti itu terlihat dari wajahnya sudah membayangkan fantasi yang dia miliki membuat Valery geleng-geleng kepala.
"Kamu seperti tidak pernah saja," sahut Angela.
"Tapi aku yakin sih kamu memang tidak pernah. Valery coba deh kamu sekali-sekali punya pacar, terus kamu rasakan hal-hal sensasi nikmat. Kenikmatan dalam berhubungan bukan hanya ketika melakukan penyatuan di atas ranjang, tetapi banyak sekali kenikmatan seksual, seperti ciuman, sentuhan di area sensitif dan bahkan jilatan yang sangat nikmat," ucap Angela seolah-olah saat ini sedang mengajari manajernya.
Tiba-tiba saja Valery kesulitan menelan ludah dan entah mengapa tiba-tiba saja bayangan dia bersama dengan Dirga terlintas di dalam otaknya membuatnya langsung menggelengkan kepala dengan cepat berusaha menyadarkan diri sendiri.
"Aku hanya bercanda dan itu hanya sekedar obrolan agar tidak terlalu tegang. Tetapi kamu harus percaya kepadaku jika aku benar-benar akan menjaga diri," Angela.
"Asal benar saja perkataan yang kamu ucapkan dengan kenyataan. Awas saja jika kamu berani menciptakan skandal dan maka aku tidak akan membantumu. Jika mencintai pekerjaan ini maka cintai dengan baik dan jangan pernah kecewakan orang-orang yang mendukung kamu," ucap Valery memberi nasehat kepada artisnya itu.
Angela menganggukan kepala sudah pasti menuruti perkataan managernya.
***
Valery ingin masuk ke dalam mobilnya dengan membuka pintu mobil dan tiba-tiba saja tidak jadi ketika seorang wanita membawa buket bunga menghampirinya dan wanita itu tak lain adalah Maura.
"Ada apa?" tanya Valery terkesan begitu cuek kepada Maura.
"Aku ingin bertemu dengan Dirga! Lihatlah aku membawakan dia bunga yang sangat indah dan ini rekomendasi dari Tante Thalia, apa menurut kamu ini cantik?" tanya Maura.
"Pertanyaan pertama akan aku jawab jika Dirga tidak ada di sini dan jika ingin mencarinya maka carilah ke lokasi syuting dan bukan di kantor, kedua bunga itu sangat cantik," jawab Valery dengan santai.
"Jadi Dirga tidak ada di sini dan melainkan berada di lokasi syuting, Nona Valery boleh tidak memberitahu saya di mana lokasi syuting Dirga?" tanya Maura.
"Saya tidak tahu," jawab Valery membuka pintu mobil dan ditahan oleh Maura membuat Valery kembali serius melihat ke arah Maura.
"Kamu sepertinya menghalangiku untuk dekat dengan Dirga? Apa kamu takut jika kami berdua memiliki hubungan spesial?" tanya Maura menatap penuh dengan selidik.
Valery tersenyum tipis mendengarnya dan kemudian menurunkan tangan Maura.
"Aku tidak punya kepentingan apapun untuk menghalangi kamu dekat dengan Dirga, tetapi ada hal yang harus aku beritahu kepada kamu jika Dirga bukan hanya dekat dengan satu wanita saja dan jangan terlalu berharap apapun darinya," ucap Valery.
"Kalau begitu aku akan menjadikan diriku sebagai wanita pelabuhan terakhir untuknya yang akan mengikatnya dan tidak bisa dekat dengan wanita manapun," ucap Maura.
"Lakukan apapun yang ingin kamu lakukan kepadanya. Aku tidak peduli sama sekali, karena urusan pribadi artisku adalah urusannya dan urusanku adalah urusanku dan tidak pernah dilibatkan dengan pekerjaan," tegas Valery.
"Benarkah! Tetapi setiap aku berbicara masalah Dirga dan aku bisa melihat bagaimana wajah kamu, ada rasa ketidaksukaan saat melihat kau. Valery bagaimana jika aku punya pikiran kalau kamu memiliki perasaan kepada Dirga," ucap Maura menebak-nebak membuat Valery menyergah nafas.
"Pikiran kamu salah," jawabnya secara singkat.
"Maura jangan mengajakku berbicara jika hanya untuk membicarakan orang lain dan sekali lagi aku ingatkan kepadamu jangan mempertanyakan tentang Dirga kepadaku, aku tidak ada urusan apapun dengannya yang aku urusi darinya adalah pekerjaan. Jadi terserah kamu ingin melakukan apapun atau ingin berpikiran apapun," ucap Valery tidak banyak bicara dengan Maura dan kemudian dia langsung memasuki mobilnya.
Valery meninggalkan tempat tersebut membuat Maura menyergah nafas kasar.
"Sombong sekali!"
"Dia hanya seorang manager tetapi lagaknya seperti sudah memiliki Dirga sepenuhnya. Aku akan membuktikan kepadamu jika Dirga bisa aku gapai dan aku akan menjadi wanita pelabuhan terakhir untungnya. Lihat saja Dirga sudah berada dalam genggamanku dan aku bahkan tidak akan membiarkan dia berbicara satu huruf pun denganmu,"
"Wanita sombong sepertimu sekali-sekali harus diberi pelajaran, jika semua orang segan kepadamu dan maka tidak dengan aku," ucap Maura sejak tadi tidak berhenti mengoceh.
Dia memang begitu kesal kepada Valery dengan cara bicaranya selalu elegan dan bahkan tidak pernah terpancing dengan apapun.
Bersambung....