NovelToon NovelToon
Beauty And The Beast

Beauty And The Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Action / Romantis / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ceriwis07

Saga, sang CEO dengan aura sedingin es, tersembunyi di balik tembok kekuasaan dan ketidakpedulian. Wajahnya yang tegas dihiasi brewok lebat, sementara rambut panjangnya mencerminkan jiwa yang liar dan tak terkekang.

Di sisi lain, Nirmala, seorang yatim piatu yang berjuang dengan membuka toko bunga di tengah hiruk pikuk kota, memancarkan kehangatan dan kelembutan.

Namun, bukan pencarian cinta yang mempertemukan mereka, melainkan takdir yang penuh misteri.

Akankah takdir merajut jalinan asmara di antara dua dunia yang berbeda ini? Mampukah cinta bersemi dan menetap, atau hanya sekadar singgah dalam perjalanan hidup mereka?

Ikuti kisah mereka yang penuh liku dan kejutan di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceriwis07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beauty and The Beast 10

Lucky Antonio Ramoz

Lucky Antonio Ramos adalah anak kedua dari tiga bersaudara di keluarga Ramos. Kakaknya, Cantika Ramos, seorang dokter spesialis kulit, sudah menikah dan memiliki dua anak, laki-laki dan perempuan. Cantika kini tinggal bersama suaminya di Jerman. Lalita, adik Lucky, menjadi pengajar di universitas ternama.

Lucky dan Nirmala menjalin kasih selama kurang lebih dua tahun. Namun, Lucky merasa hubungannya dengan Nirmala monoton, hanya sebatas berpelukan, berciuman, pegangan tangan, dan makan bersama.

Hubungan Nirmala dan Lucky sudah diketahui keluarga Lucky. Cantika dan Lalita menyukai kepribadian Nirmala, begitu pula kedua orang tua Lucky. Bahkan, mama dan papa Lucky menginginkan agar Lucky dan Nirmala segera menikah. Namun, Nirmala berkata, "Maaf, Tante, izinkan saya untuk bersekolah lagi supaya saya lebih pantas bersanding dengan Lucky." Kedua orang tuanya pun memahami karena dulu Nirmala pernah bercerita tentang keterbatasan ekonominya yang membuatnya putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan.

Kebosanan itu membawanya bertemu Sarah, teman sekaligus sahabat Nirmala. Mereka bertiga sering berkumpul bersama.

Suatu hari, hujan turun saat Sarah hendak pulang dari kios milik Nirmala. Karena tidak membawa mobil dan tadinya menggunakan Grab, Nirmala meminta Lucky mengantarkan Sarah pulang. Lucky menyanggupi. Sesampainya di rumah Sarah, gadis itu mengajaknya mampir. "Kak, mampir sebentar ya? Aku sendirian di rumah," kata Sarah, sambil mengerling nakal. Entah mengapa, Luki merasa ini adalah sebuah tantangan. "Oke," jawabnya.

Mereka pun masuk ke rumah Sarah. Benar saja, rumah itu kosong. Sarah pergi ke dapur, lalu kembali dengan kopi hitam dan pakaian yang seksi hanya tank top dan celana pendek yang hampir memperlihatkan gundukan di bagian bawah tubuhnya.

 Mata Lucky membola. Ia terkejut, dadanya berdegup kencang. Selama berpacaran dengan Nirmala, ia tidak pernah disuguhi pemandangan seperti ini.

Sarah dengan sengaja membungkukan tubuhnya, meletakkan kopi di atas meja sambil mengibaskan rambutnya yang menutupi belahan dadanya. lucky menelan ludah kasar di bagian bawahnya sudah mengeras.

Sarah duduk di samping Lucky. Ia sepertinya menyempatkan diri untuk berdandan agar terlihat cantik di depan Lucky. Sarah membelai jakun Lucky yang terlihat naik turun.

Lucjy terkejut. Ia tersentak dan mundur, tapi Sarah kembali menarik nya dengan mengalungkan tangan di leher pria itu. Tubuh Lucky bergetar. Ia gugup, tapi tidak bisa menutupi hasrat yang sudah lama ia pendam. Sarah menarik baju Lucky ke atas, memperlihatkan perut six pack yang selama ini menjadi impian Sarah. Sarah merabanya perlahan, sentuhan itu membuat Lucky merem melek. Sarah menatap wajah Lucky lekat-lekat, tepat pada matanya, seolah ada magnet di antara mereka. Keduanya pun semakin mendekat.

Cup....

Decapan demi decapan berlalu dari aktivitas berciuman yang mereka lakukan. Ciuman yang awalnya hanya sebatas ketertarikan, kini bertambah panas. Lucky sudah berani memegang area "bukit kembar" milik Sarah, meremasnya dan membuat Sarah menjerit. Jeritan Sarah justru menambah hasrat Lucky.

Tangan Sarah turun meraba ke bagian gesper celana Lucky. Tanpa melepaskan ciuman, Sarah melepaskan gesper Lucky dan menarik celananya hingga melorot ke bawah.

Lucky yang merasa tak nyaman menghentikan ciumannya. "Apa kita melakukannya di sini?" tanya Lucky. Sarah tersenyum nakal. Ia kembali mengecup bibir Lucky sesaat. "Ayo naik ke atas, ke kamarku," ajak Sarah. Lucky mengangguk tanpa membenarkan celananya. Ia pun menggendong tubuh Sarah ala koala, tanpa melepaskan pangeran mereka, menaiki tangga dan masuk ke kamar Sarah. Malam itu, hujan turun dengan derasnya, menutupi suara desahan sepasang manusia yang belum terikat janji pernikahan.

Luki mulai menuntun "si junior" untuk masuk ke "sarang". Saat ujungnya baru masuk, Luki merasa heran, kenapa "si junior" bisa masuk dengan mudah? Jika Sarah masih perawan, seharusnya terasa sesak.

Luki berpikir, nasi sudah menjadi bubur. Ia menggelengkan kepala dan meneruskan aktivitas yang tertunda, yakni memasukkan "si junior" ke dalam "sangkar".

Keesokan harinya, Lucky baru sadar dengan siapa ia tidur. Sarah sebenarnya sudah bangun, tapi ia sengaja ingin berlaku seperti seorang korban.

Lucky terbangun, tersentak, dan pandangannya mengedar. Ini bukan kamarnya. Ia menoleh ke samping kanannya, tepat di mana Sarah tidur memunggunginya. Sejenak, ia memperhatikan tubuh Sarah. Banyak jejak merah di sana, juga tubuh Sarah yang bergetar.

 "Sarah?" panggil Lucky perlahan. Sarah membalikkan tubuhnya. Ya, Sarah menangis. Hidungnya yang sudah memerah menandakan bahwa ia sudah menangis terlalu lama. Lucky melotot. Ia mengira semua kejadian panas malam itu hanyalah mimpi, karena saking lamanya ia memendam hasrat. Tapi ternyata, malam itu adalah nyata.

"Kita melakukannya?" tanya Luki, masih tidak percaya. Sarah mengangguk pasrah.

 "Sudahlah, Kak, kita lupakan saja malam ini. Anggap saja ini semua kecelakaan. Tidak usah bercerita pada Irma. Aku takut hal ini akan menyakitinya dan membuat hubungan kalian hancur. " ucap Sarah seperti merasa bersalah.

Lucky menggelengkan kepalanya. Di dalam keluarganya, bahkan di kamusnya, jika ia sudah menikmati tubuh wanita, ia harus bertanggung jawab, meskipun belum menikah. Baginya, ia wajib memberikan apa pun keinginan wanitanya, hingga akhirnya wanita itu sendiri yang pergi darinya. Ia mencontoh setiap perlakuan sang papa dan kakak iparnya yang begitu sangat menghargai dan mencintai istrinya.

Lucky memeluk tubuh Sarah, dan Sarah pun semakin menangis menjadi-jadi. "Maafkan aku, aku berjanji akan bertanggung jawab," ucap Lucky tulus sambil membelai tubuh bagian belakang Sarah. Sarah mengangguk, pandangan mereka kembali beradu. Kali ini, Sarah yang memulai. Ia memberanikan diri mengecup bibir Lucky. Lucky pun seperti tertarik oleh magnet yang dibuat Sarah. Mereka kembali melakukan adegan panas tersebut di pagi harinya.

Mulai dari kecelakaanyang dibuat sengaja oleh Sarah pada malam itu, Luki jadi terikat padanya.

"Apakah hubungan kita hanya seperti ini? Menyalurkan hasrat tanpa ada ikatan?" tanya Sarah.

Luki tersenyum dan menarik kepala Sarah untuk berbaring di dadanya. "Tidak, bersabarlah dulu. Aku akan menceritakannya nanti pada Irma, tapi tunggu waktu yang tepat. Aku minta bersabar dulu ya," ucap Luki pada Sarah.

Sarah tersenyum licik. "Akhirnya aku mendapatkan apa yang menjadi milikmu, Nirmala. Seharusnya dari dulu aku melakukan ini, supaya aku memiliki pria sempurna seperti yang kau miliki," gumam Sarah dalam hati.

 Ya, meskipun menjadi sahabat dari Nirmala, ia tetap saja merasakan iri padanya. Karena baginya Nirmala selalu beruntung, selalu didekati para cowok-cowok ganteng di sekolah, menjadi wanita terfavorit di sekolah, pintar, tegas, mandiri, juga tak sungkan jika ia butuh pertolongan. Tak lupa, kepribadian Nirmala yang baik, ceria, juga supel menambah ketertarikan lawan jenis, bahkan teman wanita pun menyukai Irma.

Berbeda dengan karakter Sarah, ia lebih bersifat sombong dan angkuh. Tapi ia punya keinginan yang lebih besar daripada dana yang dia punya. Maka dari itu, dia berani menyerahkan tubuhnya pada pria siapa saja yang mau menjadi donaturnya. Saat pertama kali Sarah menyerahkan mahkotanya pada seorang kakek tua berumur tujuh puluh tahun, ia dibayar seratus juta untuk sekali main, dan setelahnya mereka berpisah. Tiga bulan kemudian, Sarah mendengar bahwa kakek tersebut sudah meninggal. Sarah hanya tertawa. Pria yang menikmati kesuciannya bukanlah seorang pria muda, tapi ia tidak menyesal, karena dari uang yang diberikan kakek tersebut, ia bisa mewujudkan dirinya menjadi wanita yang modis.

Setiap Sarah menginginkan sesuatu, ia akan melayani Lucky dengan senang hati, dan sebagai imbalannya, Lucky mengajaknya belanja. Sejak saat itu, Lucky sudah tidak bisa menabung lagi, tidak seperti waktu bersama Nirmala.

Bahkan, orang tuanya dan kakaknya, Cantika, pun protes pada kehidupan yang sekarang dijalani oleh Lucky. "Ke mana semua uangmu? Bukankah kamu berusaha menabung untuk menikah dengan Nirmala?" tanya Cantika.

Lucky terdiam. Dia bingung harus berkata apa pada kakak dan keluarganya. Apalagi, saat ini Sarah sudah mengaku jika dirinya hamil anak dari Lucky.

Sampai akhirnya, ia bertemu dengan Nirmala di parkiran mal. Sakit rasanya melihat Nirmala yang menangis dalam diam.

 Bahkan Nirmala pun tidak memukulnya sebagai pelampiasan amarah. Tapi, tunggu, di belakang Nirmala ada seorang nenek tua. Dan Lucky tak asing pada wajah kedua pria itu, tapi ia lupa karena terfokus pada Nirmala yang menangis dan mengucapkan.

"Lucky, kita sudah selesai," ucap Nirmala sambil mundur perlahan, lalu membalikkan tubuhnya dan berlari memasuki mobil.

Ucapan itu selalu terngiang di dalam kepala Luki. Ada rasa sesak, ada rasa sedih di dalam hati Luki, tapi tidak ada perasaan senang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!