NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:44.3k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Nabila Fatma Abdillah yang baru saja kehilangan bayinya, mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Aryo. Pasalnya, bayi mereka meninggal di rumah sakit dan Aryo tidak punya uang untuk menembusnya. Untung saja Muhamad Hextor Ibarez datang menolong.

Hextor bersedia menolong dengan syarat, Nabila mau jadi ibu ASI bagi anak semata wayangnya, Enzo, yang masih bayi karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan. Baby Enzo hanya ingin ASI eksklusif.

Namun ternyata, Hextor bukanlah orang biasa. Selain miliarder, ia juga seorang mafia yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Istrinya pun meninggal bukan karena kecelakaan biasa.

Berawal dari saling menyembuhkan luka akibat kehilangan orang tercinta, mereka kian dekat satu sama lain. Akankah cinta terlarang tumbuh di antara Nabila yang penyayang dengan Hextor, mafia mesum sekaligus pria tampan penuh pesona ini? Lalu, siapakah dalang di balik pembunuhan istri Hextor, yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Lidah Mertua

Nabila begitu senang. Ia meletakkan baby Enzo di ranjang besar dan mulai memakaikannya pakaian dalam gegas. "Eh, letakkan saja di kasur. Nanti aku buka."

Mei meletakkannya sesuai permintaan Nabila, kemudian keluar.

Selesai memakaikan Enzo pakaian, Nabila segera mengitari ranjang untuk mendatangi paketnya. Dengan rasa penasaran ia membuka paket itu satu-persatu. "Ini kerudung ...." Ia membuka paket pertama yang berisi beberapa kerudung segi empat dengan beda warna. "Ini baju atasan ...." Sebuah pakaian ia keluarkan dari bungkusnya, dan beberapa yang lainnya. "Wah, aku coba, ah!"

Enzo yang terdiam dari tadi, matanya terus mengawasi Nabila. Wanita itu melepas kerudung lalu kemudian pakaiannya. Segera ia memakai baju yang telah ia pilih sekalian kerudungnya yang kebetulan berwarna senada. "Bagaimana, dedek Enzo? Bagus gak, Mbak pake ini?" Ia membungkuk menatap Enzo yang terbaring di ranjang. Nabila menegakkan punggung dan berputar di hadapan bayi itu. "Bagus ya?" Ia menatap Enzo dengan senyum lebar.

Tiba-tiba pintu terbuka. Hextor menatap Nabila yang telah berganti pakaian. "Ah, syukurlah, kamu telah ganti pakaian. Cepat ke bawah, bantu aku!"

Nabila terkejut. "Eh, Saya!? Saya bisa bantu apa, Pak?"

"Tolong bawa baby Enzo ke bawah. Ada mertuaku datang." Hextor tampak gelisah. Mengusap belakang kepalanya sambil melihat sekeliling. Ia melihat ranjang besar berantakan dengan paket dan plastik di mana-mana di samping Enzo. "Kenapa tempat tidur jadi berantakan begini?" Ia terperangah.

Nabila terkejut. Ia tahu, Hextor tak suka kamar Enzo berantakan. Cepat-cepat Nabila memunguti plastik bekas bungkus pakaian yang bertebaran dari atas ranjang. "Oh, maaf, Pak. Iya, Saya bersihkan."

"Eh, tidak apa-apa. Sudah, tinggalkan saja. Yang penting, kamu ke bawah sekarang! Bawa Enzo karena neneknya ingin bertemu!" ucap Hextor dengan suara tegas.

"Maaf, Pak." Nabila tampak panik dan terpaksa melepaskan plastik-plastik itu, lalu bergegas mengambil Enzo dalam pelukan. Hextor membukakan pintu lebih lebar hingga Nabila bisa lewat dengan mudahnya. Keduanya menuruni tangga secara beriringan, dan Hextor tampak berusaha relaks walau hatinya berdebar tak karuan.

Di lantai satu, tampak sepasang suami istri paruh baya tengah menanti keduanya turun. Yang pria tampak wajahnya seperti orang Indonesia asli, sedang yang wanita, bule dengan rambut pirang hingga Nabila akhirnya tahu, dari mana rambut pirang Enzo berasal.

"Ini baby Enzo sudah lebih besar sekarang," sahut Hextor pada orang tua Helena.

Awalnya, orang tua Helena memperhatikan Nabila karena berkerudung, tapi kemudian memperhatikan baby Enzo dalam gendongan Nabila.

Ibu Helena mengulurkan tangan. Sempat Nabila menoleh pada Hextor di mana pria itu mengangguk hingga Nabila berani melepaskan. Bayi itu tentu saja memperhatikan neneknya yang sudah pernah ia lihat.

"Oh ... Enzo. Malang benar nasibmu. Ibumu telah pergi mendahuluimu." Wajah sedih ibu Helena terlihat.

Ayah Helena tampak ikut terhanyut. Bagaimana tidak? Anak perempuan kesayangannya kini telah tiada. Melihat bayi itu, membuat air matanya kembali berlinang. Cepat-cepat ia menghapusnya sebelum mencapai pipi.

"Eh, sebentar. Aku ganti baju dulu." Hextor pamit, karena ia masih memakai piyama. Tentu saja, sebab kedua orang tua Helena terlalu pagi datang ke kediamannya. Entah apa maksud mereka datang pagi-pagi sekali dengan drama tangisan. Padahal mereka sudah bertemu kemarin di tempat pemakaman. Karena itu, ia harus bersiap dengan apa yang akan mereka utarakan, sebab ibu Helena sering tiba-tiba menuntutnya dengan hal-hal yang memusingkan kepala.

Ibu Helena menyerahkan kembali Enzo pada Nabila sebab sudut matanya mulai tergenang. Nabila mengambilnya dan Ibu Helena mulai menghapus sudut matanya dengan tisu yang ia bawa.

"Eh, ibu, bapak silakan duduk dulu," ucap Nabila dengan sopan.

"Terima kasih," ujar ayah Helena dan keduanya duduk.

Nabila duduk berseberangan dengan mereka berdua.

"Untung ada kamu, kalau tidak, mungkin Hextor akan kelimpungan karena Helena tidak mengajari baby Enzo minum sussu botol."

"Alhamdulillah, kebetulan Saya bisa," ucap Nabila merendah.

Ibu Helena bisa melihat, bayi Enzo terlihat akrab dengan Nabila. Padahal Nabila berkerudung. Kalau saja ingin memisahkannya dari Nabila, rasanya tidak mungkin karena Enzo tidak bisa sussu botol. Kalau mencari ibu sussu lainnya, apa bisa? Apa cocok? Mungkin butuh waktu lama untuk menemukan yang cocok. Apalagi, sulit mencari ibu sussu karena ini tidak umum. "Padahal Enzo baru bertemu denganmu. Sungguh aneh." Ia memandangi Nabila dengan wajah heran.

"Itu pun Saya hampir gak percaya. Kalau tidak, mungkin Saya tidak mendapatkan pekerjaan ini," sahut Nabila dengan senyum kecilnya.

"Tapi wanita ini sopan. Sangat mungkin mempekerjakannya dalam jangka panjang. Cara bicaranya pun sepertinya bukan orang biasa. Seperti orang yang berpendidikan. Hanya dia tidak berdandan saja." Batin ibu Helena memperhatikan wajah Nabila. "Jadi, gajimu berapa?"

"Apa? Gaji?" Nabila terkejut. Ia baru menyadari, ia tidak tahu digaji berapa oleh Hextor. "Maaf, tapi aku tidak tahu."

"Masa tidak tahu. Aneh!" Ibu Helena mengerut dahi, curiga.

"Iya, benar, Bu. Saya tidak tahu, karena waktu itu ...."

"Aku menggajinya tiga juta per bulan. Kenapa?" Hextor datang sambil merapikan kemeja putihnya. Tangan bajunya yang panjang, ia lipat hingga dekat siku.

"Oh, Hextor. Aku tahu kamu sibuk. Alangkah baiknya kamu menyerahkan saja hak asuh Enzo padaku."

Hextor mengerut dahi. Ia berdiri di hadapan ibu mertuanya. "Maaf, Bu, tapi bukankah ibu juga sibuk dengan segala arisan sampai ke luar negeri? Aku hanya pergi bekerja sebentar. Itu juga takkan sampai setiap hari. Jadi, biarkan saja Enzo tinggal di rumahnya sendiri." Hextor kemudian duduk di samping Nabila.

"Tapi, Hextor ...."

"Enzo masih punya orang tua," jawab Hextor tegas. Pandangannya tajam pada ibu mertua. Ia kesal, tapi ia tidak bisa melampiaskannya karena wanita itu adalah ibu Helena. Wanita itu dulu pernah memintanya pindah agama, tapi pada akhirnya, Helena dan dirinya menikah dengan tetap menganut agama masing-masing. "Dan aku amat peduli pada Enzo. Walaupun Enzo punya ibu sussu, tapi aku tetap akan memperhatikan segala kebutuhannya."

"Bagaimana kalau suatu hari kamu menikah?"

Hextor terkejut. Terlihat dari bola matanya yang melebar lalu memejamkan mata sejenak sambil menghela napas panjang. "Aku baru saja kehilangan istriku yaitu putrimu. Kenapa kamu tega bicara itu sekarang?"

"Tapi laki-laki ...," ucapan ibu Helena terhenti ketika tangan suaminya menyentuh lengannya. Ia menoleh. "Ayah, ini ...."

"Sudahlah ... dia benar. Enzo masih punya orang tua dan tidak mentelantarkannya."

"Tapi aku tak bisa. Mungkin sekarang dia peduli. Bagaimana kalau dia menikah lagi. Pasti Enzo ...."

"Kamu berpikir, seolah-olah AKU YANG MENGKHIANATINYA! BAGAIMANA KALAU SEBALIKNYA!?" Saking geramnya, Hextor bicara keras hingga urat-urat dilehernya menonjol. Wajahnya pun memerah karena marah.

"Apa!?" Kedua wajah orang tua Helena tampak syok.

Begitu juga Nabila. Nabila yang mendengar pertengkaran mereka, jadi ikut kaget. "Istrinya mengkhianatinya? Maksudnya selingkuh, gitu? Jadi, sebenarnya apa yang terjadi?"

Namun, tiba-tiba Enzo gelisah. Ia mulai merengek.

Hextor melirik Nabila. "Kamu kembalilah ke kamar. Kerjakan tugasmu." Suara berat pria itu terdengar.

"Eh, iya." Dengan sedikit membungkuk, Nabila pamit melewati Hextor, sedang pria itu masih menghadapi kedua mertuanya.

"Hextor, jangan sembarangan menuduh! Fitnah itu namanya! Bukankah Helena sudah menyerahkan hidupnya untukmu!" sanggah ibu Helena tak mau kalah.

"Lalu, bagaimana caranya ibu menerangkan kepergiannya, di saat Enzo masih butuh menyussui, bahkan tanpa bilang apa pun padaku?"

Bersambung ....

1
Rahma Inayah
mknlj emzo anak dr selingkhn helema
Dini Anggraini
Hextor2 ibu menyusui itu sering lapar karena makanannya di habiskan buat menyusui enzo anakmu jangan kamu marahi nabilanya nanti ngambek pulang kampung nabilanya. 😍😍
Dini Anggraini: betul bunda yang cantik 😆😆😆
total 2 replies
Afsa
Hextor cembokur😄buruan nyatakn cinta sblm Nabila disunting orang bos🤭
Rahma Inayah
syirik aja lo lani kasian deh km gk di.lirik hextor berharp km mau gantikan nyonya helena jgn mimpi.
Rahma Inayah
ya sma2 mendidik nya bersama nabila yg qkn menjd ibu sambung enzo
Nar Sih
bener kta sergio adik mu hextor ,bila kmu suka buruan lamar nabila sblm di gaet orang lain
Susi Akbarini
❤❤❤😀😀😘😘😍😙😗😀😀
Susi Akbarini
❤❤❤❤😘😍😗
Nar Sih
aku pikir ucapan hextor sama nabila yg kta nya mau lamar dia itu bnr eh ..ternyata bercanda😭
Baby_Miracles: wkwkwk🤭
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author sudah brp lama nie kenapa sampai sekarang belum ketemu yang menyebabkan Helena meninggal?
Baby_Miracles: 🩷🩷🩷🩷🩷
total 3 replies
Eka
lanjut thor,kasih pelajaran sama ar.an yg telah menyiksa nabila dan hextor yg 500juta jangan dikasih sama arman itu buat nabila saja dia sudah lam disiksa sama arman
Nar Sih: lanjutt kak👍
total 1 replies
Nar Sih
nabila kmu itu harus nya sng bisa cerai dri aryo yg pecundang dan mokondo bukan nya marah ,,dgn hextor yg jls,,udah bantuin kmu
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤❤❤
kalo suka bilang aja...


keburu diambil sergi..
Baby_Miracles: buahahaha🤣
total 1 replies
Eka
yaaa lanjut tjor
Eka
heltor jangan kasih thu si arman yg 500jta buat nabila saja biar bahagia suami macam gitu kok dikasih 1m ya jelas ok,bikin anak buahmu ambel uang itu biar menyesal kasih dikit saja kok enak2an sedang nabila menderita kasihan nabila hextor
Eka
ayooo kasih tau nabila kelaluannya arya biar tau nabila kalau suaminya itu tidak benar cuman manfaatin nabila saja lanjut thor
Eka
kasihan nabila kerja banting tulanh e uangnya buat seli gkuh sama suaminya,semoga secepatnya nabila bisa tau kelakuan suaminya uangnya jangan dikasihkan semuanya nab
Eka
semoga nabila tau kalau suaminya jahat main gila sama tetangganya
Nar Sih
ahir nya kmu cerai juga ya nabila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!