NovelToon NovelToon
Cinta Safira

Cinta Safira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Safira, anak kecil yang harus menerima kenyataan kalau orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia yang baru berusia dua tahun di titipkan mendiang ayahnya pada sahabatnya Hendra.
Masa kecilnya di penuhi dengan kebahagiaan, sampai usia remajanya dia menemukan banyak hal dalam hidupnya. Cinta, pengorbanan dan juga kesedihan.
Mampukah dia bahagia dengan banyak pilihan sulit dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Safira

Flashback on

Setelah berpamitan pada sang istri akhirnya papa Hendra berangkat ke kantor dan menjalankan aktivitas nya seperti biasa.menandatangani berkas dan meeting dengan beberapa klien. Saat hendak kembali ke kantor papa Hendra mendapat telepon dari asistennya Samuel.

"Ya Sam ada apa?" Tanya papa Hendra pada asistennya.

"Dra, istrinya Irsyad meninggal dan Irsyad saat ini pengen ketemu Lo" jawab Samuel

Samuel adalah asisten sekaligus sahabat Hendra dari sejak bangku SMA, sama dengan Irsyad mereka sangat dekat bahkan dulu mendirikan geng di sekolah bernama Dark Dragon yang masih aktif sampai sekarang. Irsyad adalah salah satu anggotanya, hanya saja setelah lulus kuliah dia memilih tinggal di kota kelahirannya dan menetap di sana bersama keluarga kecilnya, Irsyad datang ke kota tempat tinggal Hendra karena ada urusan bisnis sekaligus hendak bersilaturahmi dengan sahabatnya itu, tapi sebelum hal itu terealisasi, kecelakaan itu terjadi. saat di perjalanan tiba tiba sebuah truk bermuatan pasir oleng dan menyenggol mobil milik Irsyad sehingga mobil yang di kendarai Irsyad menabrak pembatas jalan dan terguling. saat kejadian Irsyad, istri dan juga anaknya langsung di bawa ke rumah sakit terdekat, namun sehari setelah menjalani perawatan di rumah sakit istri Irsyad di nyatakan meninggal karena benturan di kepala yang cukup kuat.

"Gue ke sana sekarang, Lo urus semua administrasi rumah sakit setelah itu Lo gantiin gue di kantor" ucap Hendra pada Samuel

Di rumah sakit.

"Di mana Irsyad sam?" tanya Hendra

"Dia masih di IGD, masih dalam perawatan tapi dia kekeh pengen ketemu Lo" jawab Samuel

"Udah ada izin dari dokter buat bisa jenguk Irsyad?" tanya papa Hendra

"Sebenarnya sih kata dokter gak boleh ada yang masuk karena kondisi Irsyad masih belum stabil tapi sepertinya ini keinginan terakhir Irsyad dra" jawab Samuel dengan raut sedih

Kesedihan tak bisa di tutupi dari raut wajah mereka berdua.

"Ayo kita kesana, sapa sahabat kita sam" ajak Hendra pasrah.

Tak lama Hendra dan Samuel sudah sampai di ruangan Irsyad.

"Syad... Ini gue Hendra" ucap Hendra saat melihat sahabatnya yang terbaring tak berdaya dengan alat-alat medis di tubuhnya.

Irsyad membuka matanya dan tersenyum "Assalamu'alaikum dulu bodoh" ucap Irsyad sambil tersenyum.

"Wa'alaikumussalam sorry gue lupa karena lihat Lo yang kayak gini" kata Hendra membalas senyum Irsyad

"Lama tak jumpa dra... Sam" ucap Irsyad

"Lo istirahat aja syad kondisi Lo masih belum stabil" ucap Samuel khawatir.

"Gue gak bisa lama lama disini, istri gue nungguin gue" kata Irsyad dengan sedikit terbata

"Syad.... " Hendra dan Samuel bingung bagaimana cara menjelaskan pada Irsyad bahwa sang istri telah tiada.

"Gue udah tau dra... Sam... Gue tahu istri gue udah gak ada" jawab Irsyad sedih

"Waktu gue udah gak banyak, gue cuma mau titipin anak gue ke lu dra... Jaga dia dan sayangi dia seperti anakmu sendiri. apakah boleh gue titip anak gue?" tanya Irsyad pada Hendra dengan penuh harap

"Keluarga gue udah gak ada semua dan istri gue juga anak yatim piatu, yang gue punya cuma safira. tolong jaga dia, gue percaya sama kalian" ucap Irsyad yang merasa sudah tak kuat lagi

"Dra..... "

"Gue akan jaga Safira dan lu juga harus kuat buat Safira biar kita jaga dia sama sama" ucap Hendra dengan air mata yang mulai jatuh

"Maaf Dra... Sam gue harus merepotkan kalian" ucap Irsyad

Tak lama monitor di sebelah ranjang pasien berbunyi,dokter segera masuk dan meminta Hendra dan Samuel menunggu di luar.

30 menit berlalu.

Dokternya keluar dengan raut wajah sedih "Maaf pasien tidak bisa di selamatkan" ucap dokter tersebut

Hendra dan Samuel tak bisa menahan air mata mereka, mereka hanya bisa berusaha tetap kuat untuk sahabat mereka.

"Sam... Urus semua administrasinya dan kita urus semua proses pemakaman Irsyad dan istrinya" ucap Hendra dengan masih menahan kesedihannya

"Iya dra akan gue urus semuanya" jawab Samuel

"Dimana ruangan rawat Safira Sam" tanya Hendra

"Ayo gue antar Lo kesana dulu sebelum mengurus pemakaman Irsyad" jawab Samuel

Merekapun menuju ruangan tempat Safira di rawat, Saat pintu di buka seorang anak tampak sedang menangis dan ada dua orang suster yang mencoba menenangkannya.

"Maaf suster biar saya yang gendong" ucap Hendra sambil membawa Safira ke dalam pangkuannya

"Safira kenapa? jangan nangis lagi ya nanti matanya bengkak dan kepalanya tambah sakit" bujuk Hendra sambil mengusap air mata Safira

Dia tak tega melihat Safira yang menangis. Dalam kecelakaan itu, Safira tidak mengalami luka yang serius karena langsung di dekap oleh sang ibu sehingga benturan kuat itu hanya menimpa sang ibu. Safira hanya mengalami luka lecet di bagian kaki dan goresan di kepala.

"Yayah... Unda... Hiks.. hiks" ucap Safira yang tak henti menangis

Sepertinya ikatan batin yang kuat yang membuat Safira menangis dan ingin bersama ayah dan bundanya.

"Sabar ya sayang nanti Safira ikut papa ya ketemu sama mama, mau?" Tanya Hendra pada Safira.

"Papa.. mama?" tanya Safira dengan raut bingung

"Iya ini papa, papa Hendra dan di rumah ada mama Vania, ada kakak Vandra juga" ucap Hendra menenangkan Safira.

"Yayah...unda ana? (Ayah bunda mana?)" Tanya Safira polos

"Ayah sama bundanya Safira lagi pergi dulu sebentar" jawab Hendra yang tidak tahu harus mengatakan apa lagi untuk menenangkan Safira

"Mau kan ikut papa ketemu mama sama kakak" ajak Hendra

"Iya Fila au (iya Fira mau)" jawab Safira dengan ceria

Usia Safira masih dua tahun dan belum lancar berbicara.

"Suster, apa pasien ini bisa pulang hari ini?" tanya Hendra pada suster yang merawat Safira.

"Bapak bisa tanyakan pada dokter, nanti akan saya panggilkan. permisi pak" jawab suster tersebut

"Iya suster" jawab Hendra

Tak lama dokter pun datang dan langsung memeriksa kondisi Safira.

"Pasien bisa di bawa pulang dengan catatan harus rutin minum obatnya dan jangan terlalu lelah karena kondisi badannya masih lemah" ucap sang dokter yang bernama Dion

"Baik dokter akan saya ingat dn terima kasih sudah mengizinkan Safira pulang" ucap Hendra kepada dokter Dion.

"Sama sama pak, semoga Safira cepat sembuh ya.. jangan lupa minum obatnya biar bisa main lagi" ucap dokter Dion pada Safira.

"Fila dak au minum obat pait" jawab Fira cemberut

"Haha... Kalau Safira gak mau minum obat berarti Safira gak boleh pulang" jawab dokter Dion dengan menahan gemas melihat pipi Safira yang tembem dan bibirnya yang manyun karena merajuk.

Hendra pun ikut gemas dengan tingkah Safira

"Aku akan jaga Safira syad.... Kamu dan istrimu bisa tenang sekarang" batin Hendra.

"Fila mau Puyang doktel" jawab Safira sambil berkaca kaca "Fila atan minum obatnya.. dak Atan natal lagi hiks" dengan air mata yang kembali turun.

"Ya sudah dokter izinkan Safira pulang, jangan sedih lagi ya" jawab sang dokter tak tega

"Yeee Fila Puyang... Mau tetemu mama cama tata" ucap Fira yang sekarang berubah ceria

(Dasar bocah )

Safira masih dalam gendongan Hendra dan bersiap untuk pulang. untuk urusan pemakaman dan rumah sakit Hendra mempercayakan pada samuel. Hendra akan pulang sebentar mengantarkan Safira dan kembali untuk membantu Samuel setelahnya.

*******

Sampai di rumah.

"Assalamu'alaikum.. .ma" panggil Hendra masuk ke dalam rumah.

Safira masih di gendong dan bersembunyi di dada bidang Hendra karena merasa takut saat tadi masuk gerbang disana banyak para bodyguard yang berjaga.

"Wa'alaikumussalam... Loh pa ini siapa?" tanya Vania kaget karena sang suami membawa anak kecil

Vania menghampiri suaminya dan Salim lalu menatap anak kecil dalam gendongan Hendra.

"Ini Safira ma.. anaknya Irsyad sama Karina, nanti aku jelasin semuanya sekarang aku harus balik ke rumah sakit, gak apa apa kan ma?" ucap Hendra pada sang istri

Meski kaget Vania sudah mulai faham dengan apa yang terjadi.

"Iya pa coba sini mama gendong Safiranya" ucap Vania

"Safira sayang... Coba lihat depan, tuh ada mama Vania, tadi katanya mau ketemu mama" bujuk Hendra merayu Safira agar mau turun

Safira yang di panggil menoleh ke arah Vania dan Hendra dengan ekspresi ragu ragu.

"Gak apa apa sayang ini mama Vania, yuk sini mama gendong, ikut mama ya mama lagi bikin kue, Safira mau nggak?" ajak Vania pada Safira

Safira yang awalnya ragu, mendengar kata kue langsung mau di gendong Vania.

"Safira sama mama dulu ya... Papa mau pergi sebentar ketemu om Samuel" ucap Hendra pada Safira

"Tetemu on camuey cama Yayah cama unda?" tanya Safira polos (ketemu om Samuel sama ayah sama bunda)

"Iya sayang" jawab Hendra dengan wajah sedih tapi dia tahan

Vania yang melihat ekspresi sang suami dan tatapan sedihnya sepertinya tahu apa yang terjadi.

"Papa pergi dulu ya ma tolong jaga Safira" ucap Hendra pada sang istri

"Iya pa... Hati hati dan jangan ngebut" kata Vania

Hendra mengangguk dan langsung pergi setelah mengucapkan salam. hari mulai beranjak sore saat Safira datang dan pak Jamal sedang menjemput Vandra.

"Papa pasti belum makan, semoga dia gak apa apa" lirih Vania karena tau ketika suminya sedih atau panik dia sering lupa makan.

Vania mengajak Safira ke dapur untuk makan dan minum obat meski susah karena Safira tak mau minum obat. baru ketika di rayu dengan kue Safira mau minum obatnya.

Setelah minum obat Safira masih enggan turun dari gendongan Vania karena masih malu dengan orang orang yang ada di rumah itu.

"Bi Inah... Ini makanannya di simpan aja ya, bapak kayanya pulang telat nanti dan Vandra pasti makan di rumah Rayyan" ucap Vania pada bi Inah, asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di keluarga Adiwinata

"Baik Bu" jawab bi Inah

Vania meminta asisten rumah tangga yang lain untuk membeli kebutuhan Safira dan sebagian lagi untuk membersihkan kamar yang ada di sebelah kamar Vandra yang kosong.

Vania pergi ke luar dan menemui beberapa bodyguard untuk menemani Tari membeli kebutuhan Safira dan pakaiannya, karena Safira tak membawa pakaian ganti.

Di kamar Vania memandikan Safira dengan hati hati karena masih ada luka lecet di kaki dan keningnya. Safira tidak rewel justru tertawa bahagia saat memainkan air. setelah selesai Vania memakaikan handuk untuk Safira.

Karena kasihan pada Safira yang hanya memakai handuk, Vania masuk ke kamar Vandra dan mencari baju Vandra yang sudah kekecilan

Safira duduk di kasur Vandra sambil sesekali beguling guling.

Setelah dapat baju yang dikira cukup muat meski masih kebesaran Vania menghampiri Safira.

"Safira pakai baju ini dulu ya sementara nunggu baju Safira datang" ucap Vania menahan tawa karena baju yang kegedean.

Safira memakai baju atasan Vandra tanpa celana karena bajunya saja sudah menutupi badan Safira sampai kakinya.

(Entah ide darimana mama Vania ini)

"Selesai" ucap Vania

"To bajunya dini ci ma?" tanya Safira (ko bajunya gini sih ma?)

"Maaf ya sayang sementara pake baju kakak dulu nanti kalau baju Safira sudah ada langsung di ganti" ucap Vania dengan sedikit menahan tawa

"Iya deh baju tata juga baddus to" ucap Safira (iya deh baju kakak juga bagus ko)

"Kamu ko lucu banget sih mama jadi gemes pengen nyubit pipi gembul kamu ini loh" ucap Vania sambil menoel pipi gembul Safira

Mereka bercanda dan tertawa bersama sampai tak menyadari ada seseorang yang melihat interaksi mereka.

"Mama"

1
darsih
wkwkwkwkwkkw
saingan. berat sagata
Ridwan01: benar sekali kak 🙏
total 1 replies
darsih
waduh kenapa tu aisyah
Ridwan01: Aisyah ketemu Kevin kak
total 1 replies
darsih
wkwkwkwkwkwkw Hendra Hendra ada2 aja tingkah nya
Ridwan01: memang kak, Hendra posesif 🙏
total 1 replies
darsih
vandra suka Aisyah nih
Ridwan01: iya kak, tapi mereka sulit bersama.
total 1 replies
darsih
siapa. ya Aisyah vandra mau nolong Aisyah yg HBS d bully KK kelas nya
Ridwan01: iya kak
total 1 replies
darsih
wah wah siapa ya
vandra atau siap ya js Ppenasaran
Ridwan01: Oma Ranti kak 🙏
total 1 replies
darsih
aduh kasihan Isabela. cinta nya tak berambut SM Vandra
Ridwan01: Vandra terlalu dingin
total 1 replies
darsih
pasti bela itu yg denger 5 sahabat nya godain vandra
darsih
bagus Ka cerita nya
Ridwan01: terima kasih kak y
total 1 replies
darsih
jodohnya Vandsa nih Safira
Ridwan01: jawabannya masih mungkin, belum pasti kak .
total 1 replies
darsih
2 bab baca nya d bikin melow
mdh2an bab selanjutnya Safira happy ya KA
kasihan masih kecil Uda ditinggal SM kedua orang tua nya
Ridwan01: iya kak terima kasih
total 2 replies
darsih
JD sedih baca cerita nya
untung aja d titipin SM Hendra anaknya buat jadi adiknya Vandra
Ridwan01: iya kak, Vandra sudah ingin punya adik sejak dulu
total 1 replies
darsih
waduh siapa ya amin seru cerita nya
lanjut ka
Ridwan01: Safira kak 🙏
total 1 replies
Ridwan01
silahkan mampir ke rumah Safira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!