Artefak User

HARI INI. SETELAH KELUAR DARI CUBEX HIJAU

Lima bulan berikutnya, tepat nya Hari ini. Setelah Joe mengalahkan Wild Fenrir, setelah memulihkan tangan Roji, setelah berpisah dengan Tremor. Joe dan Roji keluar dari Cubex. Pakaian mereka lusuh bercampur darah dan kotoran. Sebagian besar darah di tubuh Joe adalah milik Wild Fenrir.

Joe langsung pergi menuju pusat kota. Dia mengendarai motor miliknya dengan cepat. Dipikirannya masih terngiang tentang Tunangan Kate adalah Bos dari Guild Raga. Joe tidak tahu menahu tentang itu tapi Guild Raga mengadakan pesta untuk meresmikan pertunangan itu.

Joe sampai di sebuah gedung pencakar langit. Diatas gedung itu tertulis ‘Health n Beauty.

Dengan sebuah tanda pengenal, Joe dapat memasuki pembatas gedung itu. Beberapa orang mengenal siapa Joe. Bahkan keamanan tidak bisa menghentikan pria itu walaupun mereka tahu Joe mengenakan pakaian yang tidak layak di dalam kantor. Siapa yang berani kutak-kutik pemuda ini? Jabatannya adalah Kepala Keamanan HB Corps.

Dia langsung memasuki Lift. Seorang petugas Lift menyapa dengan gemetar.

“Mau ke lantai berapa Pak Jonathan? “

“12”

Petugas Lift menekan angka 12. Lift bergerak dengan halus tidak seperti suara gemuruh di hati Joe. Selama dalam Lift, petugas itu merasa cemas.

Lift terbuka, Joe keluar. Dia berjalan tegas di antara meja-meja para karyawan. Banyak pasang mata menghentikan kegiatan mereka secara bersamaan hanya untuk melihat kondisi pemuda yang penuh dengan kotoran di tubuhnya.

Joe tidak perduli dengan semua mata itu. Hanya satu tujuannya adalah pintu CEO. Pintu dibuka dan Joe masuk kedalam ruang CEO lalu pintu di tutup kembali.

Didalam ruangan terlihat Seorang Gadis manis berambut panjang teratur rapih, jelas terawat oleh kreasi salon secara berkala, kulit putih mulus dan memiliki Mata lebar sedang duduk di belakang meja. Nampaknya gadis itu sedang sibuk. Meski begitu CEO wanita berumur 24 tahun bernama Kate ini meninggalkan semua pekerjaannya demi melihat kondisi Joe dihadapannya. Dengan penuh rasa cemas, gadis itu keluar dari kursinya.

“Jonah? Apa yang terjadi?” Kate langsung berdiri dari kursinya setelah melihat pakaian yang penuh darah yang membuatnya sangat panik. Rasa cemas membuat gadis ini ingin menangis. “Kau tidak apa-apa? “

“Jangan kuatir, aku tidak apa-apa. “ suara Joe datar dengan emosi tertahan.

“Mari ku antar ke rumah sakit. “ Kate memegang lengan Joe seraya mendekat.

“Kate, bukankah Aku pernah berkata. Jika kau ada yang lain di hatimu maka aku akan keluar dari perusahaan ini. “ Kalimat Joe tetap datar. “Sungguh, Aku tidak ingin menjadi beban buatmu.

“Apa maksudmu? “

“Aku mengetahui dari orang luar, bahwa kau sudah bertunangan. “

Bagai di sambar petir, Kate mendengarnya. Jantungnya berdetak keras. Tanpa sadar tangannya memegang pinggiran meja seolah kakinya tidak dapat menahan berat tubuhnya. Selama ini dia tidak pernah mengatakannya kepada Joe karena di hantui rasa bersalah dan takut.

“Aku... Aku... Tidak memiliki perasaan apapun terhadapnya. Itu..  Itu hanya perbuatan orang tua ku. “ Kate bersandar di pinggir meja.

“Apakah menurutmu aku tidak pantas mengetahui nya karena aku bukan apa-apa? “

“Bukan begitu Jonah. Jangan salah paham. Kau tahu bagaimana perasaanku padamu. Kau tahu, Aku akan melakukan apapun untukmu. “

“Benar. Kau lakukan apapun untukku. Itu semua hanya kemasan yang bagus lalu disimpan di lemari es. Diambil jika di butuhkan. “ Joe merasa di perlakukan seperti barang simpanan.

“Jonah. aku adalah anak bungsu dari empat bersaudara dari keluarga kaya bermarga Smith. Aku ditugaskan untuk memegang cabang di negara ini. Saat ini produksi sedang merosot, saham pun ikut turun. Jadi ayahku membuat kesepakatan dengan keluarga Raga untuk pertunangan ini demi memperbaiki perusahaan. Dan itu semua tanpa meminta pendapatku. “ Kate mencoba menjelaskan.

Joe tahu. Keluarga Smith adalah orang tua dari Kate di Amerika yang merupakan konglomerat kaya, memiliki banyak perusahaan cabang di beberapa tempat. Kate di harapkan dapat memperlebar usahanya di Asia.

Joe melangkah perlahan mendekat ke arah Kate. “Keluarga Raga mengadakan pesta untuk semua karyawannya atas pertunangan ini. Ratusan karyawanya tahu semua. Namun aku tidak mengetahui sama sekali. Selama ini Aku menjaga jarak agar dapat menjaga perasaanmu dan Karir kecintaanmu terhadap perusahaan ini. Tapi rasanya aku di abaikan. Aku bertanya-tanya, apakah aku orang terdekatmu? . Sampai kapan kau perlakukan aku seperti ini? “

“Jonah. Tolong. Jangan salah paham. “ bisik Kate setelah mereka sangat dekat. Tangan Kate juga memegang baju Joe yang kotor dengan erat seolah takut kehilangan. Kate memberanikan diri untuk memeluk Joe meskipun ada rasa jijik dengan aroma darah dan kotoran. Kate berharap Jonah kembali menjadi miliknya lagi.

“Aku tidak salah paham Kate. Aku minta maaf telah mengganggu kerjamu. “ Joe juga berbisik di telinga gadis itu sambil melepaskan pegangan tangannya.  Kemudian Joe berbalik ke arah pintu. “Permisi. Aku kembali ke Pabrik. “ Joe meninggalkan ruangan itu.

“Nanti sore aku akan ke Pabrik menemuimu. Aku akan menjelaskan semua nya. Maafkan Jonah, hari ini aku masih banyak pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan. “ Ada sedikit rasa kecewa karena Joe lepas dalam genggaman.

Joe tidak memperdulikan ucapannya.

Kate terdiam ketika Joe keluar dari ruangan. Dia tahu urusannya dengan Joe belum tuntas. Ada berbagai rasa berkecamuk di dalam dada. Ketika dia berbalik badan hendak duduk di kursinya, matanya melihat kartu Pegawai diatas meja, kartu itu milik Jonathan Kessek.

Jadi Joe mendekatinya bukan untuk mencium aroma tubuhnya. Seperti sebelum-sebelumnya jika terjadi perselisihan maka salah satu akan mendekatkan diri lalu perselisihan selesai setelah Joe tenang. Seolah aroma tubuh Kate adalah obat penenang bagi Jonah. Tapi  saat ini aroma tubuhnya tidak mempan lagi. Joe mendekati nya hanya untuk meletakkan Kartu Pegawai, bukan mencari damai. Kate mengerti apa maksudnya ini. Ini adalah Pengunduran diri.

Joe sudah berkali-kali hendak mengundurkan diri tetapi selalu di cegah oleh Kate. Walau Joe tidak jadi mengundurkan diri, Kate selalu mengabaikannya seperti tidak membutuhkan nya. Joe sangat mengerti, karena kedudukan dan keadaan yang membuat Kate bersikap demikian. Joe memakluminya selama ini dan merelakan hubungan mereka bergantung tidak ada kejelasan.

Tapi saat ini Joe sudah membuat keputusan. Itu bukan keputusan tapi sebuah tekad. Tekad untuk melakukan sesuatu walaupun tidak sesuai keinginan hati. Tekad ini yang menjadi kemudi hidupnya di masa depan. Tekad mengubah jalan hidupnya. Seperti dahulu Tekad untuk menolong Kate saat akan di rampok meskipun awalnya tidak memperdulikan, ini mengubah hidupnya. Tekad untuk terus bersama dengan Kate meskipun hubungan mereka tidak pernah jelas. Tekad untuk tidak mengundurkan diri meskipun hatinya ingin melakukan  yang sebaliknya. Tekad membantu Roji padahal dia tidak lebih menyukai expedisi seorang diri dari pada secara berkelompok. Sekarang tekad yang sama dan tujuan berbeda, tekad untuk memutuskan hubungan.