NovelToon NovelToon
My Man

My Man

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Diam-Diam Cinta / Mata-mata/Agen / Gangster / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nonelondo

Terbit setiap senin & jumaat.

Bima seorang detektif swasta yang macho dan keren. Yang dulunya adalah seorang polisi hebat. Dapat job untuk mencari dimana kepala mafia berada. Namun disatu sisi, dia pun harus melindungi seorang wanita. Yang merupakan tokoh kunci dalam sebuah kasus. Namun juga, dicurigai terlibat dalam kasus tersebut. Seharusnya dia profesional dalam menjalani pekerjaannya. Bukankah sudah hal biasa dia menghadapi wanita dengan segala macam bentuknya. Namun entah mengapa, kali ini beda. Diam-diam ternyata dia jatuh hati. Sekarang yang jadi bahan pertanyaan, beranikah dia mengakui perasaannya sedangkan dia lagi menjalani tugas penyamaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonelondo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Biasa

"Iya, sebaiknya begitu."

"Nah! Iya. Makanya kita jangan sampai melakukan hal bodoh. Gara-gara ingin tahu keberadaan Saras terus menangkap Putra. Kita nanti malah kecium sama Wandi."

Dua orang pengkhianat yang memiliki jabatan tinggi di geng itu alias dua orang kepala area. Yang kita tidak tahu, siapa mereka. Saat ini sedang mengobrol lewat sambungan telepon. Setelah satu orang dapat laporan dari orang yang memimpin pergerakan Putra. Alias orang yang waktu itu berbicara di depan anak buah mereka disuatu ruangan rahasia.

"Langkah mereka sudah tepat. Ya! Lebih baik amati saja, gak perlu menangkap Putra. Nah! Pas nanti Putra berada disuatu tempat yang mencurigakan. Tandai saja dulu. Sepeninggal Putra, baru gerebek tempat itu."

"Iya, benar begitu. Dan memang sebaiknya kita jangan berurusan sama Wandi."

Didalam struktur organisasi Wandi itu jabatannya dibawah kepala area. Tapi kenyataannya, dia lebih tinggi dari pada mereka. Karena selain memegang divisi mata-mata, tapi dia pun mengurus keanggotaan, dan hal lain. Jadi bisa dikatakan Wandi itu sebenarnya orang kepercayaan Mister James.

Jadi jangan heran, jika kubu yang pertama jadi tidak menyerang dan menangkap Putra. Karena sekarang Putra dipantau oleh mata-mata geng.

"Yap!"

"Sebenarnya kita bisa jadikan Putra jadi boneka kita. Bukankah dia bisa menjadi kepala area, karena lewat anjuran dari kita ke Ketua?"

"Oh ya! Benar, benar. Ya sudah, kalau nanti kita gak dapat di mana keberadaan Saras. Kita tekan saja Putra dengan membeberkan fakta itu. Bahkan dengan cara itu, kita pun bisa mengendalikan Putra, dan memaksanya bergabung sama kita."

"Yap! Benar."

...----------------...

Rupanya tanpa menunggu lusa. Keeesokan harinya Putra sudah pergi menjemput Saras. Mungkin karena dia akan dapat tantangan dari Mister James, dan gak tahu itu kapan. Dalam arti takutnya mendadak, dan itu hari ini atau besok. Dari pada nanti ribet. Jadi lebih baik dia lakukan sekarang.

Lagi pula, komandan bilang hari ini tempat itu sudah bisa dipakai. Walau dia gak tahu jam berapa. Ya sudah, gambling saja!

Keluar dari taxi, Putra berjalan ke hotel. Selang sesaat, kini dia sudah berada di depan kamar Saras.

Setelah dia mengetuk berkali-kali rupanya pintu nggak lekas di buka. Ternyata Saras mengintip dulu di lubang pintu. Cuman karena yang selalu dilihatnya hanya topi saja jadi dia berdiam diri. Baru setelah melihat mata Putra di antara topi dan maskernya, di bukanya. Sebenarnya Saras begitu bagus berarti dia jaga-jaga, dan Putra senang atas itu. Makanya dia mengetuk tanpa memanggil nama. Karena tadi pun dia jaga-jaga.

"Kupikir, kamu akan melupakanku."

Saras langsung memeluk, saat pria yang ditunggu-tunggunya datang sudah masuk kamar. Atas itu, seperti biasa reaksi Putra mematung saja.

"Ayo, lekas kita pergi."

"Mau ke mana?" Saras melepas pelukan.

"Mulai sekarang, tiap keluar kamu juga harus pakai ini."

Putra mengenakan wig ke kepala Saras. Wig berukuran panjang dengan warna blonde alias pirang. Yang sebelumnya sudah dipersiapkannya, dan di bawanya.

"Sekarang, mana topi dan maskermu? Ayo, pakai," lanjutnya.

"Kita mau ke mana?" Saras bertanya hal itu lagi, sambil mengambil barang yang di pinta Putra, dan Putra mengikutinya.

Lalu setelah Saras memakainya. Putra meraih tangan Saras, dan mengajak pergi.

"Sudah! Ikut saja."

Menahan. "Tunggu! Barang-barangku."

"Sudah! Tinggalkan saja." Putra tetap mengajak jalan.

Keluar dari hotel, Putra langsung mencegat taxi. Kemudian mereka naik, dan taxi meluncur ke suatu tempat yang dipinta Putra.

"Kita balik ke Jakarta?" tanya Saras, karena tadi dia mendengar.

"Mm." Putra mengangguk.

Nggak lama taxi yang ditumpangi mereka masuk pintu tol, dan terus melaju membelah jalan.

Memang taxi adalah pilihan yang tepat. Selain efisien, tapi juga Putra gak direpotkan oleh gangguan membawa Saras. Istilahnya langsung ke tempat tujuan. Itu lah kenapa tadi dia pun memilih datang ke tempat Saras memakai moda transportasi itu.

Keluar dari pintu tol, taxi terus berjalan membelah kota. Nggak lama tiba pada suatu gedung. Tepatnya gedung itu berada di dekat pelabuhan.

Setelah Putra membayar, mereka pun turun dari mobil. Kemudian memandangi bangunan di depan mata mereka.

Bangunan usang alias bangunan tua yang telah lama terbengkalai. Sudah pasti, tidak aura kehidupan di sana. Memang tempat yang direkomendasikan dengan komandan ini sangat tepat. Meski ini berada di kota, tapi tempat ini terisolasi dari pusat keramaian.

(Gambar hanya ilustrasi)

"Ayo!" Putra mengajak masuk.

Ya, tahu sendiri ya... Karena itu bangunan sudah tidak terpakai jadi jangan harap ada lift. Mereka terus menaiki anak tangga setelah masuk ke dalam.

(Gambar hanya ilustrasi)

Hosh... Hosh... Hosh...

Saras ngos-ngosan. Gimana nggak? Sudah sampai dipertengahan gedung pun, Putra tidak mengajaknya berhenti.

"Kita ini sebenarnya ke sini mau ngapain?" Saras mengeluh.

"Ke tempat tinggal barumu."

Hah?

"Di sini?"

Gimana Saras gak terkejut. Namanya tempat itu gak layak huni.

"Iya."

"Di mananya?"

"Rooftop."

Meski begitu, tetap saja Saras kaget. Ini bukan masalah tempat itu suram jadi terlihat tampak angker. Tapi atas apa ucapan Putra tadi. Jelas, jadi terbayangkannya kalau dia ada keperluan, betapa repotnya harus turun naik tangga.

Nggak lama mereka tiba di atap gedung. Rupanya di sana ada rumah mungil. Itu lah tempat tinggal baru Saras.

(Gambar hanya ilustrasi)

"Ayo! Kita masuk," ajak Putra.

Untunglah, gambling Putra menang. Karena setibanya di dalam, tempat itu sudah siap dipakai.

Di rumah itu sudah tersedia peralatan masak. Berikut bahan-bahan masakan di kulkas. Termasuk ada cemilan dan minuman ringan. Juga, ada pakaian untuk Saras di lemari. Serta pelbagai elektronik sebagai penunjang hiburan buat Saras agar tidak suntuk di sana. Tentunya, masih banyak lagi.

"Kamu yang menyiapkan semua ini?" Saras berucap dengan mimik haru.

Wajar, karena dia berpikir pria itu cuek. Ya, memang kalau dilihat dari sikap pria itu terlihat begitu. Tapi nggak dipungkirinya, kalau pria itu peduli dengannya dengan beberapa kali menyelamatkannya. Bahkan sekarang menjaganya. Biar begitu tetap saja dia nggak menyangka. Karena ternyata dibalik sikap dinginnya sampai sebegininya memperhatikannya.

Tapi sepertinya Saras harus menelan pil pahit. Karena memang bukan Putra yang menyiapkannya.

"Nanti selain aku, ada orang yang ke sini. Orang itu yang akan selalu menyiapkan kebutuhanmu. Jadi kamu jangan ke mana-mana. Karena di sini sudah tersedia lengkap."

"Oh!"

"Ya sudah! Aku pergi." Putra melangkah.

"Kamu mau ke mana?" Saras menahan.

"Kita baru sampai. Masa, kamu langsung pergi? Lagian, kapan kamu menemuiku lagi?" lanjutnya.

"Kenapa? Apa kamu ingin menahanku lagi?"

Putra berbicara sambil berjalan selangkah demi selangkah. Jelas, membuat Saras jadi terpana. Bukan hanya karena sikap pria itu yang gak biasa, tapi juga gaya bicaranya seperti orang menggoda. Hingga dia jadi grogi, dan berjalan mundur, dan tersudut di tembok.

Lekas Putra menarik pinggang ramping di depannya. Agar menempel lekat ke badannya. Nggak luput dia pun menundukan kepalanya agar wajah mereka semakin dekat.

"Bukankah kamu menginginkan hal ini?"

Di peluk, dan disodorkan wajah sedekat itu. Tentu, jantung Saras jadi semakin berdetak nggak karuan.

"Jadilah gadis baik kalau kamu menginginkan hal ini."

Lalu Putra mendekatkan wajahnya ke telinga yang lagi gugup itu, dan memberi gigitan tipis. Kemudian dilanjutkan sayup-sayup bicara mesra. Hingga jadi menimbulkan kegelian di sana.

"Nanti berikutnya aku datang, aku akan mengabulkan permintaanmu," ucapnya, lalu pergi.

Sepeninggal Putra, Saras langsung membuang nafas kasar, dan memukul-mukul dadanya berkali-kali.

Apa-apaan ini! Apa pria itu sudah gila! Bisa-bisanya buat jantung orang jadi gak sehat begini. Apa dia salah menilai sikapku? Padahal dari kemarin aku gak ada maksud ke arah situ.

Rupanya Putra memberi bumbu percikan api asmara. Ya, apa lagi... Kalau dia sengaja biar hubungan mereka jadi dekat. Demi semata-mata memudahkannya menyelidiki kasus kakak beradik itu. Semestinya tadi pas tiba di hotel sudah dimulainya. Tapi gak apa-apa, setidaknya dia tidak lupa meninggalkan jejak ke hati wanita itu.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=@.@\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Novel ini terbit setiap Senin - Jumaat. Jangan lupa like, komen & bintang 5 nya, Gengs... Dan yuk, bantu Author mempromosikan novel ini

1
Juragan
waduhhh, Thor...edan! eps ini JD mau gasak bini yang LG tidur🤣
Nonelondo (ig : nonelondo): wehhh.....
total 1 replies
Martha
alamak tor...😍
Irwandi sapta Diawan
oke, tor! Memang syuuuur itu eps😜😍🤣🤣🤣
Irwandi sapta Diawan
wah... mantap banget novel ini byk pertarungannya...Semoga Mbak Author selalu sehat dan bisa memfinishkan novel ini ya😇👍
Nonelondo (ig : nonelondo): Amien... Makasih atas doanya. Syukur deh kalo suka☺
total 1 replies
Irwandi sapta Diawan
kok si saras bisa dikejar sama mereka😳
Firdi Yanti
meremang y satras /Drool/
Firdi Yanti
aw... aw... aw... 😍
Martha
macho dan gentle y putra ni😍
Juragan
Apaan nih! bini mana bini wkowko...
Juragan
Mantap👌 nulis lagi 🔥...
Juragan: hehe... iya mbak
total 3 replies
Martha
suami.. mn .. suami🥵
Martha: ia....🤣
total 3 replies
Irwandi sapta Diawan
jadi ikutan tegang wktu mreka diburu anak geng
Firdi Yanti
Duh, saras..tp wajar sih dia kan pasti stress gtu. pasti takut la.
Firdi Yanti
aQu datang./Smirk/... thx infonya. tor
Nonelondo (ig : nonelondo): aseekkk.... 😘
total 1 replies
Irwandi sapta Diawan
Mantap... lanjut....
Irwandi sapta Diawan
Finally, mbak author aktif lagi...Badabest👍
Nonelondo (ig : nonelondo): Hai, apa kabar? Tq bintangnya🙏
total 1 replies
Martha
Lupa gw ksh bintang
Martha
👏emg out of thr box lo ya kl buat crita. dpt ide dr mana sih. Keren! keren👍lanjutkn... jgn hiatus lg ya. ini hadiah ala kdrnya dr gw biar lo smgat he...❤😜
Martha
busyettt... author kesayangan gue comeback!!!!😍🎇 athor terantimaintream terkren sjagata mngatoon. kaget gw, lo dm. demi lo nih tor.. gw smpe instal lg ni mngaton.
Nonelondo (ig : nonelondo): Masa sih 4 tahun? Apa iya ya, lupa gue. Habis real life gue membutuhkan waktu lama. Tapi gue ada tetbitin ebook, cmn gk kayak disini lebih ke laga. ebook gue ke fairytale romantis2 gt... Eh, bls dm gue. Ngomong di dm aja
total 3 replies
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
pantes Iwan berkata" seperti kata terakhr, emang dia mw pergi utk selama"nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!