NovelToon NovelToon
IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

IBU SUSU PUTRIKU WANITA GILA

Status: tamat
Genre:Romantis / Duda / Balas Dendam / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu / Tamat
Popularitas:599.9k
Nilai: 5
Nama Author: Archiemorarty

Davian Meyers ditinggal oleh istrinya kabur yang mana baru saja melahirkan putrinya bernama Cassandra Meyers.

Sayangnya Cassandra kecil justru menolak semua orang, selalu menangis hingga tidak mau meminum susu sama sekali.

Sampai dimana Davian harus bersedih hati karena putri kecilnya masuk rumah sakit dengan diagnosa malnutrisi. Hatinya semakin hancur saat Cassandra kecil tetap menolak untuk menyusu. Lalu di rumah sakit Davian menemukan putrinya dalam gendongan seorang wanita asing. Dan mengejutkannya Cassandra menyusu dengan tenang dari wanita tersebut.

Akan tetapi, wanita tersebut tiba-tiba pergi.

Demi kelangsungan hidup putrinya, Davian mencari keberadaan wanita tersebut lalu menemukannya.

Tapi bagaimana jika wanita yang dicarinya adalah wanita gila yang dikurung oleh keluarganya? Akankah Davian tetap menerima wanita itu sebagai ibu susu putrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 3. WANITA ASING

Udara rumah sakit masih berbau antiseptik, dingin dan menusuk seperti jarum halus yang menembus kulit. Cahaya lampu putih neon membuat setiap sudut tampak steril, tapi bagi Davian, ruangan itu hanyalah arena menunggu yang mencekam. Ia duduk di kursi keras di luar ruang pemeriksaan, tangannya terkepal, kemejanya kusut karena ia tidak memedulikannya sejak malam tadi.

Peter duduk di sebelahnya, selalu setia, meski matanya memerah karena kurang tidur. Tetapi tidak ada tanda keluh kesah darinya. Ia hanya menunduk, sesekali menepuk bahu atasannya sekaligus sepupunya, seakan ingin meminjamkan sedikit kekuatan yang bahkan dirinya pun sulit untuk kumpulkan.

Pintu ruang periksa akhirnya terbuka. Seorang dokter berusia sekitar empat puluh, dengan jas putih dan stetoskop menggantung di leher, melangkah keluar. Ekspresinya serius, tatapan matanya penuh kewaspadaan seperti seseorang yang baru saja mempelajari keadaan rapuh.

"Mr. Meyers?" panggil sang dokter. "Kita bicara di ruangan saya. Ini sedikit serius," sambungnya.

Davian dan Peter berjalan beriringan menuju ke ruangan sang dokter. Berharap kalau mereka tidak mendengar kabar buruk tentang Cassandra kecil.

Begitu di ruangan sang dokter dan mereka duduk, Davian langsung melemparkan pertanyaan yang sejak tadi ia tahan.

"Bagaimana Cassandra? Tolong katakan dia akan baik-baik saja, kan?" Suara Davian nyaris pecah, seperti seorang pria yang kehilangan semua tameng yang biasa ia kenakan di dunia bisnis.

Dokter menghela napas, memberi jeda singkat yang terasa panjang sekali. "Putri Anda mengalami demam akibat kondisi tubuhnya yang lemah. Setelah kami periksa lebih lanjut, ada hal yang cukup mengkhawatirkan, Mr. Meyers. Cassandra mengalami tanda-tanda malnutrisi. Berat badannya jauh di bawah rata-rata untuk usianya, dan pertumbuhannya tertinggal."

Davian terdiam. Kata 'malnutrisi' menghantam Davian seperti palu godam.

Peter bergeser, menatap dokter dengan cemas. "Apa maksud Anda, Dokter?"

Dokter mengangguk pelan. "Anak ini tidak mendapatkan asupan susu yang cukup. Bayi seusia dua bulan seharusnya mendapat nutrisi yang cukup dari susu, baik ASI atau pun formula. Tetapi kami temukan dia sering menolak. Ini menyebabkan berat badannya tidak bertambah sebagaimana mestinya. Ditambah lagi, dia mengalami stres berlebihan."

"Stres?" Davian hampir tidak percaya. "Dia hanya bayi ...."

"Ya, Benar. Tapi bayi pun bisa mengalami stres, terutama ketika kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi. Menangis yang berkepanjangan, perasaan tidak aman, dan kehilangan figur ibu bisa menjadi pemicu. Tangisan yang tidak pernah terhibur itu adalah tanda dia mencari sesuatu yang tidak dia dapatkan," beber sang dokter.

Davian menunduk, dadanya seperti diremukkan.

Dokter melanjutkan dengan suara hati-hati, "Saya tahu ini mungkin sulit untuk Anda terima, Mr. Meyers. Tetapi Cassandra membutuhkan sosok yang bisa memberinya kenyamanan sekaligus nutrisi. Jalan terbaik adalah mencari seorang ibu susu. Jika tidak, kondisinya akan semakin berbahaya. Semakin lama ia berada dalam keadaan ini, semakin sulit ia bertahan."

Kata-kata itu mengiris Davian lebih dalam dari pada pisau mana pun.

"Ibu susu ...." gumamnya, nyaris seperti orang yang kehilangan arah. Davian menutup wajah dengan tangannya, lalu menarik napas panjang. "Saya sudah mencoba. Saya sudah berusaha. Tapi Cassie menolak semuanya ... dia menolak setiap orang yang pernah saya datangkan."

Suara Davian serak, getir, penuh putus asa.

Peter menunduk, namun tidak bisa menyembunyikan nada tegasnya, "Dav, kita akan terus mencari. Tidak peduli berapa kali ditolak, kita tidak boleh menyerah. Cassandra harus hidup."

Dokter mengangguk setuju. "Saya akan memberikan daftar kontak konselor laktasi dan beberapa kandidat. Tetapi keputusan dan usaha ada di tangan Anda. Jangan tunda lagi, Tuan. Waktu adalah hal yang paling berharga bagi putri Anda saat ini."

Setelah berbicara cukup lama, akhirnya dokter meninggalkan mereka untuk menyiapkan pemeriksaan lanjutan.

Davian berjalan kaku di koridor, seolah tidak tahu harus melangkah ke mana. Matanya kosong menatap lantai putih yang berkilau, pikirannya bercampur aduk antara rasa bersalah, marah, takut, dan putus asa.

"Peter ...." ia akhirnya bersuara, lirih. "Bagaimana kalau aku gagal? Bagaimana kalau aku tidak bisa menemukan siapa pun yang bisa diterima Cassie?"

Peter menatapnya, lalu berkata mantap, "Kau tidak boleh berpikir begitu. Cassandra memilikimu. Dan selama kau ada, jalan akan selalu terbuka. Jangan biarkan rasa takut mengalahkan harapan."

Davian menghela napas panjang. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri, tapi hatinya masih terasa hancur.

Mereka akhirnya berjalan kembali ke ruang perawatan. Pintu ruangan itu sedikit terbuka, dan di luar, Emily berdiri terpaku. Wajahnya menunjukkan keterkejutan bercampur keraguan.

"Emily?" Davian memanggil. "Ada apa? Kenapa kau berdiri di sini?" tanyanya.

Emily menoleh, matanya lebar, suaranya bergetar. "Sir, Anda ... Anda harus lihat sendiri."

Davian dan Peter saling bertukar pandang, lalu keduanya segera melangkah ke depan pintu.

Apa yang mereka lihat membuat dunia seolah berhenti.

Di dalam ruangan, Cassandra yang biasanya gelisah dan menangis, kini terbaring tenang. Tubuh mungilnya bersandar di pelukan seorang wanita muda yang duduk di pinggir ranjang. Wanita itu berpakaian sederhana, rambutnya terurai acak, jelas bukan seseorang yang datang dengan persiapan rapi. Namun di wajahnya ada kelembutan alami, ada cahaya keibuan yang tidak bisa dipalsukan.

Dan yang lebih mengejutkan; Cassandra sedang menyusu pada wanita itu.

Tenang. Damai. Tidak menangis. Tidak gelisah. Hanya ada tarikan napas pelan dan suara lirih bayi yang akhirnya menemukan sesuatu yang ia cari sejak lama.

Davian membeku di tempatnya. Dadanya bergetar hebat, matanya panas. Inilah yang ia dambakan, inilah yang ia cari mati-matian, dan kini terjadi tepat di depan matanya.

Peter pun terdiam, wajahnya menunjukkan keterkejutan yang sama.

Emily mendekat, menjelaskan dengan cepat. "Setelah dokter pergi, Cassandra kembali menangis. Sangat keras, Sir. Saya ... saya tidak tahu harus apa. Lalu wanita ini muncul. Dia bilang mendengar tangisan dari luar, dan dia meminta izin untuk mencoba menenangkan Cassandra. Saya awalnya ragu, tapi dia terlihat tulus, dan Cassandra sudah terlalu lemah karena menangis. Jadi saya biarkan. Dan lihatlah sekarang."

Davian melangkah maju, suaranya tercekat. "Bagaimana ... bagaimana mungkin ...."

Wanita muda itu menoleh ke arahnya. Matanya lembut namun penuh rasa lelah, seolah hidup tidak memberinya kemewahan tidur yang cukup. Ia menunduk sedikit, seakan meminta maaf karena masuk tanpa izin.

Tapi tak ada kata yang keluar dari wanita itu, hanya menatap Davian dengan tatapan yang tak dapat ditebak.

"Siapa namamu?" tanya Davian.

Butuh waktu beberapa saat untuk wanita itu menjawab, sampai akhirnya ia buka mulut juga, "Olivia ... Morgan."

Davian inginkan bertanya lebih banyak, tentang siapa wanita itu dan bagaimana bisa ke sini. Tapi ia mengurungkan niatnya, saat wanita bernama Olivia itu kembali fokus menyusui Cassandra, bersenandung lembut seraya membelai wajah bayi kecil itu dengan sentuhan seringan sayap ngengat.

Davian tidak bisa berkata-kata. Ia hanya menatap putrinya yang untuk pertama kali terlihat benar-benar damai.

Air matanya jatuh, tanpa Davian bisa menahannya.

Inilah yang ia perjuangkan, inilah yang ia impikan. Dan akhirnya Cassie-nya menemukan yang bayi kecil itu inginkan, bukan dari segala pencariannya yang mahal atau penuh usaha, melainkan dari seorang asing yang sederhana, seorang wanita yang datang dengan hati.

Peter menepuk bahunya pelan, menyadarkan. "Dav, Tuhan sepertinya mengabulkan doamu."

Davian menggenggam erat sandaran ranjang, matanya tak lepas dari putrinya. Dalam hatinya, sebuah doa lahir, doa penuh syukur, penuh harapan, dan penuh cinta yang begitu dalam.

Namun semua yang ia saksikan tentang wanita di hadapannya ini tidak, semua rasa syukur yang Davian panjatkan justru akan menggantung di ambang harapan saat apa yang ia inginkan tidak semudah yang ia harapkan.

1
kalea rizuky
pergi aja olive biarin anak nya sakit lagi ne laki g tau trima kasih
kalea rizuky
harusnya bkin perjanjian hitam di atas putih biar natali g bs semena mena
Memyr 67
𝗉𝖾𝗍𝖾𝗋 𝗂𝗍𝗎 𝗌𝖾𝗉𝗎𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗏𝗂𝖺 𝖺𝗍𝖺𝗎 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝖽𝖺𝗏𝗂𝖺𝗇?
Memyr 67
𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗈𝗅𝗂𝗏𝗂𝖺 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗈, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗄𝖾𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗎𝗅𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗋𝖻𝗂𝗌𝖺. 𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗎𝗅𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗍𝗂𝗇𝖺 𝗎𝗇𝗍𝗎𝗄 𝖽𝗂𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂.
Ruk Mini
sgt epik baik alur dn kosa kata mu sgt lengkap thor, bahasa puitis sarat akan makna, aq yg mak" speechless sm olahan kata" mu, ga ribet sat set ooko y jempol buat mu thorr, ok tq d tgg karya" my slnjty 🙏👍👍👍
Archiemorarty: Terima kasih udah baca ceritanya kak 🥰
total 1 replies
jiu
lahh??? kok aneh? bukan bayinya davian??? kan sudah tes DNA dan hasilnya Cassandra itu bayinya davian
jiu
ya gak adil juga dong jadinya buat davian... Cassandra kan anaknya davian juga
jiu
ooooooh berarti pasti olivia dan davian dijebak sama istrinya davian. aku tau... soalnya aku banyak baca novel online.... jadi bisa teback dengan cepat dan akurat hahahah
Archiemorarty: Ehhh ... iyakah 🤭
total 1 replies
jiu
kan si penyusup bilang, dia bertemu dengan pesuruhnya di sebuah cafe... kenapa davian gak kepikiran untuk Tanya apa naka cafe nya dan perikaa CCTV disana?
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻 semangat thor 💪👍
Archiemorarty: Terima kasih udah baca ceritanya kak semoga menghibur waktu senggangnya 🥰
total 1 replies
Nurlaila Hasan
mantaaap
Archiemorarty: terima kasih udah baca ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Dewi Dama
jalan cerita nya sangat menantang thoor...beda dgn novel2 lainnya...
Archiemorarty: Terima kasih udah baca ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Titian Bee
😍😍
lili Permatasari
/Rose//Rose//Rose/
Archiemorarty: terima kasih udah baca ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Ria Gazali Dapson
kasian olivia, bercerai dg suaminya, bayi nya pun wafat, pasti teramat berat, beban deritamu
Shinta Malik Syahn
bagusd
Archiemorarty: terima kasih kak udah baca ceritanya semoga menghibur waktu senggangnya 🥰
total 1 replies
Evy
Akhirnya.... misteri itu terungkap juga...
Evy
Apa mungkin memang itu adalah anaknya Olivia yang dikatakan sudah meninggal... bisa saja bayi itu ditukar waktu lahir.
Archiemorarty: Ehhh... /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
mimief
ga sekedar roman picisan yg ditawarkan di cerita ini
banyak teka teki dan kasus yg memporak-porandakan nurani
Archiemorarty: Terima kasih, ikutin cerita yang lainnya buat nemenin waktu luangnya juga kak 🥰
total 1 replies
mimief
idiiiih othor.. ancaman nya🙄🥺🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!