NovelToon NovelToon
Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Janda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Tiga tahun Arunika rela menjadi istri yang sempurna. Ia bekerja keras, mengorbankan harga diri, bahkan menahan hinaan dari ibu mertua demi menyelamatkan perusahaan suaminya. Namun di hari ulang tahun pernikahan mereka, ia justru dipaksa menyaksikan pengkhianatan paling kejam, suami yang ia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Diusir tanpa belas kasihan, Arunika hancur. Hingga sosok dari masa lalunya muncul, Rafael, pria yang dulu pernah dijodohkan dengannya seorang mafia yang berdarah dingin namun setia. Akankah, Rafael datang dengan hati yang sama, atau tersimpan dendam karena pernah ditinggalkan di masa lalu?

Arunika menyeka air mata yang mengalir sendu di pipinya sembari berkata, "Rafael, aku tahu kamu adalah pria yang kejam, pria tanpa belas kasihan, maka dari itu ajari aku untuk bisa seperti kamu!" tatapannya tajam penuh tekad dan dendam yang membara di dalam hatinya, Rafael tersenyum simpul dan penuh makna, sembari membelai pipi Arunika yang basah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Mansion Pentronas

Mobil berhenti tepat di depan teras mansion yang luas, Rafael turun dengan tergesa-gesa. Membuka kancing jasnya, lalu menarik pintu mobil dengan kasar, menarik lengan Arunika membawa wanita itu turun dari mobil.

Langkah-langkah sepatu hitam Rafael bergema di marmer dingin lorong mansion Pentronas. Para bodyguard menunduk, pura-pura tak melihat ketika sang bos menyeret Arunika kasar. Hanya desiran napas dan dentuman jantung Arunika yang terdengar di telinganya sendiri.

“Lepaskan aku, Rafael! Kau keterlaluan!” Arunika berontak, tapi tubuhnya terangkat begitu saja ke pelukan Rafael seakan ia hanya sehelai kain ringan.

Pintu lift langsung terbuka, begitu mereka tiba di depan pintu. Tanpa kata, Rafael membawanya masuk, lalu menekan tombol paling atas. Tatapannya lurus ke depan, rahang mengeras, aura dingin mematikan. Arunika menggigit bibir, menahan gemetar.

'Sial … aku takut, tapi aku tidak boleh terlihat kalah.'

Begitu pintu lift terbuka, Rafael menendang pintu kamar hingga terbuka, lalu melempar tubuh Arunika ke ranjang empuk dengan kasar. Kasur mewah itu seolah tak mampu meredam dentuman tubuhnya. Arunika bangkit setengah duduk, rambutnya berantakan, matanya memancarkan perlawanan. Namun, senyum tipis muncul di bibirnya. Senyum menantang, senyum menggoda.

“Apa begini caramu memperlakukan istrimu, Rafael?”

Rafael terdiam sesaat, kening berkerut. Lalu perlahan melepaskan dasinya. Satu per satu kancing kemejanya terbuka, memperlihatkan dada bidang penuh luka-luka lama. Tatapannya membakar, campuran marah dan hasrat.

Dia naik ke atas ranjang, menekan dagu Arunika hingga wajahnya mendongak. Bibir mereka bersatu dalam ciuman kasar, tak ada kelembutan, hanya kepemilikan. Nafas Arunika tercekat, tubuhnya menegang, tapi ia memaksa dirinya merespons, membalas, karena ia tahu melawan frontal hanya akan membuat Rafael semakin bringas.

'Rafael ini bukan pria yang bisa dijinakkan dengan tangisan … tapi mungkin dengan permainan.'

Rafael semakin menekan, hingga Arunika merasa seakan tenggelam. Seluruh tubuhnya bergetar, bukan hanya karena takut, tapi juga karena Rafael berhasil meruntuhkan pertahanan logikanya.

Di balik senyumnya, Arunika merasakan sakit, takut, sekaligus getir. Tapi ia tidak menyerah, justru ia memilih untuk bertahan dengan cara paling berbahaya, menggoda singa buas di hadapannya.

Rafael sendiri tak sadar bahwa setiap desah, setiap tatapan menantang Arunika, justru semakin menjeratnya ke dalam permainan yang dikuasai perempuan itu.

Malam merayap pelan di kediaman Pentronas. Langit gelap, hanya diterangi bulan sabit pucat yang menyelinap di balik awan. Di kamar utama, Arunika terbaring lemah, tubuhnya masih tertutup selimut satin tebal, wajahnya setengah tersembunyi di balik helai rambut kusut. Nafasnya teratur, tapi ada bekas resah di sana, antara lelah, sakit, dan perasaan asing yang sulit dijelaskan.

Rafael berdiri di sisi ranjang, mengenakan jubah tidur hitam yang longgar, sabuk kainnya terikat seadanya di pinggang. Tatapannya singkat mengamati Arunika yang terlelap, sebelum akhirnya ia berbalik, mengambil kartu kamar, dan melangkah keluar.

Di luar, Marco sudah menunggu dengan postur tegak, setia seperti bayangan. Begitu pintu terbuka, ia segera menyodorkan sebungkus rokok dan pemantik.

“Tuan.” Suaranya datar, penuh hormat.

Rafael mengambil sebatang, meletakkannya di bibir, lalu menyalakan api. Nyala oranye sebentar menerangi rahang kerasnya, sebelum asap putih mengepul di udara dingin malam. Tanpa bicara, Rafael berjalan ke arah balkon koridor lantai dua. Balkon itu panjang, dikelilingi pilar batu, dengan pemandangan taman luas yang sunyi. Ia duduk di kursi kayu besar, kaki disilangkan, seolah menguasai dunia bahkan di dalam diamnya.

Tak lama, seorang pelayan tua masuk. Langkahnya hati-hati, kedua tangannya menenteng nampan berisi secangkir kopi hitam panas dan segelas air putih, bersama beberapa butir obat dalam wadah kecil. Pelayan itu menunduk dalam-dalam saat meletakkan nampan di meja samping Rafael.

“Sudah, Tuan.” Suaranya lirih, lalu ia mundur pergi.

Rafael menatap kopi itu sebentar. Ia mengembuskan asap rokok pelan, lalu menatap butiran obat. Jemarinya terulur, mengambil satu, lalu memasukkannya ke mulut. Segelas air menyusul, mendorong obat itu masuk ke tenggorokan.

Marco yang memperhatikan mengerutkan kening tipis.

"Anda masih mengonsumsinya, Tuan?”

Rafael meliriknya singkat, mata gelapnya menajam, tapi tak menjawab. Dia hanya kembali meneguk kopi hitam itu, bibirnya seakan pahit oleh sesuatu yang lebih dari sekadar rasa kafein. Marco, yang sudah bertahun-tahun mendampingi Rafael, tak tahan untuk tidak bertanya lebih jauh.

“Nyonya Arunika tidak tahu, kan? Kalau Anda … mengkonsumsi obat itu,"

Hening sejenak, angin malam meniup tirai tipis di balik balkon. Rafael hanya mengembuskan asap rokok sekali lagi, kali ini lebih panjang, lebih berat.

Marco melanjutkan dengan hati-hati, “Apa rencana Anda selanjutnya, Tuan? Hubungan Anda dengan Nyonya … perjanjian Anda dengan Tuan Roman … semuanya masih abu-abu. Dan keluarga Arummuda pasti sedang bergerak. Apa Anda berniat merencanakan sesuatu?”

Ucapan itu menggantung, sengaja ia tahan agar Rafael yang melengkapinya. Namun Rafael tetap tak menjawab. Ia hanya menoleh perlahan, menatap Marco dengan dingin tatapan yang cukup untuk membuat siapa pun memilih diam.

Seketika, Marco menunduk.

“Baik, saya sudah mengerti.”

Suasana kembali hening, hanya suara detik jam dan gemerisik daun di luar. Rafael menyandarkan punggungnya, menghabiskan rokok sampai ujungnya nyaris membakar jarinya. Setelah itu ia menjepit puntungnya, mematikannya di asbak perak, lalu bersuara pelan namun penuh tekanan.

“Awasi dia.”

Marco mendongak, memastikan maksud ucapannya.

“Nyonya Arunika, Tuan?”

Tatapan Rafael kembali lurus ke taman yang gelap, namun suaranya tajam, tanpa keraguan.

“Ya. Setiap langkahnya ... Setiap kata yang keluar dari mulutnya. Aku ingin tahu … kalau dia mencoba bermain-main di belakangku.”

Marco mengangguk mantap, meski di dalam hatinya muncul satu pertanyaan yang ia tahan keras-keras.

'Apa Tuan Rafael benar-benar melindungi Nyonya Arunika … atau hanya menjadikannya bagian dari rencana yang lebih besar?'

Rafael meneguk kopi untuk terakhir kalinya. Malam terasa lebih dingin, dan di antara asap rokok yang perlahan memudar, hanya ada satu hal yang jelas, dia tidak akan memberikan celah apapun untuk Arunika lolos dari genggamannya.

1
Sukhana Ana lestari
Maaf Thor.. bacanya marathon jd belum ikutan komen.. 🙏🏻
Salam sehat ttp semangat... 💪💪😘😘
Sukhana Ana lestari
Assalamu'alaikum..
Salam kenal Thor.. 🙏🏻
Aisyah Alfatih: waalaikumsalam, salam kenal kembali kak..
total 1 replies
Kar Genjreng
looo pada kabur 🏃🏃🏃🏃🏃🏃 Raeder duhhh mesakne podo minggat
ken darsihk
Semakin seruuu aq syukak 👍👍👍
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Kar Genjreng
jadi apa dong mungkin di awal iya,,ingin menikahi putri pembunuh keluarga nya tetapi begitu sudah menjadi pasangan nya rasanya balas dendam tidak penting lagi,,,tetapi ingin menjadi pasangannya,,,semoga langgeng
A.M.G
lanjut
Agunk Setyawan
sama dari awal cerita belum cukup ngerti alur ceritanya
ken darsihk
Aq masih ora mudeng thor , tapi tetap membaca penasaran 💪🏼💪🏼
Kar Genjreng
❤️❤️lope lope sekebon jengkol Bu wong diriku mencintai Arunika,,,,lah terus apa kalau orang tua nya pembunuh terah anaknya jadi pembunuh Yo tidak bu,,,mikir Bu saya tidak di akui jadi anakmu lagi Yo sudah,,,meneri,,, kebetulan 😄😄 ayo kabur sayang Arunika jangan takut ada Ayang Beb di sisi mu 🤣🤣
Aisyah Alfatih: 🤣🤣🤣 ucu na....
total 1 replies
A.M.G
akhirnya kebongkar semoga ini hanya salah paham.
ken darsihk
Sebenarnya perseteruan apa antara orang tua nya Rafael dan orang tua nya Arunika di masa lalu ??
Ma Em
Benarkah Rafael benar2 tulus mencintai Arunika atau hanya pura2 didepan Arunika agar Arunika percaya , semoga saja siapapun yg mau berbuat jahat dan ingin mencelakai Arunika , Arunika selalu ada yg melindunginya .
Sunaryati
Arunika kau akan tetep pemenangnya, walaupun Rafael mungkin pura-pura, pasti masih ada orang yang mau membantumu, karena bukan salahmu, dan mungkin ayah Rafael yang salah
Sunaryati
Saya kira Rafael hanya manfaatkan Arunika, ternyata benar mencintainya, semoga orang yang membekap Aurel, itu orang yang setia pada oran tuanya. Dan Arunika lebih kuat dan kokok serta kecerdikannya bertambah
Piet Mayong
kira kira ini bagian dr sandiwara atau beneran ya???
mikir nihh
Piet Mayong
aku sih masih nebak nebak dgn karakter Rafael ini
A.M.G
buat arunika jadi wanita kuat thor
A.M.G
wah siapa kah wanita itu dia ada di pihak siapa Kira Kira ❓❓❓
Kar Genjreng
ooohhh ternyata Rafael mencintai dengan tulus tidak perduli asal usulnya Prembun ayahnya,,,, terus yang di kurung. siapa di rumah siapa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!