Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10
"Ibu bilang apa barusan?". Ganes memastikan lagi, apakah yang didengarnya benar atau tidak.
"Pak Wis mau ke sini?? .. Iya Maksudnya Pak Sanjaya? Ih Ibuu.. Ini Ganes lagi sama temen loh. Apa kata temen Ganes nanti. Moh lah Bu.. Jangan.. Suruh pulang aja ! ". Ganes mengoceh. Sesuai omongan Ibu nya di seberang sana.
(Moh Lah : Nggak mau ah )
"Kenapa prengat prengut begitu sih?". Tanya Lala, begitu Ganes mengembalikan ponselnya.
"Nggak Papa, biasa Ibu nyuruh pulang". Kata Ganes menjawab.
"Jadi ini pulang? ". Tanya Kila.
"Ya nggak lah. Baru aja bentar ! ". Sahut Ganes cepat.
Akhirnya Mereka berlima kembali berjalan, menyusuri Mall.
"Eh kemaren Aku liat postingan nya Pak Wis, terus kalian tau nggak Aku nemu apa? ".
Sasi memulai. Dia si paling detektif diantara yang lainnya. Ganes yang diangkat jadi pimpinan pun tidak sedetektif itu.
"Nggak Tau !!! ". Sahut empat orang lainnya kompak. Kemudian terkekeh. Sasi langsung mendelik kesal.
"Sebelum kita bahas, sebaiknya Kita cari tempat minum. Haus ini tenggorokan ku !". Kata Ganes. Matanya melihat sebuah merk es krim terkenal yang membuka stand di Mall itu. Dia pun menarik teman - temannya masuk ke sana.
"Nahh.. Sambil duduk makan es krim, kita dengarkan penemuan Sasi di postingan Pak Wis ! ". Ujar Ganes.
"Ngomong - ngomong. Ini Ada yang bawa duit nggak?". Lala melihat satu per satu temannya. Khawatir, Mereka sudah selesai makan, ternyata tidak ada uang untuk membayar. Kan malu.
"Tenang, itu Ganes ada uang. Ya nggak Bu leader? Hehehee ". Sasi yang tahu Ganes mempunyai uang, langsung menyahut. Dia tadi juga sempat menghitung uang itu. Lembaran seratus ribu berjumlah lima lembar.
"Demi kita, tadi Ibu leader malak anak lain. Nggak tau siapa yang dipalak ! ". Imbuh Sasi sambil terkekeh. Dia tidak percaya kalau Ganes menemukan uang di saku nya.
"Heeh.. Sembarangan !! Nemu di saku tauu ! ". Sewot Ganes. Jangan sampai Dia di interogasi setelah ini.
Mereka semua tertawa. Sebenarnya tidak begitu peduli dari mana uang itu, asal bisa membayar pesanan mereka. Selesai sudah.
"Jadi mau cerita nggak ini? Es krim nya udah dateng tuh ! ". Ganes menunjuk pelayan yang sudah datang membawa pesanan Mereka, dengan kode mata.
"Terimakasih Mbaa ". Ucap Mereka berlima kompak kepada Pelayan yang baru saja mengantar pesanan Mereka.
"Jadiii.. Kemaren Pak Wis kan posting upacara bendera kan. Ada yang lihat postingan nya? ". Kompak Mereka semua mengangguk.
"Kalo lihat kok nggak nemuin apa yang ku temuin sih? Ahh gimana sih kalian ! Haduuh ". Protes Sasi.
"Ya kan cuman liat, nggak menelusuri sampe dale*man nya Sas ! ". Kila protes.
"Ada satu komentar yang bikin Aku tercengang, terjungkal dan terguling ! ... " Sasi menjeda. Sengaja membuat Sahabatnya itu penasaran.
"Lebay !!! ". Kompak semua langsung mencubit lengan Sasi.
"Di komentar itu Dia bilang gini, Perempuan banyak, kenapa harus muridnya sendiri..."
Hukk.. Uhukkk !!!
"Pelan - pelan Ness.. Nggak ada yang ngerebut. Pas satu satu udah nih ! ". Kata Tami, Gadis itu langsung mengulurkan tisu. Karena Dia yang persis disebelah Ganes.
Ganes sampai tersedak mendengar informasi dari Sasi. Jadi ada yang tahu? Siapa?
"Terus Aku telusuri itu Akun. Sayang banget akun fake. Males banget. Komentar pake anonim ! Tapi banyak banget yang bales komentar itu tauk ! Nih liat ! ".
Sasi langsung mengulurkan Hape nya untuk dilihat teman - temannya. Mereka semua kompak langsung melongok ke arah hape. Satu per satu komentar dibaca. Mata Ganes mendelik saat membaca salah satu komentar yang menurut nya merendahkan martabat perempuan.
Udah di garap pasti itu Murid. Demi bisa dapat nilai bagus. Rela jadi gundik Guru.
Ganes langsung meng - klik Akun yang berkomentar tidak sopan itu. Dia melihat foto nya, dan Dia tau siapa orangnya. Salah satu senior Mereka.
Ganes menandainya di kepala. Lihat saja nanti ! Batin Ganes geram.
"Ini bukannya Kakak kelas ya? ". Tanya Tami yang memperhatikan juga foto profil yang tadi Ganes klik.
"Jahat banget komentarnya nggak sih? Kita haters tapi nggak gitu juga ke Pak Wis kan? ". Ucap Tami lagi.
Dia merinding membaca komentar itu. Terlepas dari benar atau tidak nya Guru nya berpacaran dengan Muridnya sendiri, seharusnya tidak perlu mengatakan seperti itu.
"Emang bener Pak Wis pacaran sama muridnya? Masa sih? ". Lala bertanya - tanya.
"Menurut ku sih, ya nggak masalah.. Suka sama suka kan? Kecuali Pak Wis nya maksa, segala pake ancaman. Baru tuh ! ". Komentar Kila.
Ganes hanya terdiam mendengar kan pendapat teman - temannya. Jujur, Ganes masih kepikiran, siapa yang tahu hubungannya dengan Sanjaya? Mereka bahkan tidak pernah jalan berdua di luar sekolah. Di sekolah pun Sanjaya memperlakukannya seperti murid pada umumnya. Hanya sekedar status. Tapi perlakuan tetap sama.
"Uyy.. Ngalamun aja nih ! ". Tami menepuk lengan Ganes. Gadis itu langsung berjingkat. Kaget.
"Apa?". Tanya Ganes, setelah sadar.
"Mikirin apa sih, Nes? Apa ini kita pulang aja? Dari pada Ibu kamu marah - marah nanti. Susah nanti kita kumpul ! ". Ucap Lala.
Lala mengajak pulang, Ganes jadi teringat dengan telpon Ibu nya tadi.
'Duh.. Alesan apa nih? '.
Ibu memberitahu, jika nanti Sanjaya akan menyusul ke Mall. Menjemput, kemudian mengatar nya pulang.
'Kenapa sih pake acara njemput segala. Kayak kang ojol aja ! Tau lagi pergi sama murid - muridnya ! '.
Setelah turun ke lantai dasar, dan mendekati pintu keluar Mall, Ganes mengedarkan pandangannya ke segala arah. Takut - takut jika Sanjaya ada di sana dan teman - temannya melihat.
Ketakutan Ganes malah terjadi, saat Sasi malah melihat keberadaan Sanjaya di Mall yang sama dengan Mereka.
"Ehh itu Pak Wis kan? ". Tunjuk Sasi ke tempat dimana Sanjaya berada. Tampak Guru Mereka sedang duduk di sebuah coffe shop.
Jantung Ganes berdegup sangat kencang.
"Ada cewek nya? ". Kila bertanya. Penasaran.
"Kayaknya sendirian itu, lihat kursi depannya nggak ada isi nya ! ".
"Udahlah biarin aja kali ! ". Ganes langsung mengajak Mereka menjauh.
"Cepet La pesen Gr@b ! ". Titah Ganes ke Lala. Lala mengangguk dan memesan kendaraan untuk Mereka. Tak berselang lama, mobil yang dipesan datang.
"Kalian duluan aja, Sopir jemputanku hampir nyampe kayaknya. Tadi Ibu bilang otewe jam empat ! ". Ganes membuat alasan.
"Lah.. Kira kita bareng ! Ini nggak mau ditemenin dulu? ". Tanya Lala. Dia khawatir jemputan Ganes lebih lama dari perkiraan.
"Nggak usah, Bentar aja ini. Biasa ngebut kalo Pak Dul ! ". Sahut Ganes lagi.
"Yaudah, Kita duluan yaa ! Nanti berkabar kalo sudah sampe rumah ! ".
Ke- empat teman Ganes melambaikan tangan. Ganes melakukan hal yang sama.
Fiuhh.. Akhirnya...
Ganes merasa lega, karena teman - temannya sudah pergi.
Segera saja Ganes masuk kembali ke Mall, dan menuju coffe shop dimana Sanjaya duduk.
.
.
.
Bersambung 😍