"Ahh indah sekali ciptaan mu tuhan, bahkan selain senja, suara deburan ombak saja membuat hatiku tenang."- AKARA.
"Hmm mulai sekarang aku juga suka ombak."- MEINA.
"Benarkah? apa karena ombak juga menenangkan mu? "- AKARA.
"Tidak juga, karena aku suka apa yang kamu suka saja."- MEINA.
"Kalau begitu, Aku akan suka semua yang kamu suka deh, kamu suka apa?"- AKARA.
"Aku suka kamu."- MEINA.
"Ohh kalau begitu aku akan menyukai diriku sendiri."- AKARA.
"Dasar nih cowo gak peka-peka."- MEINA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Taman Air Mancur.
𖤓HAPPY READING𖤓
Di tempat tak jauh beda, Givan masih senantiasa menunggu Sheyna dan Meina sambil memakan cilor.
"Di mana tuh cewe, bingung gue." monolognya sambil meminum air mineral.
Selang beberapa menit bergumam, barulah Sheyna muncul.
"Oy, ke mana aja sih kesemutan tahu aku nungguin, mana di liat bocil kaya orgil tahu aku." ujar Givan kesal sambil beranjak dari jongkoknya saat Sheyna menghampirinya. "Terus itu Marfuah ke mana??"
"Ayo kita ke taman paling depan, Meina udah ada di sana soalnya pertunjukkan air mancur nya sudah mau di mulai." ajak Sheyna, dan di ikuti Givan dari belakang.
____________________________________
"Pemandangannya aja bagus gini, apalagi nanti." monolog Meina sambil mengambil beberapa jepretan foto dan mengambil vidio.
Saat dia memfokuskan kamera, tanpa sadar ia menyorot muka seorang lelaki yang sedang duduk di seberang air mancur.
"Hihi, cowoknya cakep juga." gumamnya sambil tak sengaja memfoto wajah lelaki tersebut.
"Eh astagfirullah, apa yang gue lakukan gak baik Mei!!" gerutu Meina, padahal tangannya masih saja memfoto lelaki tersebut.
Dengan senyuman, ia mendapatkan jepretan yang bagus dari foto laki-laki tersebut. "Gila... cakep banget pemandangannya, tapi gak kalah cakep juga orangnya.🤣" gumam Meina sambil tertawa, bocil yang ada di sampingnya juga merasa heran. 'Nih kakak kenapa cekikikan dah'.
"Hoyah!!" Givan ingin mengejutkan Meina, tapi sepertinya Meina tidak terpengaruh karena ia terlalu sibuk melihat-lihat foto di kamera yang ia pinjam dari Sheyna.
"Oy, gak sadar apa loh." Givan mulai kehel sama sahabatnya yang satu ini, bisa-bisa nya dia di kacangin.
Belum sempat Givan ingin menggerutu kembali, suara speaker yang entah dari mana berbunyi. 'pertunjukkan kembang api terbesar dan hiasan air mancur akan di mulai dalam waktu 30 detik lagi.'
Semua yang duduk pun berdiri, ingin melihat berapa indahnya kembang api dan air mancur tersebut.
Para pengunjung yang datang pun mulai menghitung mundur.
10
09
08
07
06
05
04
03
02
01
Kembang api yang menyala membuat langit malam, seperti akan kembali ke siang.
Air mancur indah berwarna-warni menghiasi pinggiran kota. Gedung-gedung tinggi yang tersorot cahaya, seperti menambahkan keeksotisan malam.
"Prokkk prokkk prok...!!!" suara tepukan tangan bergemuruh di sana.
Givan pun sesekali mengambil beberapa jempretan foto yang bagus.
"Hey mau di foto gak." Ia mengarahkan kamera itu menghadap Meina dan Sheyna.
Tentu para cewe itu sangat senang. Meina dan Sheyna pun saling berpelukan sambil berpose.
"Lagi-lagi Van." Mereka berdua bergaya banyak, Givan dengan sigap hanya mengiyakan permintaan sahabatnya ini.
Givan langsung menghampiri Meina dan Sheyna. "Udah banyak nih fotonya, lihat dulu bagus gak"
"Mana!" Sheyna langsung mengambil kamera dari pegangan Givan.
"Yah, bagus nih, tapi yang ini blur Van, foto ini lagi ya. Oh yang ini juga kakinya juga ikut kelihatan, jangan setengah badan doang." jelas Meina. "Dan yang ini juga..."
Belum beres menjelaskan tentang foto, Meina merasa fokusnya teralihkan dengan penampakkan seorang pria berbaju hitam yang nampak kompleks sekali dengan keadaan sekitar nya.
Di saat semuanya bersenang-senang, ada orang misterius yang hadir di dalam kerumunan. Seorang lelaki berpakaian serba hitam dan memakai penutup muka, berdiri memperhatikan Meina dan kawan-kawan dari kejauhan.
-
-
-
-
-
Siapakah dia??? 🥶
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea