"Ibumu pembunuh!"teriak Amanda.Dadanya bergemuruh.Emosinya berkobar-kobar melihat sang putri kecilnya kini meregang nyawa karena ulah mertuanya.
"Kamu mengatakan ibuku seorang pembunuh?Dia itu mertuamu!Yang berarti ibumu juga Amanda!"teriak Richard tak mau kalah.Ia tak mau ibunya dituduh sebagai pelenyap nyawa putrinya.
Amanda,seorang istri yang harus mencari nafkah karena suaminya , Richard tak mau bekerja setelah dipecat dari tempatnya bekerja.Ia harus mengasuh putrinya yang masih berusia dua bulan,namun tanpa sepengetahuan Amanda,ibu mertuanya memberikan makanan yang belum boleh dikonsumsi oleh bayi , hingga sang anak meninggal dunia.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?Ikuti terus yuk kisah mereka🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra Deanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 8
Mereka terkejut,terutama Richard.Kini rumah dalam keadaan kosong tanpa barang apapun.Semua penghuninya hilang entah kemana.
Lisa langsung berlari ke kamar."Huh,setidaknya masih ada ranjang untuk tidur"ucapnya sambil mengusap dadanya.Sedangkan bu ratna masuk sambil berjinjit."Istrimu sudah gila rupanya"ucapnya.
Richard langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Amanda.Panggilan masuk namun tak diangkat."Kamu dimana Amanda?"ucap Richard frustasi.
Arin dan Lisa sudah masuk ke dalam kamar."Sialan.Ac di kamar juga diambil.Panas banget lagi"ucapnya.
Sedangkan Richard berjalan menuju kamarnya dan ia mendapati kamarnya sudah kosong."Bagaimana bisa kamu melakukan ini sama kami Amanda!"teriak bu ratna.Richard hanya bisa menggeleng dan menghembuskan napas dalam-dalam.Ia sungguh tak menyangka jika Amanda akan melakukan hal senekat itu.
Karena panggilannya sedari tadi tak diterima,Richard pun mencoba mengirimkan pesan."Kamu meninggalkan rumah tempat aini hidup sampai aini meninggal?"isi pesan Richard.
"Semoga saja dengan membawa nama aini,membuat Amanda kembali tersadar"pikir Richard.
Tingg..bunyi notifikasi pesan masuk.
"Justru karena itu aku meninggalkan rumah.Aku tidak ingin mengingat kematian anakku karena ibumu"
"Aku akan bersama Aini di tempat lain,bukan di rumah itu"isi balasan pesan dari Amanda.
Richard memukul udara.Rasanya ia bahkan tak dapat menahan emosi lagi terhadap kelakuan Amanda.
"Baik,kamu meninggalkan rumah.Maka jangan harap kamu bisa kembali lagi ke rumah ini.Pintu rumah ini akan ku tutup rapat untukmu."balas Richard.
"Aku yakin ini adalah bujukan dari mamanya.Karena Amanda tidak akan pernah melakukan hal ini."gerutu Richard.
"Dia itu wanita yang patuh dan tahu apa yang harus dia lakukan untuk suaminya"imbuhnya.
"Hahaha..Mas , kamu habis kepentok dimana?Rumah itu milikku.Terserah aku mau berbuat apa.Bukan hak mu melarangku perihal rumah itu."balas Amanda.
Kali ini Richard benar-benar kehilangan muka karena Amanda dan tak lagi membalas pesannya.Ia langsung masuk ke kamar.
"Kompor pun tidak ada.Uhuk..uhuk..Aku nggak kuat sama debunya.Aku pergi aja deh"ujar Arin yang terus menerus batuk karena debu.
"Nggak ada yang boleh pergi!"sentak Richard.
"Rumah ini berdebu,kotor,kamu nggak liat?!"pekik Arin.
"Kalau kotor ya bersihkan!Nggak ada yang bisa membantah ucapanku.Sekarang kalian bersihkan rumah ini."balas Richard tegas.Arin menghentakkan kakinya dan protes , begitupun dengan Lisa.
"Pilihannya hanya ada dua.Tidur di tengah debu atau bersihkan."tegas Richard.Sehingga mau tak mau mereka bertiga bergerak membersihkan rumah.
Malam ini keadaan rumah sangat berantakan,karena Amanda meninggalkan sampah-sampah yang entah darimana datangnya.Sehingga mereka seperti membersihkan rumah yang tak dihuni.
Bu ratna beberapa kali berhenti san batuk karena debunya begitu banyak.Richard pun ikut bergerak dengan membersihkan sebagian perabotan yang masih tersisa.
Sekitar jam 2 malam,mereka baru selesai membersihkan rumah.
"Aku capek"ujar Arin sembari mengelap keringat yang terus mengalir.
"Akhirnya rumah ini bersih lagi"ucap bu ratna.Lisa pun juga terlihat sangat lelah."Aku tidur duluan"ucapnya terbata.Mereka semua masuk ke dalam kamar.Satu persatu mulai memejamkan mata,mengarungi mimpi yang indah.
"Loh Ri,ini kenapa lagi?Kipasnya mati , gelap lagi"sungut bu ratna yang hampir memejamkan matanya.
"Pasti ini listriknya mati!"teriak bu ratna.Richard pun terbangun lagi dari baringnya."Listrik tetangga masih nyala,berarti token kita aja yang habis"teriak Richard.
Token pun berbunyi.Tidak akan kedengaran karena meteran listriknya ada di belakang rumah."Huh , sial mulu hidup"sungut Arin yang sudah mulai menangis.
Richard sendiri pun tidak tahu kenapa semua terjadi seperti ini.
"Kita tidur di mobil saja."ucap bu ratna sambil menahan kantuk juga lelahnya.Ketiga anaknya pun mengiyakan ajakan bu ratna dan langsung berjalan menuju mobil.
"Setidaknya di dalam mobil masih ada ac".Mereka pun masuk ke dalam mobil dan richard menyalakan ac.
"Dari tadi kek kaya gini."ucap Arin.Richard pun merasa lega karena di dalam mobil lebih dingin daripada di kamar tadi.
Bersambung..