Mencintainya adalah sebuah keputusan..
Sifat perhatian padaku menutupi pengalihannya...
Yang dia kira...dia yang paling disayang, menjadi prioritas utama, dan menjadi wanita paling beruntung didunia.
Ternyata semua hanya kebohongan. Bukan, bukan kebohongan tapi hanya sebuah tanggung jawab
.
.
.
Semua tak akan terjadi andai saja Arthur tetap pada pendiriannya, cukup hanya dengan satu wanita, istrinya.
langkah yang dia ambil membawanya dalam penyesalan seumur hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lupy_Art, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10
Jam 10 malam Livia baru terbangun dari tidurnya karena merasakan lapar... Matanya mengerjap terduduk melihat ruangan asing yang ia tempati,
"Aku ada dimana?"
Ceklek....
Arthur masuk dengan nampan ditangannya berjalan mendekati Livia lalu meletakkan nampan samping nakas.
"Kau lapar?" seolah tau.. Arthur meraih piring lalu menyuapkan makanan itu untuk istrinya
"Hmmm..." dengan telaten Arthur menyuapi istrinya sampai lauk dipiring itu tak bersisa,
"Mau tambah lagi?" Livia menggeleng lemas kemudian beranjak dari kasur, baru satu langkah dirinya hampir jatuh. Kalau Arthur tidak cepat meraih tubuh istrinya mungkin saja pantat Livia sudah meyentuh lantai dingin itu
"Aaww...ssss" Livia merasakan perih di area bawahnya
Setelah itu ia merasakan tubuhnya melayang, Arthur menggendongnya ala bride style menuju kamar mandi
Arthur memang tidak banyak bicara namun dia sangat pengertian.
Arthur membersihkan tubuhnya dan juga istrinya, mereka menyelesaikan mandi 20 menit. Arthur keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk dipinggangnya serta tak lupa menggendong Livia yang sudah segar dengan bathrobe ditubuhnya
Arthur mendudukkan Livia di kursi meja rias, lalu mengeringkan rambut istrinya menggunakan hair dryer
Livia meneteskan air matanya, betapa ia sangat terharu pada suaminya. Diperlakukan manis seperti ini membuat Livia semakin mencintai suaminya
Arthur yang melihat wajah istrinya dari pantulan cermin meletakkan hair dryer dimeja
bersimpuh dihadapan istrinya, "Hei.. Ada apa?, apa ada yang sakit?" tanya Arthur lembut
"Tidak ada" Arthur mengusap air mata dipipi istrinya
"apa yang membuatmu menangis?" Livia menggeleng lalu mengecup Arthur
cup....
"aku sangat bahagia sekali Ar... , terimakasih untuk semuanya. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik untukmu"
"keberadaanmu disampingku sudah cukup sayang" ucap Arthur mengecup punggung tangan istrinya
"kau manis sekali"
Arthur menggendong istrinya didepan lalu membaringkannya diranjang mereka
Arthur mulai melumat bibir istrinya pelahan, lama² lumatan itu semakin menuntut, ciuman Arthur berpindah ke leher sang istri..memberi tanda kepemilikkan disana,
Livia memejamkan matanya menikmati permainan suaminya
perlahan tangan Arthur turun melepas ikatan Bathrobe istrinya, menyingkap kain itu hingga terpampanglah tubuh istrinya tanpa sehelai benangpun menutupi asetnya
Arthur tersenyum puas menatap tanda cinta dibeberapa bagian tubuh Livia yang ia buat semalam
Langsung saja ia melahap buah dada dihadapannya yang sudah sangat menggoda.. Menyusu seperti bayi
Livia mengusap rambut suaminya yang sedang menyusu itu, menekan kepalanya agar melahapnya semakin dalam
lidah Arthur juga tak diam didalam sana, lidahnya bermain dengan puting yang sudah sangat menegang dan tangannya memilin puting sebelahnya
"Aar..hhh.. .. Sss.." tubuh Livia terasa geli namun juga menikmatinya
Arthur menyudahi permainan lidahnya sekarang dirinya berpindah pada kewanitaan istrinya yang sudah sangat basah
"kamu sudah sangat basah sayang" ucap Arthur menatap istrinya yang menikmati usapan tangannya pada kewanitaan istrinya
menjilat liang vagina itu membuat Livia melenguh panjang
"Aar.. Masukkan, aku sudah...hh tidak tahanhhh..."
"sesuai permintaanmu sayang" Arthur melepas handuk dipinggangnya
tampaklah juniornya yang sudah berdiri tegang, Arthur memposisikan dirinya, mengocok sebentar senjatanya..perlahan masuk kedalam lubang surgawi istrinya
Livia yang masih merasakan perih pun meringis mencengkram lengan Arthur.
"Kamu akan terbiasa sayang" suara Arthur terdengar sangat berat
Lama² Livia melupakan rasa perihnya, sekarang ia bisa menikmati setiap hujaman dari sang suami
Mereka melakukannya hingga pukul 4 pagi, Livia sudah tepar disampingnya sedangkan Arthur.. Matanya masih melek memperhatikan istrinya yang sudah kelelahan
"Terimakasih..." bisiknya lalu menarik Livia dalam dekapan hangatnya
.
.
.
.
.
.
Ditempat lain...dinegeri matahari terbit, pria paruh baya itu mendengar laporan dari bawannya..
"Cucuku sudah menjadi seorang istri?" pengawal itu menganggukkan kepalanya
lalu pria itu memanggil anak buah kepercayaannya
"Niky, kemarilah!" panggilnya kepada pemuda berusia 25 tahun
"Aku ada tugas khusus untukmu" Niky mendekatkan telinganya, pria itu membisikkan sesuatu pada Niky sehingga Niky langsung mengangguk
"hm..pergilah"
.
.
.
.
.
.
.
Kembali lagi pada sepasang suami istri yang masih terlelap nyaman diranjang mereka ditambah lagi cuaca diluar sedang hujan menambah kenikmatan tidur sepanjang hari.
Livia bangun terlebih dahulu, melirik jam menunjukkan pukul 10 pagi namun ia enggan bangun. Ingin berlama² pada posisi seperti ini
Memandang wajah suami tampannya dari dekat, ia tak akan bosan dengan pemandangan ini
telunjuknya bergerak didada bidang suaminya, membentuk garis abstrak dan acak, namun suaminya menghentikan gerak tangan istrinya
"apa kamu ingin tidak bisa berjalan seharian?"
Livia bingung dengan pertanyaan itu
Dengan polos istrinya menggeleng kepala
Arthur terkekeh.. "apa kita akan seperti ini terus? badanku terasa lengket"
"Tapi aku senang dengan posisi ini, apa ingin lanjutkan yang semalam, Hm?" goda Arthur melihat pipi merah Livia
"Aaar..."
"Hm..?"
"Aku lapar" suara Livia dibuat manja
"Baiklah kita mandi dulu" setelahnya Arthur menggendong Livia ala Koala kekamar mandi.
.
Saat ini mereka tengah bersantai disofa ruang keluarga setelah makan siang mereka tadi
Livia bersandar dibahu Arthur, dan Arthur merangkul pinggang istrinya sesekali mengecup pucuk kepalanya
"ingin bulan madu kemana?" tanya Arthur namun tatapannya masih pada TV didepannya
"huh?.. Bukankah kita sedang bulan madu sekarang"
"Belum, Villa ini akan jadi rumah kita" ujar Arthur
"Kau tidak berbohong kan?"
"kamu suka?" Arthur malah balik bertanya, Livia tak bisa bohong bahwa dia suka berada ditempat ini
"Aku sangat suka"
Arthur puas mendengar jawaban istrinya, tak sia² ia menyiapkan villa ini dari lama
"kamu belum jawab pertanyaanku, kamu ingin kemana untuk kita honeymoon"
"Apa kamu tidak sibuk?"
"Aku bekerja lembur sebelum pernikahan kita agar bisa meluangkan waktu untuk kita bersama, menikmati waktu kita berdua. lagipun aku akan disibukkan dengan perusahaanku dilondon" jelas Arthur dengan lembut
"baiklah... Aku ingin kita honeymoon didekat pantai, boleh?"
"apapun untukmu" Arthur mengecup kening istrinya lama
Akhirnya mereka akan memutuskan pergi ke bournemouth beach .
"Aku ingin memperkenalkan seseorang padamu" katanya pada Livia..
"Kemarilah Kei" titahnya pada bodyguard pilihannya
Livia yang penasaran pun melihat bodyguard itu
Badannya bagus dan tegap, proporsi tubuhnya hampir sama seperti Arthur. Memiliki fitur wajah Asia kulitnya cerah dan juga pastinya cukup tampan
"perkenalkan lah dirimu" Kei pun mengangguk
"Salam kenal Nyonya, perkenalkan nama saya Kei Minatozaki, mulai sekarang saya adalah pengawal anda"
"sayang...apa ini tidak berlebihan?" tanya Livia pada suaminya
"Tidak sayang, aku melakukan ini karena aku tidak akan bisa selalu bersamamu" ujar Arthur membuat Livia tak suka
"Apa maksudmu Ar... Kamu adalah suamiku sekarang. Dan kamu yang seharusnya menjaga dan melindungiku" Livia sungguh kecewa pada Arthur
"Ku harap kamu mengerti sayang, pekerjaanku yang mengharuskan aku melakukan ini. Jikalau aku sedang ada urusan Kei akan siap siaga melindungimu"
Livia tidak bisa memaksa Arthur terus berada disisinya.. Apalagi dia tau pekerjaan Arthur ini sudah dilakukannya sejak dia masih remaja, pasti Arthur berusaha melindunginya
"hm..baiklah, maaf aku terlalu kekanak²an" Arthur mengusap kelapa istrinya
"tidak apa² sayang... Dia akan menjadi bayang²mu, sehingga kamu tidak perlu merasa tidak nyaman, cukup kamu ketahui, aku akan tetap bisa mengawasimu dari Kei" Livia mengangguk
.
.
.
.
.
...Kei Minatozaki/Minatozaki Kei (Niky)...
Kei atau yang sering dipanggil dengan Niky merupakan anak buah dari Yakuza jepang. Ia ditugaskan menjadi mata² mengawasi cucu dari bosnya.
Dengan kemampuan beladiri dan kelihaiannya seperti ninja dapat dengan mudah terpilih sebagai anggota ROSAS NEGRAS, Niky sudah memulai misinya sejak 2 tahun lalu..
tidak mudah masuk dalam organisasi mafia berkelas seperti ROSAS NEGRAS ini... Pemilihan sangat ketat apalagi tes yang butuh usaha perjuangan
Niky tak pantang menyerah, sebagai kepatuhannya pada bos ia akan melakukan yang terbaik apalagi sang bos sudah berbaik hati mau memungutnya dari jalanan. Ia tidak akan tahu apa jadinya apabila bosnya tidak menolongnya saat itu, mungkin dia sudah mati kelaparan
Sejak kecil ia tidak tahu dimana keberadaan orang tuanya.. Ia hidup dipanti asuhan namun memilih kabur karena ia selalu dibedakan dan diasingkan disana. Ia telah memilih jalan hidupnya sebagai anggota yakuza
.
.
.
.
.
.
.
Haaaai...gimana kabarnya? Semoga sehat² terus ya
Ayo komen gimana sama cerita dichapter yang ini
Ayo dukung terus karya ini dengan cara tinggalkan jejak komentar, like, subs, vote serta beri gift❤❤❤
Sampai jumpa lagi dichapter berikutnya🥰🤗