NovelToon NovelToon
TRAPPED OBSESSION

TRAPPED OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Dark Romance
Popularitas:60.1k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

Hulya Millicent harus terjebak dalam obsesi cinta seorang bos mafia. Dia bahkan tidak tahu kalau dirinya telah dinikahi oleh sang mafia semenjak usianya baru 18 tahun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 : Kabar Bahagia

...•••Selamat Membaca•••...

Marchel akhirnya pulang larut malam, mendapati Hulya tengah tidur dengan kondisi tangan dan kaki yang membengkak. Memar di wajah putih itu juga semakin terlihat, Hulya tidur sambil memeluk guling dengan wajah lelah serta lebam. Marchel ragu untuk membangunkan istrinya, Hulya sangat lelap tidur.

“Apa besok saja aku bawa ke rumah sakit ya?” pikir Marchel, namun melihat kondisi tangan dan kaki Hulya membuat dia dilema, jika nanti dibiarkan akan semakin parah.

Marchel duduk di tepi kasur lalu meraba wajah itu, suhu tubuh Hulya sangat panas, Marchel jadi cemas dan istrinya mulai mengigau tak jelas.

“Hulya, bangunlah.” Wanita itu membuka mata perlahan, merasa sakit di tangan dan kaki serta kepala yang begitu ngilu karena terbentur lantai yang cukup keras.

“Kamu sudah pulang, mana minyak urut yang aku minta?” tanya Hulya dengan suara lemah.

“Kita ke rumah sakit saja, tangan dan kaki kamu sudah bengkak.”

“Aku tidak mau, aku mau di rumah saja.”

“Tubuhmu panas sekali Hulya, kau jangan keras kepala begini.”

“Nanti kalau aku ke rumah sakit, orang-orang akan berpikir aku ini kena kdrt, kamu mau orang-orang beranggapan jelek sama kamu?” Marchel menghela nafas lalu memeluk Hulya, menyembunyikan rasa sesak di hatinya saat ini, Hulya sedikit meringis karena punggungnya juga sakit.

“Aku memang melakukan kdrt padamu, peduli apa dengan perkataan orang lain. Aku hanya ingin kau baik-baik saja, melihat kau begini, aku khawatir.” Hulya tersenyum.

“Lalu? Saat melihat aku berguling di tangga sampai teriak kesakitan tadi? Apa kau tidak khawatir? Kau bahkan meninggalkan aku tanpa melirikku lagi,” ujar Hulya, Marchel mengalihkan wajahnya, menghapus air mata yang turun lalu kembali menatap istrinya.

“Kita ke rumah sakit, ayo!” Marchel menggenggam dan menarik lembut tangan Hulya tapi istrinya itu justru tidak bergeming.

“Maafkan aku Marchel, aku salah, harusnya aku tidak mengatakan sesuatu yang menyakiti hatimu, apa aku dimaafkan?” Marchel tidak bisa lagi membendung rasa sedihnya, ia kembali memeluk Hulya dengan erat sambil terisak pilu.

“Punggungku sakit, jangan peluk sekuat itu,” ringis Hulya dan Marchel melonggarkan pelukannya.

“Maafkan aku Hulya, aku yang salah, tidak seharusnya aku emosi begitu.”

“Sudahlah lupakan, tolong pijat aku ya, ini benar-benar sangat sakit.”

“Berbaringlah, aku akan memijatmu.” Hulya berbaring lalu perlahan Marchel mengambil minyak urut yang biasa dipakai istrinya, membuka baju Hulya dan meraba bekas luka serta memar di tubuh itu.

Mata Hulya terpejam, tangannya terkulai lemas dan tubuhnya semakin panas. Marchel menepuk pelan pipi Hulya tapi wanita itu tak merespon lagi.

Hulya pingsan dengan suhu tubuh yang begitu panas, Marchel panik dan kembali mengenakan pakaian istrinya, dia menggendong Hulya lalu memasukkannya ke dalam mobil.

Marchel memacu mobil dengan kecepatan tinggi hingga tiba di rumah sakit. Hulya segera ditangani oleh dokter, Marchel merutuki dirinya karena telah membuat Hulya seperti itu.

Setengah jam berlalu, dokter menyatakan Hulya baik-baik saja, tangan dan kakinya terkilir serta demam Hulya sudah mulai turun setelah diberi obat.

Marchel memasuki ruang rawat itu dengan langkah gontai, istrinya tersenyum, dengan satu tangan yang di infus, selang oksigen di hidung.

Marchel langsung memeluk Hulya dan meminta maaf, dia menyesali semua perbuatannya itu. Menciumi setiap inci wajah istrinya dan mengusap memar yang tersebab olehnya tadi.

“Maafkan aku Hulya, harusnya aku tidak melakukan ini padamu.” Hulya meletakkan jari telunjuknya di bibir Marchel, mengisyaratkan agar Marchel tidak melanjutkan pembicaraannya.

“Aku yang minta maaf, aku terlalu bodoh karena membela pria lain di depan suamiku, aku mengerti dengan amarahmu Marchel, peluk aku.” Senyuman Hulya membuat Marchel semakin merasa bersalah, dia tahu, dari kecil memang Hulya perempuan yang baik hati, mudah memaafkan dan meminta maaf.

Marchel tak kuasa menahan tangis, dia menangis dalam diam sambil memeluk Hulya, bayangan ketika dia mendorong Hulya dari tangga serta menggauli istrinya secara kasar langsung berputar dalam benaknya.

“Mana cokelat yang aku minta tadi?” Suara manja Hulya terdengar lirih, Marchel menatap istrinya dengan mata yang masih basah.

“Kapan kamu minta cokelat?” tanya Marchel bingung.

“Tadi pas aku telpon kamu.” Marchel melonggarkan pelukannya lalu menatap intens Hulya dengan tatapan bingung.

“Bukannya di telpon kamu bilang mau minyak urut sama obat saja ya?”

Hulya mendengus kesal lalu menggigit bahu Marchel sampai suaminya meringis kesakitan.

“Sakiit Hulya, aw.” Marchel sedikit menjauh dari istrinya dan mengusap bahu itu perlahan.

“Kamu itu bagaimana, aku tadi minta cokelat juga, kamu tidak mendengarnya berarti,” dengus Hulya kesal.

“Aku belum tuli sayang, aku hanya dengar kamu minta minyak dan obat, tidak ada kamu minta dibelikan cokelat.” Marchel tetap kekeh kalau Hulya tidak meminta cokelat di telepon tadi.

“Ya bagaimana kamu mau dengar, aku bilang pas telfonnya udah mati,” jawab Hulya dengan santai membuat Marchel menganga lalu tertawa.

“Ya jelas aku tidak dengar.”

“Itu salah kamu, kenapa tidak dengarkan aku sampai selesai bicara dulu.”

“Oke oke aku salah, kamu mau cokelat sekarang?”

“Iya sekarang.”

“Aku cari keluar dulu.”

“Sekalian sama cemilan terus minuman dingin ya.”

“Oke sayang, aku pergi dulu ya.” Marchel mencium lembut kening istrinya lalu pergi mencari supermarket yang buka 24 jam.

Beberapa menit akhirnya Marchel kembali ke ruang rawat istrinya dan melihat kalau Hulya sudah tidur, wajahnya masih pucat. Marchel membangunkan Hulya tapi istrinya terlihat mengantuk berat sehingga dia memutuskan untuk tidur di samping istrinya itu.

Ranjang kelas VVIP tersebut memang cukup besar dan muat untuk dua orang dewasa. Marchel memeluk Hulya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Hulya, tak butuh waktu lama, akhirnya dia pun terlelap.

...***...

Keesokan harinya, hasil pemeriksaan Hulya keluar. Marchel sedang berada di ruangan dokter yang menangani Hulya, dia memberikan hasil pemeriksaan itu pada dengan wajah cerah dan senyum ramah.

“Selamat sir, istri anda tengah hamil dua minggu, kondisinya baik dan kandungannya juga baik. Usahakan untuk tidak membuatnya stres dan perbanyak istirahat, karena hamil muda, sangat rentan stres dan perubahan hormon juga sering kali terjadi,” tutur dokter itu pada Marchel.

Marchel bahagia sekali mendengar kabar kehamilan istrinya, dia melihat hasil lab itu dengan wajah cerah serta senyum mengambang.

“Terima kasih dokter.”

Marchel meninggalkan ruangan dokter itu, berjalan santai menuju ruangan Hulya, hatinya sangat bahagia dan juga sedih.

“Berarti semalam aku hampir membuat Hulya keguguran, bodoh sekali kau Marchel.” Marchel merutuki dirinya sendiri, mengingat saat dia mendorong Hulya dari tangga, istrinya itu tengah hamil, untung saja kandungan Hulya tidak bermasalah.

Marchel memasuki ruangan itu sambil membawa hasil lab serta makanan untuk istrinya. Dia melihat Hulya tengah asik menonton televisi, dengan ramah, Hulya tersenyum dan senang melihat Marchel membawa makanan.

Marchel mengecup kening Hulya dan memberikan makanan yang dia beli tadi pada sang istri.

“Biar aku suapin, tunggu sebentar,” kata Marchel lalu menaruh beberapa makanan lagi di atas meja, kemudian menyuapi Hulya dan juga dirinya sendiri karena dia juga belum makan.

“Kapan dokter membolehkan aku pulang? Aku tidak betah di sini,” keluh Hulya.

“Dua hari lagi, sabar ya, aku juga ada berita buat kamu.” Hulya mengerutkan keningnya, melihat wajah Marchel yang tiba-tiba berubah menjadi serius.

“Berita apa?”

“Jika nanti aku membagi cinta dan kasih sayang dengan orang lain bagaimana?” Hulya langsung saja menggigit bahu Marchel dengan kuat sehingga Marchel sedikit berteriak.

“Ih gigimu itu Hulya, tajam semua, gila, sakit bahu ku,” ringis Marchel.

“Siapa selingkuhan kamu?” tanya Hulya dengan nada sinis dan tatapan tajam.

“Jangan marah ya.”

“Ya jelas aku bakalan marah, gimana sih, kalau memang kamu mau berbagi cinta, kenapa kamu nikahi aku, tidak ada cerita kamu berbagi. Aku akan bunuh selingkuhan kamu itu.” Marchel tertawa melihat kecemburuan istrinya, dia senang karena Hulya cemburu, berarti sudah ada rasa cinta di hati Hulya padanya.

“Wah, istriku sudah bisa main ancam, mau aku ajari membunuh tidak?” ledek Marchel.

“Kalau cuma membunuh selingkuhan kamu, aku bisa, tidak perlu pelatihan khusus,” sengit Hulya yang membuat Marchel semakin tertawa.

Marchel membawa Hulya dalam pelukannya dan mengusap lembut perut yang masih datar itu.

“Aku akan berbagi cinta dengan anak kita nanti, maafkan aku ya, semalam aku hampir membunuh kalian berdua, aku minta maaf sayang.” Marchel kembali menangis, dia bisa merasakan betapa sakit Hulya semalam karena dirinya, ditambah lagi dengan kehadiran calon anak mereka.

“Hah?” Hulya masih belum mencerna omongan Marchel.

“Kamu hamil, baru dua minggu.” Hulya begitu senang, matanya berbinar menatap Marchel.

“Haha aku akan jadi ibu, pintar juga aku bikin baby ya,” ujar Hulya dengan ceria dan mood yang bagus, Marchel melihat hal itu tersenyum lalu mengusap kepala Hulya dan mencium perut istrinya.

“Karena bantuanku juga, kalau kamu sendiri yang bikin nggak bakalan bisa.” Hulya tertawa, Marchel semakin jatuh cinta pada istrinya itu, ditambah lagi sekarang sudah ada benihnya dalam rahim Hulya.

...•••BERSAMBUNG•••...

1
Adhisty Madrie
cerai aja hul
Ciyoxi Radelly
Marchel ini anomali macam apa ya? (Bertanya dgn nada lemah lembut)
Julia Anjani
Padahal Hulya segitu cintanya sama Marchel dan udah benar2 bergantung secara mental ama suaminya, eh malah disakitin sedemikian rupa. Nangis banget aku tuh, berharap Dexter nikahin Hulya dan bawa deh ke Sisilia
Emilie Sopyan
Nikahin aja si hulya dexter, kasian banget liat dia tersiksa mulu sama si Marchel ini
Dewi Dejiya
Aku sampai speechless loh sama Marchel ini, kok ya sampai hati menyiksa hulya segitunya, padahal dia tahu kalau istrinya gak bersalah sama sekali bahkan Hulya udah memohon dengan air mata tapi dia gak peduli. Betul kata hulya dulu, cinta macam apa sih yang dikasih Marchel ke dia?
Dinda Kirana
Segitu benci atau gimana sih kamu ini marchel? Apa saat mukulin Hulya gak terbesit sekalipun dalam benakmu untuk merasa iba sama dia?
Khadijah Jaelani
Terlambat sudah kamu menyesal Marchel, anakmu dah lahir dan Hulya udah baik di tangan Dexter
Iguana Scrub
Ngerti kok sama dendam dan sakitmu Marchel, tpi dgn merencanakan utk menyiksa istrimu sendiri terlalu to much dan kamu sendiri kehilangan kebahagiaan bersama anak dan istri
Iyun Aini
Padahal rumah tangga mereka udah bahagia dan adem ayem loh. Tapi rencana balas dendam Marchel justru merusak dan menghancurkan rumah tangga dia sendiri, nyesel gak tuh anaknya lahir tapi yang menyambut malah pria lain
Queen Syalla
Iya emang benar, salut sama Dexter. Dia gak mengusik apa yg bukan ranah dia bahkan dia gak ngehalangin marchel nyakitin Hulya karena mereka ada perjanjian dan untuk mempersingkat penyiksaan Hulya dia langsung tebas si Amar. Udahlah sama Dexter aja kamu Hulya, si Marchel the real sakit jiwa dia
Yuri Gunawan
Gak guna lagi sesalan kamu Marchel
Delly Weliru
Jangan mau balik lagi sama Marchel ya Hul, dia sakit jiwa
Kasang Indah
Mending kamu pergi ajalah Marchel, gak guna kamu itu jadi suami. Bikin beban si Hulya aja kamu mah
Weni Safir
Nyesal ya Marchel? Kek nya udah telat deh, Hulya juga udah aman tuh sama Dexter dan jangan harap kalau dia bakalan mau balik ama kamu, pria tempramental yg gak punya perasaan sama sekali/Panic/
Maryam Nushaibah
Percuma juga kamu menyesal sekarang Marchel, istrimu udah melewati masa kritis dan traumatik dalam diri dia, mending kamu jangan muncul lagi karena ada pria lain yang mencintai istrimu dengan tulus/Angry/
Veer Kuy
gk ngerti lgi sma pikiran marchel ini, enth terbuat dri apa hatinya, bahkan istri sebaik hulya di dera begitu
Anita Lare
Udah Dexter, jaga dan rawat saja hulya sama anaknya itu. Jangan biarin Marchel datang dan ambil mereka, dia udah sangat keterlaluan
Rina Meylina
Gak habis Thinking lagi sama Marchel ya Allah, dia yg seharusnya melindungi sang istri malah dia yg jadi ketua utk mukulin istri di depan banyak org😭
Annissa Riani
Hanya karna dendam sesaatmu itu kau kehilangan sosok istri yang dengan tulus mencintai dan menerima kamu Marchel, sungguh kejam betul hatimu pada istri yang berjuang untuk melahirkan anakmu sendiri
Yeyen Niri
Gak bisa berkata2 lagi sama kelakuan Marchel ini, dendam boleh tapi jangan sama Hulya juga dong dibalaskan. Kalau memang ingin Amar tersiksa, ya kamu siksa aja si amar, kenapa malah istri yg sedang mengandung anak kamu yg kamu hajar begitu. Gila ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!