NovelToon NovelToon
Sepasang

Sepasang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Muslikah

Kisah sederhana tentang dua anak manusia yng ingin saling menemukan kebahagiaan. Nia, gadis sebatang kara yang mentalnya hancur saat kecil karena orang-orang di sekitarnya. Bertemu dengan Bagus, laki-laki sederhana yang bekerja sebagai tukang bangunan. Niat tulus Bagus mampu membuat Nia luluh dan mau menjalin hubungan dengan Bagus hingga akhirnya menikah.



Bagaimana kisah keduanya? Yuk kita baca bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Muslikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

10.

(Nia maaf ya aku tidak pamit dulu padamu, aku siang ini harus berangkat ke Gresik lebih awal, kita ketemu lagi malam minggu. Maaf ya🙏🙏🙏🙏)

Itulah bunyi pesan yang Bagus kirimkan pada Nia, kemarin Bagus bilang kalau akan pindah hari sabtu tapi ternyata dimajukan hari Kamis. Nia hanya mendesah saja, mau bagaimana lagi, resiko pekerjaan.

(Iya, hati-hati kerjanya mas, kalau memang sibuk tidak perlu ke sini malam minggu nanti. Selonggarnya saja ) Balas nia.

Nia mematikan hpnya dan segera menghabiskan makan siangnya. Dari awal Nia sudah tahu kalau menjalin hubungan dengan Bagus ya resikonya di tinggal seperti ini. Apalagi Bagus pekerja proyek yang proyeknya tidak mungkin menetap di satu tempat.

.

.

Dalam perjalanan menuju Gresik, Bagus benar-benar dibuat kesal sama mandornya, si Agung. Sialan benar orang itu, pindah proyek mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya. Habis Agung dimaki-maki si Bagus. Tapi Agung cuek.

Pasalnya memang urgent poll, proyek di Gresik harus selesai sabtu sore karena malam minggu akan dilakukan proses pembukaan. Tinggal finishing jadi agar cepat selesai Agung menambah orang saja.

Sampai lokasi tak ada waktu istirahat, Bagus dan teamnya langsung kerja. Bahkan sampai lembur. Bagus sampai tidak bisa berbalas pesan dengan Nia. Hanya pesan singkat saja yang ia kirimkan.

"Kecut benar mukamu gus? " Tanya Gun.

"Gimana gak kecut Gun, kita pindah mendadak gini, aku sampai tidak pamitan sama cewekku"

"Sialan memang si Agung, aku juga tidak sempat pamitan sama gebetanku, cuma kirim pesan aja" Ucap Guntoro.

.

.

Hari berlalu begitu saja, malam minggu kembali datang menyapa. Tidak ada yang spesial bagi Nia. Malam itu selepas maghrib Nia keluar dari kost untuk mencari makan. Nia membeli KFC kaki lima untuk makannya malam ini tak lupa Nia juga membeli otak-otak.

Nia kembali ke kost dan sesosok laki-laki yang beberapa hari ini berbalas pesan dengannya tersenyum manis menunggu kedatangannya. Laki-laki itu mematikan rokoknya dan bangkit dari duduknya.

"Kenapa gak bilang kalau mau datang? " Ucap Nia.

"Kan sudah bilang kalau malam minggu mau ke sini" Jawab Bagus.

"Ayo masuk " Ajak Nia setelah membuka pintu kamarnya.

Aroma vanila langsung menyambut Bagus saat masuk ke dalam kamar wanita pujaannya itu. Kamar yang bersih dan rapi. Nia pintar menatanya ternyata. Kamar ini ukurannya lumayan besar. Ada kamar mandi dalam, dapur kecil dan kasur ukuran sedang. Di bawah kasur ada karpet bulu dan televisi yang dipasang di dinding. Ukurannya pun cukup besar. Tak. Lupa juga ada lemari tiga pintu. Tapi tak membuat kamar ini terasa sesak.

"Sudah makan belum? " Tanya Nia yang berjalan ke arah dapur. Menyalakan kompor.

"Mau kopi apa teh? " Tanya Nia dari arah dapur.

"Sore sudah, malam belum. Kopi aja " Sahut Bagus.

Tak lama Nia datang dengan membawa dua buah piring, segelas kopi dan sebotol air mineral dingin.

Nia meletakkan semuanya di meja kecil yang ada di samping kasur dan mengangkatnya ke tengah karpet. Nia membuka lauk yang di beli lalu mengambil nasi untuknya dan Bagus.

"Ini ada sate" Bagus membuka sate ayam yang ia beli tadi.

"Ayo makan dulu, pasti lapar " Nia menyerahkan nasi yang masih mengepul itu.

Keduanya makan sambil bercerita tentang haru-hari yang mereka lalui. Tak ada lagi kecanggungan antara mereka, bahkan keduanya terlihat seperti pasangan yang sudah lama menjalin hubungan.

Selesai makan Bagus duduk bersandar di kasur, menghisap rokok sebagai pelengkap makan malamnya. Nia sedang sibuk mencuci piring bekas makan tadi.

"Sepi amat mas? Nyalain TV lah mas" Nia ikut duduk di samping Bagus dan mengambil remot TV dan memilih saluran dari chanel berbayar.

"Drakor ya mas? " Nia meminta persetujuan Bagus dan Bagus pun mengangguk.

Nia mengambil otak-otak yang tadi dibelinya. Membukanya dan menaruhnya di atas piring lalu saos tak lupa ia siramkan.

"Dari gresik jam berapa? "

"Jam lima, selesai kerja langsung berangkat ke sini, tapi macet"

"Wajar sih, malam minggu juga, sendiri? "

"Iyalah, mau ngapel masak rombongan. Nikahan baru rombongan" Jawab Bagus membuat Nia terkikik.

Sambil ngobrol, nonton dan makan camilan tak terasa waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Bagus melihat hpnya. Mengetik pesan pada salah satu rekan kerjanya yang rumahnya tak jauh dari sini. Ingin menginap.

"Dari tadi lihat HP mulu? " Nia curiga.

"Jangan berpikir aneh-aneh ya, aku lagi hubungi teman bisa numpang tidur apa ngak" Jelas Bagus.

"Ngapain tidur ditempat orang, tidur di sini saja, jangan nyusahin orang" Bagus melotot mendengar ucapan Nia. Dia bahkan tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Sadar kamu Nia? "

"Sadarlah, tapi gak mau juga gak papa" Ucap Nia cepat.

"Wait gak boleh di tarik dong, kan sudah nawarin, tapi yakin gak papa? " Bagus agak ragu.

"Aman, gak bakal digrebek juga" Bagus pun manggut-manggut. Mimpi apa dia ditawari tidur di kost Nia.

Mendengar ucapan Nia, bagus pun segera bangkit dari duduknya dan ingin melepas celananya.

Nia melotot bingung dengan tingkah Bagus.

"Mau ngapain? " Tanya Nia takut.

"Ganti celana, gak kuat kalau tidur pakai celana panjang" Jelasnya. Nia pun bernafas lega.

Nia pun bangkit dari duduknya menuju kamar mandi, bersih-bersih dan berganti pakaian. Nia keluar kamar dengan memakai piyama panjang. Lalu duduk di meja riasnya dan memakai skincare malamnya. Sementara bagus ke kamar mandi untuk buang hajat.

"Tutup pintunya mas" Pinta Nia yang kini telah duduk di kasur. Setelah menutup pintu, Nia pun segera menyalakan AC setelah sebelumnya mematikan kipas angin jumbo miliknya. Surabaya panas tidak mungkin kalau tidak pakai AC.

Nia menyiapkan selimut dan bantal yang ia letakkan di pinggir kasur. Bagus mengambil bantal dan selimut itu. Tapi sebelum tidur tak lupa bagus melepas bajunya. Bagus tak bisa tidur kalau harus memakai baju.

"Kebiasaan tidur gak pakai baju ya? "

"Iya, risih kalau pakai baju" Jawab bagus yang kini sudah berbaring di karpet bulu di bawah kasur Nia.

Malam semakin larut tapi dua anak manusia yang kini terjebak di satu kamar yang sama ini tidak ada yang memejamkan matanya. Mereka larut dalam pikiran masing-masing.

Dalam hidup Nia ini adalah tindakan paling berani yang ia lakukan. Mempersilakan seorang laki-laki masuk ke dalam kamarnya. Begitu juga untuk Bagus. Ini pengalamannya yang pertama sekamar dengan seorang perempuan.

"Jujur ini kali pertama aku satu kamar dengan laki-laki mas" Ucap Nia akhirnya.

"Aku juga Nia, ini pengalaman pertama aku sekamar dengan perempuan" Balas bagus.

Kembali tidak ada obrolan antara keduanya.

"Nia...."

"Hemmmm"

"Minggu depan aku akan pulang kampung sebentar, aku ingin bicara dengan kedua orang tuaku tentang hubungan kita, bagaimana menurutmu? "

"Aku tidak tahu mas, kita lihat dulu bagaimana pendapat kedua orang tuamu"

"Kalau mereka setuju kamu siap kita melangkah lebih serius? "

Nia membeku dengan pertanyaan Bagus, haruskah secepat ini?

.

.

1
Maulana ilham
bagus
Adico
salam kenal
Adico
ceritanya menarik.
slm kenao
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!