NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10

TOK TOK

Suara ketukan pintu ke sekian kalinya setelah tidak mendapat respon dari pemilik ruangan.

"Ya silahkan masuk!" Jawab Steven dari dalam ruangan tanpa mengalihkan fokusnya pada Layar komputer.

"Haduh.. apa perlu aku buatkan bel istirahat seperti di sekolah?" Sindir William sambil menatap jam yang melingkar di tangannya.

Benda yang sekilas terlihat kuno dan sudah usang tersebut siapa sangka bernilai fantastis jika di rupiahkan. Jam tangan tersebut di bandrol dengan harga setara rumah megah bak istana lengkap dengan isinya. Berulang kali para kolektor menghubungi William ingin membeli jam tangan miliknya, namun tanpa berfikir dua kali ia menolak mentah-mentah.

Jam tangan tersebut adalah milik mendiang papahnya yang ia minta dari sang mama. Sudah bertahun-tahun menemaninya menggantikan kedudukan sang papa sebagai direktur Christopher Company.

Steven lalu segera bangkit dari tempat dudukku, melihat sekilas jam yang menempel pada dinding ruangannya.

"Maaf pak Steven banyak berkas yang saya kerjakan sampai lupa waktu." Sergah Steven

"Ya sudah, jika bisa berhenti sejenak istirahatlah. Aku tidak akan bisa bekerja secara maksimal jika ada salah satu timku sakit gara-gara mengabaikan kesehatannya. Dan satu lagi, aku juga tidak ingin masuk dalam Hot News. Mengerti.? Tutur William dengan tegas

"Baik pak di--" belum sempat Steven melanjutkan pembicaraannya Mereka di kagetkan dengan bunyi yang berasal dari perut seseorang.

Arah pandangan mereka kompak melihat asal suara tersebut.

Yang di tatap hanya tersenyum tipis, tanpa polesan blush on tiba-tiba pipinya merah merona dengan sendirinya. Saat William masuk ke ruangan Steven, Alice pun mengekori sang paman untuk ikut masuk ke ruangan manajer. Namun sayang tiba-tiba perutnya tidak bisa di kondisikan berbunyi nyaring seolah ada mikrofon yang menempel.

Aduh perut kenapa sih gak bisa di ajak kompromi. Kan malu dikira gak betah laper. Gerutu Alice merutuki dirinya sendiri.

"Anu... Maaf Pak..." Ucap Alice salah tingkah menggaruk tengkuknya.

"Dasar kalian, ayo makan siang! Dengar kan Steven Alarm mu sudah berbunyi." Ledek William lalu berjalan dahulu melewati Alice yang masih menunduk.

Alice pun segera berjalan mengikuti William sambil terus mengutuki dirinya sendiri. Pasti di mata Steven ada satu lagi keburukan nya yang ia ketahui. Tanpa sadar dua sudut bibir Steven pun tertarik menampilkan sebuah senyuman manakala melihat tingkah sekretarisnya tersebut.

Sebelum melangkah jauh Alice menyempatkan menengok ke belakang namun betapa terkejutnya ketika ia kedapatan melihat senyuman Steven yang tidak pernah ia lihat. Meskipun terlihat kaku namun Alice cukup terpesona dengan apa yang ia saksikan.

Steven yang melihat Alice menoleh kembali membuang senyumnya dan merubah wajah nya ke mode datar jika itu sebuah alat elektronik.

Ya begitulah Steven si pria Kutub

Mereka pun berjalan beriringan, William tidak sendiri ia pun lantas mengajak Sekertaris nya ikut serta. Mereka sepakat untuk makan siang di sebuah rumah makan ala korea di sekitar kantor dengan menggunakan mobil milik Steven.

...****************...

"Pah... Apa kabar hari ini? Entah mengapa mama tiba-tiba begitu rindu dengan papa. Ada banyak sekali kabar bahagia pa akhir-akhir ini, tapi disisih lain mama juga sedih mengingat papa sudah tak ada lagi di samping mama. Papa kenapa jahat sekali dengan mama, semenjak kepergian Papa tak pernah sekalipun papa mengunjungi mama walau hanya sekedar muncul dalam mimpi."

"Papa tau kan si bandel kebanggaan papa, akhirnya dia mampu duduk menggantikan papa bahkan sekarang perusahaan banyak kemajuan sangat pesat. Dengan gigihnya diapun berhasil membujuk cucu kesayangan mama untuk pulang dan ikut membantu perusahaan. Meski belum sepenuhnya dia mau pa tapi mama senang Alice akhirnya mau kembali. Semoga dengan begitu Florence dan Daniel juga mau membuka hatinya untuk memaafkan mama ya pah."

Bibir Rochelle bergetar tangannya tak henti mengusap batu nisan di hadapannya dengan lembut seolah dia mengusap tubuh sang suami. Bulir bening yang ia tahan sejak datang ke pemakaman kekasih hatinya tersebut akhirnya menerobos begitu saja tanpa bisa ia tahan lagi.

Entah ini air mata bahagia atau Air mata kesedihan yang jelas Rochelle hanya ingin menumpahkan segala perasaannya yang terpendam selama ini.

Ia masih sibuk mengusap batu nisan di hadapannya dengan wajah yang sudah di basahi oleh air mata. Meminta maaf pada sang suami bahwa nanti saat berkunjung kembali ia tidak akan menumpahkan air mata ini yang ada ia hanya akan tersenyum bahagia, ia ingin mengikhlaskan apa yang sudah menjadi takdir nya untuk saat ini. Berpisah selamanya dengan orang yang ia sayangi.

"Maaf nyonya hari sudah sore, apa nyonya masih ingin disini? Ada baiknya kita sebaiknya kita segera pulang Nyonya. Besok jika berkenan saya bisa mengantarkan kembali kesini." Tutur Peter dengan sopan untuk membujuk sang majikan.

Sebelumnya Peter adalah Sopir kesayangan Opa Anthony semasa hidup. Namun saat ini ia ditugaskan sebagai sopir dan bodyguard khusus untuk Alice. Awalnya Peter di tawarkan menjadi sopir William namun ia menolak beralasan bisa membawa mobil sendiri, usia Peter hampir sama dengan William namun Peter lebih muda beberapa tahun.

"Ya lebih baik kita pulang sekarang, lagian kamu sebentar lagi juga harus menjemput Alice." Sambung Oma Rochelle, sebelum berdiri ia meletakkan sebuah buket bunga baby breath di makan Opa Anthony dan mengamati untuk beberapa saat sebelum beranjak pergi.

"Pah.. mama pulang dulu ya? Lain waktu mama akan berkunjung lagi bersama William dan Alice. Papa yang tenang ya di sana?" Pamit Rochelle pada mendiang suaminya lalu bergegas pergi meninggalkan makam yang sudah mulai sunyi.

Peter pun mengikuti sang majikan di belakang.

Namun tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka dari kejauhan dengan merekam menggunakan ponselnya.

Tiba di halaman rumah besar saat Oma Rochelle hendak turun dari mobil tiba-tiba suara dering ponsel miliknya berbunyi. Begitu melihat nama seseorang yang terpampang di layar gawainya ia pun sesegera mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo Will, ada apa tiba-tiba jam segini menghubungi mama?" Tanya Oma Rochelle langsung pada intinya.

"Oh enggak ma, tidak ada apa-apa. William cuma mau izin apa William boleh mengajak Alice jalan-jalan setelah pulang kerja? William menghubungi mama biar mama nanti gak khawatir atau nungguin kita pulang." Ucap William menjelaskan dari sambungan telepon.

Hening sesaat, tiba-tiba bayangkan Rochelle kembali ke beberapa tahun yang lalu saat satu kejadian menimpa Alice dan berakhir membuat keluarga anak nya hengkang dari rumah.

Wajahnya tiba-tiba pucat, diam tanpa menghiraukan suara panggilan dari sebrang telepon yang berulang kali memanggilnya.

Peter yang melihat nyonya besarnya ikut khawatir takut terjadi sesuatu yang membuat Oma Rochelle tiba-tiba diam seribu bahasa.

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!