NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tantangan satu minggu (2)

"Sore Naya, tumben disini? " Sapa Ratih menghampiri Naya lalu duduk bersebelahan di kursi taman.

"Aku gak boleh kesini? " Balas Naya sedikit malas menanggapi Ratih yang seperti sudah kehilangan urat malu karena masih sanggup menemuinya.

"sensi banget sih, lagi PMS ya? " Ledek Ratih.

"Bukan urusanmu! "

"Gimana perkembangan kasus kamu, udah selesai? " Ratih senang melihat Naya yang terlihat sedang tidak baik baik saja. Ia sebenarnya tahu semua hal yang terjadi pada Naya termasuk kasus itu karena Kuco disuruh untuk memata matai nya lagi.

"Gak usah sok peduli, ngapain nanya kalau cuman mau ngetawain penderitaan aku"

"Hahaha makan tuh penderitaan"

Naya menatap Ratih dengan mata melotot. Niat hati ingin menenangkan pikiran tetapi malah bertemu dengan perempuan jahat ini.

"Silahkan pergi dari sini! " Bentak Naya mendorong bahu Ratih untuk segera beranjak dari hadapan nya.

"Emang nya taman ini punya nenek moyang mu hah? Berani banget ngusir aku" Ratih mengelap bahu nya yang tadi dipegang oleh Naya dan mengeluarkan ekspresi jijik.

"Kalau kamu datang kesini cuman untuk gangguin aku ya mending pergi aja jauh jauh"

"Geer banget sih, siapa juga yang mau gangguin orang gak penting kaya kamu. Lagian aku sering nongkrong di taman ini, jangan jangan kamu yang sengaja datang kesini untuk gangguin aku? " Ratih menuduh balik.

Naya geram melihat tingkah Ratih yang selalu ingin menang dan tidak mau kalah. Berbicara seenaknya tanpa mau berkaca pada diri sendiri. Daripada menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk orang seperti itu, ia memilih untuk pulang saja.

Ratih memperhatikan Naya yang berjalan ke arah taksi di sekitar taman. Ia merasa iri dengan penampilan baru gadis manis itu yang mampu mengalahkan nya. Memiliki kulit sawo matang serta badan pendek menjadikan munculnya rasa tidak percaya diri saat bersama dengan Naya. Ia ingin sekali suntik putih dan meninggikan badan agar lebih ideal.

***

"Zidan kenapa belum pulang Mil? masalah Naya udah selesai belum? " Tanya bu Nilam kepada menantu nya sambil merajut sebuah topi.

"Nanti juga pulang sendiri buk, Mas Zidan kan udah biasa pergi lama. Kalau soal masalah nya Naya mungkin udah selesai" Balas Mila dengan perasaan cemas.

"Sekarang kan Zidan pergi dengan tujuan yang berbeda Mil yaitu untuk menyelesaikan masalah Naya. Ibuk khawatir kalau belum ada kabar gini"

"Tenang aja buk, Mila yakin kalau masalah nya udah selesai. Palingan mas Zidan nyambi kerja jadi belum bisa pulang"

"Tahu darimana kamu? Memangnya suami mu bilang gitu? "

"Iya buk, mas Zidan yang bilang sendiri" Mila terpaksa membohongi bu Nilam daripada mengambil resiko untuk berkata jujur. Ia tidak yakin jika mertua nya bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Apalagi semua yang dikatakan oleh Zidan cukup membuat dirinya syok berat.

"Zidan bilang apa sama kamu, coba ceritain sama ibuk"

"Ehm i-itu mas Zidan belum sempat cerita banyak buk, nunggu dia pulang ya nanti diceritain semuanya kok. Mila mau beli sabun cuci dulu" Mila sedikit gugup karena baru pertama kali membohongi bu Nilam. Ia mencari alasan untuk pergi keluar daripada terus diserang pertanyaan oleh nya.

Bu Nilam tidak puas dengan jawaban yang diberikan Mila. Namun ia terpaksa mengiyakan agar tidak membuat menantu nya khawatir. Dalam benak nya, masih terasa ada yang mengganjal seolah pertanda jika semuanya belum baik baik saja. Ia merindukan putri nya yang selama ini membuat suasana rumah menjadi ramai. Sekarang terasa sangat sepi, hanya ditemani oleh suara jam dinding dan beberapa motor tetangga yang lewat di depan rumah nya.

"Kamu dimana Naya? Ibuk kangen. Kalau nanti kamu pulang ke rumah, ibuk janji gak akan marahin kamu lagi" Ujar bu Nilam meneteskan air mata nya hingga membasahi topi rajut yang masih setengah jadi. Ia menyesal telah menjadikan putri nya sebagai alasan naik darah tinggi nya setiap hari.

***

"Ini pernyataan dari beberapa pegawai mall bos, rata rata mereka lebih pro dengan berita yang beredar. Makanya kita akan kesulitan jika harus mengandalkan mereka" Ujar seorang anak buah Gavin yang diperintahkan untuk membantu menyelesaikan kasus ini.

"Kamu paksa salah satu orang dari mereka untuk membuat pernyataan palsu. Aku gak tahu persis gimana kejadian yang sebenarnya, tapi aku bisa jamin kalau ada orang yang datang melucuti pakaian ku lalu mengambil foto bersama asisten pribadi ku" Balas Gavin yang berada di rumah pertama, tempat menyimpan semua rahasia tentang dirinya.

"Dugaan saya juga begitu bos, tapi kan kalau cuman sebuah pernyataan apalagi itu palsu nanti bisa nambah masalah baru"

"Apa yang kamu takutkan? Tinggal kasih uang langsung beres"

"Saya coba cari solusi lain ya bos, kita gak bisa gunakan sebuah saksi tanpa ada bukti video. Pasti akan ditolak seperti kesaksian dokter kemarin"

"Baiklah, aku serahkan semuanya sama kamu. Mau berhasil atau tidak, aku gak peduli"

"Kalau gak berhasil nanti bos harus menikah sama asisten pribadi? "

"Hahaha, apa kamu pikir kalau aku akan melakukan itu? Rencana udah aku siapin untuk menghindari pernikahan paksa"

Anak buah nya mengangguk lalu pergi mengurus kasus itu.

Gavin bergegas pulang ke rumah yang biasa ditempati karena sudah larut malam. Ia melajukan mobil pelan, mengingat jarak rumah kedua yang lumayan dekat. Emosi nya kini sudah bisa terkontrol lagi karena semua urusan sudah ditangani anak buah, jadi tidak perlu pusing memikirkan nya.

Setelah sampai di rumah, Naya menyambut nya dengan menyiapkan makan malam dan minuman teh. sembari mengobrol santai di halaman depan untuk sejenak melupakan masalah. Gavin memang memiliki sikap yang kasar namun terkadang sikap nya bisa menjadi lembut. Semua itu tergantung dengan suasana hati dalam dirinya.

"Tidur yuk, aku udah ngantuk banget" Ujar Naya sambil menguap.

"Duluan aja, aku mau disini dulu" Balas Gavin dengan rokok ditangan.

"Mau ngapain lagi? Ini udah jam satu, emangnya besok gak mau bangun pagi? "

"Hahaha, kamu pikir aku anak kecil yang harus bangun siang kalau tidur selarut ini? Bentar lagi pagi jadi aku gak mau tidur"

Naya merasa bodoh karena sudah mengatakan itu. Orang seperti Gavin itu hidup nya sangatlah rumit. Semuanya serba berantakan dari mulai pola makan, pola tidur atau pola pola yang lain.

"Kenapa malah diam mematung, sana tidur" Seru Gavin.

"Aku mau disini aja, aku juga pengen ngerasain gak tidur seharian"

"Hal gila macam apa itu? Kamu pikir enak kalau gak tidur seharian? "

"Mungkin enak, karena kalau gak enak pasti kamu bakalan tidur"

"Kalau mau tetap disini, besok akan aku nikahi kamu!" Ujar Gavin mengancam Naya karena bersikap ngeyel.

Naya merinding mendengar perkataan Gavin. Bulu tangan nya mendadak berdiri hingga membuat salah tingkah. Ia justru membayangkan sebuah pesta pernikahan mewah dirinya dengan bos sendiri.

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!