NovelToon NovelToon
Dia Yang Mencintaiku

Dia Yang Mencintaiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Bullying di Tempat Kerja
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lovely 12345

Cerita cinta tentang anak SMA yang terjadi karena tindakan bullying terhadap Hani si siswi gendut tapi manis dan cantik.
Nindy yang merasa mudah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dari Hani. Sengaja meminta ganti rugi kepada Hani atas kerusakan HP yang tidak Hani lakukan.
sejak saat itu Hani menjadi target pembullyan, beruntunglah Hani ada seorang kakak kelas Yang mau menolongnya.
Bagaimana kelanjutan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovely 12345, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Jeduar....

Bagai disambar petir Hani berkeringat dingin dan berkata dengan lirih, "Kak gawat ada Ayah aduh gimana ini", ucap Hani sambil terlihat panik dan pucat wajahnya.

"Ehem... Ehem... Tenang saja Hani you are my Honey and i Will protect you (Kamu adalah kesayanganku dan aku akan menjagamu), rapikan dirimu aku yang akan menghadapi Ayah Danu", ucap Bimo dengan mantap setelahnya Bimo menurunkan kaca jendela mobilnya dan segera keluar dari mobil itu.

"Selamat sore om... maaf kami berhenti sebentar di sini karena ada pembahasan yang ingin kami bahas sebelum sampai di rumah", ucap Bimo sambil mengeluarkan tangan untuk bersalaman dengan ayah Danu. Setelah itu dia dengan sopan berbicara dengan ayah Danu.

"Kamu yakin kalau hanya melakukan pembahasan di dalam mobil saja? ingat peraturan yang saya buat! Saya harap kalian tidak melanggarnya apa kalian mengerti?", ucap Ayah Danu sambil melihat ke dalam mobil dan menatap tajam Hani dan juga Bimo.

"Hani mengerti ayah", ucap Hani tergugup.

"Saya mengerti Om, saya akan berusaha menjaga Hani sekuat tenaga agar Hani bisa merasakan kebahagiaan jika bersama saya", ucap Bimo dengan mantap.

"Bagus... bagus... sekali anak muda seperti ini yang Ayah suka tapi ingat Bimo, banyak mata yang melihat dan telinga yang mendengar. Kamu tahu kan maksud Om? segera antarkan Hani pulang dan Om minta kedua orang tuamu segera datang ke rumah kami dan membicarakan tentang hubungan kalian apa kamu mengerti Bimo?", ucap Ayah Danu dengan tegas.

"Baik om, saya mengerti saya akan usahakan sesegera mungkin untuk membawa kedua orang tua saya", ucap Bimo.

Sambil memikirkan langkah apa yang akan dia lakukan untuk berbicara dengan kedua orang tuanya dan meminta mereka untuk menjalinkan hubungan antara dirinya dengan kekasih hatinya. Selama perjalanan menuju rumahnya, Bimo merasa bimbang di dalam hatinya. "Apa nanti mamah dan papah akan mau menuruti permintaanku? Ya Tuhan... Hatiku merasa sangat cemas, semoga saja saat ini kedua orang tuaku sedang dalam keadaan baik baik saja dan tidak sedang bertengkar!", ucap Bimo lirih.

"Semoga saja rencanaku untuk mempertemukan Papah dan mamah dengan ayah Danu dapat berjalan dengan mulus. Huuuufffttt...", ucap Bimo sambil menghembuskan nafasnya berat.

Di dalam hatinya saat ini dia berharap semoga kedua orang tuanya mau memenuhi permintaan Ayah Danu. Tanpa Bimo sadari kalau kedua orang tua nya adalah sahabat dekat dari ayah Danu.

.....

Sesampainya di rumah, Bimo sudah disambut oleh bibi. Yah! sesepi itulah hidup Bimo di dalam keluarganya saat ini, bukan papah yang dia temui, bukan juga mamah yang menyambut kepulangannya. Selama ini hanya bibi dan bibi, sepertinya hal ini sudah berlangsung bertahun tahun, bahkan kalau Bimo selami lagi keadaan ini sudah terjadi jauh sebelum kasus pembullyan adiknya yang membuat adiknya memilih untuk tinggal bersama sang nenek.

"Bi... Apa papah ada di rumah?", tanya Bimo.

"Ada Tuan ada di ruang kerja", ucap bibi.

"Baik terima kasih.. bi", ucap Bimo segera berlalu menuju ruang kerja.

T o k .... t o k .... t o k ....

"Masuk!", ucap papah Iqbal singkat.

"Permisi Pah, maaf kalau Bimo mengganggu" ucap Bimo hati hati.

"Iya ada apa?", ucap papah Iqbal dingin.

"Begini pah, apa bisa papah dan Mamah membantu Bimo untuk bertemu dengan ayah Danu?", tanya Bimo to the point.

Jujur saja saat ini perasaan Bimo bercampur aduk. Antara senang, sedih dan khawatir bercampur menjadi satu senang karena Hani mengerti kondisi Bimo, sedih karena sikap dingin papah Iqbal dan khawatir kalau papah Iqbal tidak mau menolongnya. Namun Karena janjinya dengan Hani, Bimo pun memberanikan diri untuk tetap maju bertemu dengan Papah Iqbal.

Mendengar nama Danu disebut papah Iqbal menaikkan pandangannya dan menatap lurus mata Bimo putranya, dalam hatinya dia bertanya apakah mungkin Danu yang dimaksud adalah Danu yang dia kenal.

"Son... Ayah Danu, siapa ayah Danu yang kamu maksud?", Tanya papah Iqbal penasaran.

"Begini pah... sebelumnya Bimo ingin menyampaikan sesuatu, tapi Bimo mohon papah jangan marah dulu. Sebenarnya sudah hampir satu bulanan ini Bimo sedang dekat dengan seorang gadis, dia adalah adik kelas Bimo namanya Hani dan Bimo sangat menyayangi gadis ini. Kemarin, setelah resmi menjadi kekasihnya Bimo memberanikan diri untuk bertemu dengan orang tua nya yaitu Ayah Danu. Tapi untuk mendapatkan restu menjadi pacar Hani, Bimo harus membawa dan memperkenalkan kedua orang tua Bimo dulu dengan ayah Danu", Ucap Bimo penuh dengan kehati hatian di setiap kata katanya.

"Sebentar jadi maksud kamu kamu pergi ke sekolah itu, bukan untuk belajar? tapi untuk berpacaran!! begitu maksud kamu?", tanya papa Iqbal penuh penekanan di setiap kata katanya.

"Bukan... bukan... seperti itu pah!! Bimo tetap belajar, tapi di saat yang bersamaan Bimo juga jatuh cinta dengan seorang gadis. Bimo harap papah tidak berburuk sangka dahulu kepada hubungan kami. Karena bagi Bimo gadis ini sangat spesial, jadi Bimo ingin Papah dan mamah bisa memenuhi undangan dari ayah Danu", ucap Bimo penuh penegasan.

Papah Iqbal berpikir sejenak dia merenungi setiap kata kata anaknya, ada perasaan geli yang menyelinap ke dalam relung hatinya, ada perasaan rindu yang menyelinap mendengar kisah kasih anaknya.

"Coba kamu jelaskan sama papa keluarga calon pacarmu itu seperti apa? Bagaimana bisa baru berpacaran saja sudah meminta kedatangan kedua orang tua kamu? apa mereka ingin menjebak kamu? tanya papa Iqbal penuh dengan kecurigaan.

"Tentu saja mereka tidak akan perlu pusing pusing menjebak aku, karena Ayah Danu adalah seorang pengusaha sukses Pah nama lengkapnya adalah Danu Brawijaya dan anaknya adalah Hani Brawijaya. apa papa tahu atau kenal dengan ayah Danu?" tanya Bimo penasaran karena melihat ekspresi terkejut di wajah papa Iqbal.

"Ha... ha... ha... oh... jadi gadis yang kamu sukai itu anaknya Danu Brawijaya? son... Kamu sangat beruntung baik baiklah Papah akan memenuhi undangan mereka cepat aturkan janji dengan keluarga Brawijaya segera" titah Papah Iqbal, dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.

Seketika Bimo terdiam, jujur saja dia bingung dengan reaksi Papah Iqbal, namun dia berpikir cepat dia menjawab ucapan Papah Iqbal dengan cepat agar papa Iqbal tidak berubah pikiran nantinya.

"Oh... baik pah... baik kalau begitu Bimo akan hubungi Ayah Danu nanti, untuk membuat janji temu dengan beliau dan bagaimana dengan mamah pah? apa aku harus berbicara dengan mama atau papa yang akan berbicara dengan mama mengenai undangan dari ayah Danu?" tanya Bimo dengan cepat.

"Tenanglah son... tidak usah khawatir dengan mamah, biar nanti Papah yang bicara dengan dia kamu atur saja jadwal temu dengan Danu", ucap papah Iqbal masih dengan senyuman sumringah di wajahnya.

"Baik pah, kalau begitu Bimo undur diri dulu ya ada PR yang harus Bimo selesaikan", ucap Bimo penuh dengan sopan santun kepada papahnya.

"Baik, son dan ingat jika kamu sudah mendapatkan janji temu itu segera kabari papah dan Mamah oke!", ucap Papah Danu yang masih membuat Bimo bertanya-tanya.

Setelahnya, Bimo pamit undur diri dan masuk ke dalam kamar pribadinya, di dalam kamar Bimo masih memikirkan tentang reaksi dari Papah Iqbal karena semuanya berada di luar ekspektasinya awalnya. Bimo berpikir akan sulit untuk mempertemukan dua keluarga mereka, karena Papah dan mamahnya sendiri sering ribut dan bertengkar setiap kali bertemu. Bagaimana mereka bisa akur saat akan bertemu dengan ayah Danu pikirnya selama ini. Namun apa ini? belum juga dia berbicara dan mengeluarkan sanggahan sanggahannya, papah Iqbal sudah menyetujuinya begitu saja. Namun biar bagaimanapun Bimo tetap bersyukur karena berkat dukungan Hani, dia berani melangkah untuk bertemu dengan papahnya.

\=\=\=\=\=

TBC

1
Lovely 😍
Bantu Author dengan komentar di setiap bab nya yah kak 🙏 matur suwun sanget nggeh
Lovely 😍
Semoga kakak pembaca semua suka dengan karya author 🤲🙏
Lovely 😍
Mohon Bantu dukungannya kak 🥰🙏
jangan lupa berikan ulasan positif dan ikuti akun author yah kak 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!