Noureen Aprilia Prayogo, putri tunggal dari seorang konglomerat ternama di ibu kota. ia harus menikah dengan Cakra Satrio Sanjaya, anak dari sahabat ayahnya demi untuk membuat sang ayah bahagia.
pernikahan yang di dasari tanpa adanya rasa cinta, membuat Noureen merasakan luka batin yang sangat dalam, sebab sehari setelah pernikahan Cakra memintanya untuk tidak terlalu berharap sebab Cakra sudah memiliki wanita di dalam hatinya.
Instagram @Putriyani Mursalim
Facebook @Putriyani Mursalim
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriyani Mursalim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Cakra memeluk tubuh Noureen yang bersimpuh di depan ruang operasi, tangisnya luruh jiwanya seakan hilang ketika seorang pria berjas putih keluar dari ruang operasi dengan wajah yang sulit diartikan.
Ayah jangan pergi yah, Noureen butuh ayah. Mas ayah gak pergi kan. Ucap Noureen di tengah tangisannya.
Reen jangan begini, ayah sudah tenang." Ucap Cakra terus memeluk tubuh Noureen berusaha memberi kekuatan.
Tidak mas, ayah masih hidup, kemarin ayah menghubungi ku.
Dengan tangan bergetar Noureen mengambil ponsel yang ada di tasnya.
Mas kamu lihat sendiri, ini panggilan dari ayah, Noureen terus berusaha meyakinkan suaminya.
Iya sayang," ucap Cakra sambil mengangguk dan memeluk tubuh istrinya berusaha menguatkan walaupun saat ini ia juga ingin menangis tapi berusaha ia tahan.
Noureen sangat terpuruk atas meninggalnya sang ayah, ini adalah titik terendah dalam hidupnya. Kepergian orang yang paling ia sayangi dalam hidupnya adalah hal terberat untuknya.
Noureen berusaha berdiri dan berjalan menuju brankar. Ia mengusap kasar air matanya dengan kedua telapak tangannya.
Dangan suara bergetar karena menahan rasa sakit Noureen memeluk tubuh kaku sang ayah.
Ayah bangun yah, ayah cuma pura-pura kan, ayah hanya sedang tidur kan, ayah bangun yah, jangan bercanda yah.
Bu citra yang menangis di kursi samping brankar berdiri dan memeluk tubuh putrinya.
Sudah reen, jangan begini, kasihan ayah.
Tidak Bu, ayah cuma tidur, ayah hanya bercanda Bu, ayah hanya pura-pura Bu.
Noureen melepas pelukan sang ibu.
Kemudian ia membuka kain yang menutupi tubuh sang ayah, tak ada pergerakan, tak ada respon apapun.
Ayah ini Noureen yah, Noureen datang yah diantar mas Cakra, ayah ingin Noureen menikah kan, menikah dengan pilihan ayah. Noureen sudah menikah yah, ayah bahagia kan. Noureen kemudian merangkul tangan suaminya, lihat yah ini mas Cakra, Noureen gak bohong kan.
Cakra hanya diam, ia sadar bahwa istrinya saat ini sedang terpuruk, Cakra mengusap cairan bening yang ada diujung matanya, ia harus berusaha kuat untuk menguatkan istrinya.
Noureen kembali menatap tubuh sang ayah,masih tak ada pergerakan, ia kembali mengguncang tubuh sang ayah. yah bangun yah, jangan pergi yah bagaimana dengan Noureen.
Noureen kemudian menghambur dan memeluk tubuh kaku sang ayah. Ia menangis meraung-raung menumpahkan seluruh kesedihannya.
Semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut ikut terisak melihat tangis putri yang kehilangan sang ayah.
Noureen mengusap dan mencium wajah sang ayah. tidak ada pergerakan. tidak ada denyut. tidak ada hembusan nafas. kulit yang mulai memucat menandakan sang ayah sudah pergi menghadap sang khalik.
Samar-samar penglihatan Noureen menghilang, tubuhnya hilang keseimbangan. Dengan sigap Cakra menahan tubuh sang istri yang pingsan di dalam dekapannya.
****
Bandara internasional Soekarno Hatta.
Pesawat German airline yang ditumpangi kedua orang tua Cakra baru saja landing di terminal 3 internasional Soekarno Hatta.
Setelah mendapat kabar dari putranya atas kematian pak Setiawan yang tak lain adalah besan sekaligus sahabatnya itu ia segera terbang kembali ke Indonesia.
Di pintu kedatangan terlihat Alex sudah setia menunggu kedatangan tuannya.
pak Satrio dan bu Ratna yang keluar dari pintu kedatangan terlihat berjalan sambil menyeret kopernya. Alex yang melihat tuannya. segera berlari menghampiri dan mengambil alih koper yang dibawa tuannya.
Selamat sore tuan.
Sore Lex.
Apa kita jalan sekarang tuan." ucap Alex asisten Cakra
Iya, kita langsung ke rumah duka." jawab pak Satrio
Baik tuan." ucap Alex sambil mengangguk
silahkan tuan mobilnya disana," ucap Alex lagi sambil memberi jalan untuk tuannya.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih untuk kalian semua yang sudah mampir, maaf jika masih banyak kekurangan dalam penulisan, semoga kalian semua bahagia 😘😘