NovelToon NovelToon
Pernikahan Terpaksa

Pernikahan Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:26.7k
Nilai: 5
Nama Author: Elok Oren

Yura adalah gadis kecil yang terlahir dari keluarga berada. Bapak Yura bernama Alwi merupakan Kepala Polisi Angkatan Darat yang bertugas di Tanjung Batu-Kepulauan Riau. Dan Ibunya bernama Lili hanya bekerja sebagai IRT. Yura kecil hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia. Tetapi setelah dewasa, kehidupannya berubah 180° tak seindah masa kecil nya. Semua bermula saat Bapak nya menjodohkannya dengan lelaki pilihan Bapak nya, yang sama sekali tidak ia cintai. Hingga mengakibatkan Yura hidup dalam penderitaan setelah ia menikah. Yura membesarkan keempat anaknya seorang diri dan hidup dalam kesederhanaan, sebab suami pilihan Bapaknya telah berani mengkhianatinya. Kini Yura hanya pasrah kepada takdir yang sudah Tuhan tetapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elok Oren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 Berhasil Kabur

...***************...

Alwi langsung mencengkram kuat tangan Yura, dan menatapnya dengan tajam. Yura yang baru kali ini melihat ekspresi marah Bapaknya, nyalinya menciut dan ketakutan. Begitu juga dengan ibu paruh baya yang tadi menolong menyembunyikan Yura.

"Ma...af... Pak, saya tadi tidak bermaksud..." Ucap Ibu tersebut gugup karena ketakutan.

"Cukup..." Potong Alwi yang tidak mau mendengar alasan dari ibu tersebut.

Lantas ibu paruh baya tersebut langsung mengatupkan mulutnya, tidak berani berbicara lagi.

Alwi langsung menarik Yura untuk keluar dari bus.

"Ayo.... Kita turun."

Yura yang tidak mau mempermalukan Bapak nya pun hanya bisa pasrah.

"I...iya Pak."

Alwi dan Yura pun menuruni bus, bergegas menuju rumahnya dengan mengendarai mobil dinasnya, diikuti oleh anak buahnya.

Di mobil, tidak ada pembicaraan antara Ayah dan anak tersebut. Mereka sama-sama hanyut dalam fikiran nya masing-masing.

Tak terasa, kini mereka sudah tiba dirumahnya. Lili yang sedari tadi mondar mandir menunggu kedatangan suami dan anaknya pun akhirnya menghentikan langkahnya saat melihat mobil dinas Alwi memasuki pekarangan rumahnya.

Lili pun langsung bergegas menghampiri suami dan anaknya.

Begitu Yura turun dari mobil, Lili langsung berhambur memeluk Putri tercintanya.

"Sayang... Kamu baik-baik aja kan?" khawatir Lili, sambil menelisik seluruh tubuh putrinya.

"Maaf." Hanya itu yang keluar dari mulut Yura.

Setelah itu, Yura melepas pelukan ibunya dan langsung lari menuju kamarnya.

Alwi yang menyaksikan itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dan mencoba meredam emosinya. Sebab Alwi tidak ingin lepas kendali. Alwi sungguh lemah jika berhadapan dengan Yura.

Pernah sewaktu Yura kecil, Alwi membentaknya dan menjentik telinga Yura karena Yura tidak mau mendengarkannya. Akhirnya setelah Alwi memarahi Yura, keesokan harinya Yura demam tinggi. Semenjak itu, Alwi tidak pernah meninggikan suaranya apalagi menjentik nya.

Sama hal nya dengan kejadian ini, meskipun Alwi marah kepada Yura. Alwi lebih memilih meredam emosinya terlebih dahulu, ketika tenang baru berbicara empat mata dengan Yura.

Didalam kamar, Yura menangis tersedu-sedu karena ia tidak berhasil kabur dan menemui Hamdan. Yura pun teringat belum memberitahu Hamdan perihal ia yang ketahuan kabur dari rumah oleh Bapaknya.

Yura pun segera mengetikkan pesan untuk dikirim ke Hamdan.

"Assalamu'alaikum wr.wb Abang, maafkan adek yang tidak bisa menjumpai Abang di Pekanbaru, sebab bus adek dicegat di perbatasan oleh Bapak dan anak buahnya."

Setelah pesan terkirim, tak lama kemudian Yura menerima balasan dari Hamdan.

"Wa'alaikumussalam wr.wb, iya adek. Mungkin Allah belum mengizinkan kita untuk bertemu."

Mendapat balasan seperti itu, Yura semakin menangis tersedu-sedu.

~3 hari berlalu~

Alwi yang sudah mulai tenang, pergi menghampiri Yura di kamarnya.

Tok...tok...tok...

"Yura..." Panggil Alwi sambil mengetuk pintu kamar Yura.

Tidak lama kemudian, Yura membuka pintu kamarnya.

"Boleh Bapak masuk?" Tanya Alwi.

"Iya Pak, silahkan." Yura mempersilahkan Bapaknya masuk.

"Nak, dengarkan Bapak baik-baik. Bapak tau kamu pergi untuk menjumpai nak Hamdan." Ucap Alwi dengan nada lembut.

Yura yang sedari tadi menunduk, langsung menoleh kearah Alwi, karna ia kaget ternyata Bapak nya tau alasan kenapa ia kabur.

"Bapak akan jujur ke kamu, kenapa Bapak tidak merestui kamu dengan nak Hamdan." Alwi merasa tidak ada hal yang perlu di tutupi lagi. Apalagi ini menyangkut masa depan putri sulung nya itu.

Yura hanya diam mendengarkan apa yang akan dikatakan Bapaknya selanjutnya.

"Alasan terbesar Bapak tidak merestui kamu dengan nak Hamdan, karena kalian tidak satu suku."

Sungguh konyol bukan fikiran Bapak nya saat ini, mau heran tapi inilah Bapak nya. Pikir Yura.

"Hanya karna beda suku, Bapak mengenyampingkan perasaan ku dan bang Hamdan?" Tanya Yura yang masih tidak menyangka dengan pola pikir primitif Bapak nya.

"Iya, sebab jika kalian tetap menikah, maka anak-anak mu kelak akan menjadi milik keluarga Hamdan, tidak kembali ke keluarga kita. Dan Bapak tidak mau itu, jika kamu menikah dengan orang satu suku dengan kita, maka anak mu kelak akan memiliki bako." Terang Alwi yang menjunjung tinggi adat istiadat di Bukittinggi.

"Itu sebabnya Bapak menjodohkan mu dengan nak Rio." Lanjut Alwi.

Yura tidak bergeming sedikitpun, kini Yura sudah ikhlas akan takdir nya, setelah mendengarkan penjelasan dari Bapaknya.

"Waktu pernikahan mu tinggal sebulan lagi, Bapak tidak ingin kamu kabur lagi." Tegas Alwi yang tidak ingin mendengar penolakan dari Yura.

Setelah berbicara empat mata dengan putrinya, Alwi pun beranjak dari kamar Yura.

Setelah pembicaraan empat mata tersebut, apakah Yura mendengarkan petuah dari Bapak nya???

Tentu saja tidak, berulang kali Yura berusaha untuk kabur, berulang kali juga dia ketahuan dan tertangkap basah oleh Bapaknya.

Tapi kejadian tersebut tidak membuat Yura patah semangat untuk kabur dan menjumpai kekasih hatinya. Memang cinta itu buta, rela melakukan apa saja demi cinta.

Sampai pada akhirnya, tidak terasa acara pernikahan Yura dan Rio akan gelar seminggu lagi. Semakin mendekati hari H, Yura semakin gencar mencari cara untuk kabur dari rumah.

Hari ini mungkin hari keberuntungan bagi Yura dan Hamdan. 3 hari menjelang pernikahan, Yura berhasil kabur dan menjumpai Hamdan di Pekanbaru. Mereka tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Setelah melepas rindu, Hamdan dan Yura bergegas pergi ke Pelabuhan sungai duku.

Hamdan berencana membawa Yura pergi ke Singapore tempat pamannya dan sudah memesan tiket penyebrangan dari jauh-jauh hari. Yura yang tadinya tidak setuju dibawa kabur, akhirnya setuju karna hatinya sangat menentang perjodohan yang direncanakan oleh Bapak nya.

"Sayang, ayo cepat. Kapalnya akan berangkat 30 menit lagi." Ajak Hamdan buru-buru mengajak Yura pergi dari kontrakannya.

"Iya Bang, tunggu sebentar. Adek mau ambil ransel adek dulu." Yura pun langsung bergegas mengambil ranselnya yang ia letakkan di ruang tengah kontrakan Hamdan.

Setelah mengambil ranselnya, Yura segera menghampiri Hamdan di depan dan mengunci pintu kontrakan Hamdan.

"Sudah dek? Tidak ada yang ketinggalan lagi kan?" Tanya Hamdan memastikan bahwa barang bawaan Yura tidak ada yang tertinggal.

"Alhamdulillah sudah bang, taksi nya mana bang kenapa belum sampai?" Yura celingukan mencari taksi yang sudah di pesan oleh Hamdan.

"Itu taksi nya dek." Tunjuk Hamdan pada taksi yang mengarah ke mereka.

Ternyata benar, itu taksi yang Hamdan pesan. Mereka pun langsung masuk kedalam taksi.

"Pak, ke pelabuhan sungai duku ya." Beritahu Hamdan pada supir taksi.

"Baik Pak." Jawab supir taksi yang langsung mengemudikan taksi nya menuju tempat yang ingin di tuju Hamdan dan Yura.

Sesampainya di pelabuhan sungai duku, Hamdan dan Yura sangat terkejut melihat apa yang terjadi dihadapan mereka saat ini. Mereka mengurungkan niat nya untuk turun dari taksi.

Kira-kira apa ya yang Hamdan dan Yura lihat di pelabuhan sungai duku???

Stay Tuned terus ya... 🤗🤗🤗

Jangan lupa ya pembaca setia yang saya cintai, untuk meninggalkan jejak komentarnya, like, subscribe, vote, serta tolong membacanya jangan di skip yaa… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terimakasih banyak atas dukungan pembaca dan teman-teman selama ini, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, tempat dan latar. ❤️❤️❤️

...***************...

1
Elok Oren
loh salah ini, kalau bukan karna Rio gak mungkin ada Abel. kan yang nanam benih Rio meskipun Alwi yang jodohin
Elok Oren
Yura* iya, anakku 4 kan? 🤣
Kikan Dwi
jangan lupa loh anakmu bukan cuma Abel
Kikan Dwi
Yura menderita karnamu pak alwit. tp kalau bkn karena pak Alwi gak akan ada Abel
Elok Oren
flashback di bab sebelumnya bu
Elok Oren
Iya Bu, rezeki Yura dan anak2nya
Elok Oren
Abel gitu loh 🤗🥰😁🤣
Elok Oren
Aamiin ya rabbal 'alamin 😇🤗
Kikan Dwi
seketika Abel jadi paranormal
Kikan Dwi
mau anak kaya Abel 😭😭😭
MentariSenja
/Rose/𝚋𝚞𝚊𝚝 𝙰𝚋𝚎𝚕 😍
Elok Oren: Terimakasih ibu 🥰😘😘😇
total 1 replies
MentariSenja
𝚊𝚊𝚖𝚒𝚒𝚗🤲
MentariSenja
𝚖𝚊𝚜𝚢𝚊𝙰𝚕𝚕𝚊𝚑 𝙰𝚋𝚎𝚕
Elok Oren: Peluk jauh 🤗🤗🤗🤗
total 1 replies
MentariSenja
𝚔𝚎𝚛𝚎𝚗 𝚗𝚒𝚑 𝙰𝚋𝚎𝚕
MentariSenja
𝚛𝚎𝚓𝚎𝚔𝚒 𝚗𝚘𝚖𝚙𝚕𝚘𝚔 𝚗𝚒𝚑 𝚢𝚞𝚛𝚊, 𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚓𝚐𝚗 𝚍𝚒 𝚝𝚘𝚕𝚊𝚔
Kikan Dwi: kalau gk mau kasih aku aja
total 1 replies
MentariSenja
𝚕𝚊𝚑 𝚘𝚗 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚘𝚏 𝚊𝚓𝚊
Elok Oren
iyaaa takuttt
Elok Oren
masak iyaa??? kok jadi penasaran 🤣🤣🤣🤣
Elok Oren
Maaf 🥹
Elok Oren
iyaaa setuju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!