Kisah Asmara Di Sekolah

Hari ini para siswa yang akan mengikuti Ujian Semester ganjil sedang menjalani masa Class meeting. Para gurunya rapat sedangkan para murid bersantai karena kelas mereka tidak ada pelajaran. Ada yang membawa gitar ke sekolah untuk bernyanyi bersama, ada yang ngerumpi dalam kumpulan gank mereka. Adapula yang ke perpustakaan serta lapangan untuk bermain bola ataupun basket.

Dan tentu saja sebagai fans idola pemain basket... Icha, Asma dan EL menuju ke Lapangan basket dengan membawa minuman dingin mereka masing - masing setelah dari kantin menikmati makan siang mereka. Efek panas matahari yang semakin meninggi, tak lama kemudian AL menandai tangannya untuk Break kemudian menghampiri Adiknya itu.

Setelah tiba didepan tempat duduk Adiknya...

" Loh... Loh... Loh... "

" Minuman Aku kok diambil sih " kata Asma dengan wajah cemberut sebab kedatangan AL ternyata untuk minum dan diantara ketiganya, dia lebih menyukai es jeruk yang diminum Asma.

" Tau tuh...!!! tang - mentang minuman kesukaan jadi serobot aja gitu ??" Tanya EL yang mengetahui kesukaan AL.

" Ga Tau nih... Kok tangan gue larinya ke es jeruk?? Gue juga bingung " kata AL sambil menaikkan kedua bahunya sambil menatap ke arah lapangan.

" Ah... Alesan !!! Ngeles aja terus " kata EL.

" Atau jangan - jangan... " kata Icha sambil menunjuk ke arah AL dan Asma bergantian.

" Berisik... !!!"

" Nih gue balikin " kata AL sambil menyerahkan sisa gelas plastik milik Asma membuat Asma mencebik karena gelasnya sudah kosong.

" Dasar Jelangkung " kata Asma ketika AL akan melangkah pergi lalu berhenti dan berbalik.

" Apa lo bilang ?? " kata AL sambil menarik tangan Asma yang tak memegang gelas kosong.

" Ehm... Bukan muhrim, ga usah kode - kode gitu"

" Gue Tau kok, ntar malem gue laporin sama bunda "

" Tenang aja... " kata EL dengan senyum smirk-nya.

" Mo laporan apa lo??? " kata AL yang kemudian melakukan aksi kejar - kejaran dengan EL dilapangan.

" Gue ga ada apa - apa ya... sama dia " kata AL sambil berlari mengejar EL.

" Bodo'... Yang pasti tar malem laporan masuk "

" Wleee " kata EL sambil menurunkan sebelah kelopak matanya bagian bawah kemudian berlari kencang hingga...

" Ups... Sorry " kata EL yang tak sengaja menyenggol seorang wanita hingga terjatuh ke lantai yang tak lain adalah Jovila. Dia sedang berjalan bersama Anton, senior EL sambil bercanda bersama dengan masing - masing memegang segelas es teh ditangannya. Es tehnya pun tumpah membuat dia semakin emosi sedangkan tangannya juga Kotor karena menyentuh lantai.

" Sengaja ... " kata EL sambil menaikkan kedua alisnya lalu lanjut berlari karena kakaknya lanjut mengejarnya.

" Sorry ya, adik gue tadi " kata AL pada Anton yang dibalas dengan anggukan.

Padahal Jovila menatapnya penuh harap, namun Anton yang menjulurkan tangannya untuk membantu mengangkat Jovila yang masih terduduk dilantai kemudian lekas berdiri.

Masih berani loe ya, batin Jovila menatap kepergian EL.

Sesampainya EL didalam kelas, AL sudah tak lagi mengejarnya membuat dia bernafas lega. Namun dia merasa kehausan efek kejar - kejaran dengan kakaknya tadi membuat dia terpaksa berjalan lagi menuju kantin dan membeli sebotol minuman dingin.

" Ahhh... Ga di Rumah Ga di Sekolah sama aja " kata EL mengeluhkan tingkah kakaknya setelah menyeruput setengah minumannya. Namun tiba - tiba...

" Trus minuman buat Aku... Mana ?? " Tanya seorang pria yang EL merasa suaranya Terdengar sangat familiar ditelinganya sambil melihat sebuah tangan yang terjulur ke arahnya.

Belum habis rasa penasarannya, minumannya diambil dari tangannya membuat matanya berpindah dari tangannya kemudian beralih ke bibir seseorang yang membuatnya menelan salivanya karena ternyata orang itu adalah Evan.

Sekali minum, langsung habis sisa minuman EL yang tadinya tinggal setengah botol.

" I...itukan bekas gue " kata EL sambil menunjuk botolnya yang berpindah ke tangan Evan.

" Emang kenapa kalo bekas kamu ??"

" Emang bisa ya, diminum langsung dari situ " Tanya Evan sambil tersenyum menunjuk bibir EL yang kebetulan jarak mereka sangatlah dekat membuat EL blushing seketika.

" Pipinya kok merah gitu ??? Lagi ngebayangin ya" lanjutnya membuat EL memegang pipinya kemudian dia akan melangkah pergi untuk kabur namun tangannya ditahan oleh Evan sambil berkata..

" Jam tujuh, di Cafe biasa..."

" Aku tunggu " Evan kemudian mengedipkan sebelah matanya membuat jantung EL semakin berdebar kencang lalu mengangguk dan Evan melepas genggamannya. Sehingga EL berlari ke dalam kelas, hingga sampai disana EL memegang dadanya sambil mengatur pernafasannya.

Icha yang penasaran melihat tingkah EL pun bertanya...

" Dari mana aja sih ?? Jangan bilang.. Cari udara seger ", karena Icha melihat EL yang masih ngos - ngosan namun senyum - senyum sendiri.

" Ini bukan lagi udaranya yang seger... Mata gue juga lebih seger Tauuu.... " kata EL yang membuat Icha semakin penasaran. Asma pun ikut bertanya..

" Apaan sih ??? Jadi penasaran deh "

" Udah ... Yang penasaran, ntar malem ikut gue ke Cafe aja gimana ?? Mau gak ?? " kata EL sambil melirik Icha dan Asma.

" Mau... Mau... " kata Icha sambil manggut - manggut.

" Nah... Elo ?? " Tanya EL pada Asma.

" Aku usahain deh tar malem " kata Asma membuat EL tersenyum.

" Okey... " kata EL sambil tersenyum miring.

Malamnya...

" Kok kita jauh banget sih duduknya dari EL??" Tanya Asma dengan polosnya.

" Ssstt... udah jangan berisik. Kayaknya dia lagi Janjian deh " kata Icha dengan suara pelan sambil melihat pengunjung cafe kiri dan kanan.

Tak lama kemudian datang seorang pria menggunakan jaket kulit dengan rambut sedikit acak - acakan namun justru menambah Kadar kegantengannya.

" Udah lama ??? " Tanya Pria itu kepada EL yang membuat EL tersenyum sambil berkata..

" Baru mau pesen.. Oh iya lo mau pesen apa??"

Tanya EL kepada pria yang tak lain adalah Evan.

" Samain aja dengan punya kamu " kata Evan yang membuat EL memanggil pelayan kemudian memesan Dua gelas cappuccino dan cheese cake. Setelah pelayan itu pergi, EL kemudian berkata...

" Jadi... Sebenarnya kita kesini dalam rangka apa hm?" sambil mengangkat kedua alisnya.

" Dalam rangka membahas kejelasan status hubungan kita " kata Evan to the point.

" Kita... ??? " Tanya EL yang dijawab Evan..

" Iya, kamu dan Aku " Evan sambil menunjuk EL juga dirinya namun tak lama kemudian pesanan mereka datang kemudian Evan berkata kepada pelayannya...

" Makasih " yang dijawab anggukan oleh pelayan itu lalu beranjak pergi.

" Mmm... Gue Masih ga ngerti maksud lo apaan ?" kata EL.

Sementara diujung sana...

" Mereka bahas apaan sih ??? " Tanya Asma pada EL.

" Udah kamu liatin aja... ntar juga ngerti " kata Icha lalu mereka kembali memperhatikan EL dan Evan dari tempat duduk mereka.

" Aku udah pernah bilang kan, sama kamu sebelumnya "

" Ya... Walaupun ga secara langsung sih tapi..." kata Evan membuat EL langsung memotong perkataannya.

" Tapi apa ??? "

Saat Evan ingin mengeluarkan suaranya seketika datang seorang wanita dengan rambut panjang berwarna pirang memegang tangan Evan kemudian berkata...

" Evan, kita harus bicara ", Sehingga mata EL dan Evan langsung tertuju pada wanita itu.