NovelToon NovelToon
Monic Nufus Alzie

Monic Nufus Alzie

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Persahabatan / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nafras

Monic, seorang gadis yang memilih menetap di sebuah pesantren. Dan di sana ia bertemu dengan seorang ustadz muda, ia bernama Niko Dika Ardan yang merupakan anak sulung dari Abi Roma Jaya Ardan dan Umi Sakila Tiara Ardan yang merupakan pemilik pesantren.
Keduanya cukup dekat, mereka bahkan sempat berencana akan menikah. Tetapi semuanya gagal karena ternyata Niko di jodohkan dengan anak dari sahabat Abi Roma yang juga anak pemilik pesantren.
Akankah hubungan mereka masih berjalan, dan terjadi poligami. Ataukah akan kandas?
Ig: Nafras03

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MNA 10

Reka pun segera menemui sang ayah di ruang kerjanya, Ia pun membawa buku tugas yang memang sebenarnya ia tidak mengerti. Sebenarnya ia masih bisa mengerti tugas itu dengan melihat dari internet, tetapi ia sengaja mengatakan hal tersebut karena takut sang ayah akan mengetahui kejadian yang terjadi. Sang ayah tidak suka kalau ia membawa teman ke rumah, karena sang ayah takut kalau hal itu akan mengingatkannya dengan kisah masa lalunya bersama dengan Farida.

Ayahnya itu pun memperhatikan tugas yang tidak dimengerti oleh Reka, ia pun mulai menjelaskan mengenai tugas tersebut. Mereka sangat senang karena ayahnya mau membantu, padahal selama ini Ayahnya tidak pernah mau membantu mengenai tugas atau apapun mengenai dirinya. Selama ini Ayahnya hanya selalu mewanti kepadanya, agar ia tidak pernah membuat masalah di sekolahnya.

Sejak ia masih sekolah dasar hingga saat ini ia sudah berada di perkuliahan, ini adalah pertama kalinya ayahnya mengajarkannya. Dan ia sangat bahagia dengan tindakan sederhana ini, tindakan yang belum pernah ia rasakan tetapi sangat membuatnya bahagia. Ia pun mengerjakan tugas tersebut di ruangan sang ayah, sang ayah terus memperhatikannya hingga Ia pun terlelap di sana.

Sang ayah pun langsung melihat ke arah jam dinding, ternyata jam dinding sudah menunjukkan tengah malam. Ia pun mencoba untuk membangunkan putrinya, tetapi dengan usaha keras putrinya masih tetap tidak bangun. Akhirnya ia pun menggendongnya, dan memindahkannya ke kamarnya.

" Ayah tidak menyangka sekarang kau sudah sebesar ini, makan Ayah karena mungkin tindakan Ayah tidak adil menurutmu. Sebenarnya Ayah memang sengaja melakukan hal itu, Ayah tidak ingin kau menjadi kepribadian yang manja." ucapnya dengan mengelus kepala Reka.

Ia pun terus menatap wajah putrinya itu, ia tidak menyangka kalau ini adalah pertama kalinya Ia melakukan hal tersebut. Hal yang memang sebenarnya belum pernah dilakukan, dan itu semua karena rasa sakit yang ia rasakan. Awalnya dia sangat menyayangi putrinya itu, tetapi semua tragedi membuatnya menjadi membencinya.

Asad pun ingin datang ke kamar adiknya, ia ingin memastikan kalau adiknya sudah tertidur. Karena itulah kebiasaannya sejak dahulu, alangkah kagetnya ketika ia melihat ayahnya berada di sana. Ini adalah momen yang sangat langka menurutnya, akhirnya ia pun memfoto kegiatan tersebut.

Ia berniat menunjukkan foto tersebut kepada adiknya esok hari, dan ia meyakini kalau adiknya pasti akan sangat bahagia. Karena ternyata Ayahnya masih memperdulikannya, bukan seperti anggapannya selama ini. Dan hal itu juga akan membuat dia bahagia, dan bisa tenang jika ia harus dinas ke luar kota.

Asad pun mengambil beberapa foto, setelah menurutnya sudah cukup. Ia pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya, karena ia takut kalau akan ketahuan sang ayah. Dan pastinya ia akan mendapatkan hukuman, dan hukuman yang diberikan oleh sang ayah sangatlah tidak terduga.

...----------------...

Kini sang surya telah menyapa, tampak mereka sedang melakukan rutinitas paginya. Kemudian mereka kembali ke dalam kampus, tampak hari ini wajah Monic tidak bersemangat. Anton yang melihat hal itu pun menjadi heran, dan akhirnya Ia memutuskan untuk mendekati Monic.

" Ada apa denganmu?" tanyanya yang penasaran.

" Tidak apa-apa." jawabnya.

" Itu semua tidak mungkin, aku bisa melihat jelas dari raut wajahmu. Pasti kau sedang dalam masalah bukan, bagaimana kalau kau menceritakannya kepadaku." usulnya tetapi Monic tidak menghiraukan dan langsung pergi menuju ruangan kelasnya.

" Sikapnya semakin cuek saja, tetapi aku tidak akan menyerah untuk mengejarnya. Dia memang adalah gadis yang sangat berbeda dengan yang lainnya, setiap hari dia tidak pernah menghiraukan lelaki yang hadir untuk mengganggunya." ucapnya dengan menatap kepergian Monic.

Kini ia sudah berada di dalam ruangan kelasnya, tampak di sana sudah ramai dengan mahasiswa dan mahasiswi. Karena hari ini mereka memang ada jam pembelajaran pagi, dan dari gambar umum para mahasiswa dan mahasiswi itu ia mendengar. Kalau dalam waktu dekat akan ada dosen baru yang mengajar di prodi mereka, karena salah satu dasar mereka akan pensiun.

Ia pun hanya duduk diam di kursinya, ia sangat tidak tertarik membahas apa yang dibahas oleh teman-teman. Ia sudah tahu dengan watak teman-temannya, dan pastinya yang dibahas oleh teman-temannya adalah calon dosen baru tersebut. Ia pun sedikit penasaran dengan hal itu, tetapi karena suasana hatinya kacau, Ia pun tidak menghiraukan semuanya.

Dia pun keluar dari ruangan kelas tersebut, karena ia baru mendapat kabar Kalau dosen yang ngajar hari ini tidak akan masuk. Karena itu Ia memutuskan untuk pergi ke kantin, dan tampak di sana sudah ada banyak para mahasiswa. Sebenarnya ia sangat enggan berada di sana, karena bisa dikatakan di sana banyak para mahasiswa yang bukan mahramnya.

Rasa lapar lebih menguatkan dirinya, sehingga akhirnya ia pun tetap melangkah menuju kantin. Walaupun di sana dipenuhi dengan para mahasiswa, Ia pun segera mencari meja yang sangat jauh dari jarak pandangan lelaki. Walaupun sebenarnya keberadaannya masih tetap bisa dilihat, tetapi mau tidak mau Ia pun segera duduk.

Dia pun segera memesan makanan, yaitu nasi goreng ifumie dengan sedikit berkuah. Itulah makanan kesukaannya sejak dulu, dan semenjak tinggal di pondok dia memang sudah lama tidak menikmati makanan itu. Ia sangat senang karena bisa menikmatinya kembali, apalagi saat ini ia mencoba varian baru karena berbeda dari tempat biasa dia memesan.

Tidak perlu menunggu lama, makanan pesanannya pun telah tiba di atas meja. Pramusaji kantin itu pun menatapnya dengan sangat lekat, karena ia merasa kalau belum pernah melihat wajahnya. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya, tentang siapakah sebenarnya Monic.

" Maaf sebelumnya Mbak, mbak Ini mahasiswi baru ya?" tanyanya yang memang sangat penasaran.

" Iya bener Mbak, kebetulan baru beberapa hari yang lalu saya pindah ke sini." jelasnya dan kamu saja itu pun mengangguk.

" Kalau begitu pantas saja saya baru melihat mbak sekarang, Saya harap masakan di sini cocok di lidah Mbak ya. Biar Mbak bisa menjadi langganan di sini, jujur kedatangan Mbak membawa berkah buat saya." ucapnya tetapi yang diajak berbicara merasa heran dengan penuturannya.

" Mudah-mudahan saja cocok di lidah saya Mbak, tetapi saya masih tidak mengerti dengan sambungan perkataan Mbak tadi?" tanyanya yang memang masih belum mengerti.

" Mbak masih belum bisa menyadari keadaan di sekitar ya mbak, sejak kedatangan Mbak ke dalam kantin ini. Banyak para mahasiswa yang mulai datang ke sini, dan mereka sejak tadi terus saja memperhatikan mbak." jelasnya.

Monic pun segera memperhatikan sekitar, dan ternyata memang di dalam kantin itu terdapat banyak mahasiswa. Bisa dikatakan lebih banyak daripada saat dia masuk tadi, dan memang ada beberapa mahasiswa yang tertangkap olehnya sedang memperhatikannya. Jujur saja ia merasa tidak nyaman dengan hal tersebut, tetapi karena ia sudah lapar akhirnya ia pun memutuskan untuk makan saja.

Kini tiba-tiba saja teleponnya berdering, ia pun langsung melihat siapa nama yang tertera di sana. Dan ternyata yang meneleponnya adalah Reka, ia pun langsung mengangkatnya dan mengatakan kalau saat ini ia sedang berada di kantin. Tidak lama setelah itu Reka pun mulai tampak, Ia pun langsung menghampiri Monic dan duduk di sebelahnya.

1
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
aca
jangan bkin balikan kasih jodoh lain pliss
aca
emank. geby ma niko egois alasan ortu halah alasan aja kaum munafik
aca
jangan ampe. balikan masak dpat bekasi kayak niko. malesss laki. plin plan
aca
psangan egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!