NovelToon NovelToon
Pilihan Adam

Pilihan Adam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: RATNA YULITA

Adam pemuda tampan dan kaya, menjadi incaran banyak wanita dari masa sekolah sampai kuliah. namun tak satupun dari mereka yang ditanggapi Adam.

Hana gadis desa yang bekerja dirumah makan milik Adam, juga menaruh hati kepada Adam, Hana sadar diri dan memilih mengabaikan perasaannya.

Adam menyukai Hana, ia meminta Hana memanggilnya kakak agar lebih dekat dan membuat Hana nyaman dalam bekerja.

Sanggupkah Hana menahan perasaannya dan selalu bersama Adam tanpa ungkapan cinta dari Adam??

ayo simak kisah mereka,.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RATNA YULITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

semakin dekat

Hana berhasil mengambil semua barangnya dari mobil Adam, Ia bergegas ke kos untuk meletakkan barangnya disana. Misi Hana berhasil membawa barangnya keluar dari mobil Adam tanpa diketahui karyawan lain.

Setelah meletakkan barangnya, Hana bergegas menuju tempat kerja. gang sempit menjadi andalan Hana agar cepat sampai kekantor.

Hana yang bekerja sebagai petugas kebersihan takjub melihat ramainya mobil diarea parkiran rumah makan tempat ia bekerja.

"Wah, ternyata seramai ini, pantas mereka yang bekerja didepan jarang ngumpul diruang makan karyawan, pasti mereka sibuk melayani pelanggan. kapan ya aku bisa kerja dibagian depan?" ucap Hana sambil terus berjalan melewati bangunan tersebut.

"Aku pikir kau tidak akan kembali." ucap Adam yang tengah duduk di kursi taman, membuat Hana menghentikan langkahnya dan menghadap kan tubuhnya kearah Adam tanpa berani melihat wajah Adam.

Adam tersenyum dan mendekati Hana yang menundukkan pandangannya.

"Oh jadi begini gaya Karyawan ku yang ketahuan bolos dan pulang ketempat kerja secara diam-diam, bagusnya dikasih hukuman apa ya?" ucap Adam sambil berdiri disamping Hana berlawanan arah

"Maaf, Kalau Kakak mau menghukum ku jangan disini, aku tidak mau jadi bahan tontonan pengunjung dan karyawan lainnya." ucap Hana yang sebenarnya tidak ingin terlihat jika ia berbicara dengan Adam.

"Baiklah, ayo kekantor." ucap Adam sambil berlalu mendahului Hana.

Hana berjalan dibelakang Adam dengan jarak agak jauh.

Mereka sampai dikantor.

"Dimana semua barang mu?" tanya Adam, mereka bicara sambil berdiri

"Disimpan ditempat yang aman." jawab Hana

"Apa kau sudah mendapatkan rumah?"

"Sudah."

"Wah, itu artinya kita bisa saling mengunjungi." ucap Adam sambil tersenyum nakal.

"Maaf, aku tidak menerima tamu." jawab Hana

"Aku tidak perlu izin dari mu. Bagiku rumah ku atau rumah mu sama saja."

"Mana bisa seperti itu, aku tida melayani tamu." jawab Hana sekali lagi

"Aku bukan tamu, aku kakak mu untuk sementara waktu,... mmm,.Ah sudah la, percuma ngomong sama anak kecil pasti gak paham." ucap Adam

"kak Adam nyebelin banget, maksudnya apa ya? Apa dia menganggap ku sebagai adik atau ,... Ah mana mungkin dia menyukai ku, karyawan kak Adam lebih cantik dari ku, pasti dia menyukai wanita yang anggun dan juga super cantik,. Sadar Hana, stop berharap. kamu berada di alam nyata, bukan wanita beruntung seperti di novel." ucap Hana didalam hatinya.

"Kenapa melamun?" tanya Adam karena Hana tidak lagi membalas ucapannya.

"Aku belum makan." jawab Hana jujur karena memang sudah sangat lapar.

Adam mengusap wajahnya sedikit frustasi menghadapi tingkah Hana yang menurutnya susah ditebak.

"Ayo aku temani makan." ucap Adam

"Jangan, apa kak Adam tidak mengingat ucapan ku waktu di mobil tadi?" tanya Hana

Adam berfikir sejenak dan mencoba mengingat kata-kata terakhir Hana saat akan memasuki mobil.

"Oh ya, itu dia yang ingin aku tanyakan pada mu. Apa maksud ucapan mu itu? Apa kau mendapat ancaman?" tanya Adam setelah mengingat apa yg di ucapkan Hana.

"Tidak, aku tidak ingin orang-orang menganggap ku menggoda kak Adam." jawab Hana berbohong dan memilih jawaban aman.

"Oh begitu, itu artinya kau tidak ingin ada yang melihat kedekatan kita.. Baiklah mulai sekarang kau akan bekerja di ruangan ini, jabatan mu sekarang sebagai sekretaris pribadi ku." jawab Adam enteng

"Haaa,.. Bukan begitu..aku.." Hana tidak sempat melanjutkan ucapannya, karena jari telunjuk Adam telah menempel dibibir naturalnya.

Pandangan keduanya bertemu, menimbulkan rasa yang bergejolak di hati masing-masing. Hana segera sadar dan mundur agar bibirnya tidak lagi mencium telunjuk Adam.

"Aku makan dulu." ucap Hana sambil berlari meninggalkan Adam yang masih berdiam diri ditempatnya.

Adam tersenyum melihat telunjuknya dan masih merasakan lembutkan bibir Hana.

***

Adam serius dengan Ucapannya, siang menjelang sore ini ia mengajari Hana membuat laporan keuangan, membuat catatan uang masuk dan uang keluar setiap hari, kemudian direkap menjadi laporan bulanan.

Walaupun sulit Hana tetap berusaha agar mampu menganalisa dan membaca hasil laporannya.

"Bagus, tidak salah aku mengangkat mu menjadi sekretaris ku, besok pagi aku akan mengajari mu membuat laporan menggunakan Excel." ucap Adam

"Haa,. Jadi laporannya tidak menggunakan buku?" tanya Hana sedikit kaget karena tadi Adam mengajarinya belajar dari buku dan menghitung manual angka-angka yang ditulis.

"Jika menggunakan buku, Aku takut kau akan menulis surat pengunduran diri, aku tidak ingin itu terjadi. Contoh yang aku berikan pada mu belum mencakup semua transaksi rumah makan ini. Jadi bersiaplah untuk pelajaran besok pagi, jadi murid yang baik." ucap Adam sambil mengusap lembut kepala Hana yang tertutup jilbab.

"Baiklah." ucap Hana pasrah dengan pertemuannya besok pagi bersama Adam,

Belajar bersama Adam siang ini sangat melelahkan karena Hana sulit berkonsentrasi, ditambah detak jantungnya yang tidak stabil. Tidak terhitung berapa kali jantungnya berdebar-debar karena tangannya dan tangan Adam sering bersentuhan. Belum lagi aroma parfum Adam yang membuat Hana ingin memeluk dan mencium bau itu dengan durasi waktu yang lama.

"Kapan aku bisa mengantar mu pulang?" tanya Adam saat mereka bersiap-siap untuk pulang.

"Entah la." jawab Hana bingung karena tidak ingin Adam mengetahui tempat tinggalnya.

"Ingat kamu itu adik ku, jadi tidak seharusnya kamu menyembunyikan tempat tinggal mu." jawab Adam membuat Hana kembali tertegun dan bingung dengan ucapan Adam yang menyebutnya Adik.

"Apa benar dia hanya menganggap ku adik? ya tuhan, ini sangat sulit bagi ku. Bagaimana mungkin aku bisa menganggapnya hanya sebagai kakak, jantung ku selalu tidak normal jika berada disampingnya. Sabar Hana,. setidaknya kamu punya seseorang yang mempedulikan mu, memberi mu pekerjaan. Jangan berharap lebih. Fokus pada impian mu, bekerja keras lah!" ucap Hana didalam hatinya memberi semangat untuk dirinya sendiri.

"Baiklah, nanti aku tanya dulu sama pemilik kosnya, apakah boleh menerima tamu laki-laki." jawab Hana memberikan jawaban yang masuk akal.

"Oh, baiklah. Jika memang peraturannya tidak boleh membawa laki-laki itu bagus, aku tidak akan memaksa mu. Itu juga akan membantuku mengurangi rasa khawatir terhadap mu, ingat pesan ku. jaga diri mu dengan baik, jangan sungkan untuk berbagi masalah mu dengan ku." ucap Adam tersenyum melihat Hana.

"khawatir? apa benar dia mengkhawatirkan ku?" tanya Hana dihatinya.

"Sekarang pulanglah." ucap Adam menatap Hana lembut.

"Baiklah." ucap Hana membalas tatapan Adam sebentar dan keluar dari ruang kerja.

"Hana, Aku harap kau paham dengan maksud ku menyebut mu sebagai Adik, kau adalah pilihan ku. Bersabarlah sampai saatnya tiba, dimana aku tidak lagi menjadi kakak bagi mu melainkan sebagai imam untuk mu." ucap Adam bermonolog.

1
Oktavia
lanjut kak
Oktavia
lanjut kak. semangat 💪💪
Oktavia
lanjut kak ya banyak. semangat kak 💪💪. aku suka karyamu
dzaky ej
lanjut kak, jangan lama2 update
Oktavia
kak lanjut yg banyak ya
Oktavia
lanjut kak cerita nya bagus semangat kak
Ratna Yulita: terimakasih dukungannya 🙏
total 1 replies
dzaky ej
lanjut kak, jgn lama cerita yg baru
Ratna Yulita: terimakasih dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!