NovelToon NovelToon
Villainess Raising The Flower

Villainess Raising The Flower

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:42.7k
Nilai: 5
Nama Author: Laigtomea

Dorothy Perkins, wanita jahat paling terkenal di desanya yang suka melakukan tindakan kekerasan kepada keponakannya, Hyacinth Perkins. Namun suatu hari tiba-tiba ia berubah. Dia baik kepada Hyacinth dan merawat Hyacinth sebagaimana mestinya. Perubahan Dorothy tidak tanpa alasan karena Dorothy dirasuki oleh seseorang perempuan dari dunia lain. Perempuan itu mendapatkan ingatan Dorothy dan mengetahui kenapa Dorothy bertindak kejam kepada Hyacint. Dia memutuskan untuk menjadi Dorothy Perkins lalu menebus dosa-dosa Dorothy dengan membesarkan Hyacinth menjadi gadis dewasa yang cantik di masa depan.

Ini adalah kisah seorang Villainess yang merawat bunga-bunga cantik dalam hidupnya.

[UPDATE 2 CHAPTER SEHARI]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laigtomea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rusa Kecil

Emm... Eli?

Iya, aku tau.

Kenapa dia jadi kecil?

Jangan putus harapan, anakku. Kamu masih bisa menikahinya dalam beberapa tahun. Selisih 10 tahun tidak masalah selama kalian saling mencintai.

Bukan itu, ih! Tadi siang waktu aku menyembuhkannya, rambutnya dari hijau menjadi pirang. Sekarang, malam ini malah tubuhnya jadi kecil.

"Kamu siapa?!".

Dia waspada, wajahnya mengancam. Tapi badan sekecil itu terlihat sangat lucu sekali. Tidak ada seram-seramnya, malah ingin aku peluk dan gendong.

Tidak dinikahi?

Sudah ih, bercanda nya! Sekarang harus fokus sama anak ini. Kita tidak tahu asal usulnya dan tubuhnya menciut. Untung aku tadi kunci pintu gudang nya, jika tidak dia bisa kabur dan bisa-bisa dikejar serigala di hutan dengan tubuh sekecil ini.

"Emm, eeh, nama kamu siapa," tanyaku.

Dia tidak menjawab. Dia terus waspada dan seperti siap menggigitku jika aku bergerak secara tiba-tiba.

Kamu aja yang perkenalkan diri.

Kata bibi jangan asal menyebutkan namaku.

Kalau begitu silahkan saling menatap satu sama lain hingga besok.

Haduh pilihan sulit. Aku takut dia adalah mata-mata atau semacamnya. Istana Kalister sering sekali kedatangan mata-mata dan pembunuh bayaran. Bibi selalu bilang jika iblis tidak ada apa-apanya dengan anak kecil yang memegang pisau dibelakangnya. Karena itu aku harus mencurigai siapapun orang yang baru kutemui bahkan itu seorang bayi.

Toh, ngomongnya begitu tapi malah diselamatkan. Maumu gimana?

Iya sih. Aku tidak tega jika membiarkannya tergeletak di hutan. Sepertinya memang aku duluan yang memulai pembicaraan. Aku membawa membawa belati juga di belakang pinggangku, jika ada apa-apa aku bisa melawannya.

"Aku Hyacinth, kalau kamu?".

Tidak ada jawaban. Benar-benar diam, hening, dan membisu. Haduh bagaimana ini?

Kasih aja makanan yang kamu bawa.

Oh ya, sedari tadi aku membawa keranjang yang isinya rendang. Bibi buatkan tadi siang dan porsinya banyak sehingga bisa aku bawakan untuk anak laki-laki ini.

Aku duduk dilantai, sedikit mendorong keranjang makanan dan membuka isinya. Bau semerbak aroma rendang khas bibi langsung memenuhi ruangan gudang. Lihat saja wajah anak itu, awalnya waspada jadi penasaran saat bau rendang masuk ke lubang hidungnya.

Dia mendekati keranjang secara perlahan. Sesekali matanya melirikku. Perlahan tapi pasti tangannya menggapai keranjang makanan itu. Saat berhasil dia ambil keranjang makanan itu, langsung dia lahap isinya. Dia makan begitu cepat. Tidak seperti orang pada umumnya, dia menggunakan kedua tangannya untuk makan. Jadi dalam pengamatanku, ada 2 suapan per detik yang masuk ke mulutnya.

Sepertinya dia memang budak.

Kenapa?

Hanya menebak. Tapi masa ada budak—

Tapi masa ada budak tampan kan?

Tuh, tau.

Bocah tampan. Jika dia seumuran dengan paman Kaden mungkin dia akan lebih tampan. Bahkan melebihi paman Kaden... Iya melebihi paman Kaden.

Tapi bibimu bilang keturunan Kalister itu jelek.

Bibi memang tidak menyukai paman Kaden, tidak, lebih tepatnya bibi membenci paman Kaden. Jelas bibi terus bilang begitu. Kamu tau sendirikan apa yang terjadi tadi siang saat aku dan bibi makan rendang?

Itu sudah benci akut. Padahal keturunan Kalister itu hanya ingin ikut makan bersama kalian, tapi oleh bibimu malah dilempar piring.

Ya kan? Sepertinya paman Kaden sudah salah menyukai bibi.

"Kamu... Tuan baruku?," ucap anak kecil itu.

...

Jangan bengong. Bilang aja iya.

Hah?! Eli! Mana bisa begitu!

Bisa lah begitu. Kapan lagi dapat budak tampan. Kalau kamu bilang tidak, rugi dong!

Ih diam!! Masa mau liat dia jadi budak? Dia akan menjadi pria tampan—Maksudnya dia akan menjadi orang luar biasa dimasa depan. Dia tidak harus menjadi budak.

Bagaimana kamu tau dia bisa menjadi orang luar biasa dimasa depan?

Roh-roh menyukai anak ini, Eli. Kamu bisa melihat kan banyak roh yang mengitari pundaknya?

Jadi kamu pikir dia bisa menjadi pahlawan di masa depan?

Bisa jadi, tapi kamu tau sendiri kan jika banyak roh yang mengitari anak ini artinya dia disayang oleh ratu roh Tiffania. Kamu kan pernah cerita jika pahlawan pertama yang bertarung di sisi Saintess Josafina dicintai oleh ratu Tiffania. Dia akan menjadi orang yang luar biasa di masa depan, aku percaya itu.

... "Hyacinth bukan tuanmu. Aku Hyacinth, kalo kamu?".

"Aku tidak bernama. Kalau kamu bukan tuanku, kamu siapa?!".

Jawab apa ini, Eli? Bilang saja kah aku ini malaikat pelindung nya?

Percaya dirimu tinggi juga sampai tidak ragu bilang kamu sendiri malaikat.

Eli! Bukan gitu ih! Masa aku harus bilang anak dari Duke Kalister?

Kan kamu anak Kaisar?

Kan itu samaran ku jadi anak paman Kaden! Udah ah, aku malas minta pendapatmu. Jadi tambah pusing.

"Hyacinth tinggal disekitar sini. Hyacinth menyelamatkanmu. Kamu dari mana?," tanyaku.

Dia melihatku dengan seksama. "Kamu membawa belati. Apa kamu ingin membunuh ku?"

Kok dia bisa tau aku bawa belati? Tidak mungkin roh yang memberitahukannya kan?

Ya jelas tidak. Dia belum memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh, aku jamin dia belum sadar akan keberadaan roh yang ada di sekitarnya. Tapi anak itu sepertinya bukan sekedar budak pesuruh.

Agar dia tidak mencurigai aku lagi, aku mengeluarkan belati yang aku simpan dibelakang pinggangku. Aku menaruhnya di lantai. "Aku tidak niat membunuhmu. Aku membawa belati ini untuk berjaga-jaga."

Dia menatapku dengan penuh kecurigaan. Dia menjilati jari demi jari yang penuh bekas nasi dan bumbu rendang. Karena tubuhnya yang kecil jadinya terlihat lucu sekali saat dia menjilati jarinya.

"Kamu bukan musuh kan?," tanya dia lagi.

Aduh, kenapa dia menanyakan hal yang berulang-ulang dengan pertanyaan yang berbeda?

"Hyacinth bukan musuhmu. Jadi apa kamu musuh Hyacinth?," tanyaku balik.

Kamu yakin dia bisa jawab dengan normal?

"Iya. Aku bukan musuhmu. Kamu orang baik. Orang baik adalah orang yang memberi makanan. Jadi, kamu orang baik."

Matanya terlihat jujur. Berbinar-binar menatapku. Tapi dibalik matanya yang berbinar, seperti ada sesuatu dibaliknya. Aku yakin dia adalah seorang budak setelah melihat jeli ke lehernya. Bekas rantai yang mengikat lehernya begitu kencang.

Jadi kamu mau apain dia?

Dia mulai terbuka, mungkin aku bisa bertanya-tanya soal dia.

"Kamu, kok bisa sampai di hutan?," tanyaku.

Dia sedikit mendekatiku. "Aku dikejar oleh bekas tuanku. Aku berhasil kabur karena diselamatkan teman-teman."

Bekas tuannya? Apakah pedagang budak?

Mungkin. Tanya lagi.

"Teman-teman? Apakah kamu kabur bersama teman-teman mu?".

"Tidak. Mereka semua bekerja sama membantuku kabur dari kandang. Kata teman-teman... Aku harus pergi dari sini dan hidup demi balas dendam."

Jadi dia kabur sendiri hingga sampai ke wilayah Kalister. Berarti memang bekas tuannya adalah pedagang budak. Tapi apa yang dilakukan oleh pedagang budak di sekitar wilayah Kalister. Aku pikir lagi tidak mungkin dia kabur dari tempat yang jauh hingga sampai ke sini dengan kondisi kelaparan.

Apakah kamu mau membawa anak ini ke keturunan Kalister itu?

Jelas tidak, Eli. Untuk sekarang sih tidak. Dia baru mempercayai ku, jika aku membawa paman Kaden besok bisa-bisa kepercayaan nya hilang kepadaku.

"Tapi, dendam itu apa? Hyacinth tau?," tanya dia kepadaku.

... Bagaimana ini?!

Jawab aja sejujurnya.

Tapi kan dendam itu buruk, Eli! Kamu ini gimana sih.

Orang jahat ya dibalas jahat. Kamu ini terlalu naif.

Kamu yang terlalu jahat tau gak!

Kalau begini aku yang akan mengajarinya hal-hal baik. Tapi jika dia tidak membalas dendam, maka perjuangan teman-temannya akan sia-sia.

Tuh tau.

Ish! Eli. Berguna dikit kek.

Dih, nih bocah puber.

Kira-kira apa yang dilakukan bibi ya kalau dia ada di kondisiku sekarang—tidak jadi, jangan pakai pola pikir bibi. Anak kecil ini pasti akan dibuang langsung oleh bibi saat tau dia adalah budak yang kabur. Bibi orangnya tidak mau ribet dan tidak mau nambah masalah hidup.

... Ah! Biarin! Dendam itu tidak baik. Api harus dipadamkan, bukan buat api baru dan membuatnya lebih besar.

Tidak salah kalau kamu anaknya Camelia.

Aku meraih tangan anak ini. Aku pegang erat-erat dan aku menatap langsung ke matanya. Dia adalah rusa kecilku mulai hari ini! Aku akan membimbingnya ke jalan yang benar! Apapun masa lalunya itu tidak penting. Anak seperti dia yang dikelilingi roh pasti dicintai oleh ratu roh Tiffania. Karena itu dia harus berada di jalan yang benar!

"Hyacinth tidak tahu apa itu dendam! Tapi Hyacinth tau bagaimana cara membuat teman-teman mu bahagia!," ucapku.

Dia terlihat bingung. Dia memiringkan kepalanya. Imut sekali. "Gimana?".

"Kamu harus jadi pahlawan!".

1
CaH KangKung,
👣👣
Bluue
ga nyangka bakal ada ch spesial lagi
Bluue
masa kecil ya 🤔
Bluue
sudah kuduga ada Dewi afikuna.
Titik terang kah kenapa doroti bisa punya kekuatan bayangan?
Bluue
pertanyaanku kenapa Dewi nya lemah apa ada eksistensi dewa lainnya atau setiap dewa punya dunianya masing-masing?
ku tunggu thor
Bluue
Thor, Anda anak se kah?
(penasaran aja)
Laigtomea: Bukan
saya anak sastra (abal-abal)🗿
total 1 replies
Bluue
ga da rencana kah si doroti buka nasi Padang
Bluue
hmmm 🤔
Playmaker
semangat thorr, ditunggu kelanjutannya👍👍
Bluue: jir salah naro nya
bodo ah
Bluue: Thanks Thor sejauh ini menurutku ceritamu bagus menghibur banget👍 komedinya berasa marahnya berasa jadi kalau baca ceritamu suka senyum senyum sendiri. menurutku pribadi sih yg kurang cuma ada kata 'gaul' yg kerasa kurang pas gitu sama ceritanya. overall ceritamu bagus aku aja maraton. Ini sepenuhnya pandangan pribadiku aja sih, Aku juga bukan penilai profesional lagi pula selera tiap org beda beda. Semangat lanjutinya Thor kutunggu karya mu 😊
total 2 replies
Raine
semangatt thor , semoga segera up lagiii 😁
Raine
wah anaknya kaden itu 😁
Revan
udah kayak sekte pemujaan aja🤣🤣
Playmaker
Anak sekecil itu sudah membaca novel smut🤣
Playmaker
Dewi transparan🤣🤣
Ai Maswah
Luar biasa
Revan
kapak pengubah gender 🤣
Revan
entah kenapa, novel-novel yang aku baca belakangan ini selalu berhubungan dengan chef😅
Bintang Juing
Luar biasa
Andira Rany
/Good/
Andira Rany
up🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!