Lian Arkana, pemuda yatim piatu yang harus berjuang dari kemiskinan untuk menghidupi dirinya dan adiknya
Bullyan serta hina tak lepas dari Lian, setiap hari dia pulang dengan luka, di saat dia akan menyerah, sebuah Sistem muncul dan akan membantu nya menjadi yang terkuat dan terkaya
Apakah Lian dapat membalaskan dendam nya? dan bisakah dia menjadi yang terkuat? ikuti kejutan dalam alur cerita ini !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryoo_Zan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 17
Tok
Tok
" Masuk! "
Ceklek
Pintu ruangan Lian terbuka, terlihat seorang pemuda sambil memegang map berwarna hitam datang menghampirinya
" Tuan laporan sudah selesai, dan soal pemilihan penembak jitu dalam misi akan diumumkan sore hari " Ucap Rey memberikan map kepada Lian
Lian mengangguk puas dengan kinerja Rey, laporan yang dibuatnya juga mudah dibaca dan mudah disimpulkan
" Rey, kau jadi sekertarisku, melihat laporanmu yang rapih dan mudah dipahami sepertinya kau cocok dalam hal ini" Puji Lian kepada Rey
" Suatu kehormatan bagi saya bisa berada disamping anda " Jawab Rey
" Ayo ketempat latihan untuk menguji kemampuan kita " Ucap Lian beranjak dari kursinya dan berjalan keluar ruangan
" Maksud anda, kita akan berduel tuan? " Tanya Rey dan Lian mengangguk sebagai jawaban
" Kita akan duel senjata jarak dekat, jika lo menang atau bertahan, gw akan kasih hadiah untuk lo " Ucap Lian menolehkan kepalanya kebelakang melihat Rey lalu melanjutkan langkahnya
Rey mengangguk dan mengikuti Lian dari belakang, dia sungguh tak sabar menanti hadiah yang akan Lian beri padanya jika dia menang atau bertahan
Mereka berdua telah sampai di lapangan bak lapangan sepak bola, disana masih ramai anggota Deadly Blood tengah berlatih dan saling menunjukan kemampuan mereka
Mengetahui jika Lian datang, mereka semua memberhentikan latihan mereka dan menyambut kedatangannya
" Siang Tuan! " Sapa mereka
Lian mengangguk sebagai jawaban dan menoleh kepada Rey yang dibelakangnya
" Masih ada lapangan yang kosong? " Tanya Lian datar
" Di ujung sebelah sana tuan, disana lapangan yang khusus untuk berduel " Jawab Rey menunjuk sebuah lapangan besar yang kosong
Lian mengangguk dan berjalan ke lapangan tersebut
' Sistem, buka toko ' Guman Lian dalam hati
[ Ding... membuka toko sistem ]
Terlihat sebuah hologram muncul dihadapannya yang menampilkan banyaknya menu, Lian membuka menu senjata dan mulai memilih senjata jarak dekat, karena tak mungkin jika dia memakai Curved Dagger yang ujung bilahnya ada racun untuk duel
Mata Lian tertuju pada sebuah belati/ dagger dengan bilah berwarna hijau dan hitam, nama dagger itu Greard Dagger
Yang merupakan senjata yang digunakan pendekar dari negara tirai bambu untuk mengalahkan naga legendaris Greard, dan permata dari naga Greard digunakan untuk memperkuat dagger maka dagger itu dinamai Greard dagger
Entah Lian mau percaya atau tidak dengan cerita itu, tetapi senjata itu telah membuktikan, Lian tertarik dengan dagger itu karena physical attacknya dan durability yang tinggi
' Sistem buy Greard dagger ' Guman Lian pada Sistem
[ Ding... membeli Greard Dagger dengan harga 45 poin sistem ]
[ Point sistem : 5 ]
[ Greard Dagger telah berada di penyimpanan Sistem ]
Lian telah sampai ditengah lapangan dan disusul oleh Rey yang mengikutinya dari belakang
" Apa senjata lo Rey? " Tanya Lian
" Sebuah pedang tuan " Jawab Rey
Lian mengangguk dan kemudian membayangkan sebuah Greard dagger dibelakangnya agar tak ada seorang pun yang melihatnya
" Jika salah satu dari kita terkena sentuhan dari senjata yang kita pakai maka dia kalah " Ucap Lian dan Rey mengangguk setuju
" Ayo kita mulai " Ucap Lian yang sudah siap dalam posisi
" Baik " Jawab Rey yang juga sudah siap dalam posisi
Semua anggota Deadly Blood yang memperhatikan mereka akan berduel, langsung bergegas untuk menonton moment yang langka tersebut hingga dan duduk dikursi yang disediakan disana
Dor
Suara pistol yang menembak langit yang mengartikan jika duel dimulai
Wushhhh
Deg
Betapa terkejutnya Rey melihat Lian yang langsung menghilang dari hadapannya, bukan hanya Rey, semua anggota Deadly Blood juga dibuat terkejut dengan gerakan Lian yang cepat
Rey segera membalikkan badan ketika menyadari keberdaan Lian
Srriiingg
Stringg
Dagger dan pedang saling beradu, tekanan yang diberi Lian membuat Rey sedikit kesulitan menahan serangan Lian
" Reflek yang bagus " Ucap Lian sembari tersenyum menyeringai
Wushhh
Lian memakai skil menyerang bayangannya kembali, Rey dibuat kewalahan dengan gerakan Lian yang berulang kali dilancarkan padanya yang mustahil dia balas
Rey langsung membalikkan badannya kembali sambil menebaskan pedangnya
Stringgg
Namun yang ditebas Rey hanyalah angin, tak ada tanda tanda Lian disekitarnya
" Touch " Ucap Lian yang sudah berada dibelakang Rey yang menempelkan ujung Daggernya dipunggung Rey
Rey menghela nafasnya dan membalikkan badannya menghadap kearah Lian " Saya akui anda menang tuan " Ucapnya sembari membungkukkan badannya
Prokkkk Prokkkk
Tepuk tangan yang meriah diberikan oleh semua anggota Deadly Blood kepada Lian dan Rey, sungguh pertarungan yang seru, pikir mereka
" Tak perlu kecewa, lo sudah bertahan sesuai waktu yang gw tentukan, temui gw diruangan kerja " Ucap Lian memberi semangat pada Rey dan menepuk pundaknya
Kemudian Lian pergi dari lapangan duel dan berjalan menuju keruangannya
Rey yang mendengar jika dia berhasil, sangat bahagia bukan main, Lalu dia mengepalkan tangannya dan menatap tangannya
' Gw berjanji akan menjadi kuat agar gw membanggakan Lian ' Batin Rey yang sudah membulatkan tekadnya
Rey berjalan meninggalkan lapangan duel dan juga diikuti oleh anggota Deadly Blood yang kembali melanjutkan latihan mereka
*
*
Disisi lain, Queen dan Lusi kini tengah berbelanja santai dengan Mike dan Wans yang menjaga mereka sesuai dengan perintah Lian
Kini mereka berada disebuah toko menyediakan semua kebutuhan sekolah
" Queen, ini udah semuanya tinggal apa lagi? " Tanya Lusi yang menunjukan paper bag nya pada Queen
" Hmm, udah semuanya deh benar tidak Mike, Wans? " Tanya Queen menoleh ke Mike dan Wans yang kini tangan mereka sudah penuh dengan paper bag belanjaan mereka
" Sudah Nona " Jawab Mike sedikit oleng karena banyaknya belanjaan yang menggantung ditangannya
" Oke kalian duluan saja untuk menyimpan belanjaan, aku dan Lusi akan jalan jalan sebentar " Ucap Queen
" Apa anda yakin nona jika kami tinggalkan anda sendiri? " Tanya Wans memastikan dan Queen mengangguk sebagai jawaban
Mereka berdua akhirnya menyerah dengan keputusan Queen yang kekeh ingin pergi tanpa mereka, sekarang hanya ada Queen dan Lusi disana mereka melanjutkan jalan jalan mereka seperti dulu
Saat Queen berjalan, dia tak sengaja melihat hodie couple yang sedang dipajang didepan sebuah toko, tanpa banyak memikirkan Queen langsung berjalan kesana dengan menarik tangan Lusi
" Eh ehh Queen kamu mau ngapain sampai main narik tangan aku " Ucap Lusi
" Udah ikutin aja " Jawab Queen ketus
Lusi hanya mendesah pelan dan pasrah mengikuti Queen
Mereka sudah masuk kedalam toko baju tersebut, tak lama seorang pramuniaga menghampiri mereka
" Ada yang bisa saya bantu nona nona " Ucap Pramuniaga tersebut
" Apakah Jacket Couple yang dipanjang di toko masih tersedia? " Tanya Queen pada Pramuniaga itu
" Masih nona muda apakah nona ingin membelinya? " Tanya Pramuniaga tersebut dan diangguki dengan cepat oleh Queen
" Baik saya ambilkan terlebih dahulu "
" Tunggu sebentar "
" Apa ada lagi nona?"
" Ya, apakah ada sebuah mantel musim dingin untuk pria? "
" Baik saya cek terlebih dahulu "
Queen mengangguk sebagai jawaban, dan berjalan kembali kesebuah sofa dimana Lusi duduk
" Kamu beli hoodie lagi buat apa Queen, perasaan dari dulu kamu udah banyak koleksi hoodie " Kesal Lusi pada temannya yang sudah memiliki ratusan hoodie di lemari bajunya
" Hoodie yang ini beda, aku harus beli " Jawab Queen
Lusi memutar bola mata malasnya ketika mendengar jawaban Queen yang dari dulu dia ucapkan
" Nona " Panggil pramuniaga tadi kepada Queen
Queen membalikkan badannya dan berjalan menghampiri pramuniaga tersebut
" Nona ini hoodie dan mantel yang anda inginkan? " Tanya Pramuniaga tersebut memastikan
" Benar ini yang aku inginkan, Aaa lucu banget hoodie nya " Jawab Queen kegirangan
" Cepat urusi pembayarannya aku sudah tak sabar " Ucap Queen dan Pramuniaga itu mengangguk
Lusi yang penasaran, menghampiri Queen " Oh hoodie untuk mu dan Lian " Ucapnya
" Iya ini yang aku inginkan semoga dia suka " Harap Queen
" Terus mantel yang berwarna hitam ini untuk Lian juga? " Tanya Lusi dan diangguki oleh Queen
" Iya kayaknya cocok deh sama sifat Lian yang dingin, Kyahh jadi kebayang tampannya " Ucap Queen yang menutupi wajahnya karena malu
Lusi hanya menepuk jidatnya sendiri, melihat sahabatnya yang sudah dimabuk cinta
...Bersambung.......
...****************...
aku mau/Scream//Scream/
aku mau/Scream//Scream/
So tunggu update an terbaru cerita gw, semoga kalian suka dan mohon maaf jika ada kesalahan, Terima kasih /Pray/