NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Dewa

Kembalinya Sang Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Perperangan / Pusaka Ajaib / Barat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: DUKE

Light Merlin ditakdirkan sebagai seorang titisan March, dewa yang telah tersegel ribuan tahun. Dirinya yang dibebankan misi untuk membebaskan sang dewa justru harus menelan kekalahan pahit. Ia terdampar ke sebuah negeri bernama Jinxing dan mengembara sebagai pendekar pedang bergelar "Malaikat Maut Yiyue".
Misinya kali ini sederhana. Menaklukkan semua dewa dan mengalahkan musuh yang membuatnya sengsara. Namun, ternyata konspirasi di balik misi tersebut tidaklah sesederhana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DUKE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman

Euforia kelulusan dua puluh calon kadet telah berakhir. Sebelumnya, mereka puas sekali dipamerkan di tengah gelanggang, dihujani kelopak-kelopak bunga indah, dielu-elukan bak seorang pahlawan.

Jenderal Blake juga menyampaikan ucapan selamat kepada mereka. Otoritas militer tertinggi kedua itu juga memberitahu bahwa tersisa satu langkah lagi untuk menjadi kadet kesatuan militer Merlin. Siapapun yang berhasil melewati pelatihan tahap ketiga, minggu depan, dialah yang terpilih.

"Menjadi kadet bukan akhir dari perjuangan kalian. Itu hanyalah awal. Setelah masuk ke kemiliteran Merlin, kalian akan menghadapi hal-hal yang jauh lebih berat. Jadi, jangan teruskan kalau tidak serius! Kami hanya ingin menerima manusia terbaik untuk bersama-sama menyongsong kejayaan Mars. Paham?"

"DIMENGERTI!"

Selepas itu, semua calon kadet dipersilakan untuk kembali ke rumah masing-masing. Light langsung dijemput oleh Alture kerajaan. Ia melambaikan tangan pada rekan-rekannya sebelum masuk ke kereta. Namun, Clara tidak terlihat di sana.

Pemuda itu mendengus keras sesaat punggungnya bersandar di kursi empuk. Tulang-tulangnya serasa mau remuk. Pelatihan tahap kedua jauh lebih berat dibandingkan tahap pertama. Saat menjalani pelatihan tahap pertama, calon kadet hanya diharuskan untuk mengalahkan robot-robot seukuran manusia. Waktu mereka dicatat sebagai patokan peringkat. Light berhasil mengalahkan semua robot dalam waktu 56 detik. Rekor tercepat sejauh ini.

Seperti bumi dengan langit, pelatihan tahap kedua justru meletakkan Light di peringkat kedua terendah. Terdengar memalukan. Light Merlin yang dicintai masyarakat, harapan Mars untuk bangkit, ternyata hampir saja berada di dasar daftar peringkat. Akan tetapi, Light sudah tak peduli dengan hal tersebut. Ia hanya ingin istirahat agar bisa tampil prima di pelatihan selanjutnya.

Begitu sampai di istana, Light justru dihadang oleh dua pengawal. Ia diminta datang ke ruangan raja untuk menemui ayahnya.

"Tapi aku sangat lelah," tolak Light. "Setidaknya biarkan aku mandi dulu."

"Maaf, Tuan Muda. Paduka ingin Anda segera menemuinya."

"Ah! Baiklah."

Dengan berat hati, Light pun masuk ke ruang raja. Tepat seperti dugaannya, Raja Vince Merlin tengah menunggu sembari menghadap jendela. Ia tahu persis itu bukan pertanda baik. Setiap kali ayahnya menatap jendela, Light selalu berakhir dengan omelan, ceramahan, atau hukuman. Satu di antara tiga kemungkinan itu, Light akan mendapatkannya sekarang juga. Atau ketiganya sekaligus.

"Bagaimana kabar pelatihanmu?" tanya Raja Vince.

"Ayahanda pasti sudah tahu. Saya berhasil lolos," jawab Light, berusaha sesopan mungkin.

"Tentu, aku tahu kau pasti lolos. Tapi lolos dengan kualitas apa, itu yang kupertanyakan. Seorang Merlin tidak berhak dan tidak pantas berada di bawah orang biasa. Bagaimana mungkin kau jadi sememalukan ini, Light?" Sang Raja mendelik tajam padanya.

"S-saya sudah berusaha semaksimal mungkin, Ayahanda."

"Omong kosong! Aku telah membayar semua instruktur terbaik untuk melatihmu. Kau juga diajari sejak kecil agar bisa berkembang pesat. Tapi, mengapa justru penghinaan ini yang kudapatkan? Beritahu aku, Light, bagaimana caraku menghadapi ratusan ribu rakyat Mars yang telah berharap kepadamu?"

Light menunduk diam. Raut wajahnya diliputi sedih, tetapi juga ada gurat kesal. Tengkuknya terasa panas seiring napas yang kian sesak. Meski sang ayah bertanya mengapa Light tega mempermalukannya, Light sendiri sekarang juga merasa dipermalukan. Ia dipermalukan oleh dirinya sendiri dan juga ayahnya sendiri.

"Saya tidak pernah menginginkan ini," ucap Light.

"Apa katamu?" Raja Vince curiga.

"Saya tidak pernah ingin menjadi harapan rakyat Mars. Menjadi keluarga Merlin adalah sebuah kebanggaan besar. Saya bersyukur karena telah dibesarkan oleh Ayahanda dan Ibunda. Tapi, saya juga memiliki kebebasan untuk menentukan jalan hidup sendiri."

"Kurang ajar!" Raja Vince yang emosi sontak menampar wajah Light hingga pipinya memerah. "Jalan hidupmu adalah menjadi Raja Mars. Kau satu-satunya penerus garis murni keturunan Merlin. Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, rakyat takkan hormat padamu. Mars juga akan kalah dari Alter Mars suatu saat nanti. Light, dengarkan ini baik-baik! Aku membesarkanmu semata-mata agar memiliki penerus keluarga ini. Jika kau tidak sanggup, jangan pernah memanggilku Ayahanda lagi."

Terbelalak mata Light saat mendengar perkataan sang ayah barusan. Ia tidak menyangka sesuatu yang lebih sakit dari tamparan di wajah bisa keluar dari lisan ayahnya. Saat ini, sosok Vince Merlin terasa sangat asing bagi Light. Dirinya sendiri juga bertanya-tanya, apakah seorang manusia yang telah dibesarkan oleh Raja Vince, atau hanya seorang robot yang dihargai hanya ketika berhasil dan dibuang ketika sudah tak berguna?

"A-Ayahanda...."

"Kau dihukum! Pengawal, disiplinkan dia!"

Para pengawal seketika masuk berduyun-duyun ke ruang raja. Mereka menangkap Light yang tampak tidak terima atas perlakuan ayahnya.

"Ayahanda, saya selalu melakukan apa yang Anda minta. Mengapa Anda memperlakukan saya seperti ini?!" berontaknya.

"Jika kau memang selalu melakukan apa yang kuminta, bawakan aku kabar terbaik untuk pelatihan tahap ketiga nanti. Untuk sekarang, kuharap kau belajar dari kesalahanmu, Light." Raja Vince memberi isyarat agar para pengawal membawa Light keluar dari ruangannya.

Tubuh Light melunglai. Dikelilingi banyak pengawal, ia diperlakukan seperti seorang penjahat. Tak pernah terbesit dibenaknya alan kembali ke "ruang" itu lagi. Ruang yang sering menemaninya sewaktu kecil. Ruang yang menjadi pelaku utama mengapa mentalnya mudah kacau. Ruang hukuman.

Para pengawal membawanya ke ruang kecil seperti penjara. Tidak ada jendela. Hanya ada satu pintu besi yang senantiasa dijaga. Di sana, baju Light dilucuti. Deretan bekas luka menghias di punggung dan perutnya. Siapapun takkan mengira kalau bangsawan setenar dirinya punya bekas luka sebanyak itu. Light hanya pasrah ketika salah seorang pengawal menyiapkan cambuk untuknya.

"Seratus kali. Permintaan Raja," ujar pengawal yang lain.

"Baik. Tuan muda, maafkan saya."

Cambuk pun mulai diayun.

CTASSS!

"A-akhh!" Light meringis. Matanya berair.

Setelah pukulan pertama, pemuda itu tidak meringis lagi. Ia hanya diam dengan kepala tertunduk. Diam yang penuh makna.

\~\~o0o\~\~

"Ayah, lihat! Kak Hans pulang! Yeayyyy!" Seorang gadis kecil melompat-lompat kegirangan.

"Hans, putraku!" seru pria botak senang. Ia memeluk Hans yang baru saja tiba di rumah. "Ayah bangga padamu, Nak. Kau berhasil melewati pelatihannya dengan baik."

"Ah, itu tidak seberapa. Masih ada satu pelatihan lagi," ujar Hans sambil menggaruk kepala malu. "Nadia, Kakak punya ini. Buatmu."

"Permen! Yeayy! Terima kasih, Kak Hans!" Gadis kecil bernama Nadia itu menyambar  lolipop yang diberikan Hans.

"Ayo, masuk. Ayah sudah menyiapkan makanan. Kita harus merayakan sesuatu untukmu hari ini, Hans." Ayah Hans menuntun anak-anaknya memasuki rumah. "Oh, Dewa March yang Agung! Terima kasih telah memberkahi kami dengan hal-hal baik."

Hans bukanlah seorang bangsawan seperti Light atau Kiana. Ia hanya anak miskin yang hidup di pinggiran kota. Bahkan rumahnya terbilang kecil, dengan dinding bata tua dan genteng yang mulai lapuk. Meski demikian, apa yang ada di dalam rumah jauh lebih mewah dibanding kelihatannya. Ada kasih sayang, rasa syukur dan kebahagiaan. Sesuatu yang belum tentu bisa dibeli oleh orang kaya.

Hans bersama keluarganya duduk bersama mengelilingi meja makan. Tidak banyak hidangan yang tersedia, tetapi cukup menggugah selera bagi seseorang yang terperangkap di Duodenum selama hampir tiga jam. Liur Hans rasanya ingin longsor sederas air terjun.

"Nadia, pimpin doanya." Ayah Hans melirik putri bungsunya.

"Baik, Ayah. Oh Dewa Mars yang Agung, kami bersyukur atas anugerah yang kami dapatkan hari ini. Semoga Engkau terus memberkahi kami dengan belas kasih-Mu. Amin."

"Amin."

Memohon kepada dewa adalah perbuatan ilegal di Mars. Nyaris seluruh penduduk Mars setuju dengan hal tersebut. Namun, segelintir orang punya alasan tersendiri untuk terus percaya.

Memohon mungkin dilarang, tetapi keyakinan adalah sesuatu yang abstrak. Pemerintah tidak bisa menghukum mereka selama tidak memohon di tempat umum. Keluarga Hans adalah salah satu contoh orang-orang yang masih punya keyakinan di hati mereka.

Dulu, Hans pernah bertanya mengapa mereka masih memuja March, padahal ia adalah dewa yang arogan dan pemalas. Selain itu, March telah lenyap di pertarungan terakhirnya melawan Zephyr. Kekalahan March juga membuat rakyatnya sendiri menderita selama lebih dari 2000 tahun. Bukankah alasan-alasan itu sudah cukup untuk menganggap March sebagai aib bagi Mars?

Ibunya selalu berkata bahwa March punya cari sendiri untuk melindungi rakyatnya. Walaupun March sudah tidak ada, bukti keberadaannya masih bertahan sampai sekarang. Rakyat Mars diciptakan oleh Mars, dan itulah anugerah terbesar dari dewa yang mereka anggap malas dan arogan.

Akan tetapi, keyakinan Hans sendiri sekarang mulai pupus. Ia tidak berkata "amin" ketika Nadia selesai membaca doa. Satu-satunya alasan mengapa Hans meragu, tak lain karena kematian ibunya di tangan para petinggi Mars. March tidak ada ketika ibunya mati di tiang gantungan karena berusaha meyakinkan orang-orang bawah March itu ada.

Pemerintah sepakat membersihkan nama mereka ketika ayah Hans bersumpah untuk berhenti mempraktikkan dan menyebarluaskan ritual keagamaan yang berhubungan dengan March. Kendati sumpah tersebut palsu, ayah Hans seringkali menangis ketika melihat pihak kerajaan mempermalukan dan merendahkan March di depan publik.

Bagi Hans, tak peduli apakah March ada atau tidak. Ia hanya ingin menuntaskan mimpi ibunya. Sang ibu ingin agar Hans mengalahkan Zephyr dan membawa March kembali ke Mars (itu pun jika March memang ada). Oleh karena itu, Hans berusaha keras agar bisa diterima sebagai seorang prajurit kesatuan Merlin.

(Bersambung)

1
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌
Fakta sih ini
Ayano
Aku kalau lihat pemberitahuan kek gini... selalu punya feeling gak enak setelahnya

Mungkinkah beneran 😱😱
Ayano
Kalimatnya aku suka 🤣🤣🤣
Meskipun ini pasti nadanya emosi tapi aku yang lagi nyari referensi kalimat makian buat tokohku malah demen wak 🤣
Tanata✨
"tembal" -> "tebal", kayaknya
DUKE: oh iya, terima kasih koreksinya 👍
total 1 replies
AGDHA LY
semangat nulisnya, seru banget adegan berantemnya!
DUKE: Siapp, terima kasih sudah mampir 🔥🔥
total 1 replies
AGDHA LY
ternyata luke ganteng 🤭
AGDHA LY: gpp poin minus nya jadi bikin kangen kwkwk
DUKE: tapi rada songong xD
total 2 replies
AGDHA LY
benjol kwkwkw
AGDHA LY
kwkwk pantesan kepalanya botak 🤭
Tanata✨: wkwkw
AGDHA LY: sial, makin ngakak 🤣🤣
total 3 replies
Surianto J. Baen
update donk
DUKE: Ditunggu ya ^^ Terima kasih sudah baca.
total 1 replies
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Tetap semangat Thor 💪💪
DUKE: Terima kasih udah mampir, Kak 🤩
total 1 replies
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Lesap, Lesat apa Lenyap,, ya Thor 🤔🤔
DUKE: Lesap itu sinonimnya lenyap, sengaja kupake biar ada diksi baru hehe..
total 1 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ🅟ₐₗ🅘ₙ𝓰🅟ᵢₙₜₐᵣʸᵒ🅤🤎
yg dilakukan kambing humanoid, seperti kiamat yg menghancurkan segala2 y sampai kelobang semut pun dihancurkan
DUKE: kambing humanoid itu niatnya buat nyelametin warga Mars supaya nggk jd korban kalo dewa mereka ngamuk
total 1 replies
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Nyimak dulu ya thor 😁😁
DUKE: Siapp 😁
total 1 replies
Ayano
Calon calon depresi karena harapan semuanya terlalu tinggi padanya
Semoga aja dia bisa mengemban itu
DUKE: Mari kita doakan sama2 wkwk
total 1 replies
Ayano
Wak wak... namanya bagus 😳😳😳
Aku suka aku suka
DUKE: Sejauh ini nama Kiana juga jadi favoritku sih wkwk
total 1 replies
Ayano
Wah... netijen julid
Ayano
Hooo. beneran kan plot twist
Aku ampe bingung mo dukung siapa karena awalnya mereka saklek semua 😅
Sekarang mungkin aku sudah menentukan pilihan
DUKE: Hohoho semoga pilihan Anda tepat 🤭
total 1 replies
Ayano
Parah banget
Dewa egois katanya
Tapi.... pasti ada plot twist nanti
Ayano
Aku bayanginnya mars beneran runtuh cuy 😳
DUKE: Iya, kesian rakyat mars ditinggalin dewanya 🥲
total 1 replies
Shopia Asmodeus
ada pepatah mengatakan darah lebih kental daripada air itu sendiri 🤣🤣😹
✍️⃞⃟𝑹𝑨Pemecah Regulasi୧⍤⃝🍌: ada apa dengan otakku!, liat kalimat gitu doang langsung menjurus ke yang kotor aja
Yamti Suwadi: klo yg lebih kental lagi apa hayo
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!