Kembalinya Sang Dewa

Kembalinya Sang Dewa

Bangun, March!

“March, hey! Bangun, March! Apa kau mendengarku?”

“Ahh, diam!”

“Hey, Pemalas! Cepat buka matamu! Mau berapa lama lagi kau tidur di sini?”

“1000 tahun lagi.”

“Bodoh! Dewa macam apa kau ini? Rakyatmu menderita, March! Negerimu sedang dijajah!”

“Dijajah? Siapa?”

“Ada pendekar sakti yang datang ke Mars dan berbuat kekacauan. Dia membunuh orang-orangmu, merusak alammu, mengotori tanah Mars yang agung dengan da—”

“Cukup! Faun, ambilkan tombak kesayanganku! Biar kita beri pelajaran si pengganggu kurang ajar itu.”

“Akhirnya! Seharusnya kau seperti ini sejak sepuluh ribu tahun yang lalu, March. Kita pasti takkan diremehkan dewa-dewa lain.”

“Ah, berisik! Cepat ambilkan tombakku!”

“S-siap!”

Mata beriris biru March menelisik keadaan sekitar. Ia tahu persis tengah berada di istana air yang telah diciptakannya sejak lima ratus juta tahun yang lalu.

Lantai transparan yang berbatasan langsung dengan air dari berbagai samudera, sehingga ketika menengok ke bawah, berbagai macam warna air tampak menghipnotis mata.

Lalu, tiang-tiang emas yang kokoh dan indah, menopang istana yang nyaris sebesar matahari ini. March ingat betul semuanya.

Hanya saja, yang dirinya lupa, hal macam apa yang membuat orang asing nekat menginvansi kedaulatan Mars, negeri tempatnya memimpin.

“Faun, mana tombakku?!”

Seekor kambing berbadan manusia muncul di samping March seraya bersimpuh. Kedua tangannya memegang sebilah tombak warna biru—mengilap dan penuh ukiran. March segera mengambil tombak tersebut, kemudian tersenyum.

Rambut biru muda sepunggungnya memancarkan cahaya (persis seperti lautan yang diterpa sinar mentari), begitu pun kedua irisnya. Tatkala lelaki itu mengacungkan tombak, pakaian sutra yang membalut tubuhnya berganti menjadi zirah yang jalinan besinya bergelung laksana ombak.

“Ayo, Faun! Kita temui si pembuat onarnya.”

“Dengan senang hati.”

Dalam sepesekian detik, March dan Faun lesap dari istana. Mereka muncul di suatu tempat yang kacau. Teriakan parau, derik ganas kebakaran, asap dan pepuingan mewarnai tempat tersebut. Bahkan langitnya tampak jingga kelam, seakan warna biru cerahnya telah dirobek paksa.

March membawa dirinya melayang ke atas, tepat di tengah kekalutan yang kian menjadi-jadi. Wajah lelaki itu menyimpan murka.

“Jika tidak muncul, kubunuh kau dalam sekali tebas,” ancamnya.

Seorang pria tiba-tiba menampakkan diri di depan March. Rambutnya putih, menjulur hingga ke pinggang, dan bagian depan menutupi sebelah matanya. Dalam balutan mantel emas dan celana panjang bercorak sisik naga, ia menimpali amarah March dengan senyum tipis.

“Tak bisakah kita bicara dengan damai?” ucapnya.

“Berbicara tentang kedamaian setelah membakar negeriku?” March mendelik tajam. “Aku sudah cukup murah hati untuk membiarkanmu bicara, Manusia rendahan!”

“Maafkan aku.” Pria itu terkekeh. “Tapi jika tidak begini, kau takkan sudi beranjak dari singgasana megahmu, Oh March sang dewa pelindung Mars.”

“Manis sekali mulutmu,” cibir March. “Konsekuensi dari membangunkanku adalah hukuman mati. Kuharap kau tidak menyesal, Wahai pendekar dari antah-berantah.”

“Panggil aku Zephyr. Dan, ya, aku tahu persis akibat dari membangunkanmu. Lagi pula, memang hukumam mati yang kuharapkan.”

March kemudian mengacungkan tombaknya. Buih-buih biru berkumpul di ujung tombak tersebut, perlahan menjalar ke seluruh permukaan tombak.

Zephyr yang melihat hal tersebut hanya bergeming. Tatapannya tidak gentar. Namun, kedua tangannya mengepal kuat, seolah menahan gemetar.

“Jadi, inilah kekuatan sang dewa Mars. Energi yang benar-benar melimpah. Terlalu besar.” Ia menyeringai. “Aku suka!”

SWUSHH!

Desau angin bertiup sekilas. Tidak kencang, tetapi sanggup membuat Zephyr terbelalak. Mulutnya memuntahkan darah. Pendekar itu tidak menyangka kalau tombak yang dikaguminya itu telah datang. March berhasil melobangi perut Zephyr hanya dalam sekali lemparan tombak. Ia pun akhirnya jatuh ke tanah.

“Aku benci orang yang sembrono,” ucap March seraya menangkap tombaknya yang terbang kembali. “Sial! Sekarang aku harus buang-buang energi buat memperbaiki negeriku.”

“March! Hey, March!” Teriakan Faun terdengar dari bawah.

“Iya, Faun! Aku tahu. Pasti akan kuperbaiki semuanya.”

“March! Di belakangmu!”

“Ah, Dasar kambing bodoh! Kerjanya teriak terus. Memangnya ada apa di belakangku?”

Sesaat March berbalik, sebilah pedang sudah tertodong ke lehernya. Pemilik pedang tersebut tak lain adalah sang pendekar sembrono yang begitu dibencinya—Zephyr.

March sempat tertegun, tetapi ia segera sadar. Lawannya kali ini bukan orang sembarangan.

“Tipuan macam apa ini?” ejeknya.

“Selamat.” Zephyr membalas. “Selamat karena telah membunuh satu klonku. Apa para dewa memang sebodoh dirimu, March?”

Sang dewa berambut biru hanya tersenyum. Ia memejamkan mata sejenak. “Kau yang bodoh!” Tiba-tiba luapan energi menyeruak dari tubuh March, tepat menghantam Zephyr. Sang lawan pun musnah seketika.

“Seperti yang kubilang, dewa memang bodoh.” Zephyr yang satu lagi muncul di sisi kiri March.

“Apa?!”

“Bodoh!” Satu lagi muncul.

“Bodoh!” Disusul satu lagi.

“Bodoh!” Beberapa Zephyr muncul sekaligus.

Ucapan “Bodoh!” bergaung di sekeliling March setiap kali lawannya menggandakan diri. Entah sudah yang keberapa, March tak menghitung.

Yang jelas, dewa itu kini di kelilingi oleh sekian banyak Zephyr yang mengacungkan pedang ke arahnya. Jika dibiarkan lebih lama, mungkin seantero Mars akan sesak dipenuhi oleh klon-klon menyebalkan ini.

Itulah sebabnya, March segera mengangkat tombak dan memutar senjatanya hingga meniupkan topan ganas. Para Zephyr tersedot ke dalam pusaran angin tersebut, sebagian lagi berhamburan melarikan diri. Kondisi Mars bertambah kacau.

Warga kota yang melihat angin raksasa mengamuk di langit sontak berlomba menjauhi tempat kejadian. Faun yang bertugas sebagai kaki-tangan March mencoba untuk mengamankan penduduk, meskipun ia juga beberapa kali nyaris tersedot angin tersebut.

“Hentikan, March!” teriaknya. “Kau akan membunuh kami!”

Topan ganas sontak berhenti. Saking dahsyatnya peristiwa barusan, awan di angkasa sampai berkumpul mengelilingi March. Dewa itu telah menarik awan yang jaraknya mungkin terpaut dua sampai tiga samudra dari Mars. Untungnya, Mars sendiri tidak sampai terbang ke negeri lain gara-gara angin tersebut.

“Bawa pergi semua rakyatku, Faun!” perintahnya.

“March? A-apa maksudmu?” Faun tak terima.

“Sudah, jangan banyak protes!” omel March. “Aku akan membunuh orang ini, walaupun harus menghancurkan Mars.”

“Hah!” Mata kambing Faun terbelalak. “Ja-jangan bodoh! Mars sudah bertahan ribuan tahun. Tidak mungkin kau nekat menghancurkan negeri ciptaanmu sendiri, ‘kan?”

“Aku memang mau melakukannya.” March meletakkan tombaknya di atas pundak. “Jadi, bawa mereka pergi, Faun, ke sisi terjauh dari negeri ini. CEPAT!”

“Laksanakan!” Faun menyambut sigap.

Kambing humanoid itu lantas merapal mantra sihir yang dengan cepat merambat ke seluruh kota. Setiap rumah, jalan-jalan, bahkan lubang semut pun sanggup dijangkau oleh mantra tersebut.

Tatkala semuanya sudah masuk dalam jangkauan sihir Faun, ia segera mengentak kakinya. Detik itu juga seluruh makhluk hidup di kota terkirim entah ke mana.

“Kerja bagus, Faun.” March berucap setelah absennya semua penghuni kota. “Sekarang aku bisa mengamuk sepuasnya.”

Tak seberapa lama, lautan yang mengelilingi Mars bergejolak. Ombak-ombak besar naik ke permukaan, seakan mereka monster yang tengah memanjat tembok-tembok kota.

Begitu banyak bangunan yang ambruk diterjang oleh air, senasib dengan jalanan megah yang terbentang di bawah March. Pusaran air raksasa tiba-tiba saja membelah jalanan tersebut. Sang dewa pelindung Mars tidak becanda. Sekarang ia benar-benar akan menghancurkan negerinya.

“Ayo, jangan malu-malu.” March meninggikan kepalanya, angkuh. “Tunjukkan dirimu, Zephyr!”

(Bersambung)

Ilustrasi karakter sejauh ini untuk sementara:

1. Dewa March

2. Faun

Terpopuler

Comments

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Lesap, Lesat apa Lenyap,, ya Thor 🤔🤔

2023-06-14

1

𖤍ᴹᴿˢ᭄𝔄ₙᵢₜₐ𝔓ʳᵃᵈᶦᵗᵃ🤎Ꮶ͢ᮉ᳟

𖤍ᴹᴿˢ᭄𝔄ₙᵢₜₐ𝔓ʳᵃᵈᶦᵗᵃ🤎Ꮶ͢ᮉ᳟

yg dilakukan kambing humanoid, seperti kiamat yg menghancurkan segala2 y sampai kelobang semut pun dihancurkan

2023-06-14

1

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Nyimak dulu ya thor 😁😁

2023-06-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!