NovelToon NovelToon
KODE RUN OMERTA 002.9

KODE RUN OMERTA 002.9

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / CEO / Identitas Tersembunyi / Dark Romance
Popularitas:626
Nilai: 5
Nama Author: ancan

"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

fokus

"ga tau lah kakak dek, setiap liat adek bawakannya salting mulu_bia

"Mati gue" ucap bia membuat teman barunya menatap bingung.

"Kenapa bia" tanya lia teman baru di kosan dan juga tempat kerjanya.

"Gue lupa belikan pesanan kue pie lora" ucap bia membuat lia paham, ia tau siapa lora gadis cantik yang mirip aktor kpop selalu sering datang ke kosan bia.

"Ya uda ayok kita ke cake ujung sana dekat SMA nusa" ajak lia membuat bia tersenyum ceria.

"Bia lu punya abang ga" tanya lia membuat bia menghentikan langkahnya.

"Hmm adaa" ucap bia mengingat kairen.

"Enak banget ihh punya abang" ucap lia iri.

"Kalo lia" tanya bia membuat lia menggeleng sedih.

"Gue anak tunggal ga punya saudara" ucap lia lirih.

"Tenang, sekarang kita bisa menjadi saudara" bales bia merangkul lia.

"Ahhh senang banget ketemu teman baik ke lu bia" lia tersenyum hangat kepada bia yang tentu saja di bales gadis itu.

"Iya gue juga, gue banyak kurangnya jadi tolong maklumi ya, lu jangan capek jadi teman kos gue sama teman kerja" ucap bia.

"Gue juga bia, mohon kerja samanya ya, kalo ada yang ga suka dari tingkah gue kasih tau ke gue langsung ya" ucap lia membuat bia mengangguk.

"eh tutup" ucap lia menatap tokoh cake di jalan arah kosan mereka.

Langkah bia dan lia menjadi lemas matanya menatap nanar toko cake yang sedang tutup itu.

"Gimana nih lia" tanya bia sedih.

"Ah kita ke jln barisan aja ya di sana ada caffe yang nyediakan semua menu cake" ucap lia menghibur bia.

Bia mengangguk senang, matanya menatap warung sate di pinggir jalan.

"Lia makan sate dulu yok" ajak bia menggandeng lia.

"Ayok" bales bia semangat.

Kedua gadis itu menghampiri warung sate di sebrang jalan itu, bia tersenyum ceria mencium aroma asap sate.

"Mang dua porsi ya" ucap lia memasan sebelum masuk ke dalam warung sate.

"Kuah apa neng" tanya salah satu dari karyawan sate itu.

"Bia lu mau pakai kuah apa" tanya lia membuat bia yang sedang menatap ke arah bakaran sate berubah fokus ke arah lia.

"Padang" ucap bia.

"Satu padang satu kacang mang" ucap lia membuat abang itu mengangguk paham.

"Ada tambahan kak" tanya abang itu.

"Teh es satu bia mau minum apa" tanya lia lagi.

"Samain aja" bales bia mengambil kerupuk kulit.

"Teh es dua bang" ucap bia di bales anggukan oleh dua karyawan sate yang melayani mereka.

"Ayok cari tempat duduk" ajak lia.

"Dimana? Semua penuh" ucap bia menatap sekeliling warung sate.

Mata bia beradu tatap dengan salah satu bocah SMA tadi pagi.

"Kak bia sinii" teriak zaki memanggil bia.

Bia tersenyum hangat menarik lia mendekati meja zaki.

"Duduk sini aja kak" ucap zaki menepuk dua kursi di depannya yang masih kosong.

"Boleh" tanya bia menatap zaki, tentu saja pria remaja itu mengangguk senang, sedangkan iqbal mengerutkan kening, sejak kapan sih zaki kenalpot racing itu mengenal cewek secakap ini.

Bia dan lia duduk di depan ketiga pria remaja SMA yang masih menggunakan pakaian abu-abuh mereka.

"Ini iqbal kak" ucap zaki yang paham tatapan mata dari bia.

"Bia" bales bia di angguki iqbal, bia manatap ke arah darko yang berada di depan mereka, pria itu sedang fokus dengan bacaan bukunya.

"Hai" sapa bia, namun darko sama sekali tidak di respon pria remaja yang masih fokus dengan dunianya.

"Anuh kak, dia kalo uda belajar ga ingat sekitarnya" ucap zaki menggaruk tengkunya.

"Keren" beo kedua gadis di depan mereka.

"Dia pakai handset kak makanya ga denger" bales iqbal membuat bia mengangguk paham, pesan mereka datang di waktu yang tepat, membuat kedua gadis itu tidak berniat menganggu belajar darko, lebih memilih menyantap makanan mereka.

"Gue kenyang kali" ucap lia mengusap bibirnya dengan tisu, sedangkan bia meminum teh esnya dengan menatap lekat wajah fokus darko,

"Kakak habis ini mau kemana" tanya zaki.

"Ke jalan barisan" lia membales ucapan zaki membuat zaki mengangguk paham.

"Dia kalo belajar emang ke begitu" tanya bia menunjuk darko dengan bibir mungilnya.

"Iyaa" bales kedua teman darko.

"Dia ga bakal peduli sama sekitarnya sampai ia sendiri yang menutup dunia belajarnya" ucap iqbal.

"Gila, bisa sekonsen itu" lia menatap takjub kearah darko.

"Bahkan jika ada kiamat datang dia tetap harus menyelsaikan belajarnya lebih dulu" ucap zaki menatap aneh salah satu sahabat SMA nya.

"Kalian cuman bertiga" tanya bia.

"Ga satu lagi, lagi sibuk sama dunianya ga ikut kami" bales iqbal.

"Uda pesan taxi" tanya bia kepada lia.

"Uda bentar lagi sampai" bales lia dengan mematikan ponselnya.

Bia mengaduk-aduk teh esnya yang tinggal setengah, matanya masih terus menatap ke arah darko.

"Ternyata ulangan gue kemarin salah karena jalan cara gue mengerjakannya salah" ucap darko menutup buku, mengangguk paham kenapa ulangannya kemarin bisa salah, darko tersenyum puas sudah memahami apa kesalahan dalam mengerjakan soalnya ulangan minggu lalu, ia melepaskan kedua handset di kedua telingannya, menutup buku yang ia pelajari namun gerakannya terhenti saat ia menatap ke arah depan matanya, darko terhipnotis oleh manik mata indah yang sedang menatapnya dengan lekat, berulang kali ia mengedipkan mata, takut bahwa ia salah lihat.

"Seinginnya gue ketemu sama kak bia ga harus sampai halusinasi kan" beo darko membuat kedua sahabatnya tertawa terbahak-bahak, termasuk lia, sedangkan bia menarik sudut bibirnya tersenyum malu mendengar ucapan remaja tampan di depannya.

"Eh kakak sejak kapan di sini" tanya darko gelagapan.

"Dari tadi" bales bia dengan senyum.

"Uda selasai belajarnya" tanya bia di angguki darko dengan tampang bodoh.

"Bia taxi kita uda datang" ucap lia membuat bia beranjak bangkit dari tempat duduknya.

"Jangan terlalu keras pada diri sendiri" ucap bia mengusap kepala darko, darko terdiam menahan nafas merasakan usapan lembut dari tangan mungil milik bia, matanya menatap bia yang sedang tersenyum ceria, ada perasaan menghangat yang memeluk jiwanya, perasaan yang ia rasakan untuk pertama kali dalam hidupnya.

"Gue cabut duluan ya" pamit bia kepada tiga anak SMA yang sedang tersenyum kepadanya.

"Hati-hati kak bia" ucap kompak iqbal dan zaki, bia merespon dengan memberikan jari jempol kepada mereka.

"Sadar lu kesambet entar lu" senggol iqbal kepada tubuh darko.

"Gue tadi mimpi ya" tanya darko.

"Otak lu uda sakit sangking kebanyakan belajar" ucap zaki menggeleng perihatin.

*****

"Nah ini dia caffenya bia" ucap lia menarik bia untuk masuk ke dalam cafe dengan suasana estetik berwarna biru soft.

Gantungan pintu bergambar ikan memuter memberikan suara tanda ada pendatang, mata bia menatap takjub caffe dengan suasana tenang tanpa keributan pusat kota.

"Kak pie besar satu kue cangkir rasa anggur 2 bolu gulung rasa nanas satu" ucap lia memasan di depan kasir.

"Di bungkus kak" tanya mbak kasir yang menggunakan hijab coklat.

"Iya pie nya di pisahin ya" ucap lia di angguki mbak kasir dengan ramah.

"Mbak saya pesan coffe americano dingin tiga shot, satu ya" ucap bia membuat lia menatap bia.

"Gue butuh vitamin" ucap bia dengan senyum.

"Melalui coffe" tanya lia di angguki bia dengan cepat

Mata bia menulusuri seluruh rungan caffe, namun tatapan matanya terhenti di ujung caffe yang di isi dua muda-mudi yang masih menggunakan seragam sekolah.

"Iya gue tau raja gue ga punya hak untuk marah sama lu" ucap perempuan yang duduk di depan raja.

"Nah itu lu tau" beles raja meminum coffe miliknya.

"Tapi kan gue termasuk pac

"Ets simpanan, gue ga pernah punya pacar" ucap raja memotong ucapan gadis cantik di depannya.

"Iya itu maksud gue" bales gadis itu megaduk eskrim dengan sedih.

"Tapi lu sering banget ngabisin waktu ke luna" ucap gadis itu.

"Mella itu hak gue mau ke lu, ke luna atau ke irena" ucap raja.

"Kalian cuman perempuan yang gue bayar untuk gue" ucap raja.

"Ingat batasan posisi lu dimana" raja menatap sekitar caffe dengan jenuh, namun mata tajamnya menatap ke arah sang pemilik mata indah, senyum manis terbit dari remaja tampan itu.

"Ayok" ucap lia membuat bia membuang wajah ke arah lain.

"Hmm ayok" bales bia, lia menggandeng bia melewatin meja raja.

"Jangan liat jangan liat" beo bia untuk tidak bersitatap kepada raja

"Kaka" panggil raja meraih lengan mungil bia.

Kedua gadis itu berhenti tepat di depan meja reja.

"Ha apa" bales bia gelagapan, lia mengerutkan kening menatap tingkah bia.

"Mau kemana" tanya raja.

"Pulang"

"Ke?"

"Kosan tuh kemana lagi" bia menatap raja yang tersenyum manis kepadanya.

"Ayok gue anter" bales raja beranjak bangkit berdiri.

"Eh ga usah, gue ga mau ganggu waktu pacaran lu" ucap bia menghentikan raja.

"Siapa yang pacaran" tanya raja tidak suka, bia menunjuk kepada raja dan gadis yang sedang menatap ke arahnya.

"Gue ga pacaran sama dia kak" ucap raja menjelaskan dengan senyum manis.

"Ayok gue anter" ucap raja meraih tangan mungil milik bia.

"Raja" panggil mella membuat lia, bia dan raja menatap ke arah mella.

"Gue pulang sama siapa" tanya mella bangkit dari tempat duduknya.

"Taxi banyak" ucap raja menarik lengan bia.

"Rajaaa" teriak mella kesel.

"Raja itu ga papa" tanya bia menatap raja sedikit mendangak.

"Ga papa lagian dia bukan anak kecil yang ga tau cara pulang"

"Ayok naik" raja membuka pintu samping supir untuk bia.

"Gue naik belakang sama lia" bia membuka pintu belakang mobil raja, tingkah bia membuat raja terdiam, namun saat ia ingin protes gadis itu telah duduk tenang di kursi belakang bersama teman perempuannya.

"ga papa raja" ucap raja menenangkan dirinya.

"Raja ini tas pacar kamu" ucap bia menujuk tas ransel kecil milik gadis yang bersama raja tadi.

Dengan santai raja mengambil tas itu membuang melalui jendela mobil.

"Bukan pacar raja kak" ucap raja.

Mata kedua gadis itu terkejut bukan main meliat tindakan raja.

"Ya kan gue ga tau" ucap bia dengan lirih.

"Siapapun perempuan yang lagi sama raja itu bukan berarti pacar raja kak" ucap raja.

"Kalo kaka liat raja sama perempuan jangan pernah mikir itu pacar raja" raja menatap bia dengan lekat.

"Oke" ucap bia yang merasa aneh dengan ucapan dan tindakan raja.

"Tapi lu harus kenalin gue siapa pacar lu" ucap bia.

"Oke" bales raja mengangguk dengan senyum.

"Bia" panggil lirih lia saat pria SMA itu sedang fokus dengan kemudinya.

"Apa" bales bia.

"Tuh bocah suka sama lu ga sih" ucap lia sangat lirih.

"Ngawur lu" tentu saja ucapan lia membuat bia terkejut sedangkan raja yang memiliki pendengaran tajam hanya menarik sudut bibirnya menatap gadisnya dari kaca spion depan mobil.

1
Arrrrrrr
Lanjut thor Pliss padahal uda nabung bab tapi masih kurang 😭❤️‍🔥
Arrrrrrr
Real bahwa sampul tidak semuanya isinya bener dan salah
Arrrrrrr
Alur nya bagus berasa kita yang menjadi pemeran utama nya, banyak misteri dan kekocakan para tokoh
Arrrrrrr
Gue sengaja sampai selesai baru gue kasih ulasan, alurnya bagus semangat kedepannya thor di tunggu kelanjutan setiap bab yang penuh kocak dan ketegangan jangan lupa update ya thor🙇🏻‍♀️
ancan: wah terimakasih cinta, uda menberikan komentar bagusnya, di tunggu menjadi pengemar salah satu tokohnya💖
total 1 replies
Arrrrrrr
Tiba-tiba banget panglima perang nya papamuda😭
Arrrrrrr
Bukan pesantren kilat kan abang zion😭🙏🏻
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Semangat thor, jangan males update ya.
ancan: wah terimakasih kaka, di tunggu komentar di bab berikutnya dan jangan lupa ulasannya cinta/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!