NovelToon NovelToon
JERAT CINTA MAFIA KEJAM

JERAT CINTA MAFIA KEJAM

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Apri Ana

Cerita ini adalah spin off dari Jerat Cinta Alka.

Bercerita tentang kehidupan Sarah setelah tidak lagi bersama dengan Alka.
Sarah memutuskan untuk pulang kampung setelah ditipu oleh managernya.
Ia pulang tanpa membawa sepeser uangpun.

Masalah Sarah bertambah saat Ia tahu jika Ayahnya terlilit hutang, Ia dipaksa menikah dengan pria yang belum pernah Ia kenal sebelumnya.

Dan disinilah kisah Sarah dimulai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apri Ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Sarah ketakutan setengah mati saat ini, Ia ingin keluar dari kamar selagi Arga mandi tapi pintu kamarnya terkunci dan entah kemana kuncinya.

"Baby... Ambilkan handuk untuk ku." teriak Arga dari dalam kamar mandi.

Sarah semakin bergetar, bingung antara harus kabur atau mengambilkan handuk Arga.

"Baby please come ... Aku hampir mati kedinginan." teriak Arga lagi.

"Sial, aku tidak punya pilihan lain." umpat Sarah mengambil handuk yang sudah disiapkan oleh Nila lalu segera mengetuk pintu kamar mandi.

"Masuk saja Baby, pintunya tidak di kunci." suara Arga yang langsung membuat Sarah mengerakan knop pintu dan terbukalah kamar mandi dimana Arga masih berdiri dibawah guyuran air shower.

Sarah menundukan pandangan, tidak berani menatap ke arah Arga.

"Come on baby..."

Sarah kembali melangkahkan kakinya mendekati Arga hingga Arga yang tak sabar langsung menarik tangan Sarah dan jatuh ke pelukan Arga.

Sarah dan Arga sama sama basah, tangan Arga tergerak melepaskan tali jubah mandi Sarah hingga terlepas dan... Sarah hanya mengenakan ligerie yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi.

"Wow, beautiful baby." Ucap Arga sambil tersenyum nakal menatap ke arah gunung kembar milik Sarah yang mengembul hampir keluar.

Sarah menutupi gunung kembarnya dengan keduanya namun dengan sekali sentakan Arga melepaskan tangan Sarah.

"Aku benar benar belum siap mas." ungkap Sarah.

"Aku tidak peduli kau sudah siap atau belum, jika aku meminta sekarang, kau harus memberikannya!" kata Arga langsung ******* bibir Sarah, tangannya tak lupa meremas gunung kembar Sarah hingga meringgis kesakitan.

Rasanya sungguh tidak nikmat membuat Sarah menitikan air matanya.

"Jangan menangis." kata Arga melepaskan ciumannya lalu mengelus lembut pipi Sarah.

Arga mengambil handuk kering yang ada di kamar mandi karena handuk yang dibawa oleh Sarah basah.

Ia menyelimuti Sarah dengan handuknya dan mengajaknya keluar dari kamar mandi.

"Paadahal sudah ada handuk tapi kau memintaku untuk mengambilnya!" gerutu Sarah membuat Arga tertawa.

Melihat Arga tertawa membuat Arga tidak terlihat menyebalkan.

Arga mengambil jubah mandi lalu memakainya karena Ia benar benar polos dan miliknya terlihat berdiri sangat tegak.

Arga juga mengambilkan satu lagi jubah mandi untuk Sarah.

Setelah melepaskan lingerie Sarah, Arga memakaikan jubah mandi itu agar Sarah merasa hangat.

"Duduklah." pinta Arga lalu mengambil hairdryer dan mulai mengeringkan rambut Sarah.

"Aku bisa melakukannya sendiri." pinta Sarah merasa tidak nyaman.

"Aku ingin kau melakukannya untuk rambutku jadi sekarang diamlah!"

Sarah akhirnya diam, menurut hingga rambutnya kering dan Arga langsung memberikan hairdryer itu pada Sarah.

Sarah berdiri dan kini giliran Arga yang duduk menikmati Sarah mengeringkan rambutnya.

Sarah merasa jantungnya berdegup dengan kencang saat menyentuh rambut Arga bahkan tak sengaja menyentuh kulit pipi Arga.

"Aku tidak suka rambutku basah, aku suka rambutku kering." ungkap Arga seolah membuka obrolan agar mereka tidak canggung.

"Apa kau juga tidak suka keramas?" tanya Sarah.

Arga malah terkikik geli, "Aku tidak suka rambut basah bukan berarti aku tidak suka keramas."

Sarah pun ikut tersenyum.

Setelah selesai, Sarah mematikan hairdryer dan saat akan meletakan dimeja, Arga menarik tubuhnya hingga Ia jatuh ke pangkuan Arga.

"Aku tidak suka memaksa gadis itu bercinta denganku karena mereka biasa datang sendiri padaku." ungkap Arga dan entah mengapa dada Sarah berdesir mendengar ungkapan Arga.

"Aku mencoba menahannya karena tidak ingin memaksamu tapi aku benar benar tak tahan." kata Arga lagi lalu membawa Sarah ke ranjang dan kini Arga sudah berada diatas Sarah.

"Apa menyakitkan?"

Arga tersenyum, "Mungkin sedikit tapi aku akan melalukannya dengan lembut."

Arga mulai membuka jubah mandi Sarah, menatap penuh puja tubuh indah milik Sarah.

Tak menunggu lama, Ia memulai permainannya.

Awalnya Sarah dibuat melayang oleh sentuhan sentuhan lembut Arga namun saat milik Arga sudah menembus miliknya, Sarah meringgis kesakitan dan Arga tidak menghentikan itu.

Arga tetap masuk hingga rasa sakit yang dirasakan Sarah berubah menjadi rasa nikmat yang membuatnya melayang.

"Kau masih sangat sempit baby." rancau Arga.

Semakin lama Sarah merasakan semakin nikmat apalagi saat Arga mempercepat temponya membuat Sarah menjerit dan berteriak penuh kenikmatan hingga Sarah merasa ada sesuatu hangat yang masuk ke dalam rahimnya.

"Enak huh!" cibir Arga membuat Sarah tersenyum malu.

Arga istirahat sebentar setelah itu mereka melakukan lagi, berulang ulang hingga Sarah kelelahan dan akhirnya terlelap.

Entah berapa jam Sarah terlelap, saat Sarah membuka matanya, Sarah melihat jam dinding sudah pukul 8 malam.

Disamping Sarah masih ada Arga yang memejamkan matanya, tangan Arga merengkuh tubuh Sarah membuat Sarah tidak bisa bergerak.

"Dia tidak seburuk yang ku pikirkan." batin Sarah sambil menatap wajah Arga.

Sarah mengingat siang tadi saat tidak mau melakukannya, Arga tidak memaksa, Ia merayu Sarah lebih dulu dan Arga melakukannya dengan lembut padahal tadinya Sarah sudah ketakutan jika Arga akan memperlakukan dirinya dengan tidak baik namun ternyata apa yang Sarah takutkan tidak terjadi.

Sarah mengangkat tangannya, Ia menyentuh goresan luka di pipi Arga hingga tak sadar apa yang Ia lakukan bisa membuat Arga bangun.

"Ma maaf, aku tidak bermaksud menganggu tidurmu." ucap Sarah segera menarik tangannya dari pipi Arga.

"Lakukan lagi, rasanya sangat menenangkan." pinta Arga.

Sarah terlihat kebingungan namun kembali mengelus pipi Arga.

"Biarkan seperti ini beberapa saat." kata Arga lalu kembali memejamkan mata.

Cukup lama Sarah mengelus pipi Arga hingga Arga kembali membuka matanya, "Apa kau tidak lapar?" tanya Arga.

"Sebenarnya aku lapar sejak sore tadi tapi kau tidak berhenti dan membiarkan aku makan jadi aku menahannya, sekarang aku sudah tidak lapar lagi." ungkap Sarah membuat Arga bergegas bangun.

"Mandilah, aku akan meminta Nila untuk menyiapkan makan malam." kata Arga mengambil ponselnya untuk menghubungi Nila.

Kali ini Sarah menurut, tidak banyak protes dan segera mandi.

Selesai mandi, Arga sudah menyiapkan baju untuknya.

"Mulai sekarang pakai baju yang sudah ku siapkan." kata Arga lalu memasuki kamar mandi.

Selagi menunggu Arga mandi, Sarah mengenakan baju yang disiapkan oleh Arga.

Dress floral selutut yang terlihat manis saat Ia pakai.

"Kenapa seleranya manis sekali." gumam Sarah saat menatap dirinya ke cermin.

Tak berapa lama Arga keluar dari kamar mandi, Ia menatap ke arah Sarah sejenak sebelum mengambil baju yang akan dipakainya.

"Siapa yang membeli baju ini?"

"Aku." balas Arga sambil mengenakan kemeja panjang warna hitam.

"Seleramu sangat manis."

Arga hanya tersenyum.

"Kau akan pergi?" tanya Sarah melihat Arga memakai setelan kantor.

"Tidak,"

"Kenapa tidak memakai baju tidur?"

Arga tersenyum, berjalan mendekati Sarah.

"Aku lebih suka seperti ini jadi kapanpun aku dibutuhkan akan selalu siap tanpa harus ribet menganti pakaian."

Sarah terdiam, "Apa ini artinya kau akan meninggalkanku sewaktu waktu?"

Arga tidak menjawab, hanya diam.

Bersambung...

1
Telly Taroreh
Luar biasa
Mamath Kay
terimakasih ya thor
Mamath Kay
waduuuh kuota habiisss!!!
Mamath Kay
semoga kak vandam mau berusaha lagi
Mamath Kay
akhirnya ketahuan juga kamu nilam..
sepandai pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga
Mamath Kay
kenapa tidak bergabung saja nilam... jangan buat kesalahan fatal nilam
Mamath Kay
hati hati Arga ibu tirimu akan balas dendam ke pada istri mu
Mamath Kay
tidak terbanyang kan oleh ku thor
Mamath Kay
semoga sarah bahagia
Mamath Kay
aku mampir thor
Tamima
bagaimana dgn vandam dan Nilam
Fhatiimah
sdah ku duga rista tdak baik
Tamima
mantap cerita Nya 👍👍👍
Adriana Wiriadinata
seru nih
Indah Martin
Luar biasa
Anonymous
ok
Dedek Aja
Luar biasa
Isna mansur
keren...keren... ceritanya bagus bgt...baru kali ini Lo aku suka cerita yg bau kekerasan..biasanya aku skip...soale..takut ..ngeri...
Triana Mustafa
keren
Yundari Gayosa
nantap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!