Bagaimana jadinya jika pernikahan yang telah dibina selama 10 tahun tak menghadirkan buah hati? Bagi sebagian orang itu sangat hampa. Tapi Bagi sebagian orang itu bukan masalah.
Seperti yang dialami pasangan suami istri, Agam dan Nisha. Mereka berdua seorang Dokter. Nisha terpaksa kehilangan rahimnya akibat kecelakaan 5 Tahun silam. Sampai sekarang Agam menerima itu. Cinta Agam pada Nisha tetaplah utuh. Namun Nisha malah mengambil keputusan, untuk mencari wanita yang mau melahirkan anak mereka lewat proses bayi tabung.
Bertemulah ia dengan Yasmine, seorang gadis muda berusia 25 tahun. Ia bersedia dengan tawaran Nisha. Namun saat harus mengandung anaknya Agam, ia malah memiliki perasaan pada adik kandung Agam yang mengalami redartasi mental,Lukka.
Mampukah Agam menepati janji setianya? Dan apakah Yasmine bisa menjaga perasaan Nisha?
Yuk, baca kisah mereka. Jangan lupa dukungan, kritik dan sarannya ya..😘😘❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wulan_zai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10 : Ular
🗣️ : Takut ah baca kisah nya, takut sakit hati. Gak kuat sama cerita poligami.
🗣️ : Baru awal aja udah nyesek, takut si Agam berpaling.
🗣️: Kasihan istri sahnya, harus menerima wanita lain..
Begitulah kira-kira tanggapan orang saat pertama kali baca cerita ini. For your information nih... eelahh gaya2 an bahasa inggres🤣
Judul Novel ini : Tak Mau (Jadi) Yang Kedua. Kenapa otor kasih tanda kurung pada kata JADI? Karena menggambarkan dua tokoh utama, yakni Agam Tak Mau Yang Kedua. Dan Yasmine Tak Mau Jadi Yang Kedua.
🗣️ Terus letak konfliknya dimana dong?
Otor : Ada... say.. tenang aja..😅 Tapi karena kali ini tema ceritanga ringan. Konflik tidak akan terlalu berat, sesuai Genre. Romantis, Komedi. Tapi kalau Agam atau Yasmine nanti ada rasa yaa.. jangan salahkan otor. Otor gk bisa memaksakan perasaan orang lain😆 Perasaan sendiri aja mobat mabit og..
Yo wess lah.. Happy Reading and enjoy guyss...❤️❤️❤️😘😘
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Siang berganti sore, Nisha tengah bersiap untuk bekerja. Ia mendapatkan sift malam hari ini. Ia menyuruh Yasmine beristirahat di kamar yang telah disediakan. Besok akan menjadi hari yang sangat panjang. Harapan baru keluarga Dinansyah kini berpangku pada kesiapan diri Yasmine.
Setelah berpamitan mesra dengan sang suami, Nisha langsung berangkat. Agam yang sedang libur, berniat membongkar penipuan yang dilakukan Yasmine. Ia yakin gadis licik itu menipu istrinya.
"Lukka, mana ularnya?" Bisik Agam, seraya mengintip kearah kamar. Dimana Yasmine tengah beristirahat di atas ranjang, membelakangi pintu kamar.
"Mau yang ini, atau yang ini?" Lukka menenteng kedua tangannya. Di sebelah kanan, ada ular cobra berwarna hitam. Di sebelah kiri, ada ular daun berwarna hijau.
Itu ular mainan milik Lukka. Namun sekilas, bentuknya sangat mirip dengan ular asli. Apalagi tekstur nya yang terbuat dari karet sintesis. Benar-benar mirip dengan ular asli.
Agam mengambil ular cobra sepanjang 1 meter itu. Kemudian ia berjalan pelan memasuki kamar, sembari sesekali menyuruh Lukka melihat keadaan. Berjaga-jaga kalau orang tua mereka datang.
Sesampainya di dekat ranjang, Agam mengangkat selimut lalu memasukkan ular mainan tersebut kesana. Ia meletakkannya persis di atas kaki Yasmine.
"Habislah kau penipu..!" Rutuknya kemudian pergi beranjak dengan langkah berjinjit.
Ketika merasa ada sesuatu yang aneh dikakinya, Yasmine terbangun. Ia melawan kantuk untuk membuka selimut, dan betapa terkejutnya ia saat melihat seekor ular menempel dikakinya.
Saat hendak berteriak, beruntung mata Yasmine menangkap pucuk kepala Agam dan Lukka melalui pantulan cermin. Dua pria itu mengintip dari celah pintu yang tak tertutup rapat.
Sontak saja Yasmine menutup mulutnya agar tak berteriak. Kakinya meremang karena mengira itu ular sungguhan. Ia sungguh jijik dan takut dengan hewan melata itu. Namun setelah dilihat-lihat, ternyata itu ular palsu.
Menyadari tengah di jahili oleh Agam, ia pun hanya menggeliat dan berpura-pura tak menghiraukan ular tersebut. Kedua betisnya bahkan mengapit ulat itu seperti bantal guling.
Agam yang melihat itu tentu saja tak puas hati. Ia tau Yasmine pasti berbohong. Otaknya sudah berputar mancari cara lain untuk mengungkap kebohongan gadis licik itu.
"Kakak sih, orang dia buta. Ngapain dikasih ular segala." Bisik Lukka tampak kecewa, awalnya ia berekspektasi Yasmine akan berjingkrak-jingkrak ketakutan.
Agam merangkul bahu sang adik. Ia membawa Lukka pergi dari sana seraya membisikkan sesuatu. Yang pasti itu rencana untuk Yasmine.
Setelah beberapa saat, Yasmine menyipitkan matanya kearah pintu. Kedua pria itu sudah pergi. Ia bisa bernafas lega sekarang.
"hhhff... Hampir saja ketahuan. Pria mulut sampah itu tampaknya belum percaya padaku. Aku harus lebih hati-hati." Gumamnya pelan, kini ia harus bersikap lebih profesional lagi sebagai gadis buta. Kalau ketahuan bisa kacau semuanya.
.
.
Jam menunjukkan pukul 20:00.
Tampak Agam tengah sibuk dengan laptopnya. Sementara Lukka terbaring disebelahnya, dengan kaki diangkat ke sandaran sofa. Ia tengah bermain game di ponselnya.
Jika tidak ada Nisha, suasana memang terasa membosankan. Sebab Agam sendiri tak pandai meramaikan suasana, apalagi mengikuti selera Lukka. Berbeda dengan Nisha yang pasti selalu mengajak Lukka bermain. Petak umpet, menyusun puzle, ular tangga, bola bekel dan lain sebagainya. Nisha benar-benar andal dalam menangani anak-anak.
tak.. tak.. tak.. tak..
Suara tongkat Yasmine sontak mengalihkan perhatian dua pria itu. Pandangan mereka tertumpu pada Yasmine yang baru saja keluar kamar. Ia tampak baru selesai mandi, kepalanya bahkan masih terbalut handuk merah muda.
Agam menyenggol lengan Lukka, alisnya memberi kode kepada sang adik untuk melancarkan rencana yang telah mereka buat.
Dengan penuh semangat Lukka mengangguk. Pertanda ia siap melancarkan aksi, yakni mengejutkan Yasmine dengan topeng hantu miliknya.
Agam memberi isyarat, Lukka harus berjalan diam-diam.
"Oke...!" Balas Lukka berbisik, ia bahkan mengacungkan kedua ibu jarinya. Baginya ini sangat menyenangkan, karena ia merasa mendapatkan hiburan baru.
Sesuai seperti intruksi sang kakak, Lukka memakai topeng hantu menyeramkan itu. Lalu berjalan menunduk dari balik sofa. Dan saat Yasmine tiba di dekatnya, ia langsung melompat kehadapam gadis itu.
"BAAAA...!"
"AAAKKK....!" Pekik Yasmine terkejut.
Agam membelalak marah, benar bukan dugaannya? Ia langsung berlari dengan wajah jengah. Ia akan memberi pelajaran kepada gadis penipu itu, karena berani mempermainkan istrinya.
"Kena kau..! Aku tau kau hanya berpura-pura buta kan! Kau tidak bisa mengelak lagi..!" Agam senang bukan kepalang. Ia menuding wajah Yasmine dengan tatapan lebar dan kesal.
"Aku ini buta, bukan tuli..! Aku terkejut karena suaranya." Sungut Yasmine kesal. Ia sungguh terkejut karena ulah Lukka. Jantungnya bahkan terasa copot dan terbang. Untung saja masih kembali.
Tapi ia masih harus berpura-pura tetap buta. Ia bahkan menatap jengah kearah berlawanan, agar Agam percaya.
"Suaranya..?" Agam menelisik raut wajah Yasmine dengan mata tajam. Bagaimana Yasmine bisa tau? bukankah seharusnya Yasmine mengatakan bahwa itu suara Agam?
"Jadi kau tau itu bukan Aku?" Tuntut Agam kemudian.
"Aku tau itu Lukka. Aku memang buta, tapi aku tidak bodoh. Berhentilah mengajari adik anda hal-hal sesat seperti itu!" Yasmine meraba sekeliling lantai, untuk mencari keberadaan tongkatnya.
Merasa bersalah atas perbuatannya, Lukka pun mengambilkan tongkat Yasmine. Lalu memberikan itu dengan raut wajah penuh sesal.
"Ini.., maafkan Lukka." Lirihnya seraya berjongkok di depan Yasmine.
"Tidak apa-apa, mungkin memang sudah nasibku di perlakukan seperti ini. Aku hanya orang buta yang tak pantas mendapat perlakuan baik...hikss..." Yasmine berakting untuk mengambil kepercayaan Lukka.
Sungguh ia takut jika Lukka mengerjainya lagi. Setelah ular dan topeng hantu menyeramkan itu, entah apa lagi kejutan yang akan mereka rencanakan nanti.
Merasa Yasmine hanya berpura-pura, Agam semakin kesal. Dari awal kondisi ini tidak masuk akal.
Setelah Yasmine berdiri, Agam menghamipirnya dengan jarak dekat. Ia menatap lurus pada sorot kosong mata Yasmine.
"Kau pikir aku percaya begitu saja denganmu?" Agam membulatkan tatapam tajamnya.
Membuat Yasmine merasa gugup, ia tak boleh kalah. Sorot matanya harus tetap kosong untuk meyakinkan Agam.
"Bukankah kau sudah melihat rekam medisnya? Aku terjatuh dan..."
"Bagaimana bisa aku mempercayakan anakku tumbuh dari rahim wanita seperti mu? Kau itu pencuri, penipu!"
Kalimat Agam sangat tajam, seolah dapat membelah apa saja yang melewatinya.
Tak terkecuali batin Yasmine yang terasa tersayat dengan tuduhan itu. Ia tidak pernah menjadi pencuri, dan ia tak pernah berniat menipu. Yasmine mengeratkan rahangnya, menjaga sorot kosong matanya. Sebenarnya ia tak tahan, ingin sekali mencabik mulut pria itu dengan tongkat nya.
"Kalau anda tidak berkenan dengan keberadaan saya, bicarakan ini dengan Bu Nisha. Saya hanya mengikuti rencananya." Yasmine berbalik badan, semakin lama ia berhadapan dengan Agam, akan semakin memperburuk suasana hatinya.
Kalaupun tau sejak awal suaminya Nisha itu Agam, takkan sudi ia menampung benih pria bermulut tajam itu.
"Apa alasanmu melakukan ini..?" Sergah Agam, membuat langkah Yasmine terhenti.
"Karena uang..." Jawabnya tanpa menoleh.
"Sejak awal kau memang gila uang. Berapa yang kau perlukan? Aku akan memberimu sebanyak yang kau mau, setelah itu jauhi keluargaku..!" Agam melemparkan kartu ATM miliknya, tepat dihadapan Yasmine.
"PIN nya 200213. Kurasa jumlahnya sangat cukup untuk mengakhiri sandiwara mu!" Imbuhnya dengan suara dalam. Kalaupun ia harus memiliki anak dari jalan seperti ini, ia sendiri yang akan memilih, sosok seperti apa wanita yang pantas untuk melahirkan anaknya.
Yasmine melirik kartu ATM itu dengan sudut matanya. Ia merasa sangat hina, sangat rendah. Terlintas pula pertanyaan yang sama di otaknya. Untuk apa sebenarnya ia melakukan ini semua? Untuk menebus hutang, atau untuk menghancurkan masa depannya sendiri?
Yasmine tak menggubris hinaan yang dilontarkan Agam. Walau batinnya lebur bak reruntuhan kayu yang tergerus air, ia tak menghiraukan rasa sakit itu. Tanpa berucap, ia melangkah pergi dari hadapan Agam dengan kristal bening menitik di kedua pipi.
...**********...
cerai aja
no teras po hlman blkang smbil dlok sawah maak... mo pilih yg mna... hyuu... kumpulin sklian reiders yg lain biar rame... 😁😁😁
biar emak semngat... 💃💃💃😘😘😘