Bodyguard Dan Bos Cantik

bunga yang melihat bram mengembalikan giok itu segera menghentikannya. karena bunga merasa bram ada benarnya juga. dan juga dari beberapa artikel yang pernah bunga baca juga begitu di jelaskan giok mampu menambah kesehatan seseorang yang memakainya.

" tunggu.....

aku ambil yang itu saja ujar bunga. " pada sangat pelayan.

pelayan itu pun berhenti untuk meletakkan giok itu.

" kemari berikan giok itu padaku. " lanjut bunga.

" silahkan nona.....

tapi apa nona ingin membeli giok ini. " ujar sang pelayan.

" ya aku mau membelinya.

dan ini gunakan saja kartu ini untuk pembayarannya. " ujar bunga menyerahkan gold card.

" baik lah nona.

jika nona menginginkan giok ini tolong tunggu sebentar saya perlu memberi tahu pemilik toko dan sekaligus pemilik giok ini, apa nona tidak keberatan. " ujar sang pelayan menjelaskan dengan ramah.

" oh....

ya boleh...

tolong cepat ya... " ujar bunga menjawab

" baik nona tunggu sebentar. " jawab pelayan.

" mas bram selain tampan keren juga pandai menilai barang. " ujar feli begitu mengagumi bram.

" ah biasa saja bak. " jawab bram.

" mas bram nanti kalo udah gak betah sama bunga langsung datang saja ketempat saya. " ujar dara.

" eh.... " bram bingung

" selamat sore maaf sudah membuat menunggu. jadi apa nona yang ingin membeli giok saya. " seorang peria masih bisa di katakan tidak terlalu tua mungkin dewasa.

" ya benar itu saya...

jadi bagai mana apa saya bisa membeli giok ini. " ujar bunga.

" boleh saja nona...

tapi adakah alasan yang membuat nona ingin membeli giok ini..

bukan apa nona sebelumnya giok ini milik kakek saya yang sudah tiada beliau meminta saya untuk menjual giok ini pada seorang yang memberikan alasan yang tepat. " jelas pemilik giok itu.

" sebenarnya tidak ada alasan khusus. saya membeli giok ini karena saya ingin hadiahkan ini untuk seseorang saja. " ujar bunga jujur.

" oh....

baik lah saya rasa alasan itu juga tepat karena asal muasal giok ini merupakan hadiah juga. jadi saya setuju untuk menjual giok ini pada nona. " ujar orang itu.

" terimakasih jadi bisa lakukan pembayaran sekarang. " tanya bunga.

" oh....

tentu saja bisa tolong tunggu sebentar akan kami proses dan sebagai rasa terimakasih saya juga saya akan membantu menyiapkan giok ini. agar nona tidak perlu repot lagi untuk mengemasnya. " ujar orang itu ramah dan baik.

" baik terimakasih banyak. " jawab bungan ramah.

tidak butuh waktu yang lama pembayaran dan dan giok nya pun sudah selesai. bunga segera mengucapkan terimakasih dengan tulus dan segera memutuskan untuk kembali karena waktu acaranya sudah sangat dekat.

Mobil sudah melaju di jalanan kini hanya tinggal bram, bunga, dan wanita itu sebelumnya bram sudah mengantar dua sahabat bunga itu.

" maaf sebelumnya sedari tadi kita tidak saling mengenal jadi nama kamu ini siapa. " tanya bunga pada wanita yang saat ini duduk di sebelah bram.

" oh...

iya maaf nama saya adelia." jawab wanita itu memperkenalkan dirinya.

" aku rasa kita masih sepantaran mungkin selisih tapi tidak banyak jadi apa tidak masalah jika aku memanggilmu adel. " ujar bunga.

" tidak masalah. em...... "

" panggil saja bunga. " ujar bunga.

"iya bunga.... "

" sekarang kamu tinggal di mana biar saya antar ke rumah kamu. dan untuk masalah kerjaan kamu tidak perlu khawatir. " ujar bunga.

" itu aku baru saja tiba di kota ini satu minggu yang lalu karena aku harus pindah bekerja ke perusahaan pusat di kota ini dan aku tinggal di rumah yang sudah di sediakan oleh kantor. tapi karena sekarang aku berhenti itu berarti aku tidak ada lagi tempat tinggal.

tapi tak apa aku bisa di turunkan di rumah yang di sediakan perusahaan untuk mengambil pakaian setelah itu aku akan mencari tempat tinggal. " ujar adel dengan jujur.

" yasudah jika begitu tolong tunjukkan arahnya saja. dan untuk tempat tinggal tidak perlu bingung karena kamu sudah ikut aku jadi kamu akan tinggal di rumah yang sudah aku sediakan juga. " ujar bunga

" benarkah...

terimakasih banyak...

kamu sangat baik sekali padaku...

tapi apa pekerjaan ku karena aku hanya ahli dalam mendesain perhiasan.... " ujar adel.

" hem...

begitu ya aku rasa ini juga kebetulan untuk ku aku juga memiliki toko perhiasan dan aku butuh seorang yang bisa di percaya mengurus toko itu. apa kamu bisa... " tanya bunga.

" saya bisa bunga...

tapi kita baru saja bertemu dan kamu sudah memberikan kepercayaan besar padaku. apa kamu tidak takut jika nantinya aku menyalahgunakan kepercayaanmu itu. " ujar adel.

" aku percaya kamu tidak seperti itu. karena jika kamu seperti itu aku yakin kejadian di mall tidak akan terjadi. " ujar bunga.

" ah...

baik lah mulai sekarang kamu bisa percayakan toko perhiasanmu padaku aku tidak akan pernah menghianati mu. " ujar adel.

" bagus mohon kerjasama. " ujar bunga.

" baik... " jawab bunga kemudian.

" mas bram terimakasih sudah membantu tadi. " lanjut adel.

" eh... bak adel tidak perlu berterimakasih itu sudah kewajiban saya. dan juga orang seperti dia memang perlu di beri pelajaran agar tidak semakin liar. " ujar bram.

" iya mas bram. " jawab adel.

" jadi ke arah mana kita sekarang bak adel. " tanya bram.

" eh iya saya juga tidak tau mas saya baru di sini tapi saya ingat alamat dari rumah itu. alamatnya di bukit tinggi blok 9 no 10. " ucap adel sedikit gugup dan salah tingkah.

" oh di sana rupanya. " ujar bram.

" iya.. apa mas bram tau. "

" tentu saja seorang dengan pekerjaan seperti saya memang harus mengenal banyak tempat bak. "

" oh...

begitu ya mas... "

sedangkan bunga diam tidak mempedulikan percakapan dua orang itu bunga sibuk mendengarkan lagu dengan headset di telinganya.

dua puluh menit berlalu kini mobil sudah memasuki kawasan perumahan adel segera menuntun jalan menuju bloknya. hingga akhirnya tidak lama mobil segera tiba di depan rumah yang di tempati adel.

" bunga....

mas bram tunggu sebentar ya saya tidak akan lama. "

" ya...

pergilah. " jawab bunga.

" em...

bak adel tidak butuh bantuan. " bram.

" tidak perlu mas.... " jawab adel.

bram kini tinggal berdua saja di dalam mobil bersama dengan bunga. bran merasa tidak nyaman dengan keadaan itu segera memutuskan untuk keluar.

" nona saya mau keluar....

jika nona memiliki sesuatu yang perlu saya kerjakan nona bisa panggil saya. " ujar bram.

.........

karena tidak ada jawaban bram pun keluar tampa menunggu jawaban itu. Bunga baru melihat bram saat bram sudah keluar dari mobil. kemudian bunga sgera menghubungi bi asih.

" halo bi asih. " ujar bunga.

" iya non ada apa. "

" malam ini tidak perlu masak saya pulang hanya untuk berganti pakaian selepas itu keluar lagi. "

" bai non. "

" ya sudah. "

panggilan pun di akhiri bunga melihat ke tempat di mana bram berdiri tadi tapi bram sudah tidak ada di sana.

" kemana perginya dia....

mungkin membantu adel..... " gumam bunga kembali biasa saja tidak peduli.

tidak lama kaca pintu samping bunga duduk di ketuk, bunga terkejut dan melihat rupanya di sana bram yang sedang mengetuk.

berkali kali bram mengetuk akhirnya bunga menurunkan kacanya. " nona saya baru saja membeli ini untuk nona karena saya rasa nona belum makan jadi ini sebagai pengganjal dan ini minumnya. " ujar bram menyerahkan.

" tidak..... "

cruuuukkkk.... cruuuukkk.... ( suara perut lapar)

bungapun mengambil apa yang di berikan bram secara terpaksa apa lagi bunga memang merasa lapar dan perutnya juga berbunyi pasti bram tadi mendengarnya, jadi jika menolak itu hanya akan membuat bunga menjadi malu.

setelah bunga menerima makanan dan minumannya bram kembali ke posisinya. bunga juga segera menutup kaca kembali dan mulai makan dengan lahap.

tak lama adel memasuki mobil sedangkan bram sedang memasukkan koper ke bagasi.

" maaf ya bunga harus menunggu. " ujar adel yang sudah masuk mobil.

" ya tidak masalah. kamu mau makan adel... " ujar bunga setelah sedikit minum.

" tidak usah bunga aku masih kenyang. " jawab adel.

" serius nih.... " bunga mencoba memastikan.

sebelum adel menjawab bram sudah memasuki mobil.

" bak adel sudah siap...

apa tidak ada yang tertinggal....

jika tidak ada kita berangkat sekarang...

dan ini makanan dan minuman untuk bak adel. " ujar bram.

" kok repot repot sih mas... sampai saya dibelikan makanan dan minuman. "

" ya karena saya pikir bak adel pasti lapar jadi hanya ini siatif saja.

jadi kita berangkat sekarang. " ujar bram mengalihkan.

" saya rasa kita bisa berangkat sekarang mas bram. " jawab adel. sedangak bunga melanjutkan makannya.