NovelToon NovelToon
PENANTIAN CINTA HALAL

PENANTIAN CINTA HALAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: ZIZIPEDI

Aila Rusli tumbuh dalam keluarga pesantren yang penuh kasih dan ilmu agama. Diam-diam, ia menyimpan cinta kepada Abian Respati, putra bungsu Abah Hasan, ayah angkatnya sendiri. Namun cinta mereka tak berjalan mudah. Ketika batas dilanggar, Abah Hasan mengambil keputusan besar, mengirim Abian ke Kairo, demi menjaga kehormatan dan masa depan mereka.

Bertahun-tahun kemudian, Abian kembali untuk menunaikan janji suci, menikahi Aila. Tapi di balik rencana pernikahan itu, ada rahasia yang mengintai, mengancam ketenangan cinta yang selama ini dibangun dalam doa dan ketulusan.

Apakah cinta yang tumbuh dalam kesucian mampu bertahan saat rahasia masa lalu terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZIZIPEDI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENANTIAN CINTA HALAL

Aila kembali membalikkan badan. Kanan. Kiri. Telentang. Lalu tengkurap. Semua posisi dicoba, tapi tetap saja hatinya tidak tenang. Mata membelalak menatap langit-langit kamar yang bergaya minimalis itu. Jam dinding berdetak pelan, sesekali angin dari kipas langit-langit menyentuh pipinya yang panas. Bukan karena cuaca, tapi karena gelisah.

Di sisi ranjang, Bayu sudah terlelap. Tidurnya tampak tenang. Dada pria itu naik turun dengan ritme yang stabil. Aila perlahan bangkit duduk, lalu memalingkan wajah menatap sosok yang kini sah menjadi suaminya.

Wajah itu… damai. Jambang tipis yang rapi, hidung mancung yang membentuk siluet sempurna di bawah cahaya temaram, serta rahang tegas yang membuatnya terlihat begitu maskulin. Semua yang dilihat Aila malam ini adalah kesempurnaan. Lelaki baik, lembut, berwawasan luas, dan… mencintainya dengan tulus.

Tapi mengapa hatinya tetap tidak bergetar?

Aila memeluk lututnya. Ada sesak yang tak bisa ia jelaskan. Hatinya hampa meski pria sebaik Bayu kini ada di sisinya. Setiap malam, setiap pagi, setiap hari. Tapi hatinya masih menolak untuk membuka pintu. Mungkin karena hatinya masih penuh dengan nama Abian.

“Maaf ya, Mas Bayu…” Aila membatin lirih, mengusap wajahnya dengan pelan.

“Aku tahu Mas suami yang baik… tapi aku belum bisa jatuh cinta padamu. Belum sekarang.”

Aila kemudian kembali merebahkan tubuhnya perlahan, memunggungi Bayu. Ia menggigit bibir, menahan isak kecil yang nyaris lolos. Perlahan, ia menutup mata.

Ia hanya ingin waktu membantunya mengerti. Dan semoga Mas Bayunya cukup sabar menunggu.

Subuh itu begitu sunyi, hanya suara hujan yang mengguyur genting dan angin dingin yang menusuk kulit. Di ruang salat kecil rumah itu, Bayu berdiri mengimami dua perempuan, yaitu kedua istrinya. Suara bacaan salat Bayu lembut, khusyuk, dan mengalun seperti biasa, namun entah mengapa hati Aila tidak tenang.

Saat salam terakhir, Bayu menoleh ke kanan dan kiri, lalu mengulurkan tangan kepada Aila. Dengan penuh takzim, Aila mencium tangan suaminya, seperti biasa, seperti istri salihah pada umumnya.

Namun, saat Azela menyodorkan tangan, Bayu hanya mengatupkan kedua tangannya sambil sedikit menunduk. Azela membalas dengan gestur yang sama. Tak ada sentuhan. Tak ada saling sentuh kulit. Sekilas mungkin wajar. Tapi di mata Aila yang jeli, itu tampak ganjil.

Ia pun tak tahan untuk tidak bertanya.

"Kenapa, mbak Zela dan Mas Bayu...?" tanyanya pelan, seolah pertanyaan itu hanya ditujukan pada udara dingin pagi.

Bayu mengalihkan pandang, Azela tampak gugup. Keduanya terlihat canggung, seperti anak kecil yang tertangkap menyembunyikan sesuatu.

Aila sempat menatap satu per satu, dari mereka, mencoba membaca maksud dari tatapan yang tak saling bertemu itu, namun tiba-tiba…

TRRTT… TRRTT…

Ponselnya berdering nyaring. Nama "Umi" terpampang di layar. Panggilan dari ndalem. Aila terdiam sejenak, lalu tersenyum kikuk.

"Eh... maaf, Mbak. Ila tinggal ya, sepertinya Umi telpon."

Tanpa menunggu jawaban, Aila langsung menaiki tangga ke lantai atas. Namun langkahnya terasa berat, bukan karena dingin pagi, tapi karena isi kepalanya penuh dengan satu pertanyaan.

Apa yang disembunyikan Mas Bayu dan Mbak Zela sebenarnya...?

Di lantai atas, Aila menempelkan ponsel ke telinga sambil duduk bersandar di tepian ranjang. Hujan masih mengetuk-ngetuk atap rumah Bayu.

Aila mengangguk meski Umi tak bisa melihat.

"Ila, kamu perempuan cerdas. Jangan biarkan keraguan memimpin langkahmu. Jaga niatmu. Niat menikah karena Allah. Karena kalau sudah karena Allah, insyaAllah semuanya akan diberi jalan, akan ada rasa yang tumbuh dengan sendirinya."

Suara Umi pelan namun menembus hingga ke relung hati Aila. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Iya, Mi... Ila paham..." jawabnya lirih.

"Bagus, kudu begitu Nduk. Ila juga harus bisa melihat kebaikan Mas Bayu. Jangan membandingkan. Jangan biarkan bayang-bayang masa lalumu dengan Mas Abianmu, menghalangi cahaya baru yang Allah kirimkan."

Aila diam. Napasnya tertahan.

Bayang-bayang Abian, serasa belum ia relakan sepenuhnya... seolah kembali menyembul di sela hujan yang masih deras di luar sana. Tapi kini, kata-kata Umi menancap kuat di hati Aila.

"Apa Ila bisa, Mi...?" bisiknya.

"Kalau kamu menyerahkan semuanya pada Allah...awakmu pasti bisa, Nduk."

Aila menutup matanya. Air mata mengalir, pelan.

"Iya, Mi... doakan Ila ya."

"Selalu, Nduk... selalu."

Sambungan pun terputus.

Aila baru saja menekan tombol merah di ponselnya, mengakhiri sambungan dengan Umi Fatimah, ketika suara batuk ringan terdengar dari belakangnya.

Perlahan, ia menoleh. Sosok tinggi itu berdiri di sana, bersandar pada kusen pintu dengan mukena Aila yang tergantung di tangan kirinya. Senyum tipis menghias wajahnya, tapi mata itu... mata itu menyimpan sesuatu yang berbeda. Hangat. Ah...entah lah, mungkin itu hanya perasaan Aila saja.

Bayu melangkah pelan masuk ke kamar. Tatapannya jatuh pada Aila yang masih berdiri di dekat jendela, memeluk ponsel seperti memeluk sepotong rahasia yang belum selesai. Ia meletakkan mukena di sisi ranjang, lalu duduk di tepinya.

Aila menunduk, mengusap rambutnya ke belakang telinga. Bayu membuka percakapan dengan suara pelan, nyaris seperti bisikan.

"Mas enggak sengaja denger… soal ridoh suami dan istri yang jatuh cinta setelah menikah."

Aila menelan ludah, canggung.

"Maaf… aku nggak tahu, Mas Bayu ada di belakang."

Bayu tersenyum tipis, tapi tak membalas langsung.

“Apa kamu ngerasa... kita juga bisa seperti kisah yang Umi ceritain itu, dek...?”

Aila terdiam. Kata-kata Bayu menggantung di antara mereka seperti embun yang tak kunjung jatuh. Ia tahu, suaminya itu lelaki baik. Lelaki yang mungkin dipilih Allah untuk menyelamatkan hidupnya, meski bukan imam pilihannya, tapi juga bukan yang ia benci. Dan sekarang, satu demi satu celah hatinya mulai retak karena kebaikan Bayu yang tenang, sabar, dan tulus.

"Aku nggak tahu jawabannya sekarang, Mas…" bisik Aila. "Tapi aku sedang mencoba. Serius mencoba." ujar Aila lembut.

Bayu mengangguk dan tersenyum manis khasnya yang tenang.

1
Wulan Susanto
di tunggu update nya
Wulan Susanto
bagus
Ita Putri
wes Ndang omong azela ....kasihan mas Bayu sama aila nya
Aliya Awina
kalau mau jadi suami yg baik iya itu ikhlaskan aila dan jadilah suami yg bertanggung jawab jangan kau abaikan istri dan anakmu demi perempuan lain
Ita Putri
warbiasah....semangat thor
Zizi Pedi: Insya Allah Kk, semangat🥰
total 1 replies
Ita Putri
haduuh....karya sebagus ini tp sepi like....mengsyedih lah🤔
Zizi Pedi: Iya Kk, makasih Kk, udah dukung katyaku🥰
total 1 replies
Aliya Awina
sebenar aila nikah sama bayu atau abian sama aja jadi istri ke 2 juga cuman klau aila sama abian gak akan dicintai sepenuh hati karna cinta abian untk istri pertamanya tpi klau nikah sama baya sdh pasti dicintai sepenuh hati karna cinta bayu memang untk aila seorang
Zizi Pedi: iya Bener kk, Mending sama Bayu, yg tulus baik lahi🥰
total 1 replies
Ita Putri
poor bayu
Ita Putri
jangan" hamil anak almarhum dr.kenzi
R I R I F A
lanjut aku suka cerita yg islami...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!