NovelToon NovelToon
Perjuangan A Vs A

Perjuangan A Vs A

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Patahhati / Anak Genius / Penyesalan Suami
Popularitas:305.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara05

Lanjutan dari "Istri Bar-Bar Milik Pak Dosen"

"Perasaanku sudah mati sejak lama. Tidak ada satu pun di antara kalian yang mampu membuat hatiku kembali bergetar seperti dulu. Berhentilah! Aku tidak akan memilih satu di antara kalian. Jangan perjuangkan sesuatu yang sia-sia!" ~Diandra.

"Aku tidak akan berhenti! Aku akan terus berjuang untuk mendapatkan hatimu kembali! Maafkan aku yang sudah pernah menorehkan luka yang sangat dalam di hatimu! Kamu tidak perlu memberi aku kesempatan, karena aku yang akan berusaha mendapatkan kesempatan itu!" ~Alden.

"Aku tidak akan berhenti! Aku mencintaimu apa adanya. Tapi, aku tidak akan egois. Semua terserah padamu. Aku tau betapa hancurnya hatimu, dan bukanlah hal mudah untuk kembali jatuh cinta setelah sakit yang teramat dalam. Aku ingin menjadi penyembuh hatimu yang luka, tapi itu semua terserah padamu. Siapa pun yang kamu pilih, aku harap kamu akan bahagia nantinya." ~Austin.

"Mau bermain? Bagimana jika kita putar balik alurnya." ~Unknown

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara05, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelvin dan Kanaya Meresahkan!

*London*

"Kelvin, Kanaya cepat turun!" teriak seorang wanita dengan suara menggelegar.

"Ish iya Mommy Kelvin yang mukanya pas-pas'an, ini Kelvin turun kok. Ini red kampretnya mana." Kelvin celingukkan ke sana kemari.

Kelvin adalah anak Rara yang mempunyai sifat pecicilan dan yang lebih parahnya, tidak ada jiwa laki-lakinya. Kelvin sangat suka bermain mainan anak perempuan, seperti boneka atau berbie. Anak laki-laki itu juga memiliki sifat cerewet dan yang pastinya manja layaknya seorang perempuan.

"Cih ... dasar idiot," celetuk seorang anak perempuan sambil memandang sinis Kelvin.

Kanaya, adik perempuan Kelvin. Mereka hanya lewat lima menit saja. Berbeda dengan Kelvin, sifat Kanaya justru sebaliknya. Kanaya memiliki sifat yang dingin tak tersentuh, memiliki mulut pedas, bahkan lebih pedas dari pada Rara dulu!

Sunggu Rara tidak menyangka jika sifat anaknya akan tertukar seperti ini!

"Ishh, kok Naya jahat banget sama abang Kelvin." Kelvin menghentak-hentakkan kakinya kesal dengan sang adik.

"Cih ... dasar bang Ke." Kanaya memutar malas matanya melihat sang kakak yang kelakuannya mirip seperti bencong.

"Ihh kok Naya panggilnya bang Ke, panggilnya bang Vin aja." Kelvin semakin kesal dengan Kanaya.

"Buruan!" teriak Rara menggelegar lagi saat melihat putra dan putrinya yang justru bertengkar di atas tangga.

"Ihh Mommy kok nggak bisa sabar sih, kan Kelvin jadi kesel." Kelvin sedikit berlari turun dari tangga karena mendengar suara ibunya yang benar-benar menggelegar.

Kanaya yang melihat kelakuan abangnya hanya memutar matanya malas.

"Ckk ... kamu ngapain masih di sana Nay? Buruan!"

"He'em." Kanaya hanya berdehem saja mendengar mommy nya yang selalu mengomel tiap hari.

"Ckk ... punya anak gini amat sih," geram Rara.

"Ckk ... tidak bisakah kau tidak mengomel tiap hari Mom? Aku muak mendengarnya," ucap Kanaya.

"Ihh, Naya nggak boleh ngomong gitu, entar kalo Mommy marah gimana? Kan barabe, Evin nggak sanggup ngeliat nenek lampir," ucap Kelvin dengan sedikit berbisik.

"Maksud kamu apa ngomong gitu?" Rara menatap garang putranya.

"Hehe Kelvin nggak bermaksud gitu kok Mom, tadi maksud Evin, Mommy kayak nenek lampir dari surga," jawab Kelvin polos.

"Dari mana sejarahnya nenek lampir dari surga Kelvin!" ketus Rara kesal.

"Ada, kan Mommy."

"Maks-"

"Ckk ... apakah kau tidak sadar Mom, kau memang cerewet seperti nenek lampir." Kanaya memotong ucapan ibunya. Kanaya adalah gadis yang memiliki sikap menyebalkan, bahkan Kanaya adalah orang yang paling menyebalkan menurut Rara.

"Ya Allah, ini kenapa Engkau menukar jenis kelamin anak hamba!" teriak Rara frustasi. Sungguh Rara dibuat pusing dengan sifat anak-anaknya yang menurutnya terbalik. Bagaimana mungkin yang putra memiliki sifat layaknya seperti bencong, dan perempuan yang justru seperti laki-laki? Sungguh, jika tahu seperti itu sifat anak-anaknya, Rara pastikan akan memasukkan mereka kembali ke dalam perut.

Ternyata menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Apakah seperti ini yang dirasakan bundanya waktu mengurus ia dan Satya? Jika memang benar, sepertinya dirinya mendapat karma.

"Ckk ... makanlah Mom, aku benar-benar muak melihatmu yang setiap hari selalu mengeuh."

"Naya! Kamu tuh nggak ada sopan santunnya sih sama orang tua." Rara benar-benar kesal dengan putrinya yang memiliki mulut sangat pedas.

"Mau bagaimana lagi, tidak mungkin aku menjadi seperti ini jika tidak menurun dari sifat kalian," balas Naya santai sambil memakan nasi goreng buatan ibunya.

Rara sedikit meringis mendengarnya. Benar! Tidak mungkin putrinya memiliki sifat seperti itu, jika tidak menuruni sifat orang tuanya. Tapi tetap saja Rara kesal, karena ia seringkali kalah telak jika berdebat dengan putrinya.

Kanaya memang perpaduan antara dirinya dan Alden. Dingin seperti ayahnya dan pedas seperti Rara. Tapi Kelvin, ia tidak tahu, entah dari mana sifat anak itu menurun. Tidak ada sama sekali kemiripan sifat darinya mau pun Alden. Tetapi Kelvin memiliki wajah tampan seperti Alden, benar-benar Alden versi kecilnya.

"Mom, bukankah kita akan ke Indonesia besok?" tanya Kelvin setelah selesai makan.

"He'em." Rara hanya berdehem saja. Sebenarnya ia malas harus kembali ke Indonesia, terlalu banyak masa lalu yang menyakitkan untuknya. Tapi, mau bagaimana lagi, perusahaan miliknya yang ada di Indonesia sedang bermasalah.

"Hore! Jadi kita akan bertemu dengan Daddy." Kelvin bersorak bahagia sambil meloncat-loncat.

Rara yang mendengarnya tentu terkejut bukan main. Sementara Naya, ia langsung menatap tajam abangnya.

"Da-darimana kamu tau kalau Daddy di Indonesia? Mommy bahkan tidak pernah mengatakan tentang itu. Mommy hanya pernah mengatakan jika Daddy sedang bekerja." Rara menatap tajam putranya. Bagaimana mungkin mereka tahu akan keberadaan Alden, sedangkan ia sendiri tidak pernah menceritakannya.

Baik Kelvin maupun Kanaya hanya menutup mulut mereka rapat-rapat tanpa mau memberitahu apa-apa. Kanaya terus menatap tajam abangnya. Kelvin benar-benar ceroboh, ia sering keceplosan, Kanaya menyesal telah memberitahukan perihal ayah mereka yang sesungguhnya.

"Evin tau dari Nay Mom," cicit Kelvin yang sudah tidak sanggup dengan tatapan tajam ibunya.

"Kamu tau dari mana Nay?" Rara lalu menatap tajam putrinya. Sepertinya putrinya ini memang istimewa, mungkin ada banyak rahasia yang dia sendiri tidak tahu. Rara hanya tahu jika putrinya ini sangat suka berlama-lama di depan laptop miliknya, tetapi alasannya hanya bermain game.

"Hanya menebak," jawab Naya santai.

"Hanya menebak? Cih ... itu tidak masuk akal." Rara hanya berdecih mendengar jawaban putrinya. Bagimana mungkin ia bisa menebak sembarangan.

"Ckk ... apa kau memang tidak pintar Mom? Kau saja dari Indonesia, dan wajah kami juga wajah khas orang Indonesia, sangat berbeda jauh dengan wajah Papa Austin. Jadi wajar saja jika aku menebak seperti itu," balas Kanaya berbohong. Padahal ia tahu tentang informasi ayahnya dari kejeniusannya.

Rara yang mendengarnya sontak terdiam, apa yang putrinya ucapkan ada benarnya juga, kenapa ia tidak berpikir sejauh itu? Sungguh putrinya ini memang sangat jenius.

Naya yang melihat ibunya mengangguk membenarkan hanya tersenyum miring. Bukankah membohongi orang dewasa memang sangat mudah? Hanya cukup memberi alasan yang masuk akal, maka semuanya beres.

"Gitu, ya?" tanya Rara memasang tampang beg*.

"Ish Mommy kok nggak pintar banget sih! Nggak kayak Kelvin," celetuk Kelvin.

"Sembarangan kamu! Mommy udah lulus lho. Kamu aja masih TK." Rara tentu tidak terima dikatakan tidak pintar atau lebih tepatnya b***h oleh anak-anaknya.

"Yaudah Kelvin tanya, berapa hasil dari 2.650 × 5.420?"

Rara yang mendengar pertanyaan putranya sontak melotot, bagaimana mungkin ia bertanya perkalian dalam jumlah ribuan? Sedangkan Rara hanya bisa menghitung perkalian dari 1 sampai 100. Mungkin jika penambahan Rara masih bisa memikirkannya, tetapi ini perkalian!

"Dan apakah kau tahu jawabannya?" Naya balik bertanya sambil memandang abangnya.

"Engak, hehe ..." jawab Kelvin sambil cengengesan.

"Cih ... sok-sok'an bertanya, tapi kamu sendiri tidak tahu jawabannya," sinis Rara.

"Dan apakah Mommy tahu jawabannya?" Naya justru bertanya balik kepada ibunya.

"8.070!" Rara menjawab dengan mengangkat dagunya sombong.

"Ckk ... kalian berdua memang sama tidak pintar, bagaimana mungkin 2.650 × 5.420 hasilnya 8.070? Bukankah yang ditanyakan perkalian? Sepertinya ijazah Mommy tidak ada gunanya, jika perkalian saja tidak tahu," semprot Naya dengan suara datar.

Rara yang mendengarnya menganga, bukankah omongan putrinya ini terlalu kasar? Bagaimana mungkin anak seusia putrinya itu bisa berbicara sepedas itu.

"Emang kamu tahu jawabannya?" ketus Rara kesal.

"14.363.000! Itu bahkan terlalu mudah," jawab Naya, lalu segera berlalu dan naik ke atas untuk menyiapkan barang-barangnya.

Baik Rara maupun Kelvin sama-sama terbengong mendengar jawaban Naya. Apakah sebanyak itu jawabannya? Begitulah pemikiran mereka. Rara yang masih belum percaya, sontak mengambil handphonenya dan membuka aplikasi perkalian, untuk melihat apakah jawaban putrinya memang benar atau dia hanya menjawab asal. Tapi mata Rara melotot melihat jawaban yang ada di aplikasi kalkulator ternyata sama persis dengan jawaban putrinya.

"Benar!" pekik Rara tanpa sadar.

"Mom," cicit Kelvin.

"Iya? Kenapa?" tanya Rara yang masih sedikit terkejut.

"Kenapa aku berbeda dengan Naya? Kenapa dia pintar sedangkan aku pas-pas'an?" tanya Kelvin memasang wajah polos.

'Kau bahkan tidak mirip ayah ibumu'

"Yaudah kamu siap-siap sana! Kita akan berangkat besok." Rara lebih memilih untuk tidak menjawab pertanyaan putranya, ia tidak sanggup menghadapi manusia super polos seperti putranya itu.

Kelvin mengangguk, kamudian segera naik ke atas untuk menyiapkan apa saja yang akan dibawa.

Sementara Naya, setelah masuk ke dalam kamar, ia langsung menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Kita kembali Dad! Tapi tidak akan ku biarkan kau mendapatkan Mommy secepat itu," lirih Naya sambil tersenyum misterius.

.

.

.

.

1
Ansal
Lanjutannya ditunggu thor masih penasaran nih endingnya
Liez Dayanthe
duhhh ga masuk banget nihhh.. sejenius nya anak umir 6th gaya bicaranya ngga seperti itu jg kaliii..

bs kalii dipakai disesuaikan dgn bahasa anak2 seusianya/Grin/
Nurhasanah
cerita nya bagus, tp sayang gantung
Besti Afandi
ko gantung ceritax thor
RithaMartinE
d lanjut donk thorr cerita yg ini !!!
aneh aja sih ya umur 6 tahun kok gaya bicara nya kaya umuran anak remaja. walaupun cerdas dan jenius anak umur 6tahun itu pikiran nya masih belum dewasa.. di sini aku malah lihat nya mereka ini kaya umuran 17-18 tahunan..
ini si kembar udah umur brp sih.. kok bahasa bicara nya kayak udah abege..
aisya_
ini lanjutannya dimana sih???
Forta Wahyuni
eleh, kbanyakan crita novel slalu bgini, macam gk pnya harga diri aja n hrs balik lg kemantan. walau alasan anak skalipun n msh bnyk lelaki diluaran yg dpt membahagiakan.
aisya_
si anying
Sulati Cus
ternyata keluarga kelainan jiwa
Sulati Cus
blm seberapa sih ini tar tunggu ketika mantan istri dpt pengganti mu dan anakmu memanggil pria lain dg sebutan daddy pasti sakitnya tuh disini 😂
Sulati Cus
bkn masalah baik bank, km aja yg g tau diri udah berkali-kali di ksh kesempatan tp kau ulang lg hayati capek lah
Sulati Cus
tipe laki2 g tegas hrsnya istri jd prioritas bukan mantan apapun keadaan nya wajib tu suami ada di samping istri
Mutiara Ritonga
lanjut Thor ditunggu 💪💪
alfadar
aku suka cerita istri bar bar. awalnya respect dengan judulnya emg dia tipikal yg bar bar. tp kalau kelanjutannya gantung gini, ga jadi baca deh 😂😂 drpd nyesel ngikutin alur malah gantung. bikin kesel. mending cerita A vs A ini dikelarin dulu biar para pembaca juga seneng..meakipun alurnya semakin aneh (lihat komen dr readers lain). setidaknya ditamatin bikin happy ending.
Saira
sngt bgus
Shautul Islah
kamu bisa austin, pepet terus jangan kasih kendor
Shautul Islah
gendeng karo 😂😂😂😂😂
Shautul Islah
kecucunya pasti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!