Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"Kalo dari dulu aku dapat sistem, ngapain aku jadi orang susah," batin Sultan kesel.
"Ya udah ayo ikut aku mengerjakan misi," ajak Sultan.
"Misi apaan?" Tanya Tedi bingung.
"Udah, ayo ikut saja," ajak Sultan menarik kerah baju Tedi.
Sistem:
Peringatan! Peringatan, ada bahaya di depan.
Sultan tiba-tiba berhenti mendengar peringatan tersebut.
"Hey! Kenapa kamu tiba-tiba berhenti, bikin aku kaget saja," ujar Tedi sewot.
Sultan:
Bahaya apa?
Sistem:
Sistem mendeteksi jika ada beberapa orang yang sedang menunggu Tuan di depan jalan.
Sultan:
Berapa persen kemenangan jika aku melawannya.
Sistem:
25 %
Sultan:
Apa sekecil itu kemenangannya?
Sistem:
Karena mereka ada 10 orang.
Sultan:
Bagaimana biar kami bisa lolos?
Sistem:
Di depan adalah persimpangan jalan dan di situ mereka menunggu, sedangkan di sini hanya ada tembok yang tidak memungkinkan Tuan untuk kabur, lebih baik Tuan melawan mereka saja.
Sultan:
Aku tidak punya Poin untuk untuk di tukarkan.
Sistem:
Tuan bisa ngutang poin dulu sesuai kebutuhan Tuan.
Sultan:
Baiklah jika begitu.
Sistem:
Silakan Tuan pilih kekuatannya, karena ini utang poin, jadi kekuatannya tidak bisa permanen.
Sultan:
Tidak masalah, asalkan kami selamat.
Sultan menekan gambar harimau, tiba-tiba saja gambar tersebut masuk ketubuhnya hingga mengeluarkan cahaya emas.
Pemberitahuan, 10 poin terpotong...
"Kamu kenapa Sultan," teriak Tedi ketakutan melihat sinar dari tubuh Sultan.
"Kamu tunggu di sini," kata Sultan berjalan terus kedepan. Benar saja ada sekelompok pria yang kalah tadi beserta teman-temannya menunggu kedatangan Sultan.
"Serahkan uangmu," teriak pria berbaju hitam.
"Kau kalah tapi tidak terima dan sekarang kau malah merampok," ujar Sultan tertawa sinis.
"Ah! Jangan banyak bacot serahkan atau mati," ancam pria itu. Tedi pelan-pelan mengikuti Sultan dari belakan dan bersembunyi di samping tembok.
"Oh, kalian mau tas ini," ujar Sultan memegang tasnya. Pria itu maju kedepan dan ingin mengambilnya, dengan sengaja Sultan melembung tas ke atas lalu menendang perut pria itu hingga ia terduduk di tanah.
Tanpa pikir panjang lagi Sultan menghajar temannya lain lalu menendang punggung pria yang lain, dari belakang tiba-tiba datang tinjuan dan dengan sigap Sultan menarik tangan temannya dan membanting di tanah lalu meninju ulu hati beberapa kali. Tak habis di situ, Sultan meloncat meringankan badannya lalu salto belakang menarik kepala temannya yang lain menggunakan kakinya dan menghempasan ke tanah dan menginjak wajah pria tadi, lalu Sultan salto depan dan menghajar perut temannya yang lain dan menarik kakinya hingga terjatuh dan meninju hidung hingga berdarah.
Sultan kembali melancarkan serangannya menarik rambut pria yang berambut panjang lalu menghantamkan wajah pria itu ke lututnya beberapa kali dan membalik tubuh pria itu dan menghempas ketanah hingga tak berdaya. Ada teman pria itu menendang ke arah Sultan dan sultan menarik kakinya lalu menendang bagian utama pria tersebut dan pria itu terduduk kesakitan. Akhirnya terkaparlah mereka semua.
Tedi terbelalak tak percaya karena ia baru tahu jika temannya ini jago bela diri.
"Wah... Sultan benar-benar keren," ujarnya mengeleng kepala.
Sultan mengambil tasnya dan mendekati pria yang berbaju hitam dan berjongkok.
"Jika aku melihat kamu lagi, aku tidak akan segan-segan menghabisimu," ancam Sultan dan kembali berdiri. Pria itu hanya meringgis kesakitan.
"Ayo Tedi kita pergi," ajak Sultan. Tedi berlari mendekati Sultan.
"Kamu dari mana dapat kekuatan tersebut?" Tanya Tedi terkagum-kagum.
"Sssttttt... ini adalah rahasia," ujar Sultan meletakkan telunjuknya di mulutnya.
Ting ting.
Tuan berhutang 9 poin.
"Hais... sepertinya aku harus mengerjakan misi dulu untuk membayar hutang," batin Sultan.
"Aduh... kemana ya kucingku," ujar seorang wanita yang sedang kebingungan.
"Ada apa kak?" Tanya Sultan mendekati wanita tersebut.
"Kucingku hilang ngak tau kemana, bisakah kamu menolong kakak?" Tanya wanita itu tersenyum genit.
"Eh... baiklah," jawab Sultan. "Ayo bantu kakak ini," ajak Sultan kepada Tedi.
Tedi menyenggol Sultan. "Baru saja di goda dikit kamu langsung terpesona," kata Tedi mencibir.
"Aku ini sedang mengerjakan misi," sanggah Sultan.
"Ya ya, meskipun aku tak mengerti dengan misimu, aku akan tetap mengikutimu," jawab Tedi angguk-angguk.
Sultan dan Tedi mencari kesana kemari namun tidak di temukan. Suka duka pun mereka lalui, mulai dari kejar satpam karena di kira mereka mencuri dan masuk got karena terpeleset, di kejar anjing dan bersembunyi di balik tong sampah dan sayangnya ada seseorang melempar sampah dan mengenai kepala mereka, dan mereka masih mencari di atas atap dan di bawah kolong sampai mereka di siram dengan air hingga basah kuyup.
Namun mereka tetap mencarinya di rumah kosong tak berpenghuni.
"Miaw miaw miaw." terdengar suara kucing mengiaw.
"Itu jangan-jangan kucingnya," ujar Tedi mencari-cari arah suara tersebut.
"Sepertinya begitu," jawab Sultan dan mencarinya. Akhirnya mereka menemukan kucing berbulu putih, lembut dan panjang, sepertinya ini kucing persia.
"Ayo kita bawa kesana," ajak Sultan menenteng kucing tersebut.
"Huh! Melelahkan," keluh Tedi.
"Kak, apa ini kucingnya?" Tanya Sultan menyodorkan kucing ke depan wanita itu.
"Bukan, kucingku memang berbulu seperti ini, tapi kucingku berwarna hitam," ujar wanita itu.
Suktan dan Tedi langsung lemas. Sultan melihat di sekelilingnya dan ia melihat kucing berwarna hitam di sudut gang.
"Kak, apa itu kucingnya?" Tanya Sultan menunjuk ke arah kucing hitam yang sedang kejar-kejaran dengan kucing betina.
"Ah iya, itu kucing aku," jawab Wanita itu senang. "Tapi... apa boleh kamu ambilkan?" Ujar wanita itu tersenyum malu-malu. Sultan mengangguk dan pergi mendekati kucing yang sedang naksir dengan kucing lain.
"Dasar kucing nakal di cariin hingga ke jagat raya, ternyata kamu sedang asyik main kejaran romantis dengan pasanganmu, aku aja masih jomblo," omel Sultan menjentik telinga kucing hitam itu.
"Miaaaaawwww," kucing itu marah.
"Untuk apa kau melihatku seperti itu, ayo ikut aku, pemilikmu sudah mencarimu sejak zaman purba, jangan bikin tuanmu khawatir lagi," ujar Sultan memegang punggung bagian belakang kucing hitam itu.
"Miaaawwww," kucing itu marah dan ingin mencakar Sultan.
"Heh kucing nakal akan ku potong sesuatumu jika kau berani mencakarku," ancam Sultan.
Kucing hitam itu berhenti mengeong dan menurut dengan wajah manyun.
"Kak, ini kucingnya," kata Sultan menyerahkan kepada wanita itu.
"Wah terima kasih, aduh Kulot mama sangat khawatir kamu jangan lari lagi ya, jika terjadi sesuatu padamu bagaimana?" Tanya wanita itu mengelus kepala kucing hitam itu dan pergi bergitu saja karena senang. Kucing tersebut menatap tajam ke arah Sultan.
"Astaga, kucing itu sangat menakutkan, sepertinya dia dendam kepadaku," ujar Sultan berdelik ngeri.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴