cerita ini menceritakan tentang gadis baik hati yang harus dijodohkan dengan pria dingin dan angkuh.
Shila perempuan mahasiswi semester akhir yang berhati baik yang harus dijodohkan dengan orang yang sangat kaya di kota maupun negaranya. .
Yuhera Ardhani adalah pemuda yang akan dinikahkan dengan Shila. Yah karna pernikahan ini Shila harus mengalami kesedihan yang teramat sedih dan menyedihkan.
Hanya karna ingin membalaskan dendam kekasihnya, Yuhera tega untuk menyakiti Istri kecilnya.
Akankah mereka akan berdamai setelah apa yang terjadi dengan pernikahan mereka? atau, apakah pernikahan nya akan hancur akibat keegoisan dari seorang Yuhera? .
Untuk itu mari kita sama sama membaca cerita ini yah, semoga kita semua menyukai cerita yang sudah saya buat.
Salam hangat untuk kita semua, dan saya berharap, kita semua memberikan dukungan kepada author, supaya author lebih semangat lagi untuk melanjutkan cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shisil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 10
"heh, maksud Lo nunjuk nunjuk gue apaan? Lo harusnya sadar diri, Sam udah mutusin Lo, Lo ngapain lagi sih ngemis ngemis cinta ke dia" ucap Vania menamparku
"kamu yang harusnya sadar diri, Lo udah tau dia ada pacar, kenapa lagi Lo dekatin dia?" ucap ku menangis membalas tamparan di wajah Vania
"sudah, Lo diam Shil, Lo jangan nampar Vania,. masih banyak kok yang mau sama Lo"ucap Samuel menahan tangan ku
"Lo tega ya Sam, setelah Lo hianatin gue, setelah Lo sudah buat gue nangis, sekarang Lo malah membentak ku dan lebih memilih dia" ucap ku dan langsung melangkah keluar dari tempat itu
*FLASHBACK OFF*
Matahari telah terbit. Yuhera dan Vania terbangun dari tidurnya. Karna sakin laparnya, mereka melangkah ke ruang makan, dan tidak terdapat apa apa di atas meja makan.
"gila ni yah, ini sudah jam berapa tapi tidak ada makanan diatas meja" ucap Vania
"Shila, Shila" teriak Yuhera memanggil Shila
"pasti itu anak masih tidur, dasar malas" ucap Vania.
Yuhera yang sudah sangat lapar pergi ke belakang hanya untuk membangunkan Shila.
*dorrr, dorrr,, dorrr* suara ketuakan pintu
"aduh siapa sih, pagi pagi udah mengetuk pintu kamar, kayak kurang kerjaan aja" ucap Shila membuka pintu.
"ada apa bang" ucap ku santai
"ada apa Lo bilang, ini sudah jam berapa, Lo jadi orang kok malas banget, gue sudah lapar" bentak Yuhera
"ya kalo lapar tinggal makan aja sih bang" ucap Shila
"haha, Lo lupa , tugas Lo dirumah ini apa? "pelayan" jadi Lo harus menyiapkan semua kebutuhan gue dan Vania di rumah ini, sekarang Lo masak ,gue udah lapar" tegas Yuhera melangkah pergi.
"tega banget sih bang Yuhera sama gue" gumam Shila tertunduk.
Sementara di Mension yang sangat besar dan luas, keluarga Ardhani berbincang bincang di ruang keluarga bersama dengan keluarga Natalis.
"hmm, semoga anak anak kita keluarganya bertahan lama yah" ucap Ardhani memulai perbincangan
"ya Dhan, ucapan mu benar, semoga mereka gak pernah berantam yah, agar kita segera dapat cucu, hahhh" ucap Natalis.
"ya, kita harus atur acara bulan madu mereka, biar mereka cepat mengasih kita cucu ya" timpal Sarah dan disusul dengan ibu Laras bunda Shila.
"maaf tuan, nyonya, makanan sudah siap" ucap salah satu pelayan
"baik Bi" ucap mereka bersamaan
"yaudah ayok, kita makan dulu, kita lanjut nanti lagi ngobrolnya" ucap Sarah, setelah itu mereka melangkah menuju ruang makan.
Suara denting sendok menjadi musik yang mengiringi acara makan mereka. selama mereka makan mereka tidak ada yang bersuara. setelah acara makan, dua keluarga itu selesai makan, mereka kembali ke ruang tamu, dan melanjutkan acara mengobrol mereeka.
"aku telpon Yuhera dulu yah" ucap Ardhani
"mau ngapain ayah nelpon mereka" ucap Sarah bingung.
"ya Dhan, kamu nelpon mereka mau ngapain, jangan jangan mereka masih tidur lagi, haha" ucap Natalis
"benar juga, tapi ada hal yang penting yang mau aku sampaikan Nat, yaudah tunggu bentar yah, aku telpon mereka dulu" ucap Ardhani mengeluarkan Handphone dari saku celana nya.
*ttttt,tttt,tttt" suara deringan telpon.
"halo ayah" ucap Yuhera dari sebrang telpon
"halo nak, kalian sibuk kah?" tanya Ardhani
"tidak yah, kita baru selesai makan aja" ucap Yuhera
"begini, ayah sudah menyiapkan dua tiket untuk acara bulan madu kalian, dan kalian akan berangkat satu Minggu lagi" ucap Ardhani
"tidak yah, Yuhera tidak bisa pergi, Yuhera sibuk urusan kantor"tegas Yuhera
"urusan kantor titip sama orang Felix dan Tito, mereka pasti bisa menghandle urusan kantor selama kalian pergi" ucap Ardhani.
"yaudah nanti Yuhera sampaikan kepada Shila yah" ucap Yuhera
"baguslah, sekarang ayah tutup telpon nya dulu" ucap Ardhani.
"baik yah" ucap Yuhera dan panggilan telpon pun langsung berakhir.
"kok kamu tidak bilang sih, kalau kamu sudah menyiapkan tiket bulan madu untuk anak anak kita" ucap Natalis
"haha, kamu tenang aja Nat, ini semua aku rencanakan biar kita cepat dapat cucu" ucap Yuhera
Sementara di rumah Yuhera, Yuhera memberitahukan pesan ayah nya kepada Shila.
"Shila, tadi ayah ku nelpon, dia sudah menyiapkan tiket bulan madu untuk kita berdua" ucap Yuhera
"apa kamu bilang sayang? kalian mau bulan madu? jadi aku kayak mana, aku gak mau yah, aku ditinggal disini, sementara kalian berdua pergi" ucap Vania merengek manja
"kamu tenang aja sayang, ayah menyiapkan tiket bulan madu untuk kita berdua, tapi kamu tenang Aja, aku udah punya rencana, nanti kita suruh dia pergi kemana aja, dan setelah itu kita berdua yang akan pergi" ucap Yuhera santai
"tapi kan bang, ayah nyiapkan tiket nya untuk kita berdua, kenapa harus Vania yang pergi?" ucap Shila
"hahah kamu belum paham juga ternyata, Lo itu gak dianggap istri sama Yuhera, jadi Lo ga perlu mimpi, dia bakal ngajakin Lo bulan madu" ucap Vania sinis
"dan satu hal lagi, Lo ga boleh cerita apa apa sama ayah, kalau gue sampai tau Lo cerita sama ayah atau sama keluarga kita, Lo bakal ngerasain apa aja akibatnya" ucap Yuhera sinis.
Setelah Yuhera mengatakan itu, Shila pergi meninggalkan ruang keluarga dengan air mata yang sudah menetes.
sesampainya dikamar dia duduk disisi tempat tidur dan meluapkan semua rasa sedih nya.
"kenapa aku harus seperti ini, kenapa dia harus Nerima pernikahan ini kalau hanya untuk membuar aku sakit? kenapa dia ga nyuruh aku aja untuk pergi?" gumam Shila terisak.
Di ruang keluarga Vania dan Yuhera melanjutkan obrolan mereka.
"yank, kita keluar yuk, aku bosan kalau disini aja terus, dan kan kamu tau, bentar lagi aku juga bakalan balik ke London" ucap Vania.
"kapan kamu balik ke London?" tanya Yuhera.
"satu Minggu lagi yank,, dan aku ga bisa ikut kamu pergi menggantikan Shila bulan madu" ucap Vania menjelaskan.
"kenapa? kenapa ga tunggu siap pergi aja kamu balik ke London yank? kamu mau aku sama Shila pergi bulan madu?" tanya Yuhera bingung.
"bukan gitu yank, kan kamu tau sendiri, kerjaan aku disana itu sangat numpuk, dan aku balik kesini kan karna kamu menikah" ucap Vania
"apa tidak bisa diundur lagi yank, minimal setelah kita selesai acara jalan jalan nya" ucap Yuhera
"ga bisa yank" ucap Vania manja
"tapi kamu juga harus janji ya, kamu ga boleh berduaan sama Shila, kalau kalian pun pergi, kalian itu harus pisah tempat, kamu harus jaga perasaan aku" rengek Vania
"jadi kamu bolehkan kami pergi?" ucap Yuhera
"ya ga kenapa Napa yank, nanti disana kamu siksa dia, dan kalau boleh kamu tinggalkan aja dia disana" ucap Vania santai