NovelToon NovelToon
Hamidah Love Fadli

Hamidah Love Fadli

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bepergian untuk menjadi kaya / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hilman padli

di sebuah kampus, di dalam kelas semua orang terpaku pada hamidah dia adalah wanita paling cantik di kampus itu.
kecuali fadli yang tidak sama sekali terpaku padanya dia hanya pokus pada bukunya dengan wajah yang datar.
hamidah sangat kesal terhadap fadli dia mendekat dan berkata "hei..kamu sejak kedatangan kamu ke kampus ini kamu songong sekali ya"
fadli menjawab "maap aku tidak songong aku hanya ingin menuntut ilmu di sini"
hamidah sangat kesal karena dirinya yang cantik bak peri tak di gubris fadli zahra berkata "aku akan memberi kamu pelajaran kamu masuk ke sini pasti karena bantuan beasiswa akan aku cabut itu"
fadli hanya bisa diam saja tapi dia tidak akan menerima hal itu.dia juga tidak bisa membalas perbuatan hamidah karena orang tua hamidah adalah investor paling berpengaruh di kampus.
akan tetapi fadli bertekat untuk membalas.

bagaiman kisah fadli dan hamidah?,silakan di baca semoga kalian suka dan ini adalah novel pertama yang aku buat.silakan di kritik sesuka kalian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

aku ibu kamu...

Hamidah dan fadli telah kembali ke rumah sata berada di rumah mereka duduk di sopa sambil berpengangan tangan.

Hamidah akhir nya menyadari kalo tangan nya dari rumah sakit terus di genggam "kamu sadar ngak fadli kalo kamu saat pulang dari rumah sakit kamu terus memengang tangan aku"kata hamidah menatap fadli.

Fadli terdiam dia lalu menarik lengan nya "maap soal itu kita kan pura-pura pacaran aku berlebihan sampai memengang tangan kamu terus- terusan" jelas fadli.

"ya bukan masalah tapi ingat kamu harus sadar diri kalo derajat kamu jauh di bawah aku kamu itu lelaki rendahan" kata hamidah menjelaskan dengan kata yang menusuk.

"hem..iya kah bukan nya sekarang aku adalah bos kamu berati kasta aku lebih tinggi dari kamu hahaha" kata fadli tertawa.

Hamidah sedikit marah dia menarik napas panjang, hamidah lalu pergi ke dapur di dapur diri nya memasak sementara fadli sedang membuat adonan untuk somai,beberapa menit berlalu hamidah selesai memasak dia mendekati fadli dan memberikan makanan nya, "silakan di nikmati" suara nya lembut memberikan makanan pada fadli.

Fadli terseyum "tumben kamu ngasih aku makanan biasanya juga kamu tuh ngak peduli pada aku haha" ucap fadli sedikit meledek dan memperlihatkan wajah yang sungguh aneh.

Hamidah hanya bisa terseyum saja dan duduk di sopa sambil membantu fadli membuat adonan somai.

"apa kamu ngak berpikiran fadli kalo dua ibu kamu devita" tanya hamidah tiba-tiba.

Fadli menatap hamidah dan menjawab dengan tegas "meskipun dia ibu kandung aku aku ngak peduli padanya aku justru lebih meyayangi orang yang merawat aku waktu kecil ya meski ngak lama sih tapi biarlah,dia juga sering berbohong katanya ibu aku meninggal sejak aku kecil tapi kenyataan nya aku di buang ternyata sungguh kejam sekali"

"benar sekalo kata kamu kenapa ya orang tua selalu ngak bertanggung jawab pada anak nya seperti orang tua aku sekarang aku tidak di biayai lagi hidup padahal sebelum nya aku kaya sekarang harus berhemat karena cuma di beri uang sedikit"

"omong kosong kamu hamidah 1 juta itu uang yang banyak dan cukup untuk 1 bulan"

Hamidah menatap ke arah fadli dan berkata "jangan-jangan kamu di buang oleh devita waktu kecil"

Fadli tampak kesal dan memutuskan untuk diam dan tak mau melayani hamidah biacara lagi.

beberapa hari berlalu saat hari libur di hari minggu fadli dan juga hamidah sedang berjemur di depan vila milik mereka berdua.

"hei..kamu apa punya kamu ngak akan jadi hitam?" tanya hamidah sedikit menggoda.

"maksud kamu blek mamba milik aku?, hem..rapi punya aku agak kecoklatan sih dan cukup lumayan besar juga kamu mau lihat" jawab fadli terseyum sambil menggoda.

"bodoh aku ngak tertarik yang seperti itu" bantak hamidah marah.

"hem..ngak tertarik yah padahal dulu kamu ngajakin aku main masa lupa sih"

hamidah memalingkan wajah nya dan pura- pura tidak melihat dia lalu kembali berjemur.

Beberapa menit berlalu tiba-tiba saja.

"anu permisi.. Apa kalian berdua punya waktu?" tanya devita yang tiba- tiba saja datang.

"devita kamu sudah sembuh ya,eh..belum sih kepala kamu masih di perban,tapi silakan masuk ke dalam fadli kamu juga ikut masuk" kata hamidah terseyum.

Fadli, hamidah dan juga devita duduk di sopa ruang tamu.

"jadi ada apa devita kamu mampir ke sini?" tanya hamidah.

"aku ingin bicara dengan fadli" jawab devita.

fadli melirik wajah nya tampak bingung dan bertanya "mau bicara apa memang nya?"

Devita terlihat panik wajah nya memerah dia melihat ke arah hamidah dan fadli lalu berkata "aku ibu kamu fadli"

Sontak kata dari devita membuat fadli dan hamidah terkejut hening sesaat sampai fadli kembali bertanya "masa sih kamu ibu aku?"

devita mengangguk wajah nya serius "iya aku adalah ibu kamu, dulu aku pernah membuang kamu di sebuah desa kecil dulu aku adalah pekerja kasar yang tinggal di desa aku sempat luntang lantung dan akhinya aku menjual diri,setelah itu aku malah hamil dan melahirkan kamu. Tapi karena aku tak tau bagaimana dan apa yang harus aku lakukan, aku pun memutuskan dengan berat hati meninggalkan kamu di pinggir jalan"

Mendegar cerita itu hamidah tampak benar-benar terkejut tapi wajah fadli biasa saja dia sambil menatap devita tanpa memikirkan apapun.

"kamu percaya kan nak?" tanya hamidah memengang lutut fadli.

"hem..kalo memang kamu ibu aku memang nya ada masalah apa?, aku tidak peduli sih" jawab fadli wajah datar dan tanpa expresi.

Devita segera mengeluarkan kertas di tas nya lalu memberikan kertas itu kepada fadli dan berkata "itu adalah hasil tes dna antara darah kamu dan aku kita adalah darah daging jadi aku adalah ibu kandung kamu"

Fadli memengangi kertas nya meski berat hati dan sangat sedih juga marah. fadli tetap menunjukan wajah tanpa expresi sedikit pun, fadli kemudian memberikan kertas itu kembali kepada devita.

"ya sudah kamu ibu aku" kata fadli.

"hah kamu tidak marah pada nya?, dia.meninggalkan kamu di pinggir jalan saat masih bayi loh dasar"kata hamidah marah. "kamu juga diana apa- apaan sikap.kayak gitu fadli jadi korban gara gara ulah kamu" bentak hamidah marah.

"diam ah hamidah sudah biarin yang lalu biarkan berlalu sudah cukup sekarang kita lanjut saja berjemur di luar,ibu kamu juga mau ikut berjemur?" tanya fadli mengajak devita untuk berjemur bersama.

Hamidah sangat kesal mendegar hal itu namun dia memilih diam, mereka bertiga lalu memutuskan untul berjemur lagi,devita tampak lega namun masih panik dan dia juga sangat ingin membawa fadli lagi.

Sementara hamidah menatap ke arah tubuh fadli yang sedang berjemur di kursi tidur. "sial dia ngak marah aneh bangat padahal dia di buang waktu masih bayi tapi saat devita datang dan mengaku dia adalah ibunya fadli tak marah dasar aneh,.." kata hamidah di dala hatinya.

Sampai beberapa menit berau hamidah sadar dia melihat air mengalir di pipi fadli, "eh..dia menangis ya hem..pentesan pakai kacamata hitam tapi wajar saja jika dia menangis mungkin dia mengingat semua penderitaan masa lalu nya,apa yang akan dia lakukan pada devita nanti aku jadi takut akan terjadi sesuatu yang mengerikan semoga saja tidak ada apapun yang terjadi" kata hamidah di dalam Hatinya.

Beberapa menit berlalu setelah selesai berjemur fadli pergi masuk ke kamar mandi dan mulai berendam di bak mandi yang dingin.

1
Melia Andari
hai kak, mau tanya dong, apa karya ini udah kami kontrakin ke NT?
fadli
mohon maap jika banyak kesalahan dari kata yang di pakai soal nya ini adalah novel pertama aku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!