NovelToon NovelToon
Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Pembalasan Lewat Tubuh Yang Ku Pinjam.

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Anara gadis 25 tahun mengalami kecelakaan setelah mengetahui perselingkuhan calon suaminya dengan kakak tirinya. Tubuhnya yang tidak berdaya dan dinyatakan koma, tetapi ternyata arwahnya gentayangan. Arwah bisu itu harus menyaksikan banyaknya kepalsuan yang terjadi selama hidupnya. Ibu diri yang dianggap sudah sebagai ibu kandungnya yang ternyata juga selama ini hanya berpura-pura baik kepadanya. Tetapi takdir berkata lain, Dokter tidak bisa menyelamatkan Anara.
Anara menangis meminta keadilan untuk hidupnya, meminta kesempatan agar diberi kehidupan kembali untuk membalaskan dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya.
Siapa sangka di saat matanya terbuka, Anara
berubah menjadi anak kecil yang berusia 6 tahun, walau tubuh Itu tampak kecil, tapi sisi dewasanya masih ada. Anara gunakan kesempatan itu untuk membongkar kepalsuan ibu tirinya.

Jangan lupa untuk ikuti terus novel saya.

Follow Ig saya : Ainuncefenis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 22 Pesan.

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu! urusan saya sudah selesai di rumah ini," ucap Sagara berpamitan dengan sopan yang membuat Nindy menganggukkan kepala.

"Nara akan mengantar Dokter," sahut Nara yang membuat Sagara mengangguk tidak keberatan sama sekali.

Sagara dan Nara terlihat bergenggaman tangan yang keluar dari rumah mengabaikan ini begitu saja.

"Sialan. Apa-apaan anak itu! apa dia sedang mengejekku karena dia bisa bergandengan tangan dengan Dokter Sagara seperti itu. Anak kecil kau bukanlah sainganku. Kau pikir bisa menyombongkan diri seperti itu," umpat Nindy dengan mengepal tangannya. Dia juga akhirnya meninggalkan ruang tamu.

"Terima kasih Ara kamu sudah mengantarkan Dokter sampai mobil," ucap Sagara.

"Nara yang berterima kasih sama Dokter. Dokter sangat baikkkkkk sekali," ucapnya begitu panjang yang membuat Sagara hanya tersenyum.

Sagara berjongkok di depan Nara yang mengusap-usap pucuk kepala Nara.

"Ara kamu anak yang sangat pintar dan memiliki keberanian yang tinggi. Usia kamu yang masih kecil sudah berani mengatasi masalah. Tapi Dokter jadi khawatir pada kamu," ucap Sagara.

"Kenapa harus khawatir memang Nara kenapa?" tanyanya.

"Dokter punya firasat jika lingkungan di rumah ini tidak sehat, entahlah dari mana pikiran itu bisa ada dan Dokter juga tidak pernah mencampuri urusan orang lain. Dokter jadi khawatir tentang keselamatan kamu," ucap Sagara.

"Aku memang sangat berharap jika kamu mengetahui apa yang terjadi di rumah ini. Aku juga tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan seperti ini, aku takut jika kesempatan yang diberikan kepadaku tidak dapat menyelesaikan semuanya dan bagaimana nasib Papa kedepannya. Aku jika tidak bisa mengungkapkan secara langsung apa yang terjadi," batin Nara.

"Nara jika kamu menganggap Dokter adalah teman kamu. Kamu harus menceritakan apapun yang kamu alami," ucap Sagara.

"Aku juga ingin mengungkapkan semuanya, tetapi aku tidak mampu melakukan itu," batin Nara.

"Kamu mengerti?" tanya Sagara.

"Baiklah! jika nanti terjadi sesuatu pada Nara. Nara akan kembali menghubungi Dokter. Tapi jangan marah jika nanti Nara merepotkan Dokter," ucap Nara.

"Dokter senang jika direpotkan anak seluncur ini," jawab Sagara yang mengusap-usap lembut pipi Nara.

Tanpa pemberitahuan yang tiba-tiba saja Sagara memeluk Nara yang membuat Nara begitu kaget dengan wajahnya yang bengong.

Sagara tidak memeluk terlalu lama dan kembali melepas pelukan entah.

"Kenapa kamu bengong?" tanya Sagara.

"Dokter! jantung Nara berdebar begitu kencang," ucap Nara jujur apa adanya layaknya seperti anak kecil.

Sagara mendengarnya malah tertawa.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Sagara.

"Nara juga tidak tahu, Dokter memeluk Nara dan tiba-tiba deg deg deg deg deg deg deg deg," ucapnya yang semakin lucu membuat Sagara semakin gemas dengan Nara.

"Kamu itu ada- saja," sahut Sagara yang mungkin mengabaikan pengakuan anak kecil tersebut.

"Baiklah Ara! Dokter harus kembali ke rumah sakit. Ingat kamu jaga kesehatan dan kalau ada apa-apa kamu jangan sungkan-sungkan menghubungi Dokter," ucap Sagara yang membuat Nara menganggukkan kepala dengan cepat.

"Kamu anak yang pintar!" ucap Sagara kembali mengusap pucuk kepala itu dan kemudian dia berdiri.

Sagara yang langsung memasuki mobilnya, dia juga melambaikan tangan sebelum menutup pintu mobil itu yang membuat Nara melambaikan tangannya ketika mobil itu keluar dari area gerbang rumah.

"Aku tidak bohong sama sekali, jantungku memang berdebar begitu kencang," batin Nara memegang dadanya.

Baru saja kepergian Sagara dan mobil tiba-tiba sudah berhenti di depan Nara yang membuat Nara mengerutkan dahi ketika orang yang keluar dari mobil tersebut yang tak lain adalah Heri.

"Untuk apa laki-laki memuakkan ini datang," ucapnya dengan pelan.

"Hey anak kecil untuk apa Dokter itu datang ke rumah ini?" tanya Sagara.

"Berbicara pada Nara?" tanyanya.

"Aku berbicara dengan setan," jawab Heri dengan kesal yang membuat Nara juga memperlihatkan wajah muak pada laki-laki di hadapannya itu.

"Jika aku tidak berbicara denganmu, lalu aku berbicara dengan siapa hah! Hanya ada kamu di sini!" tegas Heri.

"Jika ingin bertanya kepada Nara. Maka bertanya dengan baik," ucapnya.

"Kau pikir siapa dirimu seenaknya memerintahku. Jawablah untuk apa Dokter itu ada di rumah ini?" tanya Heri yang tetap saja sangat penasaran.

"Oom, mengenalnya?" tanya Nara.

"Jelas aku mengenal Dokter sialan itu. Gara-gara dia aku kehilangan kepercayaan dari Om Haris dengan semua yang telah dia adukan," ucap Heri yang terlihat masih kesal.

"Jawablah! jangan ditanya dan malah balik bertanya!" kesal Heri.

"Nara tidak tahu sama sekali. Tadi Nara melihat Dokter itu hanya berbicara dengan tante Nindy saja. Tante Nindy meminta nomor handphonenya dan tanyakan saja pada tante Nindy," jawab Nara dengan santai yang membuat Hari mengerutkan dahi.

"Kamu bilang apa? Nindy meminta nomor telepon Dokter itu?" tanya Heri balik memastikan yang membuat Nara mengangguk tanpa ragu.

"Untuk apa?" tanyanya kebingungan.

"Mana Nara tahu, Nara sering melihat tante Nindy senyum-senyum jika sudah berhadapan dengan Dokter Sagara," ucap Nara yang sepertinya sengaja ingin mempengaruhi pikiran Heri.

"Apa-apaan Nindy! apa dia sedang tebar pesona?" umpat Heri yang sepertinya terpancing dengan apa yang dikatakan Nara.

"Baiklah! Nara mau masuk dulu," ucapnya berlalu dari hadapan Heri. Tetapi dia menghentikan langkahnya dan kembali melihat ke arah Heri.

"Om. di sini memang bukan hanya ada Nara saja, tetapi di sini juga memang ada setan," ucapnya yang membuat Heri kaget yang tiba-tiba mengusap lengannya seketika bulu kuduknya berdiri.

Wajah itu juga tampak ketakutan yang percaya saja dengan apa yang dikatakan Nara. Nara benar-benar sangat jahil menikmati ekspresi itu dan kemudian dia langsung memasuki rumah.

***

"Adik kamu yang mengatakan sendiri kepadaku bahwa kamu sengaja meminta nomor telepon Dokter itu. Untuk apa coba?" Heri langsung mengintrogasi Nindy saat keduanya berada di taman belakang.

"Adik aku! Apa maksud kamu? siapa adikku?" tanya Nindy tampak bingung.

"Siapa lagi jika bukan anak kecil di rumah ini! sudahlah Nindy kamu jangan mengalihkan pembicaraan dan katakan saja untuk apa kamu meminta nomor telepon dari Dokter sialan itu," ucap Heri yang ternyata memperpanjang masalah itu.

"Namanya Sagara dan bukan sialan," sahut Nindy.

"Apa-apaan ini. Jadi sekarang kamu berani membelanya di depanku dan hanya karena aku menyebutnya Dokter sialan. Jadi benar apa yang dikatakan Nara kalau kamu minta nomor teleponnya, untuk apa coba? kamu ingin pedekate?" Heri marah-marah kepada Nindy yang terlihat sangat posesif.

"Apa-apaan sih kamu! kamu bisa-bisanya marah seperti ini kepadaku hanya karena itu dan aku sama sekali tidak melakukan itu. Kamu percaya saja kepada anak kecil sialan itu," sahut Nindy mengelak.

"Tadinya aku juga tidak percaya dengan apa yang dikatakan Nara dan ketika secara terang-terangan kamu membela dia di depanku yang membuatku jadi percaya!" tegas Heri.

"Nindy kamu jangan berani macam-macam denganku apalagi sampai kamu menduakan ku!" tegas Heri memberikan ancaman menohok kepada Nindy bahkan jari telunjuknya sampai menunjuk Nindy.

"Apa-apaan sih kamu! Kamu jangan seenaknya menuduhku sembarangan!" kesal Nindy yang langsung menepis tangan itu.

"Makanya katakan dengan jujur! kenapa kamu minta nomor teleponnya dan kamu seperti menyembunyikan sesuatu dariku!" tegas Heri dengan suaranya menekan yang benar-benar sangat marah pada kekasihnya itu.

Bersambung......

1
Osie
penulisnya msh byk typo tapi gpp ceritanya bagus
Nur Adam
lnjut
Osie
msh awal awal moga ke depannya tdk mengecewakan
Osie
moga antara bisa balas dendam ke orang orang yg udah jahat dia
Osie
aku mampiiirrr..selalu suka ceeita transmigrasi..apalagi MC nya sosok tangguh n gak cengeng..
dan pastinya ku harap ini cerita sp end..sumpeh capek bgt baca cerita udah baca berbab" eh diujung malah diganting kayak jemuran...gariiinngggg bookk
ChikoRamadani
kenapa tiba" om haris menghilang?
ChikoRamadani
Akhirnya terbongkar sudah kebusukan tami, yang sudah menggelapkan uang perusahaan melalui perantara rudi yg sering sekali mentransfer ke rekening tami....
apa setelah ini ada kejutan lainnya yang akan terbongkar??? wah, pasti seru ini...
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
bagus sekali 🥰🥰🥰❤️❤️❤️
Naufal Affiq
lanjut thor
ChikoRamadani
Sangat menarik...
Ceritanya bagus, Konfliknya tidak terlalu bertele2 dan Sesuai alurnya jadi gak buat bosan ...
Penyampaian kosakatanya mudah dipahami....

Semoga sukses kakk othor❤️
ChikoRamadani
lanjut dong thor, seru nih ceritanya...
kasian anara dikeliling orang jahat yang suka berkhianat apalagi ibu tiri & kakak tirinya, ingin menguasai apa yg dimiliki anara... termasuk heri, berselingkuh dgn kakak tiri anara.
Angga Gati
cuz meluncur baca kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!