Ikuti aturan. Dibawah 21 jangan baca.
Dia hanya putra mahkota yang malang, walau wajahnya begitu tampan. Ibu tirinya mengguna-gunainya hingga ia tidak mau menikah dan tidak dapat merasakan jatuh cinta. Lebih parahnya lagi, ia jadi bodoh karena pengaruh sihir. Tapi seseorang dari masa depan datang mengambil hatinya.
Bagaimana sihir itu lenyap dan bagaimana gadis itu mengubah hidupnya?
Gadis ini bisa menyihirnya dengan sihir yang lebih hebat lagi dari kegelapan. Kebijaksanaan dan cinta adalah dua hal yang berkaitan, membentuk suatu kekuatan dan energi positif.
"Siapa kamu sebenarnya?"
"Aku bukan orang gila atau semacamnya. Aku dari masa depan, namaku Xian Zhen."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon souzouzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 10 - Cantik Tapi Berhati Hitam
"Dengar dengar ia baru saja dibawa pulang oleh pangeran Xia Yi dari hutan tadi pagi. Dari pakaiannya ia hanyalah rakyat jelata nona." jelas Perdana Menteri Liu.
"Apa? Hah? Yang benar saja?!" pekik Cheng Yi yang benar-benar kaget.
"Iya itu benar. Tolong jangan keras-keras atau aku bisa kena hukuman."
"Aku mengerti. Terimakasih." jawab Cheng Yi yang langsung berjalan menjauh.
Cheng Yi tak habis pikir. Dirinya yang secantik dan sesempurna ini bisa ditolak mentah mentah oleh Xia Yi. Awalnya Cheng Yi mengira tipe standar perempuan idaman Xia Yi terlalu tinggi diatasnya. Tapi apa ini? Dia malah memilih rakyat jelata yang miskin.
"Gadis itu kulitnya terawat sekali, rakyat jelata dari mananya?" gumam Cheng Yi masih ragu-ragu.
Normal sih Cheng Yi berfikir seperti itu. Kulit Xian Zhen belum pernah tidak dirawat saat ia dirumah. Berbagai macam handbody dan pemutih ia gunakan, tak lupa perawatan bibir dengan gel vaseline. Sekarang ia malah akan diangkat jadi permaisuri, kulitnya ga akan kusam sedikitpun!
"Cheng Yi memberi salam kepada Yang Mulia Pangeran Xuang Fei" ujar Cheng Yi sembari menunduk hormat.
"Ah, salam Cheng Yi. Ada apa?" jawab Xuang Fei.
"Apanya yang ada apa pangeran? Kapan rencana pernikahan kita juga dirayakan besar besaran begini?" tanya Cheng Yi sembari bermanis muka di depan Xuang Fei.
Cheng Yi berusaha menyentuh tangan Xuang Fei, tapi Xuang Fei seperti biasa langsung menepis dan menghindarinya.
"Maaf Cheng Yi sepertinya ini hanyalah perjodohan. Sebenarnya aku belum punya perasaan cinta atau apa untukmu." kata Xuang Fei.
"Kau bercanda? Apa kau juga sudah melupakan hubungan kita setelah kecelakaanmu di medan perang?"
Cheng Yi mengatakan itu dengan nada marah.
"Mungkin memang itulah penyebabnya, maaf aku benar benar tak tahu apa yang terjadi." kata Xuang Fei meyakinkan.
"Kau amnesia atau tidak, bukankah aku ini terlalu cantik untuk ditolak?" tanya Cheng Yi sembari tersenyum pada Xuang Fei.
"Aku tidak, ah!" pekik Xuang Fei seraya mencengkram erat kepalanya seakan kesakitan.
Nathan berpura pura sakit kepala saat mencoba mengingat hubungan mereka, ia benar benar jijik dengan wanita yang sok cantik dan berhati busuk walau pun Cheng Yi memang terlalu cantik.
"Pangeran! Kau baik baik saja?" Cheng Yi mulai khawatir.
"Aku berusaha sekuat tenaga mengingatmu, tapi aku tak bisa. Ukh!" kata Xuang Fei lagi sembari memasang wajah tak berdaya.
"Jangan dipaksakan. Lagi pula cinta itu tidak penting. Selir Feng dan ayahku telah menyetujui perjodohannya bukan." ujar Cheng Yi sembari tersenyum indah dan menusuk di depan Xuang Fei.
"Yaampun, aku jiji dengan wanita ini." gumam Nathan alias Xuang Fei.
Cheng Yi memalingkan badannya lalu pergi. Hari ini harga dirinya serasa hancur, kedua pangeran tampan telah menolaknya. Kemana Xuang Fei yang gila perempuan itu? Setelah kecelakaan itu Xuang Fei seperti anak polos yang baik hati. Bahkan Xuang Fei tak ingat kelakuannya dahulu yang sangat tamak dan sepikir dengan ibunya itu. Cheng Yi putus asa bila ia tak dapat mendapatkan gelar permaisuri.
"Apa lagi rencana Selir Feng kali ini? Aku tidak bisa dipermainkan seperti ini! Anaknya yang sekarang menjadi idiot tak dapat diandalkan!" gumam Cheng Yi marah.
"Aku tidak ada jalan lain selain merebut Xia Yi dari Xian Zhen, atau aku tak akan bisa merenggut tahta permaisuri." pikirnya.
___________________________________________
"Kau lelah?" tanya Xia Yi.
"Aku ngantuk, ini pasti sudah hampir pagi." kata Xian Zhen sembari berjalan sempoyongan menyusuri lorong kerajaan.
"Ngomong-ngomong terimakasih ya kau menolongku hari ini." ujar Xian Zhen akhirnya.
"Iya, tapi kau harus membayar. Besok kau harus tunjukkan tarianmu, danse? Apa?"
"Dance."
"Ah iya itu. Oh ya aku ada urusan sebentar, nanti aku menyusul. Xiao Mei! Bantu Xian Zhen mengganti pakaiannya untuk tidur." titah Xia Yi sebelum meninggalkan Xian Zhen.
"Baik Yang Mulia!" jawab Xiao Mei dengan sigap.
"Nona matamu merah sekali hehe" ujar Xiao Mei.
"Aku benar benar ngantuk dan kenyang..." Kata Xian Zhen dengan nada malas.
"Makanan-makanan tradisional Cina benar benar lezat dan sangat natural. Sedangkan makanan di dunia modern sudah tercemar micin." gumamnya sambil tetap berjalan ke kamar Xia Yi.
"Lita!" panggil Xuang Fei yang rupanya sudah menunggu Xian Zhen sejak tadi di depan kamar Xia Yi.
"Eh kok Lita?" Xiao Mei memiringkan wajahnya kebingungan.
"E, maksudnya Putri Xian Zhen."
"Xian Zhen memberi hormat kepada Yang Mulia Pangeran Xuang Fei." kata Xian Zhen sembari menutupi kesalahan Nathan barusan.
"Xiao Mei kembalilah dulu, nanti aku menyusul."
"Baik nona.." jawab Xiao Mei lalu meninggalkan mereka berdua.
"Wah dasar, begitu saja salah panggil." ejek Xian Zhen sembari tertawa kecil.
Xuang Fei terdiam sesaat memandangi wajah Xian Zhen, tawa Xian Zhen barusan membuatnya bernostalgia saat mereka sering tertawa bersama di bangku kelas yang sama.
"Abis lupa heheh,"
"Iya, iya trus kenapa nungguin aku di sini?" tanya Xian Zhen kesal, kantuknya tidak bisa ditahan lagi demi ngeladenin Nathan yang gajelas ini.
"Tadi kata kak Xia Yi kaki kamu luka, emang tadi kok bisa di hutan? Kegigit harimau ya?" tanya Xuang Fei menggoda Xian Zhen.
"Yeee ada-ada aja kegigit harimau! Dia cuma ngelindungi aku biar aku engga nari-nari ga jelas di depan. Nanti jadi bahan tertawaan lagi." kata Xian Zhen.
"Oh jadi kakimu gapapa kan? Lah kamu kan jagonya nari ala Black Pink!"
"Gapapaa. ****! Ya masa di zaman tradisional ngedance sih? Bisa-bisa aku dilempar, dibalikin kehutan lagi gara-gara itu." jawab Xian Zhen kesal.
Deg deg deg deg.
Walau semuanya terlihat biasa-biasa saja. Semuanya belum berubah, cara bercanda mereka berdua pun masih sama. Jantung Xian Zhen berdegup kencang, jantungnya juga masih sama seperti 2 tahun lalu, perasaannya belum berubah. Reaksi tubuhnya tak dapat berbohong, ia masih menyukai Nathan.
"Hehehe bercanda lah. Yaudah buru tidur! Mata udah merah kayak gitu lagi. Ati-ati diapa-apain sama Xia Yi tuh, belum belum sekamar."
"Iyee, perhatian banget!"
"Enak aja, engga!"
"Dadah pangeran jombloooo!" seru Xian Zhen sembari meninggalkan Xuang Fei.
"Bih seneng banget dia tidur sama Xia Yi! Mana ganteng banget lagi, kayak oppa korea idaman dia!" gerutu Xuang Fei.
"Lah ngapain aku jadi sebel gini? Jangan-jangan aku suka dia lagi?!"
Like dan masukkan cerita ini dalam rak favorite kamu di NovelToon, dan jangan malas memberi semangat pada author lewat komentarmu~♡ Vote dari kamu juga sangat dinanti.
aku ngerasa ini cerita kok kocak y
kecantikan yg mubazir
kaisarnya juga kan gak sadar...
lagi pula kan itu demi xian zhen....
dari awal bab juga udah keliatan bagusnya.
bahkan pas di bab pertama aku langsung ngasih hadiah kopi 👍👍👍
𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬 𝐧𝐲𝐚 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫 ♡♡♡
ku kasih secangkir kopi untukmu👍👍👍