Zahwa adalah seorang gadis soleha yang cantik dan juga baik hati, rela menerima perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya kepada anak temannya pak Gunawan Wijaya demi membalas budi kepada temannya itu, karna dulu disaat mereka kesusahan ekonomi pak Gunawan lah yang telah bembatu memberikan modal kepada ayahnya.
Anton Wijaya adalah pria yang memiliki wajah tampan dengan tubuh yang perfek, ditambah lagi dengan kekayaan keluarganya yang sudah pasti jatuh kepadanya sebagai anak laki laki membuat setiap wanita terpesona dan ingin menjadi kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Zamartha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Di dalam mobil Anton mengendarai mobilnya dengan dipenuhi pikiran di kepalanya, dia masih tidak percaya dengan semua kejadian hari ini, mulai dari perlakuannya tadi pagi terhadap Zahwa, dan pelangi seorang perempuan yang dicintai sahabatnya Reyhan ternyata adalah istrinya. Karna dia malas untuk kembali ke kantor jadi Anton memutuskan untuk pulang kerumah.
Aku harus meminta maaf kepada Zahwa, aku memang sudah keterlaluan selama ini, setelah apa yang aku lakukan dia bahkan masih bisa baik kepadaku, aku memang egois karna merasa diriku sendirilah yang paling menderita atas perjodohan ini dan beranggapan bahwa dia memang menginginkan perjodohan ini terjadi, tapi ternya aku salah karna dia jauh lebih menderita dan juga terpaksa dinikahkan denganku, hanya untuk membantuku dan membalas budi orang tuanya kepada papa, dia saja bisa terima kenapa aku tidak? Aku harus meminta maaf, tapi bagaimana memulainya ya? Anton masih dengan sejuta pikirannya dan bingung bagaimana cara meminta maaf ke pada Zahwa.
Sementara Zahwa sudah berada lagi di toko kuenya. Setelah sampai Zahwa pun mulai sibuk dengan pekerjaannya membuat beberapa aneka macam kue pesanan pelanggannya yang dibantu oleh Lina dan teman teman, mereka nampak begitu senang terdengar beberapa kali mereka tertawa riang, Zahwa memang sangat baik kepada karyawannya tidak pernah menganggap mereka sebagai bawahan, baginya semua sama saja, sama sama bekerja mencari uang.
Di Rumah, Anton melangkah masuk matanya melihat di sekeliling mencoba mencari keberadaan Zahwa, karna Anton memutuskan pulang setelah Zahwa dan Reyhan pergi meninggalkan taman terlebih dahulu, jadi dia berfikir bahwa Zahwa pasti sudah sampai rumah sebelum dirinya.
"Kamu sudah pulang An?" Tanya mama Melinda yang sedang duduk disofa sambil membaca majalah itu ketika melihat kehadiran putranya.
"Iya ma, kebetulan dikantor tidak ada lagi pekerjaan" jelas anton. Ma, dimana Zahwa?" Anton kembali bertanya.
"Zahwa belum pulang nak, dia masih di toko biasanya dia akan pulang kerumah jam empat sore" jelas mamanya.
"Ditoko apa ma? Ngapain?" Tanya Anton heran sambil menaikan alisnya.
"Ya di toko kuenya An, Memang nya kamu tidak tau kalau Zahwa punya toko kue sendiri" tanya mama melinda yang nampak bingung dengan pertanyaan putranya.
Dan anton hanya menggeleng pelan. Dia memang tidak pernah tau apapun itu tentang istrinya yang pasti selama ini dia juga malas untuk mencari tau, apa lagi masalah toko selama ini Anton hanya tau bahwa istrinya itu selalu diam dirumah, karna setelah menikah Anton kembali dengan rutinitasnya dikantor, berangkat pagi pulang sore, sedangkan Zahwa berangkat ke toko setelah suaminya pergi dan pulang sebelum suaminya tiba dirumah. Hari ini karna dirinya pulang lebih awal sehingga bisa mengetahui kegiatan istrinya.
"Zahwa punya toko kue Nak, dan itu dia rintis setelah dia selesai kuliah, sebelum menikah dengan mu, dia meminta agar tetap bisa melanjutkan usaha tokonya, karna kasihan dengan karyawannya jika dia harus menutup toko kuenya, biasanya dia akan pulang sebelum kamu pulang dari kantor" Ucap mamanya sambil tersenyum.
Pantas saja dia tidak pernah mengeluh masalah uang, padahal selama inikan aku tidak pernah memberinya uang setelah menjadi istriku. fikiran Anton kembali membiatnya merasa bersalah.
Anton mencoba berdiri dari duduknya maksud hati ingin beristirahat di kamar, namun tangan mamanya meraih tangan Anton menarik berusaha membuat putra nya kembali duduk. Setelah duduk mamanya kembali berbicara.
"Nak, cobalah berdamai dengan keadaan ini, dan mama mohon cobalah untuk belajar menerima Zahwa, dia selalu berusaha keras untuk menjadi istri mu yang baik Nak" mama Melinda berusaha memlunakkan hati putranya.
"Meski kamu tidak bisa mencintainya, setidaknya terima dan hargailah semua jerih payahnya untuk menjadi istri mu" sambung mama Melinda.
"Iya ma, Anton akan berusaha ya" ucap Anton sambil tersenyum manis dengan mamanya.
"Oh ya, tadi Zahwa juga pamit untuk menemui temannya di taman, dia meminta izin dengan mama karna takut mengganggu pekerjaan mu, jika harus menelpon meminta izin padamu" mamanya menjelaskan.
Jadi dia meminta izin dengan mama, Aku tau itu ma karna aku pun berada disana. Fikir Anton sambil tersenyum melihat mamanya
Lalu dia kembali berdiri berjalan menaiki tangga menuju kamarnya untuk beristirahat.