NovelToon NovelToon
Antagonist Yang Menghindari Takdir

Antagonist Yang Menghindari Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Obsesi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aplolyn

Saat tragedi mengambil jiwanya, Syifa menemukan dirinya yang masuk ke dunia novel sebagai seorang antagonis yang secara obsesif mengejar protagonist pria bahkan berencana untuk menghancurkan hubungannya dengan sang kekasih.

Pada akhirnya dia akan mati terbunuh karna alur itu, oleh sebab itu untuk menghindarinya, dia selalu menghindari pria itu.

Namun bagaimana jika tiba-tiba alurnya berubah, pria itu malah memperhatikannya..

"Tidak! ini tidak ada dalam plot!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Syifa yang tak ingin di sangkut pautkan dengan permasalahan dua sejoli itu memilih berpindah tempat, tapi masalahnya ketika hendak pergi, hujan malah turun.

"Eh?"

Mau tidak mau, Syifa harus mencari tempat berteduh, dan satu-satunya yang paling dekat adalah gedung di belakangnya itu.

"Sial!," Syifa memilih tempat yang agak jauh dari suara pertengkaran pasangan tadi.

'Kenapa harus hujan sih?, semoga mereka gak sadar kalau aku disini'

"Jadi gimana? elo mau kesana bareng gue, kan?"

Nada pria itu jelas-jelas terdengar seperti sebuah ancaman, dan Syifa bisa mendengar jawaban ya dengan gemetar yang wanita itu katakan pada sang pria.

"Bagus, gue tunggu.."

Syifa akhirnya menghela nafas, dia berfikir pria itu sudah pergi, nyatanya tidak..

"Kenapa sembunyi? Nguping pembicaraan orang itu gak bagus loh.."

Seketika itu juga bulu kuduk Syifa merinding, begitu menoleh, pria itu sudah mencengkram tangannya dengan wajah tersenyum yang menakutkan.

"Dina! Jangan kemana-mana, gue mau urus tikus ini"

Syifa di seret paksa oleh pria itu.

"Eh, mau lo bawa kemana gue! Gue cuma berteduh anj*r, lepas!"

Mau bagaimanapun Syifa berusaha melepaskan cengkraman tangan pria itu, dia tetap tidak berhasil, tenaganya tidak lebih dari sang pria.

Brak..

Pria itu melemparnya masuk ke dalam sebuah ruangan kecil yang sangat berdebu lalu menatapnya dan berkata, "Nama lo siapa?"

"Ih.. Mau tau apa mau tau banget? Kepo amat dah jadi orang, minggir ah.. gue mau keluar!"

Syifa mencoba berdiri namun dia kembali di hempaskan ke lantai kotor itu.

"Keluar? No no.. gue harus punya pegangan supaya lo gak bisa nyebar percakapan gue sama Dina tadi.. tunggu disini ya sayang.. gue bakal balik.."

Tangan pria itu mengelus pipi Syifa.

"Gila?!," ucap Syifa sambil menepis tangan sang pria.

Begitu Syifa berdiri, pria itu sudah terlebih dahulu keluar dan mengunci pintu.

"Dari mana dia bisa punya kunci ruang ini sih?!"

Syifa tak habis pikir, mengapa pria itu bisa memiliki kunci dari ruangan yang sudah lama tak terpakai.

"Jangan bilang ini basecamp punya dia.. atau tempat dia buat ngancam cewek-cewek.."

Syifa teringat kembali ancaman pria itu pada cewek bernama Dina.

"Duh.. Gak mungkin dia mau perkaos aku, kan?"

Tangan Syifa merogoh ponsel yang ada di dalam saku nya lalu hendak menelpon Pak Darto atau sang kakak.

Brak..

Tiba-tiba pintu terbuka lagi.

"Gue lupa sesuatu.. Oh, pas banget!"

Pria itu mengambil ponsel milik Syifa, untung saja Syifa sempat mematikan ponsel itu sehingga pria itu harus memasukkan kode jika ingin membukanya.

"Huh.. Gue udah balik ke sini padahal tadi udah setengah jalan ke arah Dina.. yaudah deh, lo duluan aja yang gue urus!"

Perlahan pria itu mendekati Syifa.

"Mau ngapain lo? Jangan macam-macam!"

Tangan sang pria mencoba memegang pundaknya.

Kring kring..

Syifa bersyukur mendengar panggilan telpon walaupun bukan dari ponselnya.

"Shit.. ganggu banget sih.."

Pria itu menatap Syifa lagi namun tak mengatakan apapun.

Setelah itu dia pergi dari sana, tak lupa dia mengunci pintu lagi.

"Huft.. untung saja.. siapapun itu, makasih!"

Meski agak lega, namun Syifa harus secepat mungkin keluar dari sana, tadi dia sudah mengamati sekitar dan hanya mendapati satu jendela kecil.

"Jendelanya agak tinggi, untung aja banyak kursi"

Syifa mulai mengangkat kursi berdebu itu, menyusunnya agar dirinya bisa naik dan keluar dari jendela.

"Ok.. tinggal naik aja, huft huft.. lok sesak ya?"

Syifa memegang tembok dan melihat jendela itu lagi, dia ingin segera naik ke kursi namun nafasnya malah tersengal seolah ada pasir yang menutup pernapasannya.

"huft.. huft.."

'Apaan sih? kok sesak ya dada gue? tinggal naik ke atas sana loh..' ucap Syifa dalam hati karna dia tak sanggup berbicara, kini dia mencoba mengatur nafasnya.

"huft.."

Kini, bukan hanya nafasnya, pandangannya juga mulai mengabur.

'Ini gejala asma? Si antagonis ini punya asma?! Shit!'

1
aria
lanjut
Lynn_: ditunggu ya kak🙏
total 1 replies
Rohimah
cweknya planga plongo Bae,, g bisa tegas gtu,,
Lynn_: maklum kak, baru jadi orang kaya, gampang tergiur, padahal ada uang di atm tapi kok dia gak kepikiran beli sendiri di luar negeri, sekalian jalan-jalan kan ya?, btw makasih sudah mampir dan komen ya kak🙏😇☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!