NovelToon NovelToon
Berakhir Di Aku

Berakhir Di Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Di usia mudanya, Falya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Padahal sebelumnya kehidupannya sangat sempurna. Tapi karena kesalahan fatal ayahnya, akhirnya ia dan keluarganya menanggung beban yang sangat berat.

Dan suatu hari,ia tak sengaja bertemu dengan sosok arwah penasaran yang justru mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Siapakah sosok itu sebenarnya? Dan seberapa kuatnya seorang Falya menjalani kehidupannya???/

########
Untuk pembaca setia tulisan receh mak othor, mangga....di nikmati. Mohon jangan di bully. Mak othor masih banyak belajar soalnya. Kalo ngga ska, skip aja ya! Jangan di ksaih bintang satu hehehehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.09

"Aku sudah ingat aku siapa, Falya!'' kata Zidan.

"Oh ya? Syukurlah kalau begitu. Tapi ngomong-ngomong bang Zidan siapa sebenarnya?'' tanya Falya.

"Aku belum ingat sepenuhnya Ya. Tapi di ingatan ku ada kejadian di mana sebuah hal buruk menimpaku mungkin yang membuat ku seperti sekarang ini, jadi hantu!'' jawab lelaki tampan itu.

"Kejadian buruk apa?'' tanya Falya. Belum juga Zidan menjawab, tiba-tiba saja Zidan di serang sakit kepala yang begitu hebat. Dan di saat yang sama Hanan keluar memanggil Falya.

"Suster....suster Falya!'' teriak lelaki itu. Falya dilema dalam posisinya saat ini. Tapi Rayan sepertinya lebih butuh pertolongan di bandingkan Zidan. Zidan tidak mungkin anfal sampai meninggal lagi kan??

"Maaf bang...bukan aku ngga peduli sama abang, tapi Rayan lebih butuh...!'' ucapan Falya terbata tapi kibasan tangan Zidan membuatnya memilih untuk berlalu meninggalkan Zidan.

Falya masuk ke ruangan Rayan. Tubuh pemuda itu tampak menegang. Falya memeriksa saluran infus dan mengecek kondisi Rayan yang demam. Kemudian setelah itu, ia menyuntikan obat yang sudah di jadwalkan ke infus Rayan.

"Anak saya kenapa sus? Tidak biasanya seperti ini'' kata Alin setelah tubuh Rayan mulai tenang.

"Maaf nyonya, pemberian obat ini memang di jadwalkan setiap empat jam sekali.''

Alin mengangguk mengerti. Mungkin ia yang datang lebih awal di bandingkan hari biasanya hingga ia baru menyaksikan apa yang terjadi pada Rayan.

"Saya titip Rayan sus'' kata Alin dengan sorot mata putus asa. Falya bisa melihat sebesar apa cinta seorang ibu, Apalagi melihat anaknya yang tak kunjung sadar, dia pun mungkin merasakan kesakitan yang sama.

"Insyaallah, nyonya. Kami akan menjaga pasien semampu kami'' jawab Falya. Beberapa menit berlalu, kedua orang tua Rayan pun pulang dan meninggalkan ruangan itu. Tersisa Falya di bangku yang biasa ia duduki.

"Wajah mu mirip sama bang Zidan ternyata kalau di lihat-lihat. Dan...setiap kamu kejang...bang Zidan juga sakit kepala. Jangan-jangan....'' monolog Falya. Lalu gadis itu pun melongok keluar untuk melihat Zidan masih ada di nurse station atau tidak. Ternyata hantu tampan itu tak ada di sana.

"Sepertinya bang Zidan marah'' ujar Falya lirih.

"Siapa bilang?'' tiba-tiba saja suara hantu tampan itu ada di belakang telinga Falya.

"Bang Zidan ihhh...kebiasaan''

Zidan merangkul bahu teman manusianya itu.

"Merasa bersalah ya? Heum?'' tanya Zidan menaikturunkan alisnya. Falya berdecak pelan.

"Tadinya iya...tapi sekarang ngga lagi!'' kata Falya menurunkan tangan Zidan dari bahunya lalu masuk ke ruangan Rayan. Hantu tampan itu pun mengikuti Falya.

Falya duduk di bangku seperti biasa. Sedang Zidan tertegun melihat sosok yang tertidur lelap di sebuah ranjang. Falya menoleh ke Zidan dan Rayan secara bergantian. Hingga ia mengambil kesimpulan sendiri.

"Bang...apa kalian orang yang sama?'' tanya Falya menoleh pada Zidan. Zidan membalas tatapan Falya tanpa menjawab apa pun. Mungkin Zidan masih terkejut dengan apa yang di tangkap indera penglihatannya.

Kalau memang itu raganya...itu artinya Zidan belum benar-benar mati. Ia jadi arwah penasaran yang berkelana ke sana ke mari tanpa tujuan yang jelas hingga berakhir bertemu Falya. Sosok gadis cantik yang bisa berkomunikasi dengannya.

"Hah! Ngga bisa jawab. Coba aku lihat punggung abang. Kalau ada tato abstrak di punggungmu, itu artinya Rayan itu kamu bang!'' kata Falya.

"Bagaimana kamu tahu di punggungnya ada tato?'' tanya Rayan.

"Ckkkk...aku merawat juga memandikannya bang. Makanya aku tahu'' jawab Falya. Zidan melebarkan matanya.

"Me-memandikan?'' tanya Zidan terbata. Falya mengangguk dengan polos.

"Udah ih...aku mau lihat dulu di punggung abang, ada tatonya apa ngga!'' Falya yang tingginya hanya sebahu Zidan memaksa Zidan untuk memutar badannya. Falya pun menyingkap pakaian yang Zidan pakai.

Terdengar aneh memang. Kok bisa? Tentu saja bisa, namanya dunia halu, Ya kan?

"Masyaallah...beneran bang! Ada tato yang sama'' pekik Falya antara senang dan terkejut. Zidan buru-buru menurunkan pakaiannya. Falya sampai harus mundur selangkah ke belakang.

Zidan menatap mata berbulu lentik milik Falya.

"Lalu...kalau dia itu aku...mau apa?'' tanya Zidan. Falya menggeleng pelan. Dia pun tak tahu. Memang dia siapa bisa mengembalikan arwah Zidan ke tubuh Rayan.

Gadis itu mendadak lesu dan memilih kembali duduk.

"Pantas saja setiap Rayan kejang, abang juga kesakitan'' kata Falya menatap Rayan yang masih betah memejamkan matanya. Zidan turut menatap raga yang terbaring di ranjang pesakitan itu.

Ya, aku pun merasakannya Falya. Aku mendengar kamu bicara dengan seseorang tapi seperti bukan bicara padaku. Tapi...aku selalu mendengar apa pun yang keluar dari bibirmu. Batin Zidan.

"Apa yang bisa ku lakukan biar abang lekas sadar?'' tanya Falya menatap lelaki jangkung itu. Zidan pun membalas tatapan mata Falya.

Segala pengobatan sudah di lakukan oleh tenaga medis di rumah sakit yang terkenal bagusnya ini. Tapi hingga berhari-hari, Rayan tak menunjukkan perkembangan yang signifikan selain jantungnya yang masih berdetak.

Falya kembali menatap tubuh Rayan. Gadis itu menghela nafas panjang beberapa saat.

Pintu ruangan Rayan tiba-tiba terbuka. Sosok tampan yang menyerupai Rayan tersenyum tipis pada Falya. Gadis itu sampai sedikit nge-lag karena melihat tiga orang yang sama persis di waktu yang sama.

"Selamat sore suster Falya, boleh kan saya menjenguk saudara kembar saya?" orang itu yang tak lain Arvino. Falya pun mengangguk cepat, dia buru-buru keluar dari ruangan itu. Tapi tidak dengan Zidan yang menatap Arvino karena kemiripan mereka.

Dia saudara kembarku? Batin Zidan.

"Hai...Rayan! Masih betah kamu tidur heum?'' tanya Arvino. Zidan mengamati Arvino dengan kedua tangannya terlipat di dada.

"Jangan lama-lama berbaring di sini! Karena...kamu harus menyaksikan pernikahan ku dengan Jes! Maaf...aku tak bermaksud merebut tunangan mu. Tapi...kamu bahkan tahu sejak dulu aku menyukainya, jauh sebelum kalian menjalin hubungan. Jadi...aku harap kamu bisa merelakan Jes untukku. Heum??'' Arvino menepuk pelan pipi Rayan.

Entah kenapa tak ada rasa marah di hati Zidan saat Arvino mengatakan akan menikahi tunangannya. Bukankah seharusnya ia cemburu pada kembarannya???

*******************

Terimakasih

1
dewi rofiqoh
Rayan hubungan seperti apa yang kamu inginkan? Jika kamu memiliki perasaan istimewa pada falya Jangan sampai boy tahu
hidagede1
ayo donk papi hanan gercep buat selidiki mas boy...
dewi rofiqoh
Mulai sedikit terbuka teka-tekinya. Selidiki terus dan tetap waspada
hidagede1
pernyataan nya ambigu bang...🤭
dewi rofiqoh
Temanin gimana bang Zidan 🙄🙄
hidagede1
tp kan suster angel dan suster rita udah punya pasangan... lain lagi sama kamu yg masih ting" falya🤭🤣
dewi rofiqoh
Sepertinya o yang dekat dan peduli dengan rayan harus berhati-hati. Si boy mengawasi setiap gerg gerik mereka
dewi rofiqoh
Bis jadi adegan divideo rayan itu ayah falya, rayan dan ayah falya dijebak
dewi rofiqoh
Hati-hati falya, kamu masih diawasi
dewi rofiqoh
Si boy benar-benar menargetkan falya, sampai2 dia ngirim orang untuk mengawasinya
dewi rofiqoh
Wah si boy musuh dalam selimut. Kayaknya, apa dia yang menyukai rayan? Ataukah benci sehingga ia membuat seolah rayan kaum pelangi
hidagede1
ternyata yg menyimpang tuh mas boy... (pake logat nya emon)
dewi rofiqoh
Akhirnya rayan sadar juga, falya bersyukur meskipun menahan Sakit karena dilupakan oleh Zidan/rayan
dewi rofiqoh
Syukurlah, rayan masih hidup
dewi rofiqoh
Apa yang terjadi dengan rayan?
hidagede1
nah loh,,, dua" nya pake topeng
hidagede1
misterius.. ada apa sebenar nya sama rayan🤔
hidagede1
kudu di ciriin nih yg nama nya BOY
hidagede1
pasti zidan 🤭
hidagede1
mampir thor☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!