NovelToon NovelToon
AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

AKULAH ANTAGONIS IDAMAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Fantasi Wanita
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Monacim

Felisha Rumi adalah seorang siswi SMA yang mendapatkan gelar ratu sekolah. Kecantikan yang kekayaan yang ia miliki sangat menunjang hidupnya menjadi yang paling dipuja. Namun sayang, Felisha merasa cinta dan kasih sayang yang ia dapatkan dari kekasih dan teman-temannya adalah kepalsuan. Mereka hanya memandang kecantikan dan uangnya saja. Hingga suatu hari, sebuah insiden terjadi yang membuat hidup Felisha berakhir dengan kematian yang tragis.

Namun, sebuah keajaiban datang di ambang kematiannya. Ia tiba-tiba terikat dengan sebuah sistem yang dapat membuatnya memiliki kesempatan hidup kedua dengan cara masuk ke dalam dunia novel yang ia baca baru beberapa bab saja. Dirinya tiba-tiba terbangun di tubuh seorang tokoh antagonis bernama Felyasha Arumi yang sering mendapatkan hinaan karena bobotnya yang gendut, kulit yang tak bersih, dan wajah yang banyak jerawat. Terlebih ... dirinya adalah antagonis paling tak tahu diri di novel itu.

Bagaimanakah Felisha menjalankan hidup barunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Monacim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KERIBUTAN DI FESTIVAL BUKU

Felya keluar dari kostan sambil berlari kecil untuk menghampiri seseorang yang telah menunggunya. Felya melongo melihat Yokan bersandar di depan sebuah mobil sport berwarna merah. Tampilan cowok itu juga terlihat layaknya anggota geng motor. Pakai jeans ripped, kaus putih, dan jaket kulit hitam dengan lambang sayap angka hitam di belakangnya.

"Lama banget sih," komentar Yokan.

"Lo pakek mobil? Biasanya juga pakek motor."

Yokan terkekeh pelan. "Gue pakek motor ngebonceng elu? Kalo ada yang liat, turun pamor gue!" ketusnya.

"Ck, bisa nggak usah pake acara ngehina gue, nggak?" sahut Felya mendelik tajam.

"Ya kan emang pantes. Udahlah jangan banyak bacot. Masuk aja ribet amat!" Yokan mengitari mobilnya, lalu membuka pintu bagian kemudi.

TIIIIN! Klakson yang ditekan oleh Yokan benar-benar membuat Felya murka. Tak ada pilihan lain selain menuruti apa kata cowok itu. Satu-satunya orang yang bisa membantunya hanyalah Yokan, sesuai dengan perintah sistem. Felya pun membuka pintu dan masuk ke dalamnya. Yokan menjalankan mobilnya dengan kecepatan lumayan tinggi.

Sementara itu, Citra dan Sendrio benar-benar datang ke festival buku mingguan di dekat alun-alun kota. Sama-sama pecinta buku, membuat mereka punya banyak topik untuk dibahas tentang karakter tokoh pada sebuah novel populer.

"Kamu udah baca buku ini, Cit?" tanya Sendrio seraya menunjukkan sebuah novel romansa dengan sampul berwarna hitam.

Citra yang tadinya fokus mencari bacaan menarik pun menoleh pada Sendrio. "Oh itu. Aku udah baca seminggu yang lalu. Seru lho ceritanya. Cuma ada campuran angst gitu. Jadi si ceweknya itu hidup di keluarga yang nggak sayang sama dia. Pokoknya pas baca interaksi si cewek sama keluarganya, itu bikin aku nyesek banget. Baca aja, Sen. Banyak lucunya juga kok. Jadi nggak angst doang."

Sendrio manggut-manggut. "Oke. Aku mau pinjem yang ini buat dibaca. Kamu udah dapat bacaan yang seru?"

"Belum nih. Kayaknya nggak ada di rak ini deh. Aku mau cari sekuel novel yang aku baca minggu ini. Baru tiga hari langsung abis baca. Mau beli sekuelnya tapi mau intip bukunya dulu di sini."

"Kalau gitu aku duluan ke meja, ya. Aku duduk di meja yang itu tuh, di pojok," tunjuk Sendrio.

"Oke. Aku ke rak sebelah dulu," sahut Citra tersenyum. Cewek itu pun beralih ke rak yang lainnya.

Di sisi lain, Yokan dan  Felya masih di perjalanan menuju alun-alun kota. Sepanjang perjalanan mereka kembali membahas rencana mereka untung bisa saling mendekati Citra dan Sendrio.

"Jadi pas kita sampai ke tempatnya, gue langsung nyamperin aja gitu? Pura-pura nggak tau mereka ada di sana, kan?" tanya Felya.

"Tapi lo ambil buku dulu buat dibaca. Lo pura-pura nyari tempat duduk, tapi kebetulan lo liat Citra. Nah, lo izin aja sok baik mau gabung gitu. Gue yakin Citra mau ngizinin lo gabung sama mereka. Setelah itu, nggak lama gue datang nih. Gue bakal minta temenin sama lo buat nyari buku yang gue cari, soalnya lo ada hutang budi sama gue. Jadi kesannya gue mau manfaatin lo gitu. Tapi lo nggak mau. Lo bilang, 'sama Citra aja sana!' dan Citra pasti nggak bisa nolak kalau lo suruh. Lagian dia nggak tega liat gue ntar sok mau ngebully lo. Gimana, cakep kan ide gue?"

Felya manggut-manggut setuju. "Boleh juga ide lo. Tapi lo jangan keterlaluan ya sok ngebully gue. Gue bales tau rasa lo!"

"Yaelah sok mau bales gue. Emang berani? Eh, badan lo emang lebih gede dari gue. Tapi begitu gue sentil, lo bakal melayang sampe Afrika!"

"Haha lucu banget Yokan," ledek Felya seraya mendengkus kesal.

Akhirnya mereka sampai di tempat festival buku tersebut. Felya keluar mobil terlebih dahulu untuk  mendahului masuk ke dalam tenda festival buku. Tenda besar itu di dalamnya terdapat beberapa rak buku, juga meja dan kursi untuk membaca. Tempatnya terlihat sangat nyaman meski terkesan sederhana.

"Mana sih mereka," gumam Felya.

Langkahnya terhenti begitu melihat Citra dan Sendrio sedang fokus membaca di meja pojok. Buru-buru Citra mengambil satu novel secara asal, lalu berjalan ke arah mereka untuk berlagak mencari tempat duduk yang nyaman untuknya.

"Eh, kalian di sini?"

Sapaan Felya membuat mereka mendongkak. Berbeda dengan Sendrio yang terkejut, Citra malah tersenyum melihat Felya. Memang definisi protagonis sesungguhnya Citra ini. Namun, entah mengapa Felya muak melihatnya. Apakah karena dirinya sekarang ada di tubuh Felya?

"Hai, Fel. Kamu di sini juga ternyata. Baru datang, ya? Aku tadi nggak liat kamu," tanya Citra.

"Iya nih gue baru datang. Gue sepi banget di kostan, ya udah gue ke sini aja. Gue suka novel horor soalnya," sahut Felya.

"Suka horor kok ngambil novel genre komedi," sindir Sendrio.

Felya baru sadar setelah melihat sampul novelnya. Memalukan sekali malah ambil novel genre komedi.

"O-oh ini ... iya tadi gue mau cari rak novel horor. Tapi nggak sengaja liat sampul buku ini unik banget tuh. Ya siapa tau gue bisa suka sama yang komedi. Jadi hidup gue nggak gelap-gelap banget. Iya nggak, Cit?"

"Bener tuh, Fel. Kamu juga harus baca novel romansa. Siapa tau kan ...." Citra tersenyum malu.

"Alah lo mau bahas apaan deh. Eh, gue boleh gabung, ya? Bareng sama kalian?" pinta Felya.

"Kenapa nggak duduk di tempat lain aja?" tanya Sendrio terlihat tak terima.

Citra memegang lengan cowok itu. "Udahlah, Sen. Dia cuma mau gabung doang. Seru kali baca bareng," ucapnya pada Sendrio. "Udah duduk aja, Fel. Gapapa kok," lanjutnya pada Felya.

"Yeay. Thank you ya, Cit," ucap Felya seraya duduk di samping Citra.

Sendrio berusaha menetralkan perasaan kesalnya. Cowok itu pun kembali fokus pada novel yang ia baca. Hingga tiba-tiba ....

"Nah! Kebetulan banget ada si cewek tiren di sini!" celetuk seseorang yang baru saja datang.

Felya memasang raut wajah terkejut melihat kehadiran Yokan. Begitu juga dengan Sendrio dan Citra.

"Elo. Ngapain lo ke sini?" tanya Felya.

"Perlu gitu gue jawab pertanyaan lo? Eh, lo harus balas budi sama gue. Lo ada utang! Sekarang, lo harus temenun gue cari buku yang gue mau!"

"Apaan sih, Yok. Itu kan salah lo juga yang lembar es krim orang ke gue. Ya lo kudu gantilah. Masa gue yang ganti," lontar Felya membela diri.

Tanpa diduga Yokan menjambak rambut Felya, membuat Felya mendongkak sambil meringis sakit.

"Awws! Sakit, Yokan!"

Sendrio langsung berdiri. "Eh, Yokan! Lepasin nggak! Lo nggak boleh kasar gitu sama cewek. Emang berapa harga es krimnya? Gue ganti!"

"Lo nggak usah ikut campur, Sen! Gue nggak mau ganti dengan uang. Dia kudu temenin gue nyari buku yang gue mau!" ketus Yokan.

"Tapi gue nggak begitu paham soal novel. Gue baru-baru ini aja suka novel. Lo pergi sama Citra sana! Dia yang lebih tau, gue enggak," celetuk Felya.

Citra yang mendengarnya terkejut, apalagi Sendrio. Belum lagi Sendrio melayangkan protesan atas ucapan Felya, Citra sudah bersua.

"Oke. Aku aja yang temenin kamu, Yokan. Felya nggak banyak tahu soal buku di sini."

Senyum miring Yokan pun terbentuk mendengarnya.

1
Gedang Raja
Luar biasa
Mona_cim: thank u
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!