NovelToon NovelToon
BUKAN ANAK EMAS

BUKAN ANAK EMAS

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Keluarga / Karir / Kehidupan alternatif / Mengubah Takdir
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Seberapa tega orang tua kamu?

Mereka tega bersikap tak adil padaku namun segala macam kepunyaan orang tuaku diberikan kepada adikku. Memang hidup terlalu berat dan kejam bagi anak yang diabaikan oleh orang tuanya, tapi Nou, tak menyerah begitu saja. Ia lebih baik pergi dari rumah untuk menjaga kewarasannya menghadapi adik yang problematik.
Bagaimana kisah perjuangan hidup Nou, ikuti kisahnya dalam cerita ini.

Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KORBAN

"Aku gak suka dengan karyawan kamu yang berjilbab itu," protes Audrey setelah meeting dengan tim analyst selesai. Wicaksono mengerutkan dahi, tumben Audrey mengomentari karyawannya. Selama setahun ini, mana pernah dia notice dengan lingkungan kerja sang kekasih, bukannya cuma mau uang Wicaksono saja.

"Kenapa?" tanya Wicaksono heran.

"Stylenya seperti kesukaan mama kamu, yang sholehah, berjilbab begitu!" Wicaksono menyunggingkan senyum. Lalu menatap sang kekasih dengan senyum sinis.

"Sejak kapan seorang Audrey insecure dengan karyawan biasa?" sindir Wicaksono membuat gadis cantik itu berdecak sebal. Audrey kemudian duduk di pangkuan Wicaksono kembali, melingkarkan tangan ke lehernya, dan mengecup bibir manis sang kekasih.

"Aku gak insecure sama dia, cuma gak suka kalau mama kamu sampai lihat dia di kantor ini, bisa-bisa dijodohkan sama kamu." Tentu saja Wicaksono tertawa lebar. Tahu betul sang mama tidak akan melakukan hal itu, beliau memang tak setuju dengan Audrey, tapi bukan berarti akan menjodohkan Wicaksono juga. Lagian dirinya belum ingin menikah juga. Soal Audrey, Wicaksono gak mau ambil pusing. Awal pacaran sama Audrey juga karena ledekan teman saja, selama ini Wicak jomblo setelah putus dengan teman kuliahnya dulu, nah jiwa laki-lakinya tersentil saat diremehkan bisa tidak menaklukkan Audrey, model cantik dan terkenal pemilih pacar. Wicaksono menerima tantangan itu.

Perempuan pemilih begitu biasanya akan tak suka bila ada pria yang terlihat tak tertarik kepadanya, nah Wicaksono menerapkan prinsip itu. Saat bertemu Audrey pertama kali, Wicaksono memang tak tertarik, Audrey bukan tipenya, pakaiannya terlalu terbuka dan lagi terlalu friendly dengan pria. Eh malah Audrey yang naksir duluan pada Wicaksono, gayung bersambut dan mereka pun pacaran. Terlihat sampai sekarang yang kecintaan siapa. Ditambah, Audrey tak bisa menjamah tubuh atletis Wicaksono, makin penasaran saja Audrey pada Wicak.

"Aku pastikan tidak menyukai dia, lagian cuma karyawan biasa!" ucap Wicaksono menenangkan sang kekasih.

"Benar ya?"

"Iya pegang janjiku!"

"Kalau pegang yang lain?" ujar Audrey kembali memancing jiwa laki-laki Wicaksono. Sesuai kebiasaan, Wicak akan menggeleng, dan itu membuat Audrey cemberut, misinya gagal kembali.

"Kissing aja," ujar Wicaksono kemudian melumat bibir manis sang kekasih. Moment ini jelas dimanfaatkan Audrey untuk memancing hasrat Wicaksono, apalagi area bawah sudah mulai menegang, tangan Audrey mau menyentuh namun ditarik oleh Wicaksono. Hasratnya naik tapi otaknya waras. Suara decapan mereka berhenti saat pintu ruangan Wicaksono terbuka, menampilkan sosok mama Wicaksono dengan kemarahan yang memuncak.

"Keluar!" ujar beliau pada Audrey, Wicaksono tak bisa berkutik, menyuruh Audrey untuk keluar saja daripada gaduh, malah bikin kantor ramai.

"Sampai kapan kamu sama dia, malu-maluin aja. Katanya model tapi gak tau selera fashion, ke kantor malah pakai baju begitu. Kamu juga, gak pernah tegur dia? Malah ciuman kayak gitu. Ini juga mulut," bibir Wicaksono main dikruwes oleh sang mama, jengkel juga. Sampai kapan sang putra bisa lepas dari ketempelan uler keket kayak dia. "Nyosor mulu. Kalau gak betah, nikah jangan main nyosor yang bukan haknya."

"Iya, Ma!"

"Iya, apa? Kamu itu sekali aja dengerin mama soal kudrey itu bisa gak sih."

"Audrey, Ma!"

"Aish apa aja deh. Sudah tahu mama gak setuju, main tabrak saja. Awas kamu ya terlalu nyosor, yakin tuh burung gak bangun!" mama Wicaksono ngamuk, memang hari apes gak ada di kalender ya, enak berpagut eh ketahuan sang mama. Auto ngomel gak karuan yang pasti. Jangan sampai terdengar dengan karyawan lain. Sepertinya Wicaksono akan menyuruh Audrey untuk berpakaian lebih sopan lagi.

"Fix sih dimarahin Nyonya!" ujar Elsa dengan wajah bahagia karena melihat Audrey keluar dari ruangan Wicaksono terburu dengan wajah yang tak ramah sama sekali.

"Habis ketahuan kikukkuk," ujar Mbak Yesi sembari menggerakkan dua tangan seperti yang pernah Adrian lakukan.

"Gila! Pacaran memang harus begitu ya, Ian?" bisik Nou pada rekan kerjanya. Pak Hendra mendengar, sebagai senior dan sudah berumah tangga langsung menjawab pertanyaan Nou barusan.

"Namanya cowok disodori barang bagus mana ada yang menolak sih, No'!" ujar Pak Hendra. Fokus mereka teralihkan saat Pak Wicak keluar memanggil Yesi, para penggosip auto fokus ke pekerjaan masing-masing, seolah tak menggubris kekasih Pak Wicaksono.

"No', tolongin dong!" pinta Yesi tiba-tiba, melipir ke meja Nou dengan wajah panik.

"Kenapa, Mbak?" tanya Nou.

"Suruh nenangin Nyonya?" tanya Adrian, yang sudah hafal betul efek kedatangan Audrey di kantor. Perempuan itu gak sekali dua kali datang ke kantor Wicak, dan selalu ketahuan dengan sang mama. Entah feeling mama atau ada mata-mata yang melaporkan kedatangan Audrey.

"Iya."

"Kenapa harus aku, Mbak?" tanya Nou sembari melirik beberapa rekan kerja lainnya.

"Karena hanya kamu yang belum pernah mendampingi beliau," jawab Adrian dengan tawa kemenangan. Elsa, Tyas dan Pinkan menoleh pada Nou dengan memberi finger heart. Padahal Elsa kecintaan dengan Pak Wicak, tapi kenapa gak menyodorkan diri buat menemani mama pak bos, bukannya bisa menarik perhatian buat jadi calon mantu.

"Semangat No," ucap Pak Hendra. Adrian hanya memberi tawa ledekan, sedangkan yang lain mengangguk legowo. Nou punya bad feeling nih.

“Maaf, Pak yang longgar Nou,” ucap Yesi sedikit takut menatap Wicaksono dan sang mama. Nou menoleh, menatap Yesi heran. Apa katanya? Nou doang yang longgar? Yang benar tuh, Nou doang yang belum merasakan jalan berdua sama mama pak bos, istilahnya korban baru. Wajah beliau tampak jutek sekali, Nou sampai begidik ngeri.

Pak Wicaksono hanya mengangguk saja, dan menyerahkan kartu kredit pada sang mama. “Makanya kalau gak mau ditodong duit sama mama, jangan pacarana sama si kudrey itu!” omel mama Pak Wicaksono sembari mengambil kartu kredit sang putra. Kemudian menggandeng Nou keluar ruangan bos. Yesi melongo, tak biasanya mama si bos mau menggandeng karyawan. Melewati rekan kerjanya, Nou memasang wajah melas, sedangkan rekan lain memberi semangat dan acungan jempol pada Nou.

“Maaf ya Mbak, saya tuh kalau sedang marah selalu minta jalan-jalan tapi Wicaksono pasti gak bisa, makanya sering minta karyawannya untuk menemani saya. Saya tuh hanya butuh teman gituloh, apalagi habis marahin dia, harus dilampiaskan dengan makan kek, ajak jalan kek, tapi kedua anak saya sibuk kerja mulu. Heran saya. Harusnya kalau tahu mamanya suka jalan dikasih mantu kek biar gak merepotkan mereka, benar gak?”

“Benar, Nyonya!” jawab Nou sekenanya. Sebagai sesama perempuan, Nou sadar bahwa ketika perempuan ngomel itu hanya butuh didengar saja, tak usah dinasehati, iya kan saja semua pernyataannya.

“Kamu anak baru?”

“Iya, Nyonya. Saya pindahan dari kantor cabang.” Mama Pak Wicaksono mengangguk saja, kemudian beliau fokus mengemudi, sembari bercerita bahwa sejak papa Wicaksono meninggal, sang mama sudah tak mau mengurusi segala macam usaha sang suami. Diserahkan pada kedua anaknya, sehingga beliau tak punya aktivitas pasti, hanya berkebun saja saat pagi, dan cek toko emas saat siang.

“Harusnya saya itu momong cucu, Mbak. Tapi kedua anak saya enggan untuk menikah. Wicaksono juga udah mau kepala 3 masih saja pacaran sama model gak jelas itu. Sedangkan anak saya yang kedua itu jadi dokter, sibuk sedang spesialis gak mau menikah dulu.”

Aduh Nou bingung juga mau menanggapi seperti apa, takut gak sopan kalau ikut mengomentari, apalagi dia hanya karyawan biasa, takut saja beliau berpikir lah kamu siapa kasih nasehat, kan berabe juga.

Nou diajak ke toko emas mama Pak Wicaksono. Ternyata bukan toko emas perhiasan, melainkan emas batangan, beliau begitu ramah pada karyawannya, Nou pun dikenalkan pada karyawan toko beliau. “Kerjaan saya cuma begini, cuma cek laporan jual beli saja, sangat membosankan, coba kalau punya cucu saya pasti sibuk membantu ganti popok beli ini itu barang-barang bayi yak an,” Nou hanya bisa menjawab iya bu, mau jawaban apalagi coba. Nou bukan tipe yang bisa dar-der dor pada pertemuan pertama, apalagi dengan mama bosnya, kesenjangan harta sudah sangat mencolok.

Tapi Nou suka dengan beliau karena terdengar ceplas-ceplos tapi beliau tidak sombong dan sesuai fakta saja. Beliau pun menceritakan alasan kenapa tidak suka Audrey, “Perempuan kok pamer aurat.” Itulah yang menjadi alasan terkuat beliau tak setuju dengan hubungan Wicak-Audrey. Kemudian beliau bertanya latar belakang Nou. Beliau sangat menghargai lawan bicaranya, saat Nou menceritakan siapa dirinya beliau juga mendengarkan dan paling membuat beliau tertarik dengan cerita Nou saat gadis itu menceritakan alasan tidak segera menikah, dan dilangkahi oleh sang adik.

“Saya gak mau ketika menikah hanya mengandalkan penghasilan suami, Bu. Saya juga ingin mandiri finansial, sehingga anak saya nanti tidak kekurangan apapun, jangan sampai menyusahkan orang lain saat menikah. Kalau belum siap ya cari modal dulu, baru menikah.”

“Bagus!” jawab mama Wicaksono tegas, menyukai cara berpikir Nou.

1
kalea rizuky
kurang thor
Quinza Azalea
next
kalea rizuky
semua. ceritamu baguss rajin up ya thor q ksih hadiah deh
Lel: mksh bgt
total 1 replies
kalea rizuky
ibunya bloon
kalea rizuky
g jijik apa bos najis amat
kalea rizuky
ibunya gk waras
Lel: bnr kah
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
yaa salam..g abang nya g adik nyaa..udah pada kepincut pesona nou...
persaingan pengusaha muda vs dokter anak semakin kocak 🤣🤣
Lel: siap mengguncang dunia🤣🤣🤣
total 1 replies
Quinza Azalea
bagus banget
Quinza Azalea
lanjut thor
Quinza Azalea
alur ceritanya aku suka
Lel: terimksh kaka
total 1 replies
Septyana Kartika
pak Wi ati2 y....ada tikungan tajam nih
Lel: tajam banget ...mana adik sendiri lagi
total 1 replies
FiKiBiMi
lagi loh kak.. up sebanyak2nya atuh
partini
amit amit jabang bancet punya soudara demit itu kalau belum kena stroke ga bakal diem tuh mulut,pantas yah di dunia nyata banyak yg blokir karena ga tahan
weh Weh emang bosmu gendeng cembukur dia
partini
si ibu mu tuh yg ga mikir lah ,,amit amit jadi ortu kaya gitu nanti di hari tua sendirian ga ada yg ngurus anak tercinta mana mau ngurus
stop udah jangan di kirim lagi keterusan ga mandiri
Lel: gak salah kan ya
total 1 replies
FiKiBiMi
ya Allah, belom juge kak
FiKiBiMi
ya Allah, akunya nungguin ya Allah
FiKiBiMi
???
Sri Wahyuni Abuzar
dikiit nyaaa...lagi thoor 😉
muthia: di tunggu up nya🙏
total 2 replies
Jumi Saddah
👍👍👍👍👍👍
FiKiBiMi
dibanyakin kak. aku mah orangnya ngelunjak kak.
Lel: sabar ya buk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!