NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anak-anakku

Ibu Untuk Anak-anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahmuda / Duda
Popularitas:36.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: embunpagi

IG : embunpagi544

Kematian istri yang paling ia cintai beberapa saat setelah melahirkan kedua buah hatinya, membuat hati seorang laki-laki bernama Bara seolah membeku, dan dunianya menjadi gelap. Cintanya ikut ia kubur bersama mending sang istri. Alasan kenapa Bara masih mau bernapas sampai detik ini adalah karena kedua buah hatinya, si kembar Nathan dan Nala. Bara tak pernah sedikitpun berniat untuk menggantikan posisi almarhumah istrinya, namun demi sang buah hati Bara terpaksa menikah lagi dengan perempuan pilihan sang anak.

SYAFIRA seorang gadis berusia 20 tahun yang menjadi pilihan kedua buah hatinya tersebut. Syafira yang sedang membutuhkan uang untuk pengobatan adik satu-satunya dan juga untuk mempertahankan rumah dan toko kue kecil peninggalan mendiang ayahnya dari seorang rentenir, bersedia menikah dengan BARATA KEN OSMARO, seorang duda beranak dua. Mungkinkah hati seorang Bara yang sudah terlanjur membeku, akan mencair dengan hadirnya Syafira? Akankah cinta yang sudah lama ia kubur bersama mendiang sang istri muncul kembali?

"Aku menikahimu untuk menjadi ibu dari anak-anakku, bukan untuk menjadi istriku..." Bara.

"Lebih baik aku menikah dengan om duda itu dari pada harus menjadi istri keempat rentenir bangkotan dan bulat itu..." Syafira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 (Kado istimewa si kembar)

"Daddy!" seru Nala berlari ke arah Bara dan langsung lompat ke pelukan Bara. Ia sangat senang sekali, akhirnya ayahnya menghadiri acara ulang tahunnya, hal yang paling ia harapkan selama ini.

Nathan pun tak kalah senangnya, meskipun ia tak begitu menunjukkan kegembiraannya. Ia tahu kalau kali ini ayahnya akan datang, karena ia yang sudah merencanakannya, yaitu menyuruh oma untuk menelepon Bara dan menyuruhnya buat menjemput Syafira.

Perhatian Nala beralih ke sosok perempuan yang berdiri di belakang ayahnya, yaitu Syafira. Nala langsung berlari kearah Syafira.

"Kakak syantik!" serunya.

"Halo Nala sayang, selamat ulang tahun ya," ucap Syafira ramah sambil memeluk Nala.

"Terima kasih sudah menepati janji untuk datang," ucap Nathan sopan.

"Tentu saja, kakak kan sudah janji buat kasih kue ulang tahun sama macaroon buat Nathan dan Nala. Selamat ulang tahun juga buat Nathan," Syafira tersenyum ke arah Nathan.

"Bibi, bawa kue tart nya ke sana dan simpan macaroon nya di kamar Nala ya, Nala tak mai berbagi Macaroon dari kakak Syantik," perintah Nala kepada ART yang tengah membawakan kue ulang tahun dan macaroon dari Syafira.

"Baik nona muda kecil," Bibi langsung melakukan perintah Nala.

"Oh jadi ini kakak syantik yang di ceritain oleh Nala?" ucap bu Lidya ramah.

"Iya oma, ini kakak syantik. Kakak syantik kenalin ini oma terlovenya Nathan sama Nala, she is one and only," Nala mengenalkan bu Lidya kepada Syafira.

"Eh, iya nama saya Syafira bu, Ibu bisa panggil saya Fira," Syafira mengulurkan tangannya kepada hu Lidya dan di sambut dengan hanga oleh bu Lidya, ia sambil memperhatikan Syafira dari atas sampai bawah secara diam-diam. Penasaran, kenapa kedua cucunya bisa langsung dekat dengan gadis yang kini berdiri di depannya tersebut, apalagi si kembar yang notabennya tidak mudah untuk bergaul dengan orang asing.

"Nama saya Lidya," balas bu Lidya.

"Syantik kan oma?" bisik Nala.

"Not bad," balas bh Lidya berbisik juga sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Ayo kita langsung ke sana saja, acara sudah mau di mulai!" ajak bu Lidya kemudian. Sebenarnya ia ingin menginterogasi Syafira lebih dalam lagi, tapi mengingat acara akan segera di mulai dan juga rasanya tidak etis jika ia terlalu banyak tanya, karena mereka baru saja bertemu. Bu Lidya tidak ingin membuat Syafira merasa tidak nyaman.

Tiba-tiba, Nala yang menggandeng tangan kanan Syafira berhenti dan bibirnya langsung mencebik melihat pemandangan yang sebenarnya tidak membuatnya kaget sama sekali, tapi cukup membuat dia kesal.

Sesuai dugaan, kini Bara sudah di kelilingi oleh ibu-ibu dari teman-teman Nathan dan Nala. Hal yang biasa terjadi jika Bara menampakkan diri di sekolah atau tempat umun lainnya, dan itu selalu membuat Bara merasa risih.

Apalagi, penampilan Bara kali ini tidak seperti biasanya yang sering terlihat memakai setelan jas dan celana kerja. Kali, ini ia berpakaian casual, dengan kaos berwarna dark grey dengan outer warna hitam dan celana jeans, yang membuatnya tampak lebih muda dan tampan.

"Halo tuan Bara, masih inga dengan saya? Saya mamanya putri, waktu itu kita bertemu di sekolah. Nala sama Putri sahabat baik loh di sekolah," ucap salah seorang ibu dari teman Nala bernama putri.

"Siapa yang sahabat putri, ngobrol saja tidak pernah," gumam Nala.

"Hai tua Bara, saya mamanya Julio. Saya janda loh, bisa dong anak-anak kita menjadi saudara," ucap yang lainnya.

"Saudara sama Julio? enggak mau, Julio Nakal," Nala semakin kesal melihatnya.

"Tuan Bara, ini ada hadiah kecil buat Anda, semoga Anda menyukainya," ucap salah seorang gadis yang mengantar keponakannya, ia menyodorkan sebuah paper bag yang entah apa isinya.

Sementara Bara diam dan hanya membalas ocehan-ocehan tersebut dengan sedikit senyuman.

"Maaf, yang ulang tahun anak saya, bukan saya," hanya kata itu yang keluar dari mulut bara sebagai kode menolak apa yang gadis itu berikan. Dalam hatinya sangat jengah dengan kelakuan mereka. Bagaimana gadis itu menyiapkan kado untuknya, sementara yang ulang tahun kedua anaknya.

"Huft, ini yg bikin risih kalau daddy muncul ke permukaan, ada bagusnya juga sebenarnya daddy enggak pernah datang ke ulang tahun kita," ujar Nathan yang berdiri di samping kiri Syafira dengan satu tangannya ia masukkan ke saku celana.

"Ayo kita beraksi!" ajak bu Lidya.

Nala langsung menarik tangan Syafira untuk menerobos kerumunan tersebut.

"Permisi! Permisi! Calon mommy mau lewat!" teriak Nala sambil terus menarik tangan Syafira melewati mereka.

Mendengar ucapan Nala, sontak membuat suasana yang tadinya heboh menjadi hening dan pandangan mereka seketika tertuju pada Syafira.

Syafira yang tidak tahu apa-apa hanya bisa sedikit menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan tak suka dari mereka.

🌼🌼🌼

Acara ulang tahun pun di mulai, Nala meminta Syafira dan Bara berdiri di samping kanan dan kiri Nala dan Nathan. Awalnya Syafira menolak, ia merasa tidak pantas berdiri di sana, mengingat dirinya bukan siapa-siapa di keluarga tersebut dan mereka juga baru kenal.

Akan tetapi, saat Syafira menoleh ke arah Bara dan Bara mengangguk, barulah Syafira mau berdiri di sana. Tentu saja, ia harus menahan kesal karena mendapat tatapan sinis dari para penggemar Bara.

"Daddy, bolehkan Nala meminta kado Nala sebelum acara di mulai?" pinta Nala kepada Bara.

"Tentu saja princess, daddy sudah menyiapkan kado buat kamu sama Nathan di kamar, mau di bawa ke sini?" tawar Bara.

"No daddy, bukan itu hadiahnya," Nala menggelengkan kepalanya.

"Lalu?"

"Nala senang sekali Daddy mau datang ke acara ulang tahun kami, dan itu merupakan kado paling istimewa dan tak terlupakan buat Nala dan Athan. Tapi...Bolehkah kaki meminta satu kado lagi?" ucap Nala lirih, ia takut kalau Bara akan menolak permintaannya.

"Katakan? Apapun yang princess and Boy minta, akan daddy kabulkan selagi daddy mampu," Bara berjongkok dengan bertumpu satu kaki, dan kedua tangannya memegang kedua lengan Nala lembut.

"Bolehkan Nala dan Athan memanggil kakak syantik mommy sebagai hadiah istimewa juga untuk ulang tahun kami? Biar hari ini Nala dan Athan punya orang tua lengkap, seperti teman-teman Nala. Jika mereka berulang tahun ada daddy dan mommy mereka. Bolehkah daddy?" Nala meminta persetujuan Bara, sorot matanya penuh harap. Terlihat sekali gadis kecil tersebut merindukan sosok ibunya yang belum pernah sama sekali ia temui.

Deg! Seketika tubuh Bara menjadi kaku, hatinya seperti tersayat mendengar pemintaan buah hatinya tersebut. Sebegitu rindukah Mereka tehadap sosok ibunya, hingga meminta untuk memanggil orang lain sebagai ibu mereka. Rasa menyesal karena tak pernah menghadiri acara ulang tahun kedua buah hatinya pun langsung menyelimuti hai Bara, kenapa ia tak pernah sekalipun datang. Setidaknya, kalaupun tanpa ibunya, jika Bara ada, mereka tidak akan sesedih itu.

"Daddy, kenapa diam saja? Tak boleh ya? Maaf kalau Nala nakal," Nada suara Nala semakin lirih, ia menunduk, ada rasa kecewa dan sedih ia rasakan.

"Hei, siapa bilang daddy enggak boleh?" Bara tersadar dari lamunannya, dan langsung menyahut ucapan Nala.

"Benarkah?"

"Tentu saja, hari ini Nala dan Athan harus senang dan Bahagia," ujar Bara sambil membelai pipi Nala lembut. Meskipun dalam hatinya masih belum rela ada wanita lain yang mereka panggil mommy.

"Heeem, bagaimana kalau bunda saja? Mommy kan hanya untuk mommy Olivia?" tukas Nala dengan cepat dan penuh semangat.

"Emmm, not bad," ucap Nathan.

"Tapi, Nala harus minta ijin dulu sama kakaknya, mau tidak di panggil bunda sama Nala dan Nathan?" ucap oma Lidya.

Nala dan Nathan pun menoleh ke arah Syafira yang sedang berusaha menahan air matanya supaya tidak jatuh karena terharu dan sedih mendengar percakapan anak dan ayah tersebut. Betapa ia juga merindukan sosok ibunya, yang sudah lama sekali tak ita temui, pun dengan ayahnya yang kini sudah tiada.

Belum juga Nala maupun Nathan bertanya, Syafira sudah menjawabnya terlebih dahulu, "Tentu saja boleh sayang, tapi Nala dan Nathan harus janji, harus selalu bahagia, jadi anak sholeh dan sholehah, berbakti sama daddy, dan jadi anak pintar," ucapnya tulus diiringi senyuman.

Entah kenapa, hati Bara menghangat mendengar ucapan Syafira yang begitu tulus.

"Yeyyyyyy! Athan, hari ini kita punya daddy sama bunda. Thank you Daddy! thank you Bunda!" seru Nala sambil sedikit girang sekali.

"Terima kasih, ini kado paling istimewa dan berkesan" ucap Nathan tersenyum.

"Oke oke! Sekarang kita mulai acaranya, MC bisa di mulai," ucap bu Lidya.

Dan acara ulang tahun si kembar pun di mulai, suasana yang tadinya haru, kini berubah menjadi ceria.

"Terima kasih," ucap Bara sambil melihat ke arah Syafira. Syafira tak mendengarnya karena berisik suara musik, namun dia bisa menangkap apa yang keluar dari mulut Bara.

Syafira tersenyum, tanda ia tidak keberatan dengan apa yang ia lakukan.

🌼🌼🌼

om duda duda anak dua 🥰🥰😜

Permisi! calon mommy mau lewat, kata Nala 🥰🥰

💠Happy reading kesayangan author...Jangan lupa, like, komen dan votenya 🤗🤗 serta masukkan dalam list ❤️ ya readers kesayangan author...

Salam hangat Author 🤗🤗❤️❤️💠

1
Novi Pardosi
udah bolak balik baca ini, di part ini kok bara ngajak nangis bareng² sih
Partini Rahayu
Luar biasa
Tarwiyah Nasa
🤣🤣🤣
Tarwiyah Nasa
nangiss aku selama baca Thor..di part ini😭😭😭
Ing
Meski byk typo tp inti ceritanya bagus. mengulas emosinya jg dapet yg ttp berinti dgn kluarga No 1.
Terima kasih utk karyanya Kak, semangat utk karya2 barunya
DozkyCrazy
kerrren
ini baru mertua bijak👏
DozkyCrazy
Luar biasa
DozkyCrazy
😁😁😁 kangen oma
DozkyCrazy
gokil gokil seruuu
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nova Evita
cerita nya bagus .... perjuangan hidup yg tentu tidak sia" karena semua nya akan indah pada waktu nya.
Ismalinda
Luar biasa
chateez✨️
bawangnya berapa kilo sih ini, Kak
asli aku mewek ngejer
Atika Rivanesa
sukak smua karyamu kak...../Kiss/
Siyantin Soebianto
sikembar kayaknya cepet dewasa berpikirnya tuh si nathan ssmpai mau nyarikan istri untuk dadynya 😃😃
Seri Puti
Kecewa
Seri Puti
Buruk
altanum
terus semangat berkarya thor...
karya2mu luar biasa...
Azalea New
Luar biasa
Nurhayati Nia
Tenang ajj omm ntar juga saling bucinn kalian berduaa ya ngkk thorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!